My Bodyguard My Obsession

Satu bulan kemudian….

Ethan mulai di pusingkan dengan keadaannya. Dia di pecat dari tempat kerja nya yang lama dan itu karena ada pelanggan yang memprotes karena merasa tidak di perlakukan dengan baik serta Ethan di anggap tidak ramah. padahal Ethan sama sekali tidak pernah merasa seperti itu, tetapi tentu dia tidak bisa berbuat apa-apa ketika pada akhirnya dia di pecat setelah bekerja selama bertahun-tahun di tempat itu. 

Ethan langsung mencari pekerjaan yang lainnya dan sayangnya hingga saat ini tidak ada satupun yang memanggilnya untuk bekerja. Bahkan untuk pemanggilan interview saja tidak ada sama sekali. Sedangkan Ethan sudah mengambil uang tabungannya untuk keperluan kehidupan nya beberapa minggu ini. Dia memang mendapatkan uang gajinya saat di pecat tetapi tentu itu tidaklah penuh karena memang saat itu dia bekerja belum genap satu bulan. Dia hanya di gaji senilai berapa hari di bulan itu. Ethan tidak bisa harus mengandalkan uang tabungannya mengingat dia sama sekali tidak ingin mengulik uang itu untuk saat ini. Uang itu hanya dia perintahkan untuk masa depannya bersama istri dan anaknya nanti jika sudah menikah. 

Ethan menunduk sedih, bingung apa yang harus di lakukannya sekarang. Dia sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan pekerjaan, dan dia juga sudah meminta bantuan Gemma untuk mencarikan lowongan. Sudah beberapa kali juga dia mencoba rekomendasi Gemma tetapi hasilnya sama saja. CV yang di kirimnya bahkan sama sekali tidak di lirik. Hal itu semakin membuat Ethan frustasi. Dia ingin meninggalkan kota ini tetapi dia sangat menyayangkan jika harus meninggalkan apartemen ini mengingat dia sudah membayarnya selama satu tahun dan masih tersisa beberapa bulan lagi. Jika dia pergi tentu uang pembayarannya tidak akan di kembalikan. 

Hal ini juga yang membuat Ethan semakin menunda u ntuk mengungkapkan perasaan nya pada Gemma karena dia merasa malu dengan keadaannya ini. Sehingga dia menahan diri untuk tidak dulu mengungkapkan perasaannya pada Gemma. Dan ini juga bukan waktu yang tepat memikirkan itu, karena yang lebih penting adalah mendapatkan pekerjaan lebih dulu. Meskipun Gemma sangat perhatian kepada nya tetapi Ethan tetap dengan pendiriannya dan dia tidak mau di cap sebagai orang yang memanfaatkan orang lain.

Ethan duduk terdiam, menunduk mencoba memikirkan sesuatu. Dia tidak bisa terus seperti dan keadaan tidak boleh semakin memburuk. Ethan berdiri dan mengambil jaketnya. Dia bergegas keluar dari apartemennya dan akan pergi ke suatu tempat. Itu sepertinya pilihan terakhir yang harus di ambilnya.

★★★

Leona menatap fokus di layar laptopnya sambil mendengarkan presentasi dari anak buahnya. Dia sedang meeting penting dengan para staff nya untuk mempersiapkan proyek baru yang akan di lakukan oleh perusahaannya. Seperti biasa, Leona menjalani harinya dengan menyibukkan diri di kantor. Dan tidak ada yang berubah. Leona masih selalu menghindari Ibu nya dan merasa muak dengan apapun yang di lakukan ibu nya. Karena wanita itu terus saja berusaha mendekatkan Leona dengan banyak pemilik perusahaan besar tetapi Leona sama sekali tidak pernah tertarik dengan hal itu.

Dan Leona masih terus memantau Ethan dari jauh. Dia sudah menutup seluruh akses Ethaan untuk mendapatkan pekerjaan baru setelah lelaki itu di pecat. Leona sudah mengirim orang-orangnya mengawasi pergerakan Ethan dan langsung menghentikannya ketika lelaki itu mencoba mengirim CV ke beberapa tempat yang membuka lowongan. Dan Leona sudah menyadap ponsel Ethan saat lelaki itu di apartemen nya sehingga pergerakan Ethan bisa di pantai termasuk pesan singkat Ethan di akun sosial media nya. Leona menggunakan kesempatan yang di miliki nya saat Ethan mabuk berat dan tidur dengan sangat lelap ketika itu. Leona tidak akan pernah melakukan sesuatu dengan setengah-setengah ketika dia sudah merencanakan sesuatu. Sekarang Leona hanya tinggal menunggu pergerakan Ethan untuk mendatangi nya dan mengemis pekerjaan kepada nya. Leona tahu Ethan pasti saat ini sedang kesulitan untuk mencari pemasukan.

"Inilah hasil presentasi tim marketing.. "

"Oke.... Aku akan mempelajari presentasi kalian, dan besok Kaia akan memberitahu kalian jika ada yang perlu di revisi... Aku harus pergi sekarang, jadi meeting hari ini di tutup..!" Leona berdiri dan langsung meninggalkan ruang meeting.

"Segera kirim salinan data nya ke email ku... Aku akan memeriksa nya.. Aku harus mengikuti Leona.. " Ucap Kaia pada para staff.

"Baik bu Kai... "

Kaia mengangguk dan langsung keluar menyusul Leona. Inilah kebiasaan buruk Leona yang sering meninggalkan meeting sesuka hatinya padahal seharusnya Leona memberi tanggapan dan merevisi data saat itu juga agar bisa alangsung di perbaiki. Tetapi siapa yang bisa membantah atau memprotes Leona. Jadi mereka akan membiarkan Leona pergi dan menunggu sampai Leona mengatakan pekerjaan beres. atau jika tidak mereka harus menerima pekerjaan baru membereskan laporan yang di tugaskan untuk di revisi sesuai waktu yang di tentukan Leona. Dan terkadang sangat merepotkan karena Leona sering memberi waktu beberapa jam saja. Leona tenang tetapi cukup kejam untuk urusan ketepatan waktu.

"Kai... Aku lapar, bisakah kita pulang sekarang???" Tanya Leona pada Kaia yang berjalan di belakangnya.

"Kau ingin makan di rumah???? Baiklah aku akan menghubungi bu Barbara agar memasak untukmu, kau ingin makan apa???" tanya Kaia.

"Ah tidak perlu.. Kasihan dia, dia pasti sudah bersiap untuk pulang, aku akan masak sendiri... Ayo pulang.. "

"Oke baiklah.. " Kaia tersenyum. Dan dia langsung menghubungi Robert agar bersiap membawa mobil ke depan sehingga Leona tidak perlu menunggu nanti.

Kaia menekan tombol lift dan mempersilahkan Leona masuk kemudian dia baru menyusulnya. "Kau buruk sekali.. " Ucap Kaia.

Leona tersenyum. "Kenapa???" Tanya nya meskipun dia sudah tau apa maksud ucapan Kaia.

"Selalu saja meninggalkan meeting sesuka hatimu... "

"Untuk urusan perut aku tidak bisa menunggu... Ah tanya kan pada bu Barbara apakah di kulkas masih ada wagyu kobe??? Aku ingin membuat steak.. Ah juga bahan lainnya untuk salad dan sausnya... Seperti biasa aku ingin saus kesukaanku.. Ah iya jangan lupa..... " Belum selesai berbicara, Kaia langsung menyela Leona.

"Black truffle dan caviar...! Benarkan...???" Tanya Kaia.

Leona terkekeh. "Benar sekali... "

"Oke aku akan menghubungi bu Barbara, jika sudah habis, maka kita terpaksa harus berhenti untuk membeli nya di supermarket.. " Ucap Kaia.

"Oke... Tanyakan dulu.. "

Kaia menghubungi Robert lebih dulu agar bersiap di depan karena dia dan Leona akan segera turun.

Mereka keluar dari lift dan berjalan ke arah lobi untuk keluar kantor. Mobil sudah menunggu di depan. Pintu mobil di buka oleh security, dan Leona langsung masuk ke dalam mobil. Di susul Kaia yang duduk di sebelah Robert. Mobil pun berjalan dan ponsel Kaia berbunyi. "Ya...??? Ada apa???" Tanya Kaia pada orang yang meneleponnya.

"Datang????" Tanya nya lagi. "aoke baiklah aku akan memberitahu Leona.. " Ucap Kaia dan panggilan itu berakhir. "Na....?!! Yang kau tunggu sudah datang... Ethan datang ke apartemen mencarimu..!"