I Love You CEO Tampan

Samuel terus saja memikirkan Maudy sehingga membuat dia kurang konsentrasi dalam pekerjaan nya.

"Bagaimana jika Maudy datang untuk Bianca, dia mencoba untuk mengambil Bianca karena bagaimana pun juga Maudy itu adalah Ibu kandung Bianca."

Sesilia dia terus saja memperhatikan Samuel yang seperti sedang mempunyai banyak masalah.

"Apa yang sedang kamu pikirkan Sam,? kamu tidak seperti biasanya. Satu jam lagi kita akan rapat yaa, kamu harus menunjukkan yang terbaik jangan layu seperti ini."

Samuel pun mencoba untuk bersikap seperti biasanya di hadapan Mama nya fokus pada pekerjaan nya.

"Baik Mam, aku akan menunjukkan yang terbaik untuk perusahaan kita."

Samuel mulai mempersiapkan semuanya dan Sesilia pun kembali ke ruangan nya.

Sesilia terus saja memandangi wajah Samuel.

"Apakah Samuel yang sedang memikirkan Maudy kembali kepada nya atau kembali untuk mengambil Bianca, itu tidak akan pernah terjadi. Maudy tidak bisa membawa Bianca karena dia yang sudah meninggalkan Bianca, aku tidak akan diam jika Maudy melakukan hal tersebut."

Di tempat yang berbeda Maudy kembali ke Apartemen nya dan dia melihat kembali Sebastian membuat dirinya seketika merasa lemas karena pasti mereka berdua akan bertengkar kembali.

"Untuk apa kamu datang kembali ke Apartemen ku,? untuk apaaa."

Maudy kembali emosi di hadapan Sebastian.

"Aku hanya ingin memastikan kondisi mu sekarang, apakah baik-baik saja atau sebaliknya."

Sebastian mendorong Maudy agar masuk ke dalam Apartemen nya dan menutup rapat pintu masuk.

"Apa yang akan kamu lakukan kepada ku,? aku sudah tidak ingin lagi berurusan dengan mu. Pergi dari ku pergi aku mohon."

Suara serak Maudy pada saat berteriak membuat Sebastian semakin menyukai nya.

"Aku bisa membayar mu lebih besar dari gaji mu sebagai brand ambassador produk ini. Untuk apa kamu bekerja Maudy sedangkan kamu sudah di berikan kecupan uang oleh suami mu ini."

Sebastian mencoba untuk menyentuh tubuh Maudy tapi dia pun menepisnya.

"Tidak, jangan sentuh aku lagi. Lebih baik aku seperti ini tapi aku bahagia dengan kehidupan ku sedang kan bersama kamu aku harus di tuntut untuk mempunyai anak lelaki hanya untuk menjadi penerus perusahaan besar mu itu."

Maudy berjalan menuju ke pintu keluar tapi membuka pintu agar Sebastian pergi.

"Aku tidak akan pergi, aku masih ingin bersama dengan mu di sini. Tidak perlu seperti ini Maudy, aku sudah memberitahu Samuel jika kamu pergi dari rumah."

Maudy merasa sangat terkejut sekali ketika mendengar Sebastian yang sudah memberitahu Samuel.

"Apa yang sudah kamu katakan kepada Samuel,? bicara apa kamu dengan Samuel."

Maudy mencoba untuk melawan tapi tenang Sebastian yang luar biasa besar membuat membuat Maudy pun di dorong ke tempat tidur.

Maudy tidak bisa berkutik ketika Sebastian yang sudah menginginkan nya.

"Aku sangat merindukan mu Maudy, kembali pulang ke rumah. Di sana kamu aku jadikan Ratu, di sini kamu harus bekerja keras untuk mendapatkan uang."

Maudy sudah tidak mau lagi melihat wajah Sebastian dia sampai memejamkan mata nya tapi hal tersebut membuat Sebastian semakin gemas dengan sikap Maudy.

Dia semakin mendekati Maudy hingga akhirnya Maudy pun terdiam dalam suasana bersama.

Sebastian benar-benar menginginkan anak dari Maudy, dia ingin Maudy bisa hamil. Empat tahun mereka berdua bersama belum juga dikaruniai anak.

Hal tersebut yang sering membuat Sebastian merasa kesal dengan Maudy, ketika mereka berdua di periksa dalam kondisi sehat dua-duanya.

Maudy dan Sebastian mereka pun langsung melakukan permainan nya, Meluapkan rasa kerinduan yang mendalam sampai akhir Maudy pun merasa sangat kelelahan.

Setelah melihat Maudy yang masih tertidur pulas, Sebastian pun pergi meninggalkan Maudy dengan tumpukan uang di sebelah bantal Maudy.

Sebastian tidak bisa memaksa Maudy untuk pulang tapi dia mencoba untuk menggoda Maudy dengan tumpukan uang di sebelah bantal nya.

Sebastian sudah merencanakan semuanya dari sebelum datang ke Apartemen Maudy.

"Aku tidak akan pernah membiarkan kamu kembali ke pelukan Samuel, karena dulu kamu yang lebih memilih aku dari pada Samuel sehingga sekarang kamu juga tidak boleh pergi dari ku dan kembali kepada Samuel."

Mereka puas dengan permainan nya bersama dengan Maudy, Sebastian pun pergi dari Apartemen tersebut dia tidak bisa menuggu Maudy sadar karena dia juga yang sedang sibuk.

Maudy pun akhirnya terbangun dari tidurnya dia melihat sudah tidak memakai pakaian.

"Ahhh, kenapa aku harus tidur dengan nya."

Maudy pun seketika melihat tumpukan uang di sebelah bantal nya, dia menarik bantal tersebut dan memastikan apakah ini uang asli atau palsu.

"Uang asli, dia membawa tas yang ternyata isi nya adalah uang semuanya."

Maudy pun tersenyum tipis dan dia merasa sekarang Sebastian untuk cinta kepada nya dan Maudy berencana untuk memanfaatkan Sebastian.

"Jika seperti ini, dengan perlahan-lahan aku akan meminta yang penting-penting dalam harta kekayaan dan lama-kelamaan semuanya akan menjadi milik ku."

Maudy pun berubah menjadi seperti ini hanya karena ingin memiliki harta kekayaan Sebastian.