melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
pagi hari suara gedoran pintu kamar membangunkan tidur pulas mereka berdua.
"Siapa sih pagi-pagi gini" kesal Athar yang turun dari kasur membukakan pintu yang di kunci.
"Heh.. ngapain sih Lo berdua ganggu aja " ujar Athar bertel*njang dada dan hanya menggunakan celana boxer memarahi feri dan Leo.
"Kita Lari pagi yok thar" ajak Leo
"Ogah, gue baru tidur jam 3 pagi, masih ngantuk gue Lo liat aja cewek gue belum bangun"
"Wah gilak Lo Athar, seriusan Lo gempur melati semaleman?" Tanya feri sambil mengintip dalam kamar Athar, masih terlihat tubuh melati terbungkus selimut, sepertinya masih tak memakai apa-apa, "waw" batin feri yang adik kecilnya meronta-ronta tapi ia tahan di depan Athar.
"Eh anjing gua kagak nyuruh Lo ngintip cewek gue ya" kesal Athar menatap feri tajam, tak suka dengan apa yang di lakukan oleh feri.
"Eh santai dong, oke-oke gue pergi dulu kalo gitu" tanpa persetujuan feri berlari menuruni anak tangga dengan cepat.
"Sorry ganggu ya, Lo lanjut tidur aja thar" ujar Leo, Athar mengangguk lalu menutup pintu nya dan melanjutkan tidurnya, sedangkan Leo ke bawah untuk melanjutkan tujuan awalnya yaitu lari pagi.
" fer Lo jadi ikut nggak?" Tanya Leo mengetuk pintu kamar mandi.
"Nggak le, gue sakit perut" jawab feri berteriak dari dalam.
"Yaudah, gue pergi dulu " ujar Leo lalu pergi.
Padahal feri dari tidak buang air, ia sedang berusaha menidurkan jun**r nya yang tadi tegang saat melihat pacar Athar tidur padahal di balik selimut tebal yang ia yakin pasti di dalamnya tidak memakai apa-apa, diam-diam semalam ia mengintip Athar dan melati sedang berc*nt*, dan ia sangat kagum dengan Athar yang bisa kuat dengan melati padahal yang ia tau selama ini Athar tidak pernah bisa lama jika dengan wanita lain, hal itu membuat feri makin penasaran.
"Gila, apa sih yang melati punya Sampai Athar ketagihan, gue penasaran banget, ahhh...." Ujar Athar sambil terus memainkan tangannya di alat kelaminnya sambil membayang kan melati berc*nt* dengan Athar semalam.
"Ahhh..melati..." feri akhirnya mencapai kl*m*ksnya, segera ia bersihkan tangan serta miliknya. Setelah bersih ia pun keluar lalu menuju kamarnya kembali.
Pukul tujuh melati terbangun, Athar masih tidur, melati segera mencuci muka dan gosok gigi, karena tadi malam ia sudah mandi, jadi pagi ini tidak perlu mandi lagi.
"Bangun mas, udah pagi, cari sarapan yuk, aku laper" ujar melati membangunkan Athar.
melati sudah memakai dres brokat terawang selutut, model kimono yang bisa ditarik talinya, dengan dalaman tanktop warna hitam ketat menampilkan sedikit perutnya, dan di padukan dengan hotpants super sexy dengan warna senada. Dengan makeup tipis dan rambut di gerai indah.
"Emhh, kenapa sayang?" Tanya Athar yang perlahan terbangun.
"Cari makan yuk, aku laper" ujar melati, Athar pun mengumpulkan jiwanya terlebih dahulu,
"Cantik banget sih yang, mana wangi banget lagi ini" Athar malah memeluk melati erat merasakan aroma tubuh melati yang membuat tidurnya makin nyenyak.
"Ayo mas, aku udah laper banget" ujar melati, perutnya pun sudah keroncongan.
"Laper ya, tunggu bentar ya, mas siap-siap dulu" ujar Athar melati mengangguk.
melati menunggu sebentar, Athar juga tidak mandi karena jam 3 pagi juga sudah mandi bersama, setelah selesai bersiap-siap Athar menghampiri melati mengajaknya ke lantai bawah. Terlihat disana feri dan Leo juga sepertinya baru sarapan.
"Pagi bro" ujar Leo menyapa kedua sahabatnya itu lalu ikut duduk bergabung dengan kedua sahabatnya.
"Pagi " jawab mereka bersama.
"Pagi kak feri kak Leo" ujar melati juga menyapa dan ikut duduk.
"Pagi melati" jawab Leo tersenyum.
"Pagi melati cantik" feri pun menjawab juga, ia terkesima dengan penampilan melati pagi ini, sangat cantik dan se*y.
"Cantik cantik pala Lo" Athar melempar kulit roti tawar yang baru ia kupas kulit sampingnya membuat feri tersadar.
"Yee.. canda doang, posesif banget" ujar feri
"Biarin, orang cinta, ya kan yang" Athar mencium tangan melati yang duduk di sampingnya.
"Uweeekk" ujar feri dan Leo bersamaan, lalu mereka tertawa bersama, melati juga ikut tertawa.
"Sirik aja Lo pada" ujar Athar
"sayang, sarapan ini dulu ya? Habis ini cari makan diluar nggak apa-apa kan??" Tanya Athar pada melati,
"Iya melati, aku lupa bilang sama asisten disini buat siapin nasi, soalnya kalo disini kita jarang banget sarapan, emang kebiasaan di kasih roti sama susu aja.
"Iya mas nggak papa, nggak apa-apa kok mas leo" jawab melati kemudian ia mengoleskan selai pada roti di tangannya, sebenarnya ia tidak biasa sarapan roti, tapi yasudahlah karena setelah ini Athar akan mengajak nya makan di luar.
Selesai sarapan roti dan susu mereka berempat menuju pantai tidak jauh dari vila, Athar segera mengajak melati menuju restoran seafood disana karena Athar yakin dan faham melati pasti masih lapar, hal itu karena memang ia selalu melihat melati sarapan nasi dan tidak pernah roti atau makanan ringan lainnya, kalau belum makan nasi artinya belum makan kata melati.
Leo dan feri tidak ikut makan, mereka berdua sedang asyik main voli pantai berdua karena memang hari biasa seperti ini jarang orang ke pantai ini, memang belum terlalu terkenal tapi memang sangat bagus dan masih terjaga.
Selesai makan Athar dan melati berjalan-jalan santai di pinggir pantai sambil bercanda tawa, sambil sesekali berfoto, sekarang melati sudah mau foto bersama, Athar yang memaksanya.
"Kita minta fotoin Leo yuk" ajak Athar menyeret tangan melati menghampiri kedua sahabatnya.
"Fotoin kita berdua ya" pinta Athar pada Leo.
Leo pun mengangguk lalu mengambil ponsel Athar dan bersiap memotret kedua pasangan yang sedang di mabuk asmara itu.
"Kalian pose yang romantis gih" pinta leo.
Athar pun mendekat memeluk melati lalu menggendong nya dari depan tangan melati di kalungkan di lehernya. mereka berfoto dengan gaya berbeda-beda. Foto terakhir Athar mencium bibir melati seakan lupa kalau hanya pose Athar memperdalam ci*mannya semakin lembut dan nikmat, melati ingin menjauh karena malu dilihat dua teman Athar tapi Athar menahan tengkuk leher melati dengan tangannya sangat kuat.
"Woyy, nggak liat yang jomblo bos" teriak feri membuat Athar tersadar dan segera melepaskan cium*nnya.
"Hehe, maaf kelepasan" ujar Athar cengengesan.
"Tau ih, malu tau mas" cemberut melati mengusap bibirnya yang basah.
"Nih, udah gue rekam aja, abisnya lama banget" ujar Leo menyerahkan ponsel Athar.
"Thanks bro" jawab Athar.
"Yuk cari cewek aja fer, biar nggak jadi kambing congek " ajak Leo
"Oke, yok cari dulu" feri pun bersemangat mengikuti Leo.
"Cari gazebo aja yuk mas, aku capek nih" pinta melati.
"Capek ya, yaudah yuk kita duduk Disana aja" ajak Athar menunjuk gazebo tidak jauh dari tempatnya dan terlihat nyaman dan rindang.
Athar memesan es kelapa, mereka pun minum es kelapa utuh berdua membuatnya sangat romantis, apalagi minumnya sambil saling menatap membuat keduanya tidak berhenti tersenyum bahagia.
"Leo sama feri tuh mas, udah dapet cewek aja" ujar melati yang melihat Leo dan feri masing-masing membawa pasangan berjalan menuju arahnya. Athar yang mendengar pun sontak melihat ke depan.
"Eh iya yang, biasalah pasti pake jurus duit" ujar Athar menertawakan kedua sahabatnya.
"Bro, boleh gabung nggak?" ujar Leo yang sudah sampai terlebih dahulu.
"Gimana sayang? Boleh nggak??" Tanya Athar pada melati
"Boleh kok" jawab melati mengangguk. Mereka berempat pun ikut duduk di gazebo tempat Athar dan melati.
"Kenalin nih beb sahabatku, Athar, ini cewek nya namanya melati" ujar Leo
"Hai, gue salsa" ujar wanita yang dibawa leo melambaikan tangan nya, Athar hanya mengangguk
"Hai.. salam kenal" ujar melati membalas melambaikan tangannya.
"Nih kenalin Athar, melati dia Laura" feri juga memperkenalkan wanita yang dibawanya.
"Hai, aku Laura" Laura menyodorkan tangannya pada Athar untuk bersalaman, Athar menyalaminya sebentar sebagai bentuk menghargainya.
.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya