Arc 1 ~~ Penguasa Bluesky ~~ Bab 1-108 End.
Arc 2 ~~ The King Of Seven Seas ~~ Bab 109 - *** Ongoing.
~~~ ♡ ~~~
Adrian Devano adalah anak sekolahan yang sering di jauhi karna baunya yang seperti ikan busuk.
Di tambah lagi kantung matanya yang gelap seperti ikan mati menambah kesan menjijikkan dari pria muda tersebut.
Berbeda dengan anak-anak di tempat tinggalnya yang menginginkan pekerjaan di kota besar dan modern, Adrian justru bercita-cita menjadi seorang nelayan sukses.
Saat sedang memancing di tengah laut pasifik, Adrian yang di timpa kesialan tak sengaja menemukan sebuah kotak aneh berwarna biru laut dan mendapatkan sistem misterius dari sana.
Dengan bantuan sistem ajaib yang ia beri nama "Sea" mampukah Adrian mewujudkan impiannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon haoyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Momen Indah
Yuki yang awalnya sangat takut berenang di tengah lautan dalam perlahan lahan mulai dapat membiasakan diri.
Di pegang secara mesra oleh Adrian dan di kelilingi lumba lumba lucu membuat gadis itu sedikit demi sedikit melupakan phobianya.
“Gimana aman kan?”
“Hemm, pokoknya jangan lepasin dulu.”
Sambil berenang bersama, Yuki yang mulai dapat melawan rasa takutnya memberanikan diri untuk melepaskan belaian mesra Adrian dari tubuhnya.
“Bener nih ya, ku lepasin.”
“Iya...”
“Satu...”
“Dua...”
“Tiga...”
Secara pelan dan perlahan Adrian mulai melepaskan tangannya dari tubuh Yuki dan Yuki yang mulai berenang sendiri mencoba melawan rasa takutnya.
Walaupun terlihat jelas di wajahnya masih ada rasa kekhawatiran, tapi wanita yang memang memiliki tubuh Atletic itu secara bertahap mulai menikmati momen indah kala itu.
Di temani Adrian dan lumba lumba lucu, Yuki mulai menunjukkan kehebatannya.
“Seperti yang di harapkan dari anggota klub renang.” ucap Adrian sambil sedikit memuji Yuki.
“Hehehehe, ini masih belum seberapa.”
Di waktu siang menjelang sore kala itu, Yuki dan Adrian akhirnya berenang bebas bersama sama di tengah laut pasifik.
Sesekali mereka berlomba sambil mengelilingi kapal dan sedikit bermesra mesraan.
Adrian yang awalnya memiliki tujuan utama untuk memburu poin juga seakan lupa dengan tujuan utamanya ke sana dan menikmati momen indah itu.
“Hahaha, ini lebih seru dari pada berenang di kolam renang.”
“Tentu saja, tak ada yang bisa menyaingi laut kalau soal ini.”
Dua remaja yang sedang di masa puber itu mulai saling melirik sambil sesekali bercanda sampai tak terasa waktu mulai sore dan matahari senja terlihat jelas.
Yuki yang mulai kelelahan akhirnya menyudahi waktu bermainya bersama para lumba lumba.
“Huh capek...Yan bantuin aku naik.”
“Oke oke...”
Dengan mudah Adrian yang memang memiliki kekuatan lebih di bagian tangan dapat langsung naik ke atas kapal.
Setelah naik, ia langsung menarik Yuki hanya dengan satu tangan. Yuki yang melihat kekuatan Adrian dari dekat makin di buat tertarik karna memang wanita itu sangat menyukai cowok yang kuat.
“Kamu kuat sekali...ayahku aja gak bisa ngangkat aku pake satu tangan kaya gitu.”
“Ahh masa, biasa aja kok.”
Mungkin bagi Adrian hal itu terlihat biasa, tapi memang bagi Yuki yang memiliki tubuh tinggi dan sedikit lebih besar dari kebanyakan wanita di umurnya juga tau tentang berat badanya dan kekuatan hebat Adrian yang menariknya dengan sangat mudah seperti menarik anak kecil.
Setelah duduk sejenak, entah karna kebetulan atau memang waktu sedang berbaik hati, pemandangan senja yang sangat indah seperti menjadi penutup acara kecil mereka kala itu.
Sambil duduk dan minum minuman dingin yang memang sudah di siapkan, Yuki yang melirik ke arah Adrian teringat dengan kejadian pada hari senin lalu di sekolahnya.
“Senin kemaren kata orang orang cewek di sekolah pada ngejer ngejer kamu, apa bener?”
“Hooo, gak lah, itu cuman di lebih lebihkan aja.”
“Tapi kalo menurutku memang bener sih, karna aku aja kaya baru tau kalo ada cowok seganteng kamu di sekolah.”
Mendengar ucapan Yuki, Adrian menjadi sedikit malu dan langsung buang muka. Saat ini di dalam hati pemuda itu hanya ada satu rasa yang dapat ia rasakan.
Kebahagiaan, padahal Yuki berkata seperti itu mungkin hanya untuk menggodanya, tapi entah kenapa Adrian seperti merasakan sesuatu yang sangat luar biasa yang membuatnya sangat kebingungan dan salah tingkah.
Sambil melirik ke arah Yuki, Adrian yang dapat melihat tubuh seksi dan atletic gadis muda itu menjadi makin di mabuk kepayang.
Di tambah pakaian pendek dan basah yang Yuki kenakan saat itu seperti menambah keseksian tubuh Yuki yang bahkan tak bisa di tutupi seutuhnya oleh pakaian sempit yang ia kenakan.
Apa lagi dua boba super besar yang seperti ingin lepas itu makin membuat Adrian tak dapat berkata kata lagi.
Sambil minum dan memandangi langit senja, Yuki yang masih penasaran karna saat itu ada teman sekelasnya yang menceritakan keanehan pada hari senin bertanya kembali pada Adrian yang sudah tak bergerak dan diam seperti patung.
“Kata temenku waktu itu dia nyium aroma yang wangi banget dari kamu, emangnya kamu pake parfum apaan?”
“Ohhh, kalo itu emang sih aku gak sengaja beli parfum aneh waktu itu, tapi karna bahaya ya udah gak ku pake lagi.”
“Bahaya kenapa?...emang wanginya kaya gimana sih aku jadi penasaran.”
“Pokoknya bahayalah dan wanginya gak bisa di jelasin pake kata kata.”
“Heeee, aku jadi makin penasaran sama wanginya...soalnya temen aku itu benci banget sama cowok dan sejak saat itu dia selalu penasaran sama kamu.”
“Kamu gak ada sosial media kayak Facebook atau Istagram gitu?”
“Gak, aku gak suka main begituan.”
Sambil berisitrahat, Adrian yang melirik kembali ke arah Yuki entah kenapa memikirkan dan melakukan satu kesalahan.
Bisa di bilang kesalahan atau memang karna insting seorang pria yang sudah tak tertahan lagi, Adrian yang bingung harus mengobrol apa pada gadis manis di sebelahnya membahas kembali hal yang Yuki katakan sebelumnya.
“Emang kamu segitu penasarannya sama wangi parfumku waktu itu?”
“Ya jelaslah, hampir semua cewek di sekolah waktu itu ngerasa hal aneh karna mencium aroma yang kata mereka sangat wangi.”
“Bahkan ada yang bilang itu aroma paling wangi yang pernah mereka rasakan.”
Entah karna apa, Adrian yang sangat grogi dan salting juga kehilangan cara berfikir ia yang biasanya dan langsung mengeluarkan parfum S-69 lalu memberikannya pada Yuki.
Adrian yang baik dan kuat iman saat itu seperti berubah menjadi pria lain yang tak seperti biasanya.
“Nih, kalo kamu penasaran bisa kamu rasain sendiri, cuman ingat jangan di pake.”
Mendengar ucapan Adrian, Yuki yang memang sangat penasaran langsung melirik ke arah Adrian dan mengambil sebuah botol aneh yang sangat unik.
Botol itu sendiri tak terlalu besar, hanya sebesar jari telunjuk dan dari tempatnya yang trasparan, Yuki dapat melihat warna biru laut yang sangat indah.
“Wih, keren banget bentuknya.” Ucap Yuki sambil mengangkat dan melihat dengan seksama botol kecil yang sebentar lagi akan mengubah hidupnya.