Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[28] Menggoda Fina
Dimas melepas Aisyah dan menamparnya dengan keras. Seketika Aisyah diam membeku, menatap Dimas dengan penuh amarah. Tidak ada rasa cinta di hati Aisyah yang ada adalah rasa benci terpatri untuk Dimas. Tunggu.. sebentar lagi kalian menyesal telah memperlakukakan ku seperti i, batin Aisyah sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Jangan harap kamu bisa keluar dari sini!" teriak Dimas pada Aisyah lalu menggendong tubuh Maira dan keluar dari kamar.
"Kasihan sekali kami Aisyah, sangat menyedihkan."cemoh Ruli meninggalkan kamar dan tidak lupa mengunci nya.
"Aaahhhhh" teriak Aisyah di dalam kamar.
...----------------...
"Awww... Sakit.. perih banget, mas" Maira meringis kesakitan ketika Dimas mengoleskan obat tetes di sudut bibirnya. Dokter baru saja pulang saat memberikan obat luka dan pereda nyeri.
"Mas sakit"
"Sabar yah, tahan sebentar", bujuk Dimas yang juga ikut meringis karena tak tega melihat Maira kesakitan. Apalagi wajah Maira babak belur. "Siapa suruh kamu masuk ke kamar Aisyah " lanjut Dimas.
"Lah kamu kok nyalahin aku? " ucap Maira. "Harus nya kamu tuh bales perlakuan dia ke aku bukan diam saja". protes Maira dengan sikap Dimas.
"Kamu jangan gegabah, kalau dia kenapa-napa kita akan kehilangan segalanya" ujar Dimas pelan sambil terus mengolesi luka di wajah Maira.
"Kamu itu terlalu lambat, Mas. Kalau saja kamu bisa lebih cepat kita ga akan seperti ini, Lalu apa yang akan kamu lakukan sebentar lagi audit sudah selesai?. Aku ga mau yah kalau kamu sampai di penjara nanti"tanya Maira.
"Siapa juga yang mau di penjara. Kamu ada - ada saja, sayang.
Kamu fokus saja dengan karir kamu, sejak berita di mall waktu itu kamu sudah banyak kehilangan job." tukas Dimas.
"Itu juga salah kamu, Mas. Kamu yang ga bisa bayar belanjaan aku". ucap Maira.
"Sudah-sudah jangan di bahas lagi, kamu kan tahu itu bukan salah aku, Aisyah tuh yang main blokir kartu segala." Jawab Dimas yang tidak terima di salahkan Maira.
"Itu karena kamu lamban, Mas." ucap Maira yang terus menyalahkan Dimas.
"Kenapa kamu jadi main salah-salahin aku gini sih, aku tuh udah pusing, jangan kamu tambah aku jadi pusing lagi" sentak Dimas berdiri karena tidak tahan dengan sikap Maira dan meninggalkan Maira seorang diri.
Bibir Maira cemberut mendengar ucapan Dimas, "Mau ke mana kamu, Mas?" Ucap Maira sambil memegang lengan Dimas.
"Aku sekarang mau ke kantor, ada yang harus di urus" ucap Dimas melepaskan cekalan tangan Maira di lengannya lalu berlalu pergi untuk bersiap pergi ke kantor.
...----------------...
Tiba di kantor Dimas, Dimas mengunjungi Fina di sebuah ruangan khusus Tim Fina bekerja di perusahaan itu. Saat ini Fina hanya seorang diri dan sedang berkutat dengan laptop nya.
"Eheeemm" Deheman Dimas membuat wanita cantik yang tampil elegant itu menghentikan aktivitasnya.
"Ada yang bisa di bantu pak?" tanya Fina
"Bisa temui saya nanti malam di Cafe Cinta ? Tapi jangan katakan pada siapapun tentang pertemuan ini, terutama pada Aisyah". Dimas tersenyum penuh arti pada wanita itu.
"Ada apa yah, Pak. Apa tidak bisa dibicarakan di sini saja?" ujar wanita itu. Wanita yang bernama Fina itu menaikkan alisnya.
"Ini penting dan tidak pantas dibicarakan di sini, ada banyak pasang mata, mulut dan telinga!" Lagi-lagi Dimas tersenyum penuh arti padanya.
"Sebegitukah pak?" Fina mulai menerka-nerka apa yang sekiranya akan dibicarakan Dimas padanya.
"Yes or No Bu Fina" Dimas mengerlingkan matanya nakal pada wanita itu.
"Baiklah Pak, nanti saya hubungi Bapak lagi" Jawab wanita itu dengan nada merdu namun terkesan tegas. Membuat hati Dimas menjadi lega mendengarnya.
Lalu lelaki itu berpamitan seraya kembali mengingatkan kembali kepada Fina tentang janji pertemuan mereka nanti malam.
"Okey, Pak" tukas Fina sambil mengacungkan jempolnya ke arah lelaki yang sepertinya akan menggandengnya melakukan Konspirasi.
...----------------...
Malam sudah tiba, Dimas bersiap untuk pergi ke Cafe Cinta untuk bertemu Fina.
"Malam-malam begini kamu mau ke mana Mas?" tanya Maira, Sejak berita viral yang menimpa Maira, Ia banyak kehilangan job dan sekarang Maira banyak menghabiskan waktunya di rumah Dimas dibandingkan di Apartement nya, karena ia ingin selalu dekat dengan Dimas kekasihnya.
"Ada urusan bisnis" Jawab Dimas.
"Malam-malam begini?" tanya Maira yang tidak serta merta percaya pada ucapan kekasih nya itu.
"Iyah, kamu gak perlu tahu. Ini semua aku lakukan untuk kita semua"
"Benarkah, Mas?" Maira menelisik wajah kekasihnya itu dengan tatapan tajam.
"Ya sayaaaaang" Jawab Dimas mengecup pelan pipi Maira yang membuat wajah Maira seketika merona.
"Jangan malam-malam yah sayang" ucap Maira sambil memeluk tubuh Dimas.
Tanpa menjawab, Dimas membalas pelukan Maira lalu mengangkat wajah Maira dan mengecup bibir merah Maira lama.
"Sudah sayang, Mas tidak akan lama. Nanti setelah pulang kamu kasih jatah Mas yah sayang!" Dimas mengangkat dagu Maira dan memandang wajah cantik dengan penuh cinta. Maira hanya bisa tersenyum dengan sikap manis Dimas.
Kalau sudah seperti itu Maira hanya bisa menurut saja.
Kemudian Dimas pun melenggang meninggalkan sang kekasih untuk menemui Fina.
...----------------...
Setibanya Dimas di Cafe Cinta, Ia langsung memilih tempat dan memesankan makanan. Tiba lama kemudian Fina pun datang.
"Maaf saya terlambat pak,"
"Tidak kok saya saja yang datang lebih awal. Sini duduk sebelah saya." ucap Dimas. Lalu Fina pun duduk namun tidak di sebelah Dimas.
"Sini Bu Fina duduk sebelah saya!" titah Dimas sambil menepuk-nepuk tempat duduk kosong sebelahnya.
"Tidak pak, Saya di sini saja" Tolak halus Fina.
"Baiklah. Mau pesan apa?" tanya Dimas lalu mengangkat tangan nya untuk memanggil pelayan.
Pelayan pun datang lalu Fina memesan beberapa menu makanan yang ada di Cafe Cinta itu. Setelah itu pelayan meninggalkan mereka berdua.
"Kalau boleh saya tahu ada apa yah pak, Bapak mengajak saya ke sini?" tanya Fina penasaran pada Dimas.
"Kamu to the point sekali Fina. Bolehkah saya memanggil kamu Fina, ini bukan jam kantor. Dan kamu bisa memanggil saya Mas Dimas" ucap Dimas tersenyum.
Fina terhenyak dengan ucapan Dimas , Sungguh dia tidak menyangka akan berada dalam situasi ini.
Sebelum kedatangannya ke sini, ia sempat menghubungi Nyonya Aisyah. Namun yang di hubungi tidak juga menjawab telepon nya. Lalu ia juga menghubungi Pak Hakim untuk mengkonfirmasi, beliau pun tidak tahu tentang keberadaan Aisyah.
Saat ini Fina berhasil mengetahui siapa dalang dari penggelapan dana perusahaan milik Nyonya Aisyah. Untuk itu ia datang memenuhi undangan Dimas untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Nyonya Aisyah.
Sekarang Fina akan mengikuti alur permainan Dimas.
Fina mengangguk, Ia akan berpura-pura polos dan lugu mengikuti alur permainan Dimas. Beruntung dia pernah belajar berakting sewaktu sekolah, ternyata bakat nya bisa tersalurkan sekarang di sini.
Dimas tersenyum, ternyata mudah sekali mengelabui Fina, ia akan menggunakan ketampanannya untuk menjerat Fina dengan pesonanya.
"Aku ingin kamu merekayasa semua kinerja kamu selama ini, bahwa tidak ada yang melakukan penggelapan. Aku tahu kamu bisa melakukannya."
"Ta-ta-pi pak!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,