Tuan Muda Kesatria

Laura, Alena dan Steven telah sampai di parkiran kendaraan mereka sedang asik mengobrol. Dari kejauhan ternyata ada yang memperhatikan mereka.

"hah itu bukannya Steven sedang apa dia bersama dua gadis itu" Rena berbicara seorang diri.

Rena mulai mendekat dan mengintip mereka. "hah dasar lelaki mata keranjang tidak bisa jika tidak mendekati wanita cantik" celotehan Rena.

Kemudian Rena pergi dengan hati yang kesal tidak bisa dipungkiri bahwa Rena mulai cemburu kepada Steven apa lagi Rena melihat kedua wanita itu sangatlah cantik.

Kembali lagi ke parkiran "kalian duluan naik mobil aku akan mengikuti dari belakang" ujar Steven.

"baiklah kalo begitu".

Segera Laura dan Alena berjalan menaiki mobilnya serta di ikuti Steven yang menaiki sepeda motor listriknya.

beberapa lama kemudian mereka telah sampai di rumah Laura. Steven tidak menyangka bahwa rumah Laura begitu besar bak sebuah istana.

Di mana rumah itu terdiri dari 3 lantai dengan halaman yang sangat luas serta ada kolam renang yang sangat besar. Dapat di lihat bahwa orang tua Laura sangat kaya.

sesampainya di sana mereka langsung berjalan masuk ke dalam rumah.

"Laura kalian sudah pulang" ujar papanya Laura yang sedang duduk di atas sofa.

segera Laura juga ikut duduk di samping papanya. Sementara Alena pergi masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.

"papa kenalkan ini Steven yang kemarin aku ceritakan" ujar Laura.

"salam kenal om" ucap Steven.

" namaku Andre Larson kamu bisa memanggilku om Andre mari silahkan dudu" jawab Andre mempersilahkan Steven untuk duduk.

Steven segera duduk di atas sofa.

"sebelumnya aku ucapkan terimakasih kepada mu Steven karena Waktu itu telah menyelamatkan Laura".

"ah tidak apa-apa om Andre jangan sungkan hanya kebetulan saja saya lewat ".

"Laura sudah bercerita banyak tentang mu dia bilang kamu sangat jago berkelahi dan juga cukup tampan serta baik hati".

"papa apa yang kamu katakan kamu membuatku malu" sela Laura sambil memukul bahu papanya.

"semenjak bertemu kamu Laura jadi sedikit aneh dan juga kamu adalah lelaki pertama yang di pujinya di depanku".

"ayah kamu membuatku malu" ucap Laura dengan pipi memerah sambil pergi meninggalkan Andre menuju ke kamarnya.

"benar benar gadis yang lucu" ucap Steven dalam hati melihat tingkah laku Laura barusan.

"oh iya Steven bisa kah kamu membantuku" tanya Andre.

"membantu tentang apa om Andre "

Kemudian Andre Larson mulai menceritakan bahwa beberapa tahun ini ada orang yang hendak mencelakainya. Salah satunya adalah kelompok orang yang hendak menculik Laura kemarin.

Kejadian seperti ini sudah terjadi beberapa kali tapi beruntung Alena selalu bisa menjaga Laura.

Aku mencurigai ini adalah perbuatan saingan Bisnisku yang bernama Hendri. Karena selama ini hanya dia lah yang tidak menyukai keluarga kami.

"jadi aku memintamu untuk membantu menjaga Laura dari orang yang hendak mencelakainya".

"baik om Andre saya akan berusaha menjaganya" Steven merasa kasian kepada Laura di balik kecantikan ternyata ada kejahatan yang mengintainya.

"ini ada kartu ATM di dalamnya ada uang 1 milyar kamu bisa mengambilnya" ucap Andre sambil menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam.

"om jangan seperti ini saya tidak bisa menerimanya tapi saya tetap janji akan menjaga Laura dan akan membantu mengatasi masalah ini". Steven kembali mendorong kartu dan mengembalikannya kepada Andre.

"kamu yakin, kalo seperti itu aku sangat berterima kasih kepadamu". ucap Andre.

Dari pertama kali Andre bertemu dengan steven dia sudah mulai menyukainya dengan sikapnya yang baik serta dari mimik wajahnya yang tampak jujur. Hanya saja Andre belum mengetahui apakah Steven benar hebat seperti yang di ceritakan anaknya. Tapi tidak ada salahnya untuk meminta bantuannya buat menjaga Laura

"om pokoknya tenang saja, kalo begitu saya pamit dulu" . Jawab Steven.

setelah berpamitan kepada Andre Steven mulai berjalan ke luar rumah dan ternyata di luar sudah ada Alena yang sudah menunggunya.

"kamu sudah mengerti kan tentang keadaan Laura sekarang" tanya Alena.

"aku sudah mengerti tadi papanya telah menceritakan semuanya ".

"baguslah aku harap kamu cukup kuat untuk melindungi Laura karena jujur saja aku meragukan kemampuan mu" ucap Alena.

Steven hanya tersenyum mendengar perkataan dari Alena. Sambil berjalan Steven berkata " masalah ini akan aku selesaikan ".

segera Steven menaiki sepeda motor listriknya dan pergi meninggalkan rumah itu.

sambil berjalan dia berpikir untuk segera membantu Andre menyelesaikan masalahnya.

Segera Steven pulang menuju rumahnya.

setelah sampai di rumah dia memarkirkan sepeda motornya dan masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah sudah ada Rena yang sedang duduk menonton tv.

"hai Rena" sapa Steven sambil ikut duduk di sofa.

Rena hanya diam saja terlihat ekspresi wajahnya yang kesal di karenakan kejadian di parkiran kampus tadi.

"ada apa denganmu kenapa diam saja".

"dasar pria" Rena pergi berjalan menuju kamarnya begitu saja.

"benar benar perempuan yang aneh" pikir Steven.

di tempat lain di suatu rumah yang mewah dan besar. Terlihat 3 orang yang sedang berbicara.

"kita harus segera menyingkirkan keluarga Larson agar bisnis kita dapat berjalan lancar dan semakin besar" ucap Hendri.

 Hendri adalah saingan bisnis dari Andre Larson yang beberapa kali hendak menculik Laura.

"tuan tenang saja serahkan tugas ini kepada kami berdua"

"kalo begitu mulailah dengan menculik anaknya " perintah Hendri sambil menghisap rokoknya.

Keduanya orang ini adalah Jefri dan Lewi dimana mereka merupakan bekas tentara bayaran yang berasal dari luar negeri.

Jefri di kenal sebagai seorang dengan kemampuan bela diri yang hebat di mana bisa mengalahkan 10 orang sekaligus dengan sangat mudah.

Sementara Lewi merupakan seorang ahli pedang di mana dia mempunya banyak jurus pedang dan juga di tambah memiliki besik bela diri sehingga membuatnya di takuti di kalangan tentara bayaran.

 Pedang Lewi juga memiliki racun yang mematikan dapat membunuh musuhnya kurang dari setengah jam.

Mereka berdua sangat hebat dengan kemampuannya masing-masing dan sangat di takuti di kalangan tentara bayaran luar negeri.

Kembali lagi ke Steven di mana dia sedang berada di kamarnya berbaring di atas tempat tidurnya. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 malam Steven pun mulai tertidur.

Seperti biasanya Steven pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor sekuter.

Laura dan Alena juga sedang berangkat menuju ke sekolah di antar oleh seseorang sopir.

"cit" tiba-tiba mobil itu berhenti secara mendadak membuat Laura dan Alena terkejut.

"ada apa pak kenapa berhenti mendadak" tanya Laura yang terkejut. Alena merasakan ada yang tidak beres.

"nona ada banyak orang yang menghadang kita di depan" ucap sopir itu.

"dor" tiba-tiba saja sebuah pistol di tembakan ke arah mobil itu memecahkan kaca dan menembus dada dari sopir itu. Sopir itupun tewas di tempat.

Melihat kejadian ini Laura menjadi sangat ketakutan.