NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Sah Menjadi Istri

Keesokan harinya, Viona dirias menggunakan gaun pengantin, gadis itu nampak begitu cantik, namun sayangnya dia tak bahagia, hatinya hancur ketika dipaksa untuk menikah dengan orang yang tidak disukainya. Viona masih belum siap untuk menikah, apalagi menikah dengan orang yang tidak disukainya.

Rasanya Viona ingin kabur atau loncat dari jendela kamar. Bahkan di setiap sudut dijaga begitu ketat untuk berjaga-jaga agar pengantin tidak kabur.

"Sudahkah kamu bersiap Vi? Di bawah Dirgantara tengah menunggumu. Penghulu sudah datang dan siap menikahkan kalian."

Viona menggeleng sembari menangis. Ia tak mau keluar untuk melakukan ijab qobul, ia ingin pernikahan itu dibatalkan.

Ia tak mau menikah dengan pria sombong yang suka merendahkan orang lain. Hanya dengan membayangkan untuk hidup bersamanya saja membuatnya gelisah tak tenang.

"Tidak Papa! Aku nggak mau menikah sama dia. Tolong batalkan pernikahan ini. Aku tidak mau jadi istrinya!"

Arnav melotot. Tak mungkin ia menuruti keinginan anaknya untuk membatalkan acara pernikahannya yang sudah dipersiapkan. Bahkan penghulu dan calon pengantin pria sudah datang dan siap untuk melakukan ijab qobul.

"Apa kau sudah gila, Viona! Kau tidak boleh sebodoh itu! Apa kau ingin melihat Papamu ini membusuk di penjara? Keselamatan Papa ada ditanganmu, Vi! Apa kau tega membiarkan Papamu ini mendekam di penjara?"

Viona menggeleng. Ia juga tidak tega melihat Ayahnya mendekam di dalam penjara, tapi dia juga tak sanggup untuk menikah dengan pria arogan seperti Dirgantara.

Viona tahu betul siapa Dirgantara. Dulu Dirgantara pernah menabraknya sewaktu berangkat sekolah, dan pria itu tak mau bertanggungjawab, dan sekarang, ia harus menikahinya?

"Kenapa harus aku yang menikah Pa! Kan masih ada kakak. Kakak lebih pantas untuk menikah, aku masih belum cukup umur untuk menikah. Ayolah Pa! Jangan keras kepala seperti ini. Kita bicara baik-baik, jangan memutuskan pernikahan ini secara sepihak. Aku tak setuju!"

Arnav menahan untuk tidak emosi. Tidak mungkin juga ia menghubungi anak keduanya untuk pulang dan menikah dengan Dirgantara. Dia tidak memiliki banyak waktu, jika sampai terlambat, jeruji besi menantinya.

"Nggak ada pilihan lain Vi! Turuti saja permintaan Papa! Kamu harus menikah hari ini juga. Cepatlah keluar, jangan sampai membuat Dirgantara marah karena ulahmu!"

Arnav langsung membalikkan badannya dan meninggalkan Viona yang ditemani oleh perias.

"Papa jahat! Papa Tega! Aku nggak nyangka demi bayar hutang Papa tega menjualku!"

Viona menangis duduk di ranjang. Ia merutuki nasibnya yang begitu buruk. Seharusnya ia masih bisa mengejar impiannya untuk menjadi pramugari,tapi kandas karena ia dipaksa menikah demi melunasi hutang Ayahnya.

"Mama! Ini semua gara-gara Mama. Karena ulah Mama, di sini aku jadi korbannya. Di mana letak hati nurani Mama sebagai seorang ibu?"

Seorang wanita yang berprofesi sebagai sekertaris ayahnya masih stand by di kamar Viona, wanita itu setia menemani Viona dan membenahi riasannya yang sudah tidak tertata rapi. Maskara dan airliner sudah meleleh tersapu oleh air mata. Wajah Viona juga nampak begitu sembab karena tak berhenti menangis.

"Nona Viona, sebaiknya nona lekas turun sebelum Tuan Dirgantara marah. Saya cukup mengenal siapa sosok calon suami nona."

Dengan helaan nafas berat, akhirnya Viona memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Ia tak sendiri, sekertaris itupun menemaninya turun menuju tempat yang digunakan untuk acara ijab qobul.

Viona duduk di sebelah pria muda dengan mengenakan pakaian formal untuk melakukan ijab qobul.

Pernikahan yang diselenggarakan secara sederhana, tidak ada tamu undangan yang hadir, hanya beberapa rekan dekat Ayah Viona dan juga rekan dekat dari Dirgantara sebagai saksi jalannya prosesi pernikahan.

"Karena pengantin wanita sudah datang, bisakah acara kita mulai sekarang? Ini Tuan dan nona tandatangani sebagai surat perjanjian pra nikah."

Penghulu menyodorkan sebuah kertas yang harus ditandai oleh Dirgantara dan juga Viona.

Tanpa membaca isi suratnya, Viona langsung menandatanganinya, karena percuma, biarpun ia menolak, tak membuat orang tuanya membatalkan acara pernikahannya.

"Baik, kita lakukan ijab kabulnya sekarang."

Dirgantara berjabat tangan dengan penghulu untuk mengikrarkan ijab qobul. Tatapannya tegas, tak sedikitpun menoleh pada Viona.

"Saya nikah dan kawinkan engkau saudara Dirgantara bin almarhum Yahya dengan putri kami Viona Rosalina bin Arnav dengan mas kawin emas 50 karat berserta uang tunai senilai tujuh milyar dibayar tunai!"

"Saya terima nikahnya Viona Rosalina binti Arnav dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? Apakah pernikahan ini sah?" tanya Penghulu.

"Sah!!"

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu serempak mengesahkan pernikahan mereka.

Viona lemas dengan air mata yang tak berhenti menetes. Bukan kebahagiaan yang dirasakan, tapi penderitaan yang menyambutnya.

Satu persatu orang membubarkan diri setelah ijab qobul selesai.

Tinggal beberapa orang saja yang masih ada di dalam rumah Viona.

"Bersiaplah. Mulai hari ini kau sudah menjadi istri dari Dirgantara. Ikutlah bersama suamimu, dan berjanjilah untuk menjadi istri yang baik buat dia."

Arnav menahan untuk tidak menangis. Dia melenggang pergi meninggalkan Viona yang belum sempat menjawabnya.

"Papa benar-benar jahat! Dia benar-benar tak peduli dengan perasaanku! Aku bahkan tidak diberi kesempatan untuk menjawab, atau bahkan memilih."

Viona melangkahkan kakinya keluar rumah menuju mobil yang sudah terparkir di halaman rumah.

Dia tak lagi mendapati Dirgantara, pria itu sudah meninggalkannya setelah ijab qobul selesai.

"Mari nyonya, saya akan mengantarkan anda ke rumah Tuan Dirga."

Asisten pribadi Dirgantara membukakan pintu mobil dengan wajah menunduk. Viona sebenarnya sangat malas untuk ikut bersamanya, tapi mengingat statusnya bukan lagi lajang, dia tak bisa berbuat apa-apa.

"Di mana dia sekarang?" tanya Viona yang tak mendapati pria yang sudah menikahinya.

"Tuan Dirgantara sedang sibuk. Beliau sedang pergi ke kantor."

***

Setibanya di kediaman Dirgantara yang mewah berlantai empat, Viona mendapatkan sambutan hangat dari penghuni rumah. Di situ ada seorang wanita muda yang seumuran dengannya. Dia langsung memberikan sambutan dan menyapanya dengan ramah.

"Kakak ipar Viona ya?"

Viona mengerutkan keningnya. Dia dipanggil dengan sebutan kakak ipar, berarti wanita itu adik perempuannya Dirgantara, tapi sifatnya jauh berbeda dengan Dirgantara.

"Selamat datang di rumah kami kak. Kenalin dulu, namaku Sania,  aku adiknya Bang Dirga."

Sania mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Viona, dan Viona membalas jabatan tangannya. Dia bersyukur, setidaknya di rumah Dirga dia masih mendapatkan sambutan baik dari keluarganya.

"Ayo kita masuk kak, jangan sungkan-sungkan. Kamu kan sudah menjadi kakak iparku, berarti kamu sudah menjadi kakakku. Aku senang sekali bang Dirga mau menikah, dengan begini aku memiliki teman."

Tujuan Dirga memilih untuk menikahi Viona, sebenarnya ingin mencarikan teman buat adiknya. Selama ini adiknya kesepian dan tidak pernah memiliki teman, selain itu ia juga tak mau kehilangan uangnya yang tak mungkin bisa terbayarkan oleh Arnav.

"Kakak Viona! Aku harap kakak betah tinggal di sini ya? Apapun yang terjadi berjanjilah untuk tidak meninggalkanku."

Tak bisa dibayangkan menikah dengan orang yang bukan pilihan, sudah pasti kehidupannya bakalan nano-nano. Semoga saja kehidupan Viona tak menyeramkan setelah menikah. 😔😔

Kalau tak bahagia, lebih baik kabur saja 🏃🏃 eits, tapi jangan besti online yang kabur😁😁, simak terus perjalanan Viona menghadapi pria dingin yang menjadi pasangannya. Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys, vote like dan komennya, thanks 😘🥰

1
kaylla salsabella
ya tamat ya Thor ..... terima kasih atas karya mu semoga selalu sehat dan semangat berkarya terus ku tunggu karya terbaru mu 🥰🥰🥰🥰🥰
ardiana dili
terimakasih thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
jreng ... jreng..... gedobrak .... gedobrak ayo vio semangat ....😂😂
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
kaylla salsabella
nah gitu tegas Dirga jangan bodoh mau " nya di bodohin Anita
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah mampus kamu madam mau bilang apa coba
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ku pegang janji mu mas Dirga 🤭🤭
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
satu kata untuk viona kapok gak dengarin omongan suami dan orang tua
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah sepertinya madam udah kong kalikong sama kelvin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!