Hasna terpaksa menikah dengan David,atasannya dikantor,ibu Hasna mengalami gagal ginjal akut,dan harus menjalani hemodialisis tiga kali dalam seminggu sampai mendapat transplantasi ginjal yang cocok.Semua itu membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga Hasna mau menerima tawaran David untuk menikah dan hanya sebagai ibu pengganti dengan perjanjian David akan membayar semua biaya pengobatan ibu Hasna.
David yang merasa tertekan dengan desakan kedua orang tuanya untuk segera menikah dan memiliki anak,karna usianya juga sudah sangat matang untuk menikah bahkan terlalu matang.David juga sangat menginginkan seorang anak seperti teman temannya dan juga saudara saudara sepupunya.Sementara sang kekasih Amanda lebih mementingkan karirnya sebagai seorang model,dan terus menunda nunda ajakan David untuk menikah,hingga David frustasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
David dan Hasna menggedor gedor pintu kamar Amanda."Mba Amanda buka pintunya mba,tolong kembalikan Dendi"Teriak Hasna kencang,tidak ada jawaban dari dalam kamar,yang terdengar suara Dendi menangis.
"Amanda,buka pintunya sayang,biarkan aku masuk"kini David yang teriak.
Hasna terus menggedor gedor pintu mulai kuatir dan menangis.
Setelah beberapa menit tidak di buka,abah mengambil kunci cadangan kamar itu.
"Coba pakai ini Dave"abah memberi kuncinya pada David.
Kunci pintu tidak bisa di putar,ternyata kunci dari dalam nyantel di lubang kunci.
"Tidak bisa bah"David mengembalikan kunci pada abah.
"Mba Amanda tolong buka pintunya mba,kembalikan Dendi mba"Hasna semakin ketakutan,nangisnya semakin kencang.
"Mas,tolong lakukan sesuatu mas,kasihan Dendi nangis terus"Pinta Hasna sambil menggoyang goyangkan badan David.
"Kamu bisa diam ga!'bentak David marah.
Hasna kaget dan terdiam,hatinya sakit dan nyalinya ciut.
"Saya juga mengkuatirkan mereka,kamu jangan bikin suasana tambah rumit,Dendi itu juga anak saya,hak saya, apa kamu lupa"David menatap tajam Hasna.
"Iya mas...maaf"Hasna semakin ketakutan dan menjauh.
"Amanda,buka pintunya sayang,aku mau masuk,bolehkan"David mengetuk pelan pintu dan melembutkan suaranya.
"Aku ga mau buka pintu kalau masih ada perempuan itu disitu,nanti dia mengambil anakku Dave"jawab Amanda.
David menyuruh Hasna pergi dengan isyarat matanya.Hasna lari menuju kamarnya sambil menangis.Ada ketakutan di wajahnya,takut kalau David benar benar mengambil baby Dendi darinya.Hasna merasa sendiri,tidak satu pun yang mengerti perasaanya.
"Hasna sudah aku suruh pergi,kamu buka pintunya ya"
Amanda membuka pintu sedikit dan mengintip keluar,melihat tidak ada Hasna dan yang lainnya,Amanda menarik David masuk.
"Dave lihat,ini anak kita,dia mirip banget sama kamu kan,perempuan itu pasti menukarnya"Amanda menciumi wajah baby Dendi.
"Ini Dendi,Amanda...anak Has..."Belum selesai David bicara.
"Oh kamu memberinya nama Dendi,nama yang bagus Dave"
"Dendi anak mama,kamu ga boleh jauh jauh dari mama ya,mama nanti sedih"
David hanya bisa diam,dia bingung apa yang terjadi pada Amanda.
Bu Fatma dibantu baby sitter berusaha menenangkan baby Dinda yang belum berhenti menangis.
"Saya ga habis pikir dengan Amanda,sebagai ibu seharusnya dia tidak peduli bagaimana kondisi anaknya,cinta seorang ibu itu tanpa batas,tanpa syarat"Bu Fatma terus ngoceh sambil menimang nimang baby Dinda.
"Sekarang setelah dia tahu keadaan Dinda tidak normal,harusnya dia merasa bersalah kenapa anaknya bisa sampai begini,bukannya malah menolak anaknya dan mengambil anak Hasna,atau jangan jangan Amanda depresi"bu Fatma memberikan baby Dinda pada pengasuhnya dan menuju kamar Amanda.
"Dave"Bu Fatma mengetuk pintu.
"Dave,jangan buka pintunya,itu pasti perempuan gila itu,dia pasti mau mengambil Dendi"Amanda mulai histeris lagi dan memeluk baby Dendi dengan kencang.Baby Dendi merasa tidak nyaman pun mulai menangis lagi.
"Manda,itu bukan Hasna,itu umi,kamu tenang ya,kamu jangan takut,Dendi akan tetap ada di sini bersama kita".
Amanda bukannya tambah tenang,dia malah bertambah kencang memeluk baby Dendi,sampai baby Dendi susah benafas.Seperti orang ketakutan,Amanda mulai berkeringat,tubuhnya gemetar.
Melihat gelagat aneh pada diri Amanda,dan baby Dendi mulai kehabisan nafas,David reflek menampar Amanda dengan keras.
Amanda langsung pingsan,David segera mengambil baby Dendi dan memberinya pada Hasna.
David menghubungi dokter keluarga untuk memeriksa keadaan Amanda.