"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 20
Kruuk kruuk [bunyi perut yang lapar]
"Lo laper?."tanya Elbra sedikit tersenyum ketika mendengar suara perut Kania yang berbunyi.
Kania pun mengangguk. Elbra pun terpaksa ke kantin, untuk membelikan makanan untuk Kania, dari pagi Kania memang tak sarapan, saat istirahat Kania juga tak makan, karena di ajak Elbra ke gudang, hingga perut gadis itu kini sangat lapar.
Setelah selesai membeli makanan beserta minuman di kantin sekolah, Elbra tak sengaja melihat Yesi. Elbra pun langsung menghampiri Yesi, Sambil membawa makanan yang ia beli.
"Heh....Lo temen Kania Kania kan?."tanya Elbra sedikit kasar pada Yesi, hingga membuat Yesi sedikit kaget gara gara Elbra yang memanggil nya seperti ingin mengajak gelud.
"Astaga...bikin kaget aja,"ucap Yesi sembari mengelus jantung nya yang hampir copot.
"Udah gak usah banyak omong, nih...bawain makanan dan minuman Kania, jangan Lo makan, awas aja kalo tu makanan gak sampe ke tangan Kania. Habis Lo di tangan gw,"ancam Elbra sembari memberikan makanan yang ia beli tadi pada Yesi.
Yesi yang di ancam pun, hanya bisa meneguk Saliva nya. Elbra selalu saja mengancam jika keinginan nya tak di turuti.
Setelah menitipkan makanan itu pada Yesi, Elbra pun balik ke gudang, untuk bertemu teman teman nya.
Sesampainya di gudang....
Elbra terlihat mengomeli teman teman nya, karena kejadian tadi, Elbra juga tak menyangka, jika Kania bisa se takut itu di ajak bercanda oleh teman teman nya, menurut Elbra, perilaku teman teman nya tadi terhadap Kania hayalan candaan.
"Lo pada Kenapa sih tadi? Emang nya Lo pada belum mandi, Ha? Sampe takut begitu Kania."
Heran Elbra pada teman teman nya yang membuat takut Kania.
"Buset....masa iya kita belum mandi, kita mah mandi terus ya kan, Leo?."Jawab Daniel tak Terima di bilang belum mandi.
"Kalo gitu, apa dong yang buat Kania Takut?" Tanya Elbra yang sangat penasaran ketakutan Kania.
"Gara gara si Daniel tuh....dia kan cium cium leher Kania tadi, makanya Kania Takut." Jawab Leo masih saja menyalahkan Daniel.
"Aelah....masa gw cium parfum nya doang, dia sampe ketakutan gitu, cewek lain kalo di bilang wangi saat di cium parfum nya malah seneng bukan takut."ucap Daniel, membandingkan Kania Dengan perempuan perempuan yang pernah ia cium aroma parfum nya.
"Owh....jadi ini kelemahan Kania, bisa gw jadiin ancaman nih, biar dia nurut sama gw."batin Elbra sembari tersenyum jahat, hingga membuat teman teman nya heran dengan senyuman Elbra.
"Lo kenapa sih? Kesambet yak?."Tanya Daniel yang bingung melihat senyuman Elbra yang terlihat aneh dan menyeramkan.
"Gw punya rencana nih....pokok nya kalian harus bisa buat rencana gw berhasil."ucap Elbra yang kini punya rencana jahat untuk seseorang, untuk siapa lagi jika bukan Kania.
"Apaan tuh?."tanya Leo penasaran.
Elbra pun menyuruh teman teman nya untuk mendekat, agar ia bisa membisikkan rencana jahat nya pada kedua teman nya.
Setelah selesai memberi tau rencananya, teman teman Elbra di buat bingung dengan rencana yang Elbra buat.
"Lo yakin nih? Lo kan sodaraan sama si Kania, ya walau sodarah tiri sih, tapi kan...,"ucap Daniel terhenti karena mulut nya sudah di tutupi oleh jari telunjuk Leo.
"Gw mau aja sih, ngebantuin rencana Lo, asalkan....,"ucap leo sengaja memberhentikan ucapan nya, lalu menatap Elbra dengan tatapan yang biasa Elbra artikan.
Elbra yang paham pun, hanya mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum jahat ke arah Leo, dua manusia ini memang tak sedarah, namun sepemikiran, beda dengan Daniel, ia terlalu polos hingga tak mengerti dengan apa yang leo dan Elbra pikirkan sekarang.
continued....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria