1. Kecelakaan fatal yang tanpa sengaja di alaminya saat dirinya akan melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya. Kecelakaan itu sampai membuat gadis yang di tabraknya menjadi lumpuh dan kehilangan masa depan hingga dirinya harus bertanggung jawab ( Selingan pembuka kisah )
2. Persahabatan dan persaudaraan di masa lalu antara Letnan Sakti dan Letnan Jatmiko membuat Letnan Jatmiko menikahi seorang gadis dalam keluarga tersebut namun gadis itu teramat sangat membencinya hingga dirinya memilih untuk pergi dan mengalah daripada keluarga yang telah membesarkan namanya menjadi tidak harmonis.
Seiring berjalannya waktu, luka menganga di hati Bang Jatmiko perlahan terobati dengan hadirnya tambatan hati namun sang mantan kembali di tengah mereka.
SKIP bila tidak sanggup bersinggungan dengan konflik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Beginilah adanya.
Annel menghitung jumlah uang di tangannya. Total seratus lima puluh ribu rupiah untuk sepuluh biji buat kecapi.
Bang Seno pun bernafas lega karena Kinan bisa duduk dan menikmati makan tengah malamnya setelah berhasil makan buah kecapi.
"Siapa dia?" Tanya Annel penasaran.
"Istrinya Seno." Jawab Bang Sakti.
"Kenapa harus di gendong?" Tanya Annel lagi.
Bang Sakti menceritakan garis besar kisah yang terjadi pada sahabatnya hingga pernikahan tersebut bisa terlaksana.
~
"Married by accident yang sesungguhnya." Kata Annel. "Tapi menikah tanpa cinta, apakah bisa bertahan, Bang?? Lalu apakah pernikahan yang terburu-buru seperti kita juga akan baik hasilnya?"
"Percayalah, kunci rumah tangga adalah keikhlasan. Ikhlas disini, kita ikhlas berbagi semua kasih karena kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, ada pasangan yang sudah menjadi bagian dalam hidup kita." Jawab Bang Sakti.
Annel mengangguk paham, saat ini dirinya seperti sedang bicara dengan bapak-bapak tua yang sedang mengajari putrinya. Jujur dulu dirinya sangat tidak menyukai Bang Sakti, tapi memang sifatnya yang kaku, dingin dan pemarah membuatnya ilfeel.
Pria kurang ajar itu berani merebut dirinya dari ketua Genk motor kebanggaan kota.
Flashback Annel dan Bang Sakti on..
Annel cukup kaget melihat perkelahian besar-besaran di hadapannya. Niatnya menemani Ardan saat itu hanya karena dirinya menjadi kekasih ketua Genk tersebut.
Seorang pria yang dipenuhi tato di seluruh wajah menghampiri Annel dengan sebilah celurit di tangannya. Annel yang ketakutan hendak mencari tempat berlindung namun sayang di sekitarnya tidak ada lagi tempat yang aman. Tepat di saat itu, ada seorang pengendara ojeg online tiba.
Pengendara ojeg online tersebut maju dan menghajar pria bertato tersebut hingga babak belur tanpa kesulitan sedikit pun dan tumbang tanpa syarat.
:
Banyak remaja dan pria yang tertangkap dalam lapangan Batalyon. Ternyata pada remaja dan pria tersebut membuat kegaduhan di sekitar asrama dan kawasan militer padahal sebelumnya pihak Batalyon sudah memberi peringatan tegas namun tidak di indahkan dan puncaknya adalah hari ini. Para remaja tersebut membuat tawuran tepat di samping Batalyon.
Di antara para remaja tersebut, Annel pun ikut tertangkap karena hanya dia satu-satunya perempuan yang berada di antara tersangka tawuran.
"Kalau kamu memang tidak terlibat dengan mereka, kenapa kamu berada di tengah mereka??" Tegur pria yang melepas paksa jaket ojeg online. Tatapan matanya terus mengarah pada Annel.
Kemudian seorang pria memberikan HT pada pria tersebut.
"Saya sudah bilang, saya pacaran sama laki-laki itu..!!" Tunjuk Annel pada Ardan.
"Rupanya pacar ketua Genk." Gumam pria tersebut dengan wajah sinis menatap Annel. "Untuk yang laki-laki.. seluruhnya mencari mencuci semua tank yang ada disini hingga bersih..!!! Dan yang merasa perempuan silakan mencari minimal seratus ekor semut dan tiga puluh ekor undur-undur..!!!!" Perintah pria arogan tersebut.
...
Tiga jam berlalu Annel baru bisa menemukan tujuh puluh lima ekor semut dan sepuluh ekor undur-undur. Teriknya matahari membuat Annel kepanasan.
Dari kejauhan pria yang ternyata adalah seorang perwira berpangkat Letnan dua itu terus memantaunya dari kejauhan.
"Lelet, seperti itu mau jadi istri preman." Tegurnya memanaskan hati Annel.
Annel yang kesal segera menghampiri Bang Sakti. Dengan beraninya ia maju dan menyingsingkan lengan seragam sekolah nya.
"Kalau berani, kita duel satu lawan satu..!! Begini ini, Hanania Almas adalah juara satu taekwondo tingkat kelurahan..!!!" Ucap Annel sesumbar dengan berbagai ribuan paras kesombongan nya.
Bang Sakti memasang wajah cemasnya sedangkan para anggota menahan tawa dengan tingkah gadis kecil yang dengan 'lancangnya' menantang komandan mereka.
"Jangan lah. Saya nggak berani adu fisik." Tolak Bang Sakti.
Senyum licik Annel tersungging sempurna. "Takut ya, jaman sekarang wanita tidak akan pernah terkalahkan. Habis gelap terbitlah terang. Wanita tidak bisa di jajah dengan sembarangan." Ucapnya masih dengan kepercayaan diri yang meninggi.
"Sebenarnya saya tidak mau melawanmu, tapi.. untuk memenuhi rasa penasaranmu juga menyelamatkan nyawa kawan-kawan mu itu. Boleh lah saya terima." Bang Sakti akhirnya menjawab tantangan tersebut.
:
Satu kesalahan Bang Sakti saat itu adalah membiarkan Annel berhadapan dengannya masih dengan seragam lengkap. Tentu saja dalam hal ini ada sesuatu yang menyangkut etika dan tidak bisa di benarkan.
Dengan sangat terpaksa dan pasti sudah di maklumi beberapa pihak yang ada di gedung serbaguna, bahwa niat Letnan Sakti hanya untuk kebaikan bersama.
"Aturan permainan kita hari ini, jangan ada tendangan kaki yang melebihi pusat lawan..!! Jika melanggar, tentu pihak yang bersalah di nyatakan kalah." Kata Bang Sakti.
"Kalau begitu, pihak yang kalah harus membayar uang sejumlah tiga juta rupiah..!!" Tantang Annel karena dirinya merasa sebagai juara satu tingkat kelurahan.
"Baik, khusus untuk kamu tidak perlu membayar..!! tapi.... Kamu pacaran dengan saya..!!" Bang Sakti menyodorkan selembar kertas bermaterai. Terdengar konyol dan omong kosong, tapi perkara tersebut di buat mengikuti jalan pikiran Annel yang memang masih di bawah umur. Kala itu usianya masih enam belas tahun.
"Setuju.. siapa takut..!!" Tanpa berpikir panjang Annel langsung menanda tangani kertas tersebut.
Gelak tawa para anggota pun tak terhindarkan karena Danton mereka bisa mengerjai gadis kecil lugu seperti Annel.
:
Satu tahapan tanding. Annel masih belum dapat mengalahkan Bang Sakti bahkan dirinya hampir lupa aturan main yang ada.
Bang Sakti tersenyum karena mengalahkan seorang Annel bukanlah hal yang sulit. Jalan pikirannya amat sangat mudah untuk di tebak bagi jiwa yang labil seperti Annel.
~
Tahap ke dua, semua masih baik-baik saja namun Bang Sakti tau Annel mulai lelah. Kali ini Bang Satria memberikan sedikit pancingan kaki dan benar saja, Annel masuk perangkapnya dan balik menendangkan kakinya sampai batas bahu Bang Satria.
Seluruh anggota di dalam gedung menunduk, mereka memberi wajah pada atasnnya. Bang Sakti pun sampai kaget dan memejamkan mata. Di saat seperti ini, Annel segera memanfaatkan situasi. Ia memindahkan posisi kaki dan menendang Bang Sakti.
Siapa yang mengira, Letnan Sakti adalah pelatih taekwondo Batalyon, jelas dalam sigap dan kepekaan instingnya, dirinya tidak sulit untuk mengambil alih suasana.
bluugghh..
"Awwhh.. ahhh..!!" Rintih Annel kesakitan.
Bang Sakti membuka matanya dan menutup rok Annel.
"Kamu melanggar aturan. Kamu kalah, Non..!!" Kata Bang Sakti kemudian membantu Annel untuk berdiri.
Dengan wajah bersungut kesal, Annel memperlihatkan wajah bengisnya. "Siapa yang mau pacaran sama Om-om."
Annel pergi dengan langkah tertatih dan meninggalkan gedung.
"Di surat perjanjian ini, tertulis kecil di bagian bawah..!! DENDA LIMA BELAS JUTA DAN DI TAHAN POLISI MILITER KARENA MEMBUAT KERIBUTAN DI WILAYAH MILITER." Bang Satria mengangkat tinggi lembar kertas tersebut.
Annel pun kembali dan berdiri di hadapan Bang Sakti. Ia melompat-lompat sampai bisa mendapatkan kertas tersebut.
"Haaahh.. ini jebakan..!!" Protesnya.
"Maaf sayang.. kamu yang tidak baca..!!"
Flashback Bang Sakti dan Annel off..
.
.
.
.