Aisyah Hadirah Nazifa seorang gadis cantik yang sering di sapa Aish datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama. Tetapi, saat hari pertama kuliah harus dipertemukan oleh pria dewasa berwajah bule bernama Malvyn Carlson Abraham dalam sebuah kejadian yang mengharuskan Aisyah masuk ke dalam penjara pria itu.
Penjara yang tidak mampu membuat Aish keluar begitu saja.
Mau tahu kelanjutan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Mi," panggil Malvyn kepada mami Ivy nya. Ia memang memanggil, namun tidak melihat sang mami karena sedang membuka lemari es mencari sesuatu.
Mami Ivy memerhatikan Malvyn yang sedang sibuk sendiri di depan lemari es. "Kamu itu manggil mami tapi sibuk sendiri. Cari apa, sih?" tanya beliau menjadi kesal sendiri.
Malvyn berdiri dan menghadap mamy Ivy seraya menggaruk tengkuk lehernya. "Aku cari kue cokelat yang dibawa Oma, mi. Kemana ya?" tanya Malvyn karena sudah pasti Oma akan membawakan kue cokelat kesukaan nya ketika berkunjung.
"Sudah di habiskan Malya. Suruh siapa gak nginap di mansion. Kayak gak punya rumah saja," omel mami Ivy karena kesal kepada Malvyn yang jarang sekali pulang ke Mansion.
Malvyn mendekat dan mengecup pipi mamy Ivy. "Jangan marah-marah, Malvyn mau lihat Oma."
Malvyn mencari sang Oma di lantai dua dan dugaan nya benar bila sang Oma sedang bersama Opa Qenan.
"Oma. Buatin Malvyn kue cokelat, dong!" tutur Malvyn duduk di sebelah Oma Nadira. Tak lupa mengecup pipi sang Oma walau mendapat pelototan dari opa Qenan.
"Sudah habis. Kamu sih," lagi-lagi Malvyn mendapat kekesalan karena tidak menginap di mansion.
"Ayolah, Oma. Malvyn sudah mampir dan pingin kue cokelat buatan Oma," tutur Malvyn membuat Oma Nadira merasa iba.
"Baiklah. Oma akan buatin kue cokelat kesukaan kamu lagi. Tunggu disini," tutur Oma Nadira bangkit dan meninggalkan opa Qenan dan Malvyn.
Malvyn yang dingin dan irit bicara selalu merasa salah tingkah bila di tatap sang opa. Jika boleh jujur, ia lebih takut kepada opa Qenan daripada papi Edzard.
"Setelah kue cokelat nya matang, kamu akan disini saja, kan? menginap seperti keinginan Oma kamu," tutur Opa Qenan.
Malvyn berdehem lebih dahulu. "Aku sedang ada pekerjaan lain, Opa." Hanya itu yang dapat diungkapkan olehnya.
"Nggak ada yang kamu sembunyikan, kan?"
Malvyn menoleh menatap Opa Qenan yang masih memiliki aura ketegasan dalam diri beliau. Ia menelan saliva dengan kasar.
"Putuskan dari awal akan kamu bawa kemana orang yang kamu sembunyikan itu, Malvyn. Jangan sampai hubungan kalian sudah terlalu jauh justru berpisah," ungkap Opa Qenan yang memang masalalu nya adalah menyembunyikan seseorang yang hingga kini menemaninya di masa tua.
Cerita kisah Opa Qenan dan Oma Nadira ada di novel ketiga emak yang judulnya Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA.
Malvyn gelagapan bingung harus menjawab apa. Inilah mengapa terkadang enggan ke mansion bila ada sang opa. Ia akan kalah.
"Iya, opa." Hanya itu yang dapat di jawab Malvyn.
Malvyn pamit untuk melihat Oma Nadira. Tapi percayalah itu hanya sebagai alasan dari nya karena tak tahan berada di dekat Opa Qenan jika sedang berdua.
Tak berselang lama, kue coklat permintaan Malvyn telah jadi dan Malvyn pamit pulang walau banyak pertanyaan yang dilayangkan dari mami Ivy dan Oma Nadira.
Malvyn mengendarai mobilnya menuju rumah sakit di mana Aisyah dirawat. Rasanya sudah tak sabar bertemu dengan istri kecilnya, padahal baru 3 jam tidak bertemu.
Sesampainya disana, Malvyn segera masuk ke dalam lift menuju dimana kamar rawat inap Aisyah dengan menenteng tas bekal berisi kue cokelat.
Banyak yang menyapa dari pihak Rumah Sakit namun Malvyn tetap abai. Begitulah seorang Malvyn Carlson Abraham.
Langkahnya yang gagah dan berwibawa membuat siapa saja tunduk dengan nya. Mata tajam yang dimilikinya menyorot ketegasan pada dirinya.
Dahi Malvyn berkerut ketika melihat pintu kamar rawat inap Aisyah tidak di jaga oleh John dan Johan.
Langkahnya menjadi cepat setelah muncul dugaan bila istrinya kembali membuat ulah di dalam sana.
Tetapi menjadi lamban ketika mendengar suara tawa yang tidak dikenalnya. Rahang nya mengeras ketika mendengar suara tawa seorang pria disana, yang pasti itu bukan suara tawa John dan Johan.
BRAK
Malvyn membuka pintu dengan kasar membuat semua orang ada disana terperanjat.
*
*
Beberapa saat lalu Meta telah datang menjenguk Aisyah. Ia menatap takjub ruang rawat inap gadis itu karena sangat mewah, bahkan ketika hendak mengunjungi Aisyah di hadang. Beruntung ada Johan yang menjemput karena tidak sembarang orang dapat menuju ruang VIP di Rumah Sakit.
Ketiganya asyik bercerita sembari mengemil buah yang dibawa Meta dan berlanjut menceritakan kejadian ketika mereka nge-gym bersama malam itu.
"Papi kamu kemana, Ais? kok dari tadi kami disini gak kelihatan datang?" tanya Gio karena ingin mendekatkan diri kepada orang tua Aisyah.
Aisyah mendadak gugup karena sangat sulit berbohong kepada orang lain. Ia melirik John dan Johan dan kedua pengawalnya menggeleng.
"Papi sedang keluar kota," jawab Aisyah merasa tak enak hati.
Gio tersenyum dan mengangguk mengerti.
BRAK
Aisyah dan yang lain nya terperanjat ketika pintu masuk terbuka secara kasar. Matanya memicing melihat mimik wajah Malvyn yang tampak tidak bersahabat.
Gadis itu menelan saliva dengan kasar ketika menyadari akan ada sesi mengamuk lagi. Aisyah memalingkan wajah ketika tatapan mereka bertemu. Tatapan pria itu begitu tajam hingga menusuk di relung kalbu.
Gio mendekati Malvyn yang sudah berada di dekat brankar. "Hai, Om. Kenalin aku Gio teman Aisyah," sapa pemuda itu ramah.
Mata Malvyn mendelik seakan hendak menelan Gio hidup-hidup karena dipanggil dengan sebutan Om.
"Hem."
Malvyn yang tidak suka dengan keramaian yang di penuhi orang-orang asing berniat pergi dari ruangan itu. "Aisyah perlu istirahat. Kalian pulanglah!!!" kasar sekali ucapan pria itu membuat Aisyah tidak enak kepada Gio dan Meta.
Malvyn menatap John dan Johan sangat tajam. "Ikut saya," katanya dingin membuat John dan Johan takut namun menurut.
Malvyn keluar dari ruangan itu diikuti John dan Johan. "Apa saya terlalu tua?"
malvyn emang genderuwo bule nyebelin ..bilangnya cinta tapi terus menyakiti Aisyah ..