NovelToon NovelToon
Mantan Rasa Pacar

Mantan Rasa Pacar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asmi SA

MANTAN. Apa yang terbesit di pikiran kalian saat mendengar kata 'MANTAN' ?

Penyesalan? Kenangan? Apapun itu, selogis apapun alasan yang membuat hubungan kamu sama dia berubah menjadi sebatas 'MANTAN' tidak akan mengubah kenyataan kenangan yang telah kalian lewati bersama.

Meskipun ada rasa sakit atas sikapnya atau mungkin saat kehilangannya. Dia pernah ada di garis terdepan yang mengisi hari-harimu yang putih. Mengubahnya menjadi berwarna meski pada akhirnya tinta hitam menghapus warna itu bersama kepergiannya.

Arletta Puteri Aulia, gadis berkulit sawo matang, dengan wajah cantik berhidung mancung itu tidak mempermasalahkan kedekatannya lagi dengan cowok jangkung kakak kelasnya sekaligus teman kecilnya-- Galang Abdi Atmaja. Yang kini berstatus mantan kekasihnya.

Dekat? Iya,
Sayang? Mungkin,
Cemburu? Iya,
Berantem? Sering,
Jalan bareng? Apa lagi itu,
Status? Cuma sebatas mantan.

Apa mereka akan kembali menjalin kasih? Atau mereka lebih nyaman dengan -MANTAN RASA PACAR- julukan itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmi SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Adit satu sekolah dengan Arletta saat mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu Bian dan Galang adalah kakak kelasnya.

Adit selalu mengganggu Arletta karena memang dia suka sama Arletta. Namun Bian dan Galang selalu menjaganya, tidak membiarkan siapapun mengganggu Arletta.

Adit pun menyerah. Saat masuk SMP dia tidak lagi satu sekolah dengan Arletta. Dan tergantikan oleh Raya yang baru pindah di sekolahnya dan masuk di kelasnya. Adit menyukai sosok Raya yang terlihat pendiam itu, hampir mirip dengan Arletta.

Beruntungnya dia bisa dekat dengan Raya. Mereka sering mengadakan tugas kelompok dengan temannya yang lain. Saat itu tugas kelompok di rumah Raya. Adit yang memang suka jelalatan, tak sengaja melihat foto Bian di dinding rumah itu.

Adit yang juga terkenal akan kekepoannya itu menanyakan siapa cowok yang ada dalam bingkai foto itu. Raya mengatakan dengan enggan bahwa dia kakaknya.

Dan sekarang entah bagaimana ceritanya, Bian kembali ke Indonesia dan menjadi teman satu angkatan dengannya.

Adit mengacak rambutnya frustasi saat kedua sahabatnya menatapnya dengan tatapan menuntut.

“Oke, gue emang pernah suka sama Letta, tapi itu dulu. Gue mundur sebelum gue beneran suka sama dia,” ungkapnya sedikit frustasi.

Mereka tampak menahan tawanya melihat tampang Adit seperti mangsa yang ketakutan. Bagas terbahak karena tidak tahan lagi. “Diem-diem lo pernah suka sama Letta ternyata,” timpalnya.

Adit memanyunkan bibirnya kesal. Raya mengambil ponsel Adit di tangan Riyan dan mengulurkannya pada Adit.

“Sekarang kita impas, makanya jangan main-main sama gue,” bisik Raya. Adit mendengkus kesal.

***

“Dari mana sih kak, ditungguin tuh,” ucap Arfan yang baru saja membukakan pintu untuk Arletta. Arletta melongok ke dalam, “siapa?”

Arfan menghela nafas lalu menarik Arletta masuk ke dalam.

“Tuh,” tunjuk Arfan dengan jarinya.

“Bella?”

Gadis itu menoleh, “eh Kak Tata.” Ia meletakkan stik gamenya, begitu juga Rafa. Arletta mendekati mereka.

“Dari mana aja Ta? Jam segini baru pulang,” tegur Rafa menunjuk jam di dinding. Arletta ikut menoleh pada jam itu yang menunjukkan pukul tujuh malam.

“Abis mampir makan tadi sama Galang,” jawabnya. Rafa hanya mengangguk.

“Loh Kak Tata pulang sama Kak Galang? Terus Kak Galang nya mana kak?” Tanya Bella menoleh ke arah pintu.

“Udah pulang,” jawabnya membenarkan posisi duduknya. Bella berujar pasrah, menatap sendu pada pintu itu.

“Udah, ntar kakak anter,” ucap Rafa yang sudah kembali memainkan gamenya.

“Okee,” ucap Bella lesu. Arletta mengelus pelan bahu Bella, “eh, ngomong-ngomong ada apa Bel? Katanya kamu nungguin kakak.”

Bella berdiri menarik lengan Arletta, “sini deh kak.”

Dengan heran Arletta tetap mengikuti Bella yang berjalan menuju kamar Arletta. “Nih.”

Arletta mengernyit. “Apa nih?” Arletta melirik kotak kecil di depannya. Bella mengedikkan bahunya.

“Dari Kak Galang, yang aku tahu sih dia ngga jadi ngasih karena Kak Tata udah lebih dulu dikasih sama orang lain,” ungkap Bella.

Arletta membuka kotak kecil itu. Sebuah liontin berwarna silver dengan ukiran namanya di dalamnya. Arletta tersenyum tipis, tampak sederhana memang, tapi penuh makna untuknya.

Arletta mendongak, “kenapa Galang ngga ngasih sendiri?” Bella menghela nafas, “yah, kayak yang aku bilang tadi kak, karena Kak Tata udah dapet lebih dulu dari orang lain,” ungkapnya melirik kalung yang Arletta kenakan.

“Kak Tata kan tahu sendiri, Kak Galang itu gengsi, Dia bahkan langsung nyembunyiin kotak ini waktu aku mergokin dia,” tambahnya terkekeh.

Arletta masih terdiam mendengarkan cerita Bella. Bella mengayun-ayunkan kakinya, “Kak.”

Arletta mendongak.

“Kak Tata sama Kak Galang ngga ada niatan buat balikan?”

Arletta terdiam, balikan? Dia bahkan tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang setelah kedatangan Bian kembali.

“Kayaknya Kak Galang belum bisa move on tuh, foto kalian masih terpajang rapih di kamar Kak Galang,” ungkap Bella, Arletta terkejut sekaligus terkekeh.

“Ah, kamu tuh, kita kan sahabatan,” ucap Arletta. Bella mengedikkan bahunya, “tapi aku ngga lihat foto kalian di sini,” ucap Bella, Arletta tersenyum, “ada kok.”

Arletta mencondongkan wajahnya pada Bella, “tersimpan rapi dalam album,” bisiknya membuat Bella terkekeh geli.

“Kenapa?” Tanya Arletta saat tawa Bella mereda. Bella menoleh lesu, “tahu ngga? Aku ngga jadi dibeliin es krim gara-gara Kak Galang lihat Kak Tata pergi bareng cowok tadi siang.”

Arletta terkekeh, “Ya udah deh, ntar Kak Tata traktir es krim yang banyak buat kamu.”

“Wah, beneran?” Ucap Bella bersemangat. Arletta mengangguk tersenyum. Bella tersenyum senang memeluk Arletta sekilas dan membayangkan nikmatnya es krim rasa stroberi dipadukan dengan topping marshmellow dan jelly candy di atasnya.

Arletta menggeleng terkekeh. Seakrab itu dengan Bella sekarang? Padahal sebelumnya ia cuek banget menurutnya.

***

Arletta menghela nafas menatap cermin di depannya. Hari ini dia mulai ulangan semester. Matanya sedikit menghitam karena begadang untuk belajar. Dia baru bisa tidur pukul dua dan terbangun pukul empat pagi.

“Oke Tata, hari ini harus fokus, masalah kemaren ngga usah dipikirin. Ulangan ulangan ulangan!”

Arletta menyemangati dirinya sendiri di depan cermin. Ia tersenyum sebelum kemudian ia turun ke bawah untuk sarapan.

“Sayang? Kamu begadang?” Mama Lia yang sedang menyiapkan sarapan terkejut melihat mata panda Arletta.

“Lembur belajar ma,” ucapnya lesu.

“Lagian udah tahu mau ulangan malah ngeluyur terus,” tegur Rafa membuat Arletta mendengus. Memang sih itu salah dia.

Mereka mulai makan dalam diam.

“Maaf bu, ada yang nyariin mbak Tata di depan,” ucap Bibi yang baru saja dari arah ruang tamu.

“Siapa bi?” Tanya Mama Lia menatap bingung pembantunya itu.

“Itu, bibi lupa. Kalo ngga salah Briyan,” ucap bibi. Arletta menoleh pada mama dan bibi bergantian.

“Briyan?” Arletta mengernyit. Rafa menatapnya dengan alis terangkat menandakan keingintahuannya pada Arletta. Arletta mengedikkan bahunya.

“Tata lihat dulu ya ma,” ucap Arletta sebelum meneguk air putihnya dan beranjak dari sana.

“Bian?” Tegur Arletta. Bian menoleh tersenyum pada Arletta, “udah siap?”

Arletta mengernyit, “ngapain lo ke sini?” Tanyanya datar.

“Jemput pacar dong,” ucapnya tersenyum manis. Arletta memutar bola matanya malas.

“Sejak kapan gue jadi pacar lo?” Ucapnya sinis.

“Sejak lo nerima kalung dari gue,” ucap Bian tersenyum miring. Arletta menunduk terkekeh.

“Oh, kalung ini?” Arletta meraih kalung itu hendak melepasnya, “jadi kalo gue lepas, kita putus-“

“Eh! Jangan.” Bian meraih lengan Arletta. Arletta mengangkat sebelah alisnya.

“Kita ngga akan putus,” ucap Bian yakin.

“Kenapa? Kata lo, gue nerima lo sejak gue pake kalung ini, jadi kalo gue lepas, kita putus dong,” ucap Arletta. Bian menatapnya tidak terima.

“Sampai kapanpun lo tetep pacar gue,” ucapnya. Arletta menggeleng tidak percaya, “gila ya emang.”

Bian mengedikkan bahunya lalu menarik lengan Arletta. “Yuk.”

“Mau kemana?” Ucap Arletta melepaskan tangan Bian dari lengannya. “Gue berangkat sama Kak Rafa.”

Bian menghela nafas berat menatap Arletta penuh sesal, “oke gue minta maaf soal kemaren. Gue salah karena gue udah nonjok dia. Gue cuma ngga suka lo di peluk-peluk sama dia. Please jangan cuek gini!”

Lihat dia sekarang, kemarin Bian tampak seperti preman saat memukul Riyan, tapi sekarang, dia bahkan seperti bayi yang tengah memohon pada ibunya untuk membeli permen.

Arletta tersenyum tipis saat Bian menunduk.

“Berangkat yuk.”

Bian mendongak, Arletta pun menoleh. Bukan Arletta yang mengajaknya, melainkan Rafa yang datang dari belakang Arletta juga Arfan di sampingnya.

“Nih.” Rafa mengulurkan tas Arletta yang langsung diterima oleh pemiliknya.

Bian menatap datar pada pria itu lalu kembali menatap Arletta yang sudah menatapnya lagi.

“Udah denger kan? Gue berangkat sama Kak Rafa. Jadi lo, berangkat lah sendiri.”

Arletta mengikuti Rafa yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil bersama Arfan tadi. Bian menghela nafas pasrah berjalan ke arah motornya.

***

Fiuh.. Arletta menghela nafas lega. Ulangan pertamanya selesai dengan lancar. Hampir semua yang ia pelajari keluar dalam soal.

Ia memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tasnya dan bergegas keluar untuk menemui sahabatnya. Baru satu langkah ia merasa tangannya dicekal oleh seseorang.

“Lepas atau gue teriak!” ucapnya datar.

1
Fittar
akhirnya balikan 🥰
Fittar
baikan juga ini kakak adik...
tinggal urusan cintanya aja yang masih jauh🤭
Fittar
lagi datang bulan maunya makan pedes😁
Asmi_SA: wkwk sesama cewek pasti paham
total 1 replies
Diana Novitasari IzSa
keren
Asmi_SA: thank you
total 1 replies
Fittar
semua betah memendam rasa 🤧
Asmi_SA: kalo aku mah ngga bisa 😭
total 1 replies
Fittar
Luar biasa
Asmi_SA: makaasiih sudah mampir🤗🥰
total 1 replies
revasya alzila
keren lanjut thor
Asmi_SA: makasih udah mampir🤗
total 1 replies
Rita Riau
ga bisa ke lain hati ya Lang,,,? bukan nya benci malah tambah posesif ke mantan,,
Asmi_SA: ngga bisaa.. Galang cinta banget soalnya wkwk
total 1 replies
Rita Riau
mungkin menghindar lebih baik Yan 🤔🤭
Asmi_SA: /Scowl/
total 1 replies
Rita Riau
izin mampir ya Thor 🙏
Asmi_SA: makasiih udah mampiir 🤗
total 1 replies
revasya alzila
Di tunggu kelanjutannya Thor
Asmi_SA: stay tune yaa🥰
total 1 replies
kookie 🐰
mampirr... semangat terus kakaa 🔛🔥
Asmi_SA: makasiiihh jangan bosen bosen yaa 🥰🥰
total 1 replies
revasya alzila
Nyimak kak
Asmi_SA: makasiiih .. jangan bosan-bosan yaaa🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!