MY SWEET BABYSITTER

“Anda kenapa, Pak?” tanya Jasmine pada Ricko yang menatapnya tidak berkedip ... ah, tepatnya menatapnya dengan tajam.

Ricko tidak menjawab pertanyaan Jasmine, ia mengalihkan padangannya pada omlete yang sudah tersaji di atas meja makan, tepatnya ada di hadapannya.

Jasmine menghela nafas kasar, tidak mengerti dan tidak paham dengan sifat majikannya itu yang seperti bunglon suka berubah-ubah.

“Kenapa omelet-nya berbeda?” tanya Ricko sembari memegang sendok dan garpu, ia menatap Jasmine dengan tajam.

“Oh ... itu, karena aku yang membuatnya, kebetulan koki yang bertugas memasak sedang sakit, jadi saya yang akan menggantikannya untuk sementara waktu. Jadi, apakah ada yang salah?” jelas Jasmine, sekaligus bertanya kepada Ricko yang tampak memperhatikan omelet buatannya itu.

“Tidak bertekstur sama sekali. Omelet mempunyai tekstur yang lembut dan empuk. Kalau ini apa? Hanya telur dadar biasa saja!” Ricko berkata dengan nada kesal seraya meletakkan sendok dan garpunya asal di atas meja makan.

“Maaf, Pak, tapi aku membuatnya dengan penuh kasih sayang dan cinta. Kalau Bapak tidak mau, lebih baik, aku buatkan menu sarapan lainnya saja.” Jasmine beranjak dari duduknya, berniat untuk mengambil omelet milik Ricko, akan tetapi pria itu mencegahnya.

“Siapa yang menyuruhmu menyingkirkan telur dadar yang buruk ini?!” tanya Ricko dengan nada kesal seraya menepis tangan Jasmine dengan kasar.

“Katanya Bapak tidak mau,” jawab Jasmine seraya mengerucutkan bibir ranumnya, dan hal itu membuat Jasmine terlihat semakin lucu dan menggemaskan.

“Kata siapa?!” Ricko bertanya dengan nada ketus seraya mengambil sendoknya lagi, kemudian ia segera memakan telur dadar yang buruk namun di buat dengan penuh kasih sayang dan cinta.

Jasmine tidak menjawab pertanyaan Ricko gadis itu kembali ke tempat duduknya sembari menatap kedua anak asuhnya yang terlihat anteng di tempat duduk masing-masing sambil menikmati susu mereka yang belum habis.

*

*

Drama di meja makan sudah selesai. Ricko sudah beranjak dari tempat duduknya, akan tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara Jasmine.

“Pak, hari ini aku ingin meminta izin. Aku ingin bertemu dengan teman lamaku,” ucap Jasmine, meminta Izin kepada Ricko.

“Kau tidak ingat kejadian kemarin, Jas?! Rayan di culik karena kau lengah dan tidak menjaganya dengan baik!” jawab Ricko, tidak memberikan izin untuk Jasmine.

“Pak, kali ini aku akan menjaga anak-anak dengan baik. Aku mohon berikan izin,” mohon Jasmine dengan wajah dengan memelas.

Ck!

Ricko berdecak sebal kalau melihat wajah melas Jasmine. Membuatnya menjadi tidak tega.

“Lagi pula temanku itu perempuan, jadi dia akan membantuku untuk menjaga si kembar,” ucap Jasmine, meyakinkan Ricko agar memberikannya izin.

“Temanmu perempuan?” beo Ricko. Entah kenapa hatinya merasa senang dan tenang saat mengetahui kalau teman Jasmine adalah seorang perempuan.

“Iya, temanku perempuan. Aku tidak mempunyai kekasih, jadi Bapak tenang saja,” jawab Jasmine. Tanpa ia sadari telah mengungkapkan kalau dirinya ini adalah seorang jomblo.

Sudut bibir Ricko terangkat sedikit. Tapi, dengan cepat, ia memasang wajah datarnya kembali, dan menatap Jasmine dengan tajam.

“Baik, aku akan mengizinkanmu. Tapi, kau harus memberikan kabar 10 menit sekali!” tegas Ricko memberikan persyaratan.

Jasmine menganggukkan kepalanya, hanya memberikan kabar 10 menit sekali, itu adalah hal yang mudah untuk dirinya.

“Terima kasih, Pak,” ucap Jasmine tersenyum lebar ke arah Ricko.

BLUSHH

Wajah Ricko merona ketika melihat senyuman Jasmine yang manis dan tulus itu.

“Dia memang memakai pelet. Jika tidak, mana mungkin dadaku berdebar-debar seperti ini, dan wajahku terasa memanas,” batin Ricko sambil menggigit bibir bawahnya, menahan rasa ketar-ketir yang saat ini sedang ia rasakan.

***

Ngakak sama si kulkas lima pintu 🤣🙈