NovelToon NovelToon
Marry me, Brother

Marry me, Brother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Beda Usia / Romansa
Popularitas:427.6k
Nilai: 5
Nama Author: Astuty Nuraeni

Berawal dari niat balas dendam kepada mantan tunangannya, membuat Indhi terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan kakak angkatnya.

Tanpa di sangka, pernikahan tersebut justru memberinya kehidupan baru yang di penuhi oleh kasih. Ketulusan cinta dari sang kakak akhirnya membawa Indhi melabuhkan hatinya kepada pria yang 26 tahun terakhir telah menjadi kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astuty Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Gila

Pagi menjelang, ketiga penghuni rumah tengah duduk di kursi meja makan untuk sarapan bersama, namun suasana canggung teramat ketara di antara ketiganya, hanya terdengar dentingan jarum jam serta benturan sendok dan piring yang menggema mengisi ruangan yang sunyi tersebut.

"Ekhem."

Deheman bu Tika mengakhiri aksi saling diam mereka, Ega menyeka sudut bibirnya dengan tisu setelah menenggak segelas susu penuh.

"Kami berangkat dulu bu," pamit Ega seraya meraih tas kerjanya yang berada di kursi lain.

"Tunggu sebentar," cegah bu Tika membuat Ega dan Indhi kembali duduk.

"Kapan kalian akan mengambil cuti? 5 hari lagi kalian akan menikah, bukankah kalian harus mempersiapkan segalanya?" Imbuh bu Tika.

"Hari ini kami akan mengajukan cuti bu, besok Ega dan ibu harus ke pengadilan untuk mengajukan pembatalan adopsi lalu mengurus kartu keluarga untuk Ega," jawab Ega, kepedihan menyengat hatinya begitu kata pembatalan adopsi terlontar dari mulutnya, namun biar bagaimanapun ia tetap harus melakukan itu agar bisa menikahi Indhi yang selama ini menjadi adiknya.

"Benar juga, mulai besok berarti Ega bukan anak ibu lagi," ucap bu Tika sedih.

Ega beranjak dari duduknya, ia berjalan menuju kursi sang ibu, Ega menarik kursi di sebelah ibunya, ia duduk di sana seraya meraih tangan bu Tika dan membawanya ke atas pangkuannya.

"Sampai kapanpun Ega akan tetap menjadi anak ibu, apa artinya selembar kertas bu, ikatan di antara kita lebih kuat dari sekedar kertas yang di keluarkan negara," ucapnya lembut seraya menatap ibunya dengan lekat.

"Lagipula dalam beberapa hari ke depan Ega akan menjadi menantu ibu, bukankah ibu selalu berharap agar memiliki menantu seperti Ega?" Kelakar Ega, ia berusaha mengilangkan kesedihan ibunya.

Bu Tika terkekeh, ia menepuk punggung tangan Ega. "Benar juga, harusnya ibu bersyukur karena kamu yang akan menjadi menantu ibu, setidaknya ibu sangat mengenal baik kamu, ibu percaya kamu akan melindungi Indhi," balas bu Tika tersenyum.

"Sudah sudah, kita harus berangkat sekarang," sela Indhi yang sudah berdiri di belakang ibunya dan Ega.

Bu Tika menenoleh sesaat, ia lalu memeluk Ega, tanpa intruksi Indhi segera memeluk kedua orang yang sangat berarti di dalam hidupnya. Di dalam hati ia sangat bersyukur memiliki ibu dan Ega yang selalu menjaganya.

Pelukan mereka terurai saat bel rumah berbunyi, bi Sumi yang berada di dapur segera berlari membukakan pintu, sementara bu Tika bersiap mengantarkan kedua anaknya  berangkat kerja.

"Siapa bi?" Tanya bu Tika saat mereka tiba di depan pintu.

"Anu bu, Dokter Ilham yang datang."

Indhi nampak menegang, berbeda dengan bu Tika dan Ega yang nampak menyimpan kebencian dari sorot mata mereka, bu Tika segera keluar, ia mendapati Dokter Ilham tengah berdiri di depan rumahnya, rasa kecewanya akan pria yang hampir saja menjadi menantunya begitu besar, hal tersebut tak bisa ia ingkari, wajahnya muram, tak ada senyum saat menyambut kedatangan Dokter Ilham.

"Ada apa anda kemari?" Tanya bu Tika sinis, pertanyaan bu Tika sontak membuat mimik wajah Dokter Ilham berubah, senyum yang mengembang sirna seketika, wajahnya nampak sedih.

"Saya ingin bertemu Indhi tante, ada hal yang harus kami bicarakan," jawab Dokter Ilham, manik matanya melirik Indhi yang berdiri bersebelahan dengan Ega di belakang bu Tika.

"Bukankah semuanya sudah jelas, tidak ada hal lain lagi yang harus kita bahas!" Sahut Indhi dengan tangan gemetaran, namun detik selanjutnya sebuah tangan hangat menggenggam tangannya, Indhi menoleh menatap Ega, pria itu tersenyum ke arahnya memberikan sebuah kekuatan tersendiri bagi Indhi.

"Maaf Dokter Ilham, ini sudah siang, kami harus segera berangkat bekerja, perihal masalah anda dengan Indhi, bukankah kalian sudah membicarakannya kemarin? Dan dengan segala hormat, saya harap ini kali terakhir anda menemui calon istri saya!" Sela Ega dengan tegas, sorot matanya memancarkan kebencian yang mendalam.

Dokter Ilham tersenyum hambar, ia menatap Ega nanar. "Calon istri? Saya rasa saya telah salah menilai anda Dokter Kevin, rupanya anda tak sebaik yang saya kira. Dimana etika anda?Bagaimana bisa anda menikahi adik anda sendiri?" Cibir Dokter Ilham, keduanya saling bersitatap.

"Maafkan saya Dokter Ilham, namun saya tidak butuh penilaian anda, perihal pernikahan saya dan Indhi, saya rasa itu masuk dalam ranah pribadi kami, tidak seharusnya orang luar ikut campur!" Jawab Ega dengan tenang, ia lalu menarik tangan Indhi dan membawa gadis itu masuk ke dalam mobilnya, mereka melewati Dokter Ilham begitu saja.

Setelah Indhi duduk di dalam mobil, Ega kembali menghampiri Dokter Ilham dan ibunya, Ega meraih tangan bu Tika dan mencium punggung tangan wanita yang telah merawatnya selama ini, sebelum melangkahkan kaki menuju mobil, Ega berhenti mensejajari Dokter Ilham.

"Jagan bicara masalah etika kepada saya dok, setidaknya perasaan saya terhadap Indhi adalah sebuah ketulusan," bisiknya sebelum ia berlalu dan masuk ke dalam mobil, tak lama mobil yang ia kendarai meninggalkan pekarangan rumah meninggalkan Dokter Ilham dan bu Tika yang masih berdiri di depan rumah.

Dokter Ilham masih terpaku di tempatnya, ia masih belum mencerna kalimat yang Ega ucapkan. Melihat Dokter Ilham masih termenung, bu Tika segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya dengan rapat.

Menyadari kepergian bu Tika, Dokter Ilham berusaha untuk kembali mengetuk pintu rumah mantan calon ibu mertuanya, namun beberapa kali mengetuk tak ada jawaban dari si pemilik rumah, akhirnya Dokter Ilham menyerah, pria tampan itu pergi meninggalkan rumah tersebut dengan perasaan remuk redam.

Sementara di dalam mobil, Ega dan Indhi masih saling diam, entah sejak kapan keduanya tak seperti dulu lagi, keadaan telah berubah, ada sedikit jarak di antara keduanya.

Keheningan terjadi hingga mereka tiba di parkiran Rumah Sakit, saat Indhi hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Ega menahan tangannya membuat gadis itu urung keluar dari dalam mobil.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Ega khawatir.

"Aku baik-baik saja kak!" Jawab Indhi dengan cepat.

"Syukurlah..Oh ya nanti kakak ada operasi, bisakah kamu menunggu kakak pulang, mungkin kakak akan membutuhkan bantuanmu untuk menyetir mobil?"

Indhi hanya mengangguk pelan, ia tersenyum sebelum keluar dari mobil Ega. Sementara itu Ega masih berada di dalam mobilnya, ia menatap punggu Indhi yang semakin jauh masuk ke dalam Rumah Sakit.

"Aku berjanji akan mengembalikan kebahagiaanmu sayang! Aku tau mungkin ini sedikit kejam, namun aku bersyukur karena akhirnya Tuhan mengambulkan doa-doaku untuk memilikimu. Ketahuilah Ndi, 12 tahun penantian ini rasanya tak sia-sia."

Ega kembali tersenyum begitu mengingat Indhi akan menjadi istrinya, sebut saja ia sedikit gila, bagaimana tidak? Seorang pria dewasa dengan segala kelebihannya itu hanya tertuju pada seorang gadis, perasaannya begitu kuat dan bertahan meski waktu terus berjalan.

BERSAMBUNG..

1
Indah Rianti
Luar biasa
Ira
m
Yulia Lilis
kasian Ega
Kusii Yaati
untung nggak salah lubang ya ga soalnya sambil merem mainnya😜😂
Kusii Yaati
aq tdk tahu di sini siapa yg hrs di salahkan indhi atau Ilham...dan kenapa hrs Ega yg jadi korbanya!!!😞
Astuty Nuraeni: asal jangan nyalahin aku ya kak😀😀😀😀😀
total 1 replies
Alline Tanjung
luar biasa
ayu nuraini maulina
biasa nya cwo yg sering nyosor ini cwe yg nyosor duluan🤭🤭
ayu nuraini maulina
semangat mas bro
ayu nuraini maulina
bukan jdhnya
Nur Haya
aq salut Ama author selain bikin cerita yg menarik ada pengalaman jg d dapat 👍 untuk kita para pembaca
Astuty Nuraeni: makasih supportnya kak♥️
total 1 replies
desita
👍
Yusi Lestari
tak terasa sudah tamat cerita.lanjut cerita selanjutnya thoorrr
Yusi Lestari
sungguh besar perjuangan seorang ibu yg rela merasakan sakit demi bisa melahirkan putra putri mereka
Yusi Lestari
bagus Indhi memang seorang dokter tidak boleh egois mementingkan diri sendiri
Yusi Lestari
jadi kangen sama almarhum Zean😭
Astuty Nuraeni: iya kak Aamiin
Yusi Lestari: iya Nuri semoga Zean bahagia disana😊
total 3 replies
Yusi Lestari
pasti itu Samuel adiknya Zean
Yusi Lestari
innalillahi wainna ilaihi rojiun selamat jalan tuan hendrawan keinginanmu untuk mendapatkan maaf dari Ega sudah terkabul😭
Yusi Lestari
setelah cerita Ega dan Indhi selesai langsung meluncur ke novel ini thoorr
Yusi Lestari
semoga dg kejadian ini Ega bisa memaafkan pak hendrawan dan hubungan mereka kembali membaik
Yusi Lestari
pasti pak hendrawan yg melindungi Indhi semoga pak hendrawan dan Indhi baik2 saja dan tidak terluka parah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!