Perjalanan kisah cinta yang berbeda, kedua saudara tiri ( White dan Red ) bertemu dengan pria yang mereka sukai... di perlakukan seperti putri dalam dongeng yang di cintai oleh pangeran tampan dan kaya...
ini novel pertamaku....
semoga di sukai...😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bgreen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Noah yang baru menyelesaikan pekerjaannya melihat jam mahal yang melingkar di tangan kirinya.
"Shiiittt... Aku kemalaman... Apakah Red sudah pulang?", gumam Noah buru buru keluar dari ruangan menuju ke mobilnya.
"Kenapa aku sampai lupa minta nomor ponselnya ? ", cemas Noah yang langsung menyalakan mobilnya dan melaju ke kantor Red.
Noah pun sampai di kantor Red. Tampak sudah sangat sepi di sana. Satpam di sana yang melihat Noah pun menghampirinya.
"Ada yang bisa saya bantu,tuan ?", tanya petugas itu.
"Apa Red sudah pulang ?", tanya Noah.
"Nona Red masih di ruangannya, tuan ", jawab petugas.
"Lantai berapa ruangannya ? ", tanya Noah lagi.
"Lantai 3.. keluar dari lift belok kanan.. Di sana ruangan Nona Red ", jawab petugas.
"Terima kasih ", ucap Noah
Noah langsung menuju ke lift dan menekan tombol lantai 3. Noah yang sudah sampai di lantai 3 langsung berjalan menuju keruangan Red.
Ceklek...
"Kau belum selesai,Red? ", tanya Noah yang melihat Red masih sibuk dengan berkas berkas di mejanya.
Red menoleh ke arah suara.
"Apa kau sudah menunggu lama, Noah ?", tanya Red yang merasa Noah sudah lama menunggunya di bawah.
"Tidak... Aku baru saja datang.. Aku pikir kau sudah pulang tadi. ", ucap Noah
"Tunggu sebentar... Aku beres beres dulu. ", ucap Red membereskan berkas yang ada di mejanya untuk bersiap siap pulang.
Mereka berdua turun ke lobi menuju mobil Noah yang terparkir di depan. Karena sudah malam sudah tidak ada lagi karyawan disana selain petugas keamanan.
"Kau sudah makan malam ? ", tanya Noah di dalam mobil.
"Belum ", jawab Red.
"Kau ingin makan apa, Red?", tanya Noah dengan suara lembut.
"Apa saja boleh..", jawab Red memandang Noah
Noah mengendarai mobilnya menuju ke restoran. Sesampainya di restoran,mereka berdua pun keluar dari mobil. Noah langsung mengandeng tangan Red berjalan menuju ke dalam restoran.
Red terkejut saat Noah mengandeng tangannya. Di dalam hatinya Red merasa sangat senang dengan perlakuan manis Noah.
Mereka berdua masuk ke dalam restoran dan duduk di tempat yang kosong, karena lumayan ramai yang datang ke restoran ini.
"Red ", sapa seorang pria saat melihat Red.
Red menoleh ke arah suara.
"Lama tak bertemu.. kau semakin cantik, Red", ucap pria itu melihat kearah Red dan tak memperdulikan Noah yang duduk di depan Red.
Noah yang duduk didepan Red, memandang pria tersebut dengan tatapan tidak suka. Red tidak peduli dengan pria tersebut dan bahkan tidak meladeni omongan pria itu.
"Hei... Bisakah kau pergi ? Kau menggangu makan malam kami.. ", ucap Noah dengan memandang tajam pria tersebut.
"Pergilah... Edi.. Aku rasa kita tak perlu berbasa basi saling menyapa.. ", ucap Red.
"Bisa kita bicara sebentar Red? Ada hal yang ingin ku sampaikan", ucap Edi yang pantang arang.
"Red tak punya waktu untuk mendengarkan omonganmu.. Sebaiknya kau pergi sebelum aku menghajar mu ", geram Noah dengan sikap Edi.
"Aku punya urusan dengan Red... Aku rasa kau tak perlu ikut campur.. ", jawab Edi memandang Noah seakan tak takut dengan ucapannya.
"Tidak ada yang perlu di bicarakan dan aku juga tak ingin mendengar apapun yang ingin kau sampaikan.. Jadi pergilah... ", ucap Red yang merasa situasi mulai memanas
Edi yang tak menyerah.. Memegang tangan Red.
BUGH..
BUGH...
Pukulan melayang di pipi Edi. Noah tak bisa menahan amarahnya saat melihat Edi memegang tangan Red. Ada rasa cemburu dalam diri Noah yang tidak terima saat pria lain memegang tangan Red.
PYAAARRR..
Edi pun tersungkur ke meja lain dan makanan yang ada di piring tersebut jatuh berserakan di lantai.
"Ohhh God..... NOAH hentikan... ", teriak Red yang melihat noah yang masih memukul Edi.
Beberapa pelayan laki laki di restoran tersebut berusaha menahan Noah dan menjauhkan Noah dari Edi yang sudah lemah tak berdaya.
Red langsung memeluk Noah.
"Tenanglah... Ayo kita pergi dari sini", ucap Red yang khawatir Noah akan menghajar Edi lagi.
Noah menoleh kearah Red yang tampak terkejut. Lalu memegang tangan Red untuk keluar dari restoran tersebut, tak lupa Noah membayar makanan yang belum sempat di makan oleh mereka berdua dan membayar kerusakan yang terjadi di restoran tersebut.
Noah pun membawa Red ke penthouse nya dan memesan makanan online. Tiba di penthouse Red merasa canggung karena ini pertama kalinya dia ke tempat tinggal seorang pria. Dan sekarang mereka hanya berdua saja.
Red yang melihat jari Noah yang lecet akibat perkelahian di restoran tadi.
"Dimana letak kotak obatmu, Noah ?", tanya Red saat Noah berjalan menuju ke kamarnya.
"Di meja dapur laci kedua..", jawab Noah sebelum masuk ke kamarnya.
Red segera ke dapur mengambil kotak obat tersebut. Noah yang baru keluar dari kamarnya menganti baju karena kotor akibat perkelahiannya tadi.
"Kemari lah...", ucap Red memegang tangan Noah berjalan menuju sofa.
"Duduklah.. Aku akan mengobati tanganmu..", ucap Red dengan suara lembut.
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
mari terus saling mendukung untuk kedepannya /Determined//Chuckle/