Alvaro rela mengorbankan mimpinya untuk menjadi seorang polisi demi sang istri. Dia bekerja keras di siang dan malam untuk bisa membiayai kuliah sang istri, sehingga akhirnya sang istri diterima bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan raksasa.
Suatu hari, istrinya tanpa sengaja menabrak seseorang hingga orang tersebut meninggal. Alvaro rela menggantikan istrinya sehingga dia yang dipenjara, mengakui kesalahan yang sama sekali bukan dia perbuat.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dan meninggalkan Alvaro yang telah banyak berkorban untuknya.
Setelah keluar dari penjara, Alvaro bekerja menjadi seorang detektif swasta, mengandalkan kemampuannya dalam mengungkapkan banyak kasus.
Alvaro tak pernah bisa melupakan bagaimana perlakuan buruk mantannya terhadap dirinya, Alvaro berjanji akan membalas semua perbuatan mantan istri dan selingkuhannya, sehingga dia memanfaatkan adik ipar sang mantan sebagai pion rencana balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Joana benar dibuat melayang oleh sentuhan yang dilakukan oleh Alvaro, jemari-jemari Alvaro masih setia bergerilya disetiap inci tubuh Joana. Memberikan sentuhan yang dapat memberikan sensasi membuat Joana merasakan nikmat.
Mulut Alvaro masih menikmati buah melon miliknya Joana, lidahnya terus bergerak menyapu area puncak yang telah mengeras, memasukkan puncak kemerahan itu ke dalam mulutnya dan menghisapnya secara bergantian.
Joana tak dapat menolak setiap sentuhan Alvaro yang mampu membuatnya tak berdaya, nafasnya tidak beraturan ketika merasakan Alvaro yang masih melahap buah dadanya, pria itu begitu rakus, seperti bayi yang sudah lama tidak disu-sui.
Dada Joana membusung membuat Alvaro semakin menikmati kegiatannya, menghisap, menjilat, dan menggigit, terus Alvaro lakukan pada buah dadanya Joana. Bahkan pria itu memberikan kiss-mark pada kedua bulatan kenyal tersebut. Pria itu menghisap dengan sangat kuat seolah berharap ada air susu dari sana.
Benar saja Alvaro telah memperlihatkan keperkasaannya, sampai Joana sudah pasrah, tidak ada penolakan sedikitpun ketika Alvaro menikmati tubuhnya. Dia begitu terbuai dengan semua sentuhan yang Alvaro lakukan pada tubuhnya, seakan dia telah kehilangan akal.
Ciuman Alvaro turun ke bawah, menulusuri lekuk tubuhnya Joana. Lidahnya mencecapi seluruh bagian depan tubuh Joana. Ciuman Alvaro bagaikan sengatan listrik yang mengaliri seluruh sarafnya Joana.
Joana mengigit bibir bagian dalam untuk meredam agar suara des-ahannya tak keluar, yang hanya bisa dia lakukan adalah dia meliuk-liukan tubuhnya, sangat terangsang oleh sentuhan Alvaro pada perutnya yang rata tersebut.
Alvaro semakin gencar melancarkan aksinya, seakan dia ingin menikmati disetiap inci tubuh Joana. Alvaro menurunkan celana da-lam milik Joana, sehingga kini Joana benar-benar telah telan-jang.
"Al, aku malu." Joana segera menutup miliknya dengan kedua tangannya, wajahnya nampak memerah, sangat malu jika Alvaro melihat hal yang paling berharga untuk Joana.
Alvaro sudah dipenuhi oleh naf-su, dia tak menghiraukan protes dari Joana, pria itu melepaskan tangan Joana, membuka lebar-lebar paha Joana, menenggelamkan kepalanya disana.
"Ahhh... Al!" Joana kali ini tak dapat menahan des-ahannya, ketika merasakan lidah Alvaro menyentuh bagian sensitifnya.
Nafas gadis itu kian memburu, seiring makin liarnya gerakan Alvaro di dalam miliknya. Kemudian lidah tersebut bergerak maju mundur dengan teratur menyapu kelembutan miliknya Joana yang wangi dan terawat tersebut.
Joana mere-mas sprei, matanya terpejam, seraya menikmati sapuan lidah hangat Alvaro dibawah perutnya.
"All.... mmhh... ahhh..." Joana sudah tidak tahan, dia menekan kepala Alvaro, agar lidah Alvaro menusuk semakin dalam, pria itu membuat Joana benar-benar gila, kewarasannya entah dimana, yang pasti saat ini dia sangat menikmati apa yang dilakukan oleh Alvaro.
Keringat membahasi tubuh Joana, tanpa sadar tubuhnya ikut bergerak mengimbangi Alvaro yang sedang menggerakkan lidahnya keluar masuk ke dalam miliknya Joana.
"Ahhh... ahhh.. Al!"
Suara des-ahan Joana seakan menggoda Alvaro untuk terus bersikap agresif. Alvaro tahu, Joana akan tiba menuju pelepasan. Dia menyeringai penuh rasa puas, karena telah sukses menaklukkan Joana.
Joana yang menggodanya, jadi dia tidak perlu merasa bersalah pada Joana. Karena gadis itu yang memulai. Dia hanya ingin membuktikan bahwa dia adalah pria normal, dan sangat perkasa diatas ranjang.
Alvaro menambah tempo kocokan lidahnya, sehingga membuat Joana menjerit kenikmatan, badannya bergetar hebat merasakan ada cai-ran hangat keluar dari miliknya.
Alvaro membersihkan ca-iran tersebut dengan lidahnya di area inti Joana, membuat Joana semakin dibuat tak berdaya dan seakan dirinya dibuat melayang jauh ke awan.
Joana terengah-engah, setelah mendapatkan pelepasan yang membuatnya lega.
Alvaro sudah tak tahan melihat milik Joana yang telah basah, membuat sang joni meronta-ronta ingin segera masuk ke dalam sana. Alvaro bergegas membuka seluruh pakaiannya, termasuk celananya.
Joana terperangah melihat bagaimana gagahnya tubuh Alvaro, apalagi perutnya yang kotak-kotak seperti roti sobek, ingin sekali dia mengigitnya.
Tapi ketika pandangannya beralih ke bagian bawah perintah Alvaro, Joana menjerit, menutup kedua matanya dengan tangan.
"Aaaa... kenapa milikmu besar sekali, Al." Joana takut tidak muat jika masuk ke dalam miliknya.
Sang jantan begitu gagah dan perkasa, apalagi ukurannya sangat besar, membuat Joana tak bisa membayangkan bagaimana tubuh mereka menyatu, pasti akan sakit sekali.
"Aku gak mau, Al. Pasti sangat sakit." Joana mengatakannya dengan sedikit merengek.
...****************...
...Es batunya buat besok hehe.. salam es batu 🙌...