namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
ke esokan harinya
sore hari saat jam pulang kerja wahyu memutuskan untuk pulang kerumah Nadia
wahyu pusing mendengar celotehan Marni yang selalu memaksa Wahyu untuk pulang kerumah orang tuanya
wahyu selama beberapa hari ini beralasan pada Nadia kalau dia sedang ditugaskan keluar kota lagi , Wahyu memberitahu Nadia lewat telepon Nadia sudah tidak peduli lagi karena Nadia sudah tau kemana Wahyu akan pulang
saat Wahyu sampai didepan rumah dia terkejut melihat Nindi kakak Nadia sedang duduk diteras menemani anak-anaknya bermain namun Wahyu tidak melihat Nadia ada disana wahyu fikir mungkin Nadia sibuk didapur seperti biasanya
"Assalamualaikum"ucap wahyu
"kapan datang kak?" tanya wahyu pada Nindi sekedar basa basi
"wa'alaikumsalam "jawab Nindi dan anak-anak berbarengan
"sudah beberapa hari ini"ucap Nindi lagi
"kak arman mana kak?"tanya Wahyu lagi
"sudah pulang duluan soalnya banyak kerjaannya yang nggak bisa ditinggal lama"jawab nadia
"oh...."ucap wahyu mengangguk-anggukkan kepalanya pelan
wahyu sebenarnya merasa tidak seperti biasanya Arka yg melihatnya pulang tidak langsung menyambutnya dia sedang asyik bermain dengan anak pertama Nindi
begitu pun si kembar hanya sekedar menjawab salam dari ayahnya setelah itu mereka kembali sibuk dengan kegiatan menggambar mereka
wahyu merasa kehilangan ada rasa sakit yg dirasakannya dalam hatinya
"anak-anak itu salim dulu sama ayahnya kan ayah Wahyu baru pulang dari jauh ,ayo sana salim dulu" ucap Nindi
Shela mencolek paha Kakaknya meminta persetujuannya Shila mengangguk dan berdiri tak lupa mengajak adiknya di ikuti oleh Ardhit karena melihat kedua kakaknya melangkah menuju kearah wahyu yang masih berdiri menatap mereka
Shila meraih tangan ayahnya lalu mencium punggung tangannya sekilas di ikuti adik-adiknya
Nadia baru saja keluar dari dalam rumah pembuatan kuenya ,Nadia membawa kue-kue panas yang baru saja selesai dipanggang bau wangi yang menggugah selera menggoda penciuman anak-anak,mereka segera mengambil kue-kue yang dibawa Nadia
" hati-hati sayang masih panas" ucap Nadia dan Nindi memperingati anak-anaknya
Nadia belum menyadari keberadaan wahyu yang masih berdiri menatap mereka
saat Nadia duduk didekat kakaknya Nindi menyenggol lengan Nadia memberi kode bahwa wahyu ada disana Nadia mendongakkan wajahnya melihat kearah petunjuk kakaknya Nadia terkejut dengan kehadiran Wahyu tapi secepat mungkin Nadia menetralkan raut wajahnya menjadi biasa-biasa saja
" eh sudah pulang bang?" tanya nadia berbasa basi dengan suara datar
"i-iya Bun ini baru pulang" Jawab wahyu tergagap
"ya sudah,abang bersihkan diri dulu saya akan buatkan kopi sebentar"ucap Nadia masih dengan nada datar
wahyu mengernyitkan keningnya mendengar perkataan Nadia biasanya kalau didepan anak-anaknya Nadia tidak akan memanggilnya dengan sebutan abang tapi dengan panggilan ayah
Nadia berlalu kedalam rumah menuju dapur untuk membuatkan kopi untuk wahyu seperti yang dikatakannya
Wahyu mengikutinya kedalam
"Bund"panggil wahyu dan nadia menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Wahyu
Nadia tidak berbicara sepatah katapun tapi wahyu tau dati tatapan nadia mengatakan ada apa memanggil
"eh itu....maaf ayah pergi beberapa Hari dan..." belum selesai wahyu berbicara nadia memotong perkataan wahyu
"sudahlah bang,abang bersih-bersih dulu kan baru pulang dari luar kota Pasti capek banget"ucap Nadia tersenyum sinis
wahyu melihat itu dia tak berniat lagi untuk melanjutkan ucapannya dan bergegas masuk kekamarnya untuk bersih-bersih dan mengganti baju
saat selesai mandi wahyu membuka lemari dan merasa heran kenapa cuma ada bajunya saja yang ada dalam lemari pakaian mereka
"kenapa baju-baju Nadia tidak ada disini?" ucap Wahyu bertanya pada dirinya sendiri
tak ingin mengambil pusing dan Wahyu berfikir akan menanyakan ini pada nadia
wahyu kembali keluar ke teras rumah disana sudah terlihat kopi yang dibuatkan nadia diletakkan diatas meja dan juga ada kue buatan Nadia
wahyu duduk dikursi teras dan mulai menyesap kopinya yang masih berasap dan mengeluarkan aroma khas
Tiba tiba saja nindi memutar lagu Ahmad Dhani
madu tiga dari handphone nadia
suasana jadi heboh karena tingkah Della yang tiba-tiba berdiri dan berjoget menggoyangkan pinggulnya yang bulat
Arka, Ardhit,dan sikembar yang sedari tadi sibuk dengan kegiatannya kini berhenti dan menyoraki Della yang asyik bergoyang
Nindi sudah sibuk memvideokan tingkah putrinya
Mita dan yang lainnya yang sedang membersihkan peralatan yang telah mereka pakai jadi penasaran karena suara riuh sorakan
mereka pun keluar dan melihat Della bergoyang
mereka pun ikut haboh menyoraki Della
Della yang merasa mendapatkan banyak pendukung makin semangat bergoyang
🎵🎶🎶
Aih senangnya dalam hati
Kalau beristri dua
Oh seperti dunia
Ana yang punya
Kepada istri tua
Kanda sayang padamu
Oh kepada istri muda
I say i love you
🎶🎵🎵
"achik......ayo doyang....."ucap Della berteriak dan masih bergoyang heboh
🎶🎵🎵
Istri tua merajuk
Balik ke rumah istri muda
Kalau dua dua merajuk
Ana kawin tiga
Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Oh tetapi jangan sampai
Eh pecah temberang
"tenamna talam tati dila betisti tua"
ucap della ikut bernyanyi
Aih senangnya dalam hati
Kalau beristri dua
Oh seperti dunia
Ana yang punya
Kepada istri tua
Kanda sayang padamu
Oh kepada istri muda
I say i love you
Istri tua merajuk
Balik ke rumah istri muda
Kalau dua dua merajuk
Ana kawin tiga
Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Oh tetapi jangan sampai
Eh pecah temberang
🎵🎶🎶🎶🎶🎶🎵🎵🎵🎵🎵
semua yang mendengar tertawa terpingkal-pingkal tapi Della tidak peduli bayi montok itu tetap saja berjoget heboh
berbeda dengan Wahyu mendengar lagu itu merasa tersindir
"sial*n kak nindi apa sengaja menyindirku tapi dari mana dia tau saya ber istri dua,ahkkk tidak mungkin dia tau mungkin kebetulan saja seandainya dia tau belum tentu Nadia biasa-biasa saja seperti sekarang"monolog Wahyu dalam hati dan terlihat galisah Nindi dan nadia melihat raut wajah wahyu yg gelisah hanya saling tatap dan melempar senyum
setelah musik berhenti Della juga sudah berhenti menggoyangkan tubuhnya yang montok
"aaakhhhh ella pape mami,ella wawus inum don dunda"ucap della dengan wajah lelahnya dan merebahkan tubuh montoknya dipangkuan ibunya
Nadia segera memberikan botol susunya yang memang sudah disediakannya
Della langsung meminum susunya dengan lahap
Nadia jadi gemas sendiri melihat ponakannya itu lalu mencium pipi Della dengan dengan Della diperlukan seperti itu hanya diam tak protes seperti biasa mungkin karena badannya tetasa lelah setelah bergoyang heboh sendiri
"kakak ajak adik-adiknya mandi nak ini sudah sangat sore" ucap nadia dan langsung di turuti oleh anak-anaknya tanpa banyak drama
Nadia merasa bersyukur karena memiliki anak-anak yang penurut dan pengertian mereka tidak pernah banyak meminta dan menuntut
Wahyu tersenyum melihat anak-anaknya yang penurut
"Nadia memang pandai dalam merawat dan mengajar kan anak-anak tapi kenapa sikap anak-anak berubah total kepadaku apa itu semua juga hasil didikan Nadia yang sengaja membuat anak-anak membenciku?! tapi aihhh tidak mungkin Nadia seperti itu " ucap wahyu dalam hati
wahyu menyugar rambutnya kasar lalu menghela nafas panjang
semua tingkah Wahyu diperhatikan oleh Nadia dan Nindi lagi lagi merka saling tatap dan tersenyum
ini udah bagus, ceritanya berkembang dengan ribuan kosa kata... alurnya nyambung, ga ribet.
tetap semangat.. thor.
jadi kepikiran nadia, ya..
nanti gimana pas tahu wahyu dah menikah lagi...