"Daripada lo nyuruh gue keluar, mending lo buruan pakai baju sebelum ada setan dateng. Kita udah di tungguin di bawah!" saut Boy menghela napas nya berat.
"Ya elo setan nya!" seru Chyra dengan kesal.
"Jangan mancing kesabaran gue Ra, jangan sampai gue perkosa lo kalau lo kelamaan telanjang begini!" ucap Boy datar menatap Chyra yang masih berada di dekat pintu kamar mandi.
"Sumpah, lo itu kakak terbangsat yang gue punya!" saut Chyra dengan begitu kesal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
...~Happy Reading~...
“Jadi, benarkan jika aku anak Ibu? Aku anak yang tidak di harapkan. Aku anak haram, makanya Ibu membuang ku, dan aku—“
“Diam kamu!” bentak ibu Jihan langsung menghentikan langkah nya dan kembali berbalik menatap marah pada Chyra.
“Hanya pengakuan kecil, aku hanya ingin mendengar dan melihat respon Ibu bahwa Ibu memiliki aku. Bahwa aku ada disini, dan aku—“
“Apakah telinga mu tuli? Sudah ku katakan kalau aku tidak memiliki anak perempuan seperti kamu!”
“Tapi semua bukti mengatakan kalau aku anak Ibu!” jerit Chyra pada akhirnya dan menumpahkan semua tangisan nya, “Bahkan, kakak sudah melakukan tes DNA, dan mengatakan bahwa aku memang anak ibu hiks hiks hiks.”
“Apa salah Chyra Bu, apa salah Chyra sampai Ibu tidak mau mengakui keberadaan Chyra? Bahkan, ibu belum mengenal Chyra sama sekali, Ibu tidak tau bagaimana sikap dan sifat Chyra. Apakah aku nakal atau tidak, tapi kenapa Ibu sudah tidak mau mengakui?” gumam Chyra semakin terisak.
“Aku tidak menginginkan apapun, aku tidak akan menuntut apapun. Aku hanya ingin di akui, aku hanya ingin mendengar Ibu mengatakan bahwa aku memang anak Ibu,” imbuh Chyra menatap ibu Jihan dengan penuh permohonan.
“Chyra!” seru seorang laki laki yang tiba tiba datang dan melihat keberadaan Chyra yang sedang terduduk di lantai dengan kepala mendongak menatap bu Jihan yang berdiri tak jauh dengan Chyra.
“Bu ... “ Mengabaikan panggilan Boy, Chyra masih terus menatap ibu Jihan.
“Astaga Chyra lo gila hah!” Emosi Boy semakin memuncak saat ia sudah berada di depan Chyra dan menemukan tangan Chyra yang sudah berlumuran darah, bahkan masih ada beberapa pecahan beling yang tertancap di sana.
“Lepas Boy, lepasin gue!” jerit Chyra menepis tangan Boy, “Gue Cuma mau denger sekali aja, sekali aja Boy. Tinggalin gue dulu, pliss!”
“Bawa adik mu pergi dari sini!” ucap ibu Jihan dengan ekspresi wajah datar mengusir Boy dan Chyra.
“Enggak!” tolak Chyra menggelengkan kepala nya, “Haruskah aku bersujud di kaki Ibu, agar Ibu mau mengakui keberadaan ku?”
“Jangan gila Ra!” Seru Boy langsung menggelengkan kepala nya.
Jangan tanya, mengapa Chyra sangat menuntut pengakuan dari ibu Jihan. Padahal, keluarga angkat Chyra, sangat menyayangi nya. Bahkan, ia memiliki Arshen dan Boy juga Els yang selalu ada untuk nya.
Mommy Felly dan Daddy Aiden yang terus memberikan nya kasih sayang melimpah. Tentu hidup Chyra sudah sangat sempurna bukan? Tapi entah mengapa, ia masih tetap ingin mendapatkan pengakuan dari ibu Jihan.
Biar bagaimana pun, ibu Jihan adalah ibu kandung nya. Chyra juga ingin mengetahui asal usul nya, mengapa ibu Jihan tidak mau mengakui keberadaan nya. Dan mengapa ibu Jihan selalu menyebut dirinya anak pembawa sial.
“Ibu ... “ panggil Chyra begitu lirih.
“Kamu,” Ibu Jihan menunjuk ke arah Boy, “Bawa dia pergi dari sini. Dan jangan pernah biarkan dia kemari lagi.”
Setelah mengatakan itu, ibu Jihan benar benar pergi ke dalam, tepat nya menemui suami nya yang sudah terbaring tak berdaya di dalam kamar. Tangis nya langsung tumpah ketika ia menutup pintu kamar.
‘Maafkan Ibu, Nak. Maafkan ibu hiks hiks hiks.” Gumam ibu Jihan terisak dan langsung meluruhkan tubuh nya di balik pintu.
Bayangan dimana Chyra memanggil nya Ibu, dan melihat luka di tangan Chyra. Membuat hati ibu Jihan ikut merasakan sakit. Sejak tadi, ia sudah berusaha untuk tidak luluh, dan tidak terbawa oleh suasana.
Ia sudah membulatkan tekat nya, bahwa ia tidak akan mengambil Chyra dari keluarga baru nya. Ibu Jihan tidak akan membiarkan putri nya hidup dalam kesusahan bersama nya.
“Kenapa kamu harus melakukan ini?” tanya sang suami dengan suara pelan dan terbata, seketika menghentikan tangisan ibu Jihan.
“Aku tidak mau dia hidup susah. Aku sudah membuang nya, dan dia tidak boleh kembali lagi padaku.” Jawab ibu Jihan menghentikan tangisan nya.
...~To be continue.......