NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Suara siapa itu? Sepertinya aku mengenalnya." Vania menempelkan telinganya ke daun pintu, berharap bisa mendengar lebih jelas apa yang sedang mereka bicarakan di dalam sana.

"Aku lebih setuju kalau yang menjadi kakak iparku adalah Zalina." Terdengar lagi suara seorang wanita dari dalam ruangan sang presdir. Suara seseorang yang sangat Vania kenal.

"Rosaline? Itu suara Rosaline kan?" Tebak Vania dengan dahinya yang mengkerut. Vania mengintip ke dalam melalu celah pintu yang sedikit terbuka, dan benar saja dugaannya, yang ada di dalam sana adalah Rosaline, adik kandung Betrand.

"Jangan lupakan siapa Vania itu kak. Dia adalah adik dari wanita yang telah mengkhianati kakak." Ucap Rosaline dengan rahangnya yang mengeras.

Masih teringat jelas dibenak Rosaline, ketika Khanza lebih memilih menikah dengan mantan kekasihnya. Mencampakan kak Betrandnya begitu saja, padahal hari pernikahan mereka sudah di tentukan. Perbuatan Khanza itu membuat hati sang kakak hancur, hingga menjadi pecandu minuman beralkohol.

Sampai Zalina datang dalam hidup Betrand, barulah Betrand bisa menata hidupnya kembali. Namun sayangnya hubungan mereka terhalang restu kedua orang tua.

"Jika saja mama dan papa serta orang tua Zalina merestui hubungan kalian, pasti Zalina yang akan menjadi kakak iparku sekarang. Bukan wanita itu!" Ucap Rosaline dengan bibirnya yang mencebik.

"Orang tua Zalina sudah merestui hubungan kami sekarang. Mereka meminta setelah Vania melahirkan nanti, kakak segera berpisah dengan Vania dan kembali pada Zalina." Ujar Betrand dengan wajah datarnya.

"Bagus itu kak, aku setuju dengan usul mereka." Balas Rosaline dengan wajah sumringahnya.

Deg!

Vania memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

"Jadi kak Betrand berniat akan menceraikan aku setelah bayiku lahir nanti?" Lirih Vania dengan netranya yang sudah berkaca-kaca.

Brak!

Tangan Vania mendadak lemas hingga ia menjatuhkan kotak bekal yang ia bawa dan isinya berhamburan di atas lantai.

"Tidak ini tidak mungkin terjadi." Vania menggelengkan kepalanya dengan kuat, kemudian berlalu dari depan ruang kerja sang suami sebelum Betrand dan Rosaline melihatnya.

"Suara apa itu kak?" Tanya Rosaline. Suara gaduh yang Vania timbulkan sampai terdengar pula oleh Rosaline. Betrand mengangkat bahunya sebagai tanda tidak tahu.

"Jangan-jangan ada yang menguping pembicaraan kita?" Ucap Rosaline sembari berjalan ke arah pintu, memastikan siapa yang berada di luar sana.

"Ada apa Ros?" Tanya Betrand tanpa beranjak dari kursi kebesarannya.

"Sepertinya ada yang menjatuhkan makanannya kak." Rosaline menatap pada makanan yang berserakan di atas lantai.

"Tapi tidak ada siapapun di sini." Lanjut Rosaline sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Sudah biarkan saja, sepertinya itu ulah Mona. Kau tahu sendirikan kalau sekretaris baruku itu sangat payah." Ucap Betrand dengan wajah datarnya.

"Nanti kakak suruh office girl untuk membersihkannya." Lanjut Betrand lagi.

"Baiklah." Balas Rosaline.

"Aku pergi dulu ya kak, aku harus segera menjemput Yasmin di sekolah. Makanan yang aku bawa jangan lupa di makan ya." Pesan Rosaline.

"Hem, hati-hati." Balas pria itu.

Usai berpamitan, Rosaline pun bergegas pergi meninggalkan ruang kerja sang kakak untuk menjemput putri semata wayangnya di sekolah.

"Huhf! Akhirnya dia pergi juga." Vania keluar dari tempat persembunyiannya setelah memastikan Rosaline telah benar-benar pergi.

"Lebih baik aku pulang saja." Vania memutuskan untuk pulang, hilang sudah minatnya untuk menemui sang suami. Apalagi setelah mendengar kata-kata pria itu yang menyakitkan hatinya.

***

Ting!

Vania yang baru saja keluar dari lift, tanpa sengaja berpapasan dengan Mona dan Roy yang hendak masuk ke dalam lift.

"Nyonya vania? Kau baru menemui tuan Betrand ya?" Tanya Mona sekedar basa-basi. Mona baru saja kembali dari acara makan siangnya dengan Roy. Tadinya Betrand juga akan ikut makan siang dengan mereka, namun urung karna kedatangan Rosaline.

"Hem." Vania menganggukan kepalanya sebagai jawaban, setelah itu kembali melanjutkan langkahnya. Tanpa peduli dengan tatapan Mona dan Roy yang menatap heran pada dirinya.

"Aneh, kenapa nyonya Vania diam saja ya? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Mona pada sang kekasih.

"Tidak sayang, kau tidak melakukan kesalahan apapun. Mungkin nyonya Vania sedang bertengkar dengan tuan Betrand." Balas Roy sembari meraih tengkuk leher wanitanya, meraih bibir merah wanita itu hingga terdengar suara decapan khas orang yang sedang berciuman di antara lift yang sedang melaju menuju lantai 20.

"Sayang ini di kantor, bagaimana kalau ada yang melihat kita." Mona mendorong dada Roy agar menjauh darinya.

"Kalau begitu kita lanjutkan di ruanganku saja." Ajak Roy, Mona pun mengangguk dengan antusias.

***

***

"Huhf" Vania menghembuskan napas berat sembari menatap danau kecil yang ada di taman kota.

"Aku pikir kak Betrand sudah mau menerimaku? Apalagi setelah malam-malam panas yang kami lalui bersama. Tapi ternyata dia malah berencana untuk menceraikan aku?" Lirih Vania dengan air matanya yang berderai.

"Aku tidak mau kak Betrand menceraikan aku, aku harus pergi secepatnya agar kak Betrand tidak pernah bisa menceraikan aku." Gumam Vania seraya bangkit dari duduknya.

"Akkkh perutku sakit!" Karna bergerak secara tiba-tiba perut Vania jadi terasa sakit.

"Apa ini?" Vania merasakan sesuatu yang basah mengalir dari area sensitifnya.

"Anda kenapa nyonya?" Tanya seorang wanita yang kebetulan sedang ada di taman itu pula. Namun Vania yang merasakan sakit yang luar biasa di perutnya, tak mampu menjawab kata-kata wanita itu.

"Sepertinya dia akan melahirkan." Ucap yang lainnya.

Vania tak mengingat apapun lagi setelah itu, dan betapa terkejutnya Vania karna ketika dirinya sadar, Vania sudah ada di ruang bercat serba putih.

"Dimana ini?" Tanya Vania sembari mengerjapkan matanya.

"Baguslah anda sudah sadar nyonya." Ucap seorang wanita berpakaian khas seorang perawat.

"Perutku sakit." Pekik Vania sembari memegang perut buncitnya.

"Jangan khawatir nyonya, semua akan baik-baik saja. Setelah bayi anda lahir nanti, rasa sakitnya akan segera menghilang." Ucap perawat itu lagi, yang sedari tadi setia berdiri di sisi Vania.

"Melahirkan? Apa aku akan melahirkan sekarang suster?" Tanya Vania dengan netranya yang sudah berkaca-kaca. Vania masih tak percaya kalau dirinya akan melahirkan secepat ini.

"Iya nyonya, bahkan anda sudah memasuki pembukaan delapan." Balas Suster dengan name tag bernama Intan di dadanya.

"Kami juga sudah menghubungi suami anda nyonya, sekarang beliau sudah ada dalam perjalanan menuju rumah sakit ini." Beritahu suster intan.

"Maaf jika kami lancang, karna telah menggunakan ponsel anda untuk menghubungi suami anda tanpa izin." Lanjut suster intan lagi.

"Aww. K-kenapa kau menghubungi dia suster?! Harusnya kau jangan menghubungi suamiku." Vania masih sempat mengumpat diantara rasa sakit yang ia rasakan.

"Jangan banyak bicara dulu nyonya, lebih baik anda konsentrasi pada proses persalinan anda." Peringati suster intan yang sedari tadi selalu setia berada di sisi Vania. Vania pun mengangguk pasrah, terlebih saat merasakan sang bayi seakan mendesak ingin segera keluar.

Para dokter dan bidan yang ada di ruangan itu, membimbing Vania untuk mengatur napas dan mengejan, dan tak lama kemudian suara tangis bayi memenuhi ruang bersalin tempat Vania melahirkan.

"Selamat nyonya, bayi anda perempuan. Dia sangat cantik sama seperti anda." Ucap suster Intan sembari memperlihatkan bayi merah itu pada sang ibu.

"Putriku." Vania mengecup pipi gembil bayinya yang sedang menangis kencang.

"Dimana ayah dari bayi nyonya Vania? Bayi ini harus segera di adzankan." Tanya dokter yang menangani sang bayi.

"Masih dalam perjalanan dokter." Jawab suster Intan.

"Aku harus segera pergi dari sini, sebelum kak Betrand melihatku lalu menceraikan aku." Batin Vania.

Vania tidak mau di ceraikan oleh Betrand. Sampai kapanpun Vania ingin selalu menjadi istri Betrand, walaupun hanya sebatas menjadi istri bayangan. Istri yang tak dianggap dan tak diinginkan.

Bersambung.

1
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania otak dangkal mu akan menghancurkan hidup mu sendiri, sll berfikir dangkal hingga mengambil keputusan ngk jelas
Retno Harningsih
up
Uthie
nexxxttt 💞🤗
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania yg dikit" kabur ngk jelas skrg semakin jelek namamu di mata kekuarga betrand
Jeni Safitri
Vania bodoh sll aja mengedepankan cinta makanya jangan bucin hingga mau aja meninggalkan anak yg masih merah, di luar seorg istri sanggup nahan derita demi anak
Jeni Safitri
Jangan" albian jadi suami yg kejam dan ganas utk kk vania
Jeni Safitri
Oo vania wasalam lah sdh jelas izin pulang cepat kembali lg dgn memberi perhatian ke org mabuk, selamat anda dapat berkah🤭
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
waktu cepet sekali berlalu di dunia novel, baru aja kemarin kamu lahir Anzela 😁
Uthie
Wahhh.. udah 5 tahun aja koq 😀
dikira si Vania bakalan hamil lagiii tuhhh 😂😂
Si Penjahat
wkwkk lanjut Thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
dikira halusinasi lagiiii 😂
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uthie
Masih kocak dehh soal si Albian dan Khanza 😂
Uthie
kenapa ayahnya Alexa lebih setuju dengan si Jack yaa 😂😂
holipah: betran anak mmh jdi harta nya ssh d ambil 😅😅
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
Mampusss kau Al😂
holipah
paling temen nya vania
Uthie
seruuuu.... Mom Sarah telah beraksi👍😂

btw.. siapa yaa itu yg bicara terakhir??? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!