NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Situs Online

Jodoh Dari Situs Online

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Wanita Karir / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Anisa adalah seorang fashion desainer gaun pengantin yang sangat mandiri. Meski terlahir keluarga kaya, tak membuatnya manja. Karena kesibukannya, Nisa jadi lupa untuk mencari pasangan. Hingga Sahabatnya berinisiatif mendaftarkan Nisa ke sebuah situs perjodohan online. Yang mempertemukan Nisa dengan seorang pria berkebangsaan Turki, pria tampan dengan berbagai kejutan.

Erhan Farhat adalah seorang pengusaha muda, yang sudah lelah diporotin wanita-wanita yang dekat dengannya. Hingga akhirnya dia mencoba peruntungan di situs perjodohan online, dengan menutup segala akses tentang dirinya. Erhan ingin mendapat pasangan yang bisa menerimanya apa adanya. Hingga perkenalannya dengan seorang wanita yang mampu menjungkir balikkan hidupnya.

Apakah Jarak bisa mempertemukan mereka?
Bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?

Yuk disimak jalan ceritanya.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Introgasi (Yang Sebenarnya)

"Maaf sebelumnya Erhan, aku bukan orang yang suka berbasa-basi. Jadi, katakan kepada kami siapa kamu sebenarnya dan apa maksudmu mendekati putriku. " Ayah Ibnu menatap intens ke dalam mata Erhan. Membuat Erhan tidak bisa berkutik.

"Glek.. "

Erhan menelan ludahnya kasar, karena tau bahwa ayah dan kakak Nisa memiliki kecurigaan kepada nya. Namun Erhan akan sedikit berbelit sebelum dia mengatakan sebenarnya.

"Maksud anda apa paman? " Erhan pura-pura tidak mengerti dengan perkataan ayah Ibnu.

"Aku tau kau mengerti maksud kami Erhan. " giliran Arkan yang berbicara.

"Aku benar-benar tidak mengerti, tolong jelaskan secara detail. " Erhan mencoba berkelit, mencari tau dari mana kedua orang di depannya ini menaruh curiga terhadapnya.

"Cincin itu. Cincin yang kau berikan kepada Nisa. Dari mana kau mendapatkannya. " ayah Ibnu mulai mengorek informasi.

"Oh, cincin itu. Aku membelinya di salah satu toko perhiasan di Dubai. Saat aku menemui Nisa di sana. Memangnya kenapa? Apa ada yang salah dengan cincin itu? Atau terlalu sederhana ya? " Erhan mencoba berpikir mungkinkah cincin itu terlalu sederhana.

Ayah Ibnu dan Arkan saling berpandangan melihat sikap biasa Erhan, bahkan saat berhadapan dengan kedua orang yang di gadang-gadang akan menjadi calon mertua dan iparnya. Kalau orang lain mungkin mereka akan merasa gugup. Melihat sikap Erhan, kecurigaan mereka berdua semakin besar. Ayah Ibnu dan Arkan semakin yakin Erhan bukan orang biasa.

Dan bicara tentang cincin itu, apa katanya tadi? terlalu sederhana katanya. Cincin yang memiliki harga hampir satu milyar, sederhana katanya. Ayah Ibnu dan Arkan semakin tak percaya. Sebenarnya orang seperti apa Erhan ini.

"Aku mau tau, berapa harga cincin yang kau anggap sederhana itu Erhan. " ayah Ibnu mencoba bertanya lagi kepada Arkan.

"Oh, itu hanya sekitar 50.000 dolar. " kata Erhan masih dengan santainya.

Arkan dan ayah Ibnu kembali berpandangan. Hanya katanya. Mereka berdua pun akhirnya menghembuskan napas kasar.

"Baiklah, sekarang katakan padaku. Siapa kau sebenarnya tuan Erhan. " Ayah Ibnu kembali berbicara namun dengan nada hormat.

Erhan tercengang mendengar ayah Ibnu memanggilnya tuan.

"Apa Nisa tidak menceritakan kepada kalian siapa aku? " Erhan mulai panik.

"Iya, Nisa menceritakan semuanya. Dia bilang kau hanya pegawai kantor biasa dan kau menghabiskan tabunganmu untuk menemuinya di Dubai. " kata Arkan sedikit geram.

"Nah, itu kan Nisa sudah cerita. "

"Tapi kami tidak percaya. " lanjut Arkan.

Lagi-lagi membuat Erhan menelan ludahnya kasar.

"Tidak mungkin seorang pegawai kantor bisa membelikan cincin seharga 50.000 dolar kepada seorang wanita yang baru di kenal nya. Dan saat wanita itu menyuruhnya untuk datang, kau pun dengan cepat datang. Tanpa memikirkan berapa biaya tiket pesawat Turki-Indonesia dan biaya kehidupan di sini. Disitulah kami curiga kepadamu tuan Erhan. " Arkan mengeluarksn kecurigaannya

"Glek... " Kebodohannya dia bongkar sendiri. Kenapa dia tidak bisa menyamar dengan baik.

"Nak Erhan, Jika kau ingin membangun suatu hubungan. Sebaiknya kau mulailah dengan kejujuran. Jangan memulainya dengan kebohongan, karena itu akan menjadi boomerang untukmu. " ayah Ibnu memberikan nasehat yang menusuk tepat di jantung Erhan..

Erhan menghela napas dalam dan mengeluarkannya perlahan.

"Baiklah, saya akan memberitahu siapa saya sebenarnya, paman. " kata Erhan sambil merogoh saku celana dan mengambil dompetnya. Dia mengambil kartu nama dan memberikannya kepada Arkan dan ayah Ibnu.

Arkan dan Ayah Ibnu pun menerimanya dan membaca kartu nama berwarna gold yang diberikan Erhan.

ERHAN FARHAT

CEO KHAN Company

Mata ayah Ibnu dan Arkan membulat melihat kedudukan dibawah nama Erhan. CEO??

Bagaimana mungkin orang di depan mereka adalah seorang CEO?? Ayah Ibnu dan Arkan masih belum bisa percaya dengan kenyataan di depannya.

"Itulah saya sebenarnya paman, Arkan. Saya menyembunyikan semua status saya hanya karena saya ingin mendapatkan seorang wanita yang mau menerima saya apa adanya tanpa memandang harta dan kedudukan saya. Termasuk keputusan saya mengikuti situs perjodohan online itu. " kata Erhan menjelaskan.

"Saya menutup semua informasi tentang saya, dan saya mulai mengikuti situs perjodohan online itu. Bukan saya tidak laku di dunia nyata, hanya saja semua wanita yang mengenal dan dekat dengan saya hanya memandang silsilah keluarga dan kekayaan saya. Saya sudah lelah di manfaatkan wanita di negara saya?"

" Jadi kau mendekati adikku? " Tanya Arkan penasaran.

"Awal mengikuti perjodohan itu, saya juga mengenal banyak wanita di sana. Tapi saya tidak suka, karena mereka terlalu agresif, ingin segera bertemu dan yah... you know lah. Tapi saya tidak menggubris mereka, mereka terlalu murahan bagi saya. " kata Erhan mulai menceritakan

"Hingga akhirnya ada seorang wanita yang sangat cuek, dia tidak segera membalas pesan dari saya, dan setiap kali saya hubungi dia selalu slow respon. Dan itu membuat saya penasaran dengannya, karena saya tidak ernah diabaikan sebelumnya. Dan kalian tau siapa dia? " kata Erhan tersenyum mengingat awal berkomunikasi dengan Nisa.

"Nisa." jawab Arkan dan Ayah Ibnu bersamaan.

"Iya dia adalah Nisa, sosok wanita yang sejak awal sudah membuat saya penasaran dan jatuh cinta saat pertemuan pertama kami. " kata Erhan jujur.

"Jadi... apa kau benar-benar serius dengan putriku? " tanya ayah Ibnu.

"Tentu saja saya serius paman, Bahkan Mamaku sudah memberi restu kepadaku untuk segera menjemput Nisa. "

"Apa ibumu mengenal Nisa? " giliran Arkan yang bertanya.

"Tidak, mama hanya melihat foto Nisa dan selalu melihatku tersenyum bahagia saat berkomunikasi dengan Nisa. Itulah yang membuat mamaku setuju jika aku menjalin hubungan serius dengan Nisa. Karena bagi mama, kebahagiaanku adalah bahagianya. Dan kebahagiaanku adalah Nisa. "

Ayah Ibnu dan Arkan terharu mendengar cerita bahwa mama Erhan sudah menyetujui jika Erhan behubungan dengan Nisa. Kebahagiaan mana lagi yang di inginkan seorang ayah dan kakak selain diterimanya seorang anak perempuan oleh keluarga pihak laki-laki.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanya Arkan lagi.

"Aku akan menunggu jawaban dari Nisa. Baik dia menerimaku atau bahkan menolakku. Aku akan menerimanya dengan lapang dada. " kata Erhan.

"Jika dia menerimaku, aku akan segera menikahinya. " kata Erhan lagi tanpa ragu.

Ayah Ibnu dan Arkan saling pandang dan tersenyum samar.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengantarmu ke hotel tempatmu menginap. Maaf tidak mengijinkanmu menginap di sini. Takut terjadi fitnah. " kata Arkan menepuk bahu Erhan.

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Aku sekalian minta ijin, mungkin besok aku ingin mengajak Nisa jalan-jalan keliling kota ini. "

"Baiklah, ayah ijinkan. Tapi tolong jaga Nisa baik-baik hingga kalian halal. " kata ayah Ibnu memberikan ijin.

Namun bukan kata memberi ijin yang menjadi fokus Erhan,melainkan kata sebelum halal. Apakah ini artinya mereka memberikan lampu hijau kepada hubungannya dengan Nisa?

Karena penasaran Erhan langsung menyakan kepada ayah Ibnu.

"Apa itu artinya, anda merestui hubungan kami? " tanya Erhan antusias.

"Sejak awal kami sudah merestui hubungan kalian, karena kami merasa Nisa bahagia tiap kali menceritakan tentangmu. Ini adalah pertama kalinya Nisa antusias menceritakan seorang pria kepada kami. Karena sebelumnya Nisa memang tidak pernah dekat dengan pria manapun. Jadi kebahagiaan Nisa adalah kebahagiaan kami juga." ujar ayah Ibnu dengan mata berkaca-kaca.

"Saya janji akan membahagiakan Nisa kelak, paman. " janji Erhan.

"Untuk malam ini cukup sampai disini dulu perbincangan kita. Kita lanjutkan lain kali. " Arkan mencoba mengalihkan perhatian, agar ayahnya tidak merasa bersedih.

Mereka bertiga akhirnya keluar dari ruang kerja, dilihatnya Nisa yang sedang tidur dipangkuan ibunya.

"Lihatlah, begitulah putriku. Dia selalu bermanja di pangkuan ibunya. " kata Ayah Ibnu mendekat ke arah anak dan istrinya.

Erhan hanya memperhatikan tingkah laku Nisa, yang sangat manja bila berkumpul dengan orang tuanya. Namun menjadi wanita judes saat diluar sana. Erhan jadi terkekeh sendiri.

"Apa yang kalian bicarakan. " tanya Nisa setelah mereka semua kembali berkumpul di ruang keluarga.

"Tidak apa-apa kami hanya ngobrol sesama lelaki, iya kan Erhan. " kata Arkan menyenggol lengan Erhan.

"Ah, iya. kami hanya ngobrol masalah laki-laki. " kata Erhan gugup.

"Nis, abang mau pulang dulu, kasihan Alina yang menjaga Alan sendirian. Sekalian Abang akan mengantarkan Erhan ke hotel tempatnya menginap. " Kata Arkan berpamitan.

"Oh, ya sudah. Jadi Erhan sekalian mau kembali ke penginapan? " tanya Nisa.

"Iya, Nis. Besok aku akan menjemputmu di butik. Tadi aku sudah minta ijin kepada paman, akan mengajakmu jalan-jalan. " kata Erhan

Nisa menoleh ke arah ayahnya, dan Ayah Ibnu menganggukkan kepalanya.

"Oke deh kalau begitu. "

Arkan dan Erhan pun berpamitan, Sebenarnya Erhan tidak rela jika harus berpisah dengan Nisa. Tapi bagaimana lagi, mereka masih bukan siapa-siapa. Dan takut ada fitnah nanti, bukankah mulut tetangga itu lebih pedas dari boncabe level 50?

Akhirnya malam ini mereka berpisah, namun sebelum berpisah, Erhan berbisik di telinga Nisa.

"Jangan tidur dulu, nanti aku akan menelponmu setelah sampai di hotel. " lalu mengedipkan matanya genit ke arah Nisa. Membuat Nisa tersipu.

Tingkah Erhan tadi dilihat Ayah dan ibu Nisa, dan menggelengkan kepala melihat tingkah Erhan.

Bersambung

Terimakasih sudah membaca.

1
SAL💞🇲🇾
happy ending ❤️❤️😘
SAL💞🇲🇾
happy ending ❤️❤️❤️😘
Chris Antono
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
eka wijayanti
sangat bagus ceritanya .
semangat thor/Good/
Sri Muryati
Luar biasa
sri afrilinda
Kereen ceritanya thour...😍😍😍🤗💪
Ruzita Ismail
Luar biasa
Regina Tan
kocak mama mertuaqu😄😄😄
Riva84
asi? harus nya baby Murad udh berhenti asi dri ibu nya thoorrr krn ibu kan kan lg hamil..
Riva84
jgn bilang kalo Nisa hamil lg ya thoorrr🙈 pdhl baby Murad msh 5bln loh
Riva84
berat nama anak nya Erhan😁
Riva84
Nisa sma kyk akuh, stlh nikah harus ikut suami tapi beda nya Nisa keluar negri klo aku keluar kota😊
Alma Lina
lebay amat sih nis akh 🤪
jodoin sama alima aza thor 🤣
Riva84
sbnrnya bkn Nisa yg blm siao u/ mlm pertama,, tp othoorrr nya yg blm siap u/ membuat adegan unboxing nya mereka /Facepalm//Facepalm/🙏🙏
Riva84
/Sob//Sob/
Riva84
Alima ya Kemal
Riva84
gak ush Nay,,, kyk nya Alima cocok sm Kemal deh😅
Riva84
benar bngt thoorrr 😢😊
Riva84
Alana atau Alina thoorrr nama ioar nya nya Nisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!