Warning : Tolong jangan Boom Like ya
Kimberly adalah seorang gadis berusia 25 thn, dia adalah seorang juara bela diri tingkat dunia, Kimberly berhasil menjadi juara bela diri tingkat dunia selama 5 tahun berturut turut, selain hebat dalam bela diri Kimberly juga seorang hacker yang sangat handal.Dimasa kekayaannya Kimberly tiba-tiba dinyatakan mati tanpa alasan, tapi hal aneh terjadi saat dia membuka mata Kimberly dia terbangun di sebuah kelas dan terlihat seorang guru perempuan memarahinya tanpa alasan jelas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 3
Thalia berjalan mondar mandir dengan perasaan cemas, dia sudah menunggu vanessa selama 10 menit tapi belum ada tanda tanda kedatangannya.
"apa yang sedang lo lihat"
Thalia menjerit kaget saat mendengar suara vanessa tepat di samping telinganya, wajah thalia terlihat sangat kaget, matanya melotot seakan mau keluar dari tempatnya, sedangkan vanessa yang datang tiba-tiba dan mengagetkan thalia hanya menatapnya dengan ekspresi datar.
"ada apa", Vanessa bertanya tanpa merasa bersalah sedikit pun telah membuat kaget thalia, thalia menatap tajam vanessa yang sudah membuatnya kaget namun detik berikutnya dia langsung menundukkan kepalanya.
"tidak apa-apa nona"
"lupakan hal tadi, lo mau menyingkirkan bi ilma kan"
"emm itu saya saya"
Vanessa memutar mata malas dia sungguh tidak suka dengan orang yang ragu ragu dalam mengambil keputusan, bagaimana mereka bisa berkembang kemampuannya jika mereka tidak berani melangkah maju dan mengambil sebuah resiko, gagl dan berhasil itu sebaiknya di pikirkan belakang yang terpenting bagi vanessa adalah berani melangkah maju dan mengambil keputusan berhasil atau gagal tergantung langkah kita dalam mengambil setiap keputusan untuk melangkah.
"jika lo ragu gue nggak akan bantu lo, gue nggak suka bekerja sama dengan orang yang nggak yakin dengan pilihannya sendiri"
Thalia yang mendengar hal itu menundukkan kepalanya dan memainkan jari jarinya, vanessa merasa geram dengan thalia yang bingung dengan pilihannya sendiri, vanessa memberi tahu pada thalia untuk menemuinya di gudang belakang untuk memberitahu rencana yang dia buat untuk menyingkirkan bi ilma, namun yang dilakukan thalia dia masih ragu dengan keputusannya.
"gue nyuruh lo kesini bukan untuk nyuruh lo berpikir, gue nyuruh lo kesini karena gue punya rencana untuk menyingkirkan bi ilma, jika lo ragu ragu gini yang ada lo menghambat rencana yang udah gue buat", Vanessa berbicara dengan nada yang kesal, sampai sekarang thalia hanya menunduk dan memainkan kuku jarinya.
" ta-tapi bi ilma udah banyak nolong saya nona, saya bisa bekerja di sini karena bi ilma"
"haisss, ribet amat sih kalo kerja sama dengan orang bego, dengerin gue baik-baik gue tanya lo bisa kerja di sini karena bi ilma"
"iya nona"
"oke lo bisa kerja di sini karena bi ilma, emang bi ilma bantu apa"
"bi ilma yang memberi tahu saya jika keluarga Higlon sedang merekrut pelayan baru, bi ilma ngasih saya tau saya untuk melamar disini karena gajinya cukup besar, jika bukan karena bi ilma mungkin saya masih jadi pengangguran"
"oke bi ilma yang beritahu lo untuk melamar disini, saat lo melamar apa lo langsung diterima secara lo punya orang dalam yang bisa bantu lo"
Thalia menggelengkan kepalanya, dia bisa diterima bekerja disini bukan karena bantu orang dalam atau bi ilma.
"saya diterima di sini setelah saya lulus beberapa seleksi, karena banyak yang melamar saat itu tuan besar memutuskan untuk menyeleksi para pelayan yang akan bekerja di sini nona"
"apa sekarang lo yakin lo bekerja disini karena bantuan bi ilma atau hasil dari usaha lo sendiri, bi ilma memang membantu lo tapi dia cuma ngasih informasi jika keluarga gue sedang mencari pelayan baru selebihnya lo usaha sendiri, lo melamar di sini dan lo juga lulus seleksi karena usaha lo sendiri dan tidak ada bantuan atau campur tangan dari bi ilma, jadi apa lo yakin lo bisa bekerja disini karna bi ilma"
Thalia yang terus menundukkan kepalanya saat berbicara dengan vanessa langsung mengakat kepalanya dan menatap wajah vanessa yang datar tanpa ekspresi, thalia membenarkan apa yang vanessa katakan bi ilma hanya memberi tahunya bawah keluarga Higlon sedang merekrut pelayan baru setelahnya thalia yang berusaha sendiri agar bisa lulus dan diterima.
"nona saya ingin menyingkirkan bi ilma", Vanessa tersenyum puas mendengar jawaban dari thalia, vanessa melangkah maju kemudian membisikan sesuatu di telinganya thalia, setelah selesai vanessa melangkah mundur dan mendapatkan anggukan dari thalia sebagai jawaban dari rencana yang vanessa bisikan padanya.
*****
"dasar tidak berguna, bagaimana cara mu bekerja thalia, dapur berantakan, cucian baju kotor menumpuk, apa kamu tidak bisa bekerja hah"
"ma-maaf bi ilma seharusnya tugas memberishkan dapur dan mencuci pakaian adalah tugas bibi ya, tugas sayakan membersihkan taman dan memberishkan kamar tuan besar dan nyonya besar"
"sheettt, berani kamu membantah saya hah, lupa kamu jika bukan karena saya kamu tidak akan bisa bekerja disini"
"tapi saya bisa bekerja disini karena usaha saya sendiri, bibi hanya memberikan informasi saja"
"berani sekali kamu ya, dasar kacang lupa kulit", Bi Ilma mengangkat tangan ingin menamapar thalia, thalia yang melihatnya hanya memjamkan mata pasrah, namun anehnya thalia tidak merasakan sakit sama sekali, thalia membuka matanya dan melihat tangan bi ilma menggantung di udara, tangan bi ilma yang ingin menampar thalia di tahan oleh vanessa.
"no-nona muda apa yang anda lakukan di sini?", Bi Ilma berusaha melepaskan tangannya yang digenggam vanessa.
"nona tolong lepaskan tangan saya, Akhhh"
Vanessa menghepaskan tangan bi ilma dengan sangat kencang, bi ilma memegang pergelangan tangannya yang sakit dan terlihat merah.
"aku haus buatkan aju jus dan bawakan dessert ke kamar"
"thalia kami dengarkan yang nona katakan cepat buatkan jus lalu antar ke kamar nona dan jangan lupa dessert"
"aku nyuruh bi ilma bukan thalia, buatkan aku jus dan antar ke kamar jangan lupa dessert, aku tunggu di kamar bi ilma"
Vanessa melirik thalia dan memberikan kode padanya thalia mengangguk mengerti, bi ilma yang melihat vanessa pergi hanya mendengus kesel.