Alina seorang pegawai staf di perusahaan ternama jatuh cinta sama Gilang seorang office boy yang tampan.
Alina tidak mengetahuinya kalau Gilang adalah seorang CEO di perusahaan tempat nya bekerja.
Gilang menyamar sebagai office boy di perusahaan ayah nya hanya untuk mencari sosok perempuan yang menerima dia apa adanya.
Dia pindahan dari luar negeri jadi belum ada yang tahu tentang dia sebenar nya.
Dia muak sama wanita yang matre karena dia sering di manfaatin sama para wanita yang hanya melihat kekayaan nya saja.
Hingga akhir nya Gilang bertemu dengan Alina yang menerima dia apa ada nya.
Hingga suatu hari Alina mengetahui kebenaran nya, dan pergi menjauh dari sisi gilang karena merasa minder dengan keadaan diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karena Cinta
"Alina kemana ya? Apa masih di kamar kak Gilang? Kalau aku kesana takut ganggu, biarin saja lah, ngga mungkin juga kak Gilang ngapa-ngapa in Alina" gumam Dhea sambil menguap karena lelah.
"Ya sudah lah aku tidur duluan saja, nanti juga ALina pasti balik ke kamar, ah lelah banget hari ini" gumam Dhea sambil merebah kan tubuh nya di atas tempat tidur.
"Bang Glen, ah akhirnya perasaan aku terbalas juga, tapi nanti kakak sama papah bakalan setuju ngga ya sama hubungan aku dengan bang Glen? Dhea terus memikirkan Glen dan ke depan nya menghadapi kedua orang tua dan kakak nya sampai dirinya tertidur.
Tidak jauh beda dengan Dhea, Glen pun terus memikirkan Dhea.
"Ternyata kita memendam rasa ini sudah lama ya dek, tapi abang masih belum tenang karena belum mendapat restu dari orang tua dan kakak kamu Gilang dek" gumam Glen.
Saking terlalu memikirkan Dhea dan hubungan ke depan nya Glen pun melupakan kondisi Gilang sehabis berenang tadi.
Mereka semua pun terlelap karena kelelahan setelah mengikuti acara Aniversary nya perusahaan tempat mereka bekerja, hingga mereka melupakan segala nya, mereka melupakan segala nya dengan tidur nyenyak.
Berbeda dengan kamar lain nya, ada satu kamar yang berisi sepasang kekasih yang melupakan segala nya karena sebuah kenikmatan dan kehangatan.
Gilang yang memang lagi kedinginan dan Alina yang memberi kehangatan pun saling melengkapi hingga terjadi lah apa yang seharusnya mereka tidak lakukan.
Gilang terus memberikan kenikmatan buat dirinya dan Alina, sedangkan Alina yang terlanjur di manjakan oleh sentuhan-sentuhan dari Gilang pun terus terbuai, hingga melupakan kalau dirinya belum boleh melakukan semua itu.
Gilang terus membuat Alina melayang hingga puncak dari kenikmatan itu diraih mereka berdua.
Gilang pun tergeletak di samping Alina sambil mengatur nafas nya.
"Mas, apa yang telah kita lakukan? Tanya Alina dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Maaf kan mas, mas kebablasan, tapi mas janji, kalau mas akan ber tangung jawab, mas secepat nya akan menikahi kamu" jawab Gilang sambil memeluk dan mencium pipi Alina.
"Sudah dong Yang, jangan nangis, maaf kan mas ya? Mas ngga akan pergi, mas akan selalu ada di dekat kamu, kita hadapi semuanya berdua" ucap Gilang sambil mengusap air mata yang menetes di pipi Alina lalu mencium kedua mata Alina.
"Mas janji ya, akan nikahi Alina? Alina sudah menyerahkan yang sangat berharga ini buat mas" ucap Alina sambil memeluk erat Gilang.
"Iya sayang, mas janji" jawab Gilang.
"Ternyata enak ya tidur bareng wanita yang di cintai, jadi kepingin lagi" gumam bathin Gilang sambil terus mencium pundak Alina yang tidak ada penghalang.
"Mas udah ngga kedinginan lagi kan? Tanya Alina.
"Seperti nya mas masih dingin Yang, sekali lagi ya? Ajak Gilang.
"Mas, kalau aku hamil gimana? Tanya Alina sambil menatap ke arah Gilang.
"Sepulang dari sini mas akan melamar kamu" jawab Gilang sambil terus mencium pundak dan leher Alina.
Alina yang terus mendapatkan sentuhan demi sentuhan lagi dari Gilang mulai merasakan geleyeran yang sudah ia rasakan tadi.
Alina dan Gilang pun ketagihan dengan yang telah mereka lakukan tadi, hingga mereka melupakan akan yang nama nya dosa.
Alina yang baru pertama kali pacaran pun merasa terbuai dengan segala sentuhan yang di berikan Gilang kekasih nya.
Alina yang baru pertama pacaran, Alina yang baru mendapat sentuhan, dan Alina pun pertama kali melakukan nya dan merasakan betapa nikmat nya bersetubuh pun menjadi ketagihan.
Akhir nya mereka pun melakukan nya lagi sampai mereka benar-benar lelah dan tak berdaya.
"Makasih Sayang, aku janji sepulang dari sini aku akan langsung melamar kamu, I Love U" ucap Gilang lalu mencium lekat kening Alina.
"I Love U To" jawab Alina sambil membalas pelukan Gilang.
Mereka pun tertidur dengan saling memeluk erat satu sama lain nya dengan bibir menyungging kan sebuah senyuman.
Mereka ngga sadar akan terjadi apa ke depan nya, cinta telah membuat mereka lupa akan segala nya, cinta telah membuat Alina lupa akan keluarga nya, cinta membuat Alina lupa akan sebuah dosa, dan cinta membuat Alina tak berdaya.
Untuk sementara, cinta membuat mereka bahagia, cinta membuat mereka merasakan indah nya dunia dan cinta membuat mereka menikmati malam yang panjang dengan peluh dan keringat di tubuh mereka.
*
*
Karena semua nya pada kelelahan, mereka pun terbangun di siang hari nya, termasuk Gilang dan Alina.
"Mas bangun, sudah siang, aku gimana keluar dari kamar ini, nanti banyak pertanyaan dari mereka terutama dari Dhea mas" ucap Alina sambil menutup tubuh nya dengan selimut tebal yang di sediakan hotel tersebut.
"Ya sudah kamu mandi saja dulu, urusan mereka biar aku yang tangani"jawab Gilang.
"Memang nya kamu berani sama pak Glen dan bu Dhea? Kamu kan OB mas, ngga bakalan ada yang mendengar kamu bicara" jawab Alina.
"Kamu percaya sama mas, kan? Sekarang kamu mandi saja dulu, biar mas yang hadapi mereka" jawab Gilang.
Alina pun pergi ke kamar mandi dengan tubuh yang masih di tutupi selimut tebal nya.
Setelah melihat Alina masuk ke dalam kamar mandi, Gilang pun langsung meraih baju dan celana nya lalu pergi ke luar kamar.
"Lo baru bangun Lang? Tanya Glen yang baru keluar kamar nya.
"Glen tolong gue ya untuk kali ini saja" ucap Gilang dengan nada pelan.
"Ini kesempatan gue untuk mendapatkan restu dari Gilang" gumam bathin Glen.
"Tolong apa dulu, takut nya gue ngga bisa nolongin lo Lang" jawab Glen.
"Tolong alihkan semua karyawan ke suatu hal agar mereka tidak melihat Alina keluar dari kamar gue" bisik Gilang.
"Maksud lo, jadi semalam Alina tidur di kamar lo" ucap Glen kaget.
"Syut, pelan kan suara lo, nanti mereka dengar" ucap Gilang sambil menepuk bahu Glen.
"Jadi apa yang terjadi semalam? Apa kalian telah melakukan nya, pasti kalian melakukan nya, karena malam tadi lo sangat kedinginan dan Alina memberikan lo kehangatan, sedang kan di kamar kalian hanya berdua saja, benarkan ucapan gue" Glen pun menerka-nerka apa yang telah terjadi pada Gilang dan Alina.
"Nanti gue ceritakan, tapi sekarang lo tolongin gue dulu" ucap Gilang sambil melirik ke arah kanan dan kiri.
"Gue bisa saja nolongin lo, tapi dengan satu syarat" ucap Glen sambil tersenyum penuh arti.
"Kenapa mesti harus pakai syarat segala sih" jawab Gilang.
"Mau ngga? Kalau ngga ya sudah" ucap Glen santai.
"Ya udah apa syarat nya" tanya Gilang.