Viola (Istri Manja Jadi Pengusaha)

Viola langsung menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah karena ungkapan cinta nya. Hanya sebentar, wajahnya kembali terangkat karena jemari Ivan yang membuat mata mereka kembali beradu pandang.

Perlahan, Ivan mendekatkan wajahnya, Viola memejamkan matanya secara spontan. Dan benar saja, tak lama benda kenyal mendarat di bibir nya.

Perasaan Viola semakin berbunga-bunga. Seolah ada kupu-kupu yang ber tebangan dalam tubuhnya. Tak lupa detak jantungnya yang berpacu semakin cepat, Viola tidak awam mengenai hal ini. Dirinya juga memberikan balasan atas apa yang dimulai oleh suaminya.

Sejenak keduanya hanyut dalam momen romantis mereka. Keduanya saling mengadu bibir mereka, seolah mengungkapkan perasaan mereka. Viola sendiri tidak peduli dengan masa lalu sebelum dirinya menempati tubuh ini, tapi yang jelas. Sekarang ini, tubuh ini adalah miliknya begitu juga dengan kehidupan nya.

Ivan menarikan jari-jari tangannya di rambut Viola. Terasa lembut dan penuh perasaan di sana, Viola dapat merasakan itu. Suara adu bibir mereka mulai memasuki adu lidah, tapi seketika terhenti.

"Permisi!" Suara itu membuat keduanya berhenti dan menjauhkan wajah mereka. Viola merapikan rambut nya yang tampak acak karena Ivan.

Ivan segera bangkit. Dibalik tirai itu terlihat seorang wanita. "Ya? " Ucap Ivan.

Wanita itu tampak berjalan sambil menoleh ke kanan dan kiri, seolah mencari sesuatu. "Aku ingin beli gelang. Tokonya masih buka kan?" Ucap wanita itu.

"Toko nya masih buka. Tapi gelang nya saat ini tidak ada. Sudah habis." Jelas Ivan, tampak wajah kecewa dari wanita itu.

"Aku habis berputar-putar mencari tempat kalian. Tapi ketika sampai gelang nya sudah habis." Wanita itu menjelaskan perjalanan nya hingga saat ini.

Viola yang selesai dengan penampilan nya langsung keluar dan terlihat wanita yang suaranya ia dengar. "Maaf nona, tapi untuk sekarang sudah kosong. Sore nanti gelang nya ready kembali." Ucap Viola.

"Itu terlalu lama. Aku sudah ketinggalan kereta tadi pagi. Dan sekarang kehabisan gelang, aku sudah menempuh perjalanan jauh untuk kesini. Dengan mobil ku! " Ucap wanita itu sambil menunjuk sebuah mobil yang terparkir.

"Aku mengerti, silakan duduk dulu. Jika nona masih punya waktu, apa bisa menunggu? Aku bisa buatkan gelang nya." Wanita itu tampak berbinar dan langsung mengangguk setuju.

"Itu yang aku inginkan! Terdengar menarik! Aku bisa melihat proses pembuatan nya. Aku memiliki banyak waktu. Aku ingin desain sendiri, aku sudah melihat video mu dengan vlogger flora." Viola tersenyum menanggapi.

"Baiklah, kalau begitu sebentar. Alat dan bahan nya masih di rumah. Tidak lama! Hanya sebentar." Ucap Viola.

"Tidak masalah!" Ucap wanita itu yang tidak mempermasalahkan nya.

Ivan mendekati istrinya dan berbisik. "Aku ambilkan." Viola mengangguk dan Ivan mulai mengambil langkah.

"Suami mu?" Tanya wanita itu setelah Ivan pergi.

"Iya." Jawab Viola, sambil mempersiapkan meja untuknya mulai bekerja.

"Sangat serasi."

"Terimakasih." Ucap Viola

"Sambil menunggu bahan-bahan nya, kita mulai dengan desain nya dulu." Sambung Viola yang membuat wanita itu memperbaiki posisi duduk nya dan mengatakan keinginannya.

Viola dengan cekatan memulai dan menarikan pensil di kertas. Tampak mereka berbincang-bincang mengenai rancangan yang akan dibuat.

"Aku ingin tema lautan! Aku suka itu! Dan, aku tidak ingin tali elastis. Tapi rantai seperti ini dan jepitan lobster sebagai pengait nya." Viola mengangguk paham.

Dan tak lama, Ivan datang dengan tas yang berisikan manik-manik kebutuhan sang istri dan yang lainnya. "Terimakasih." Ucap Viola dengan tersenyum manis.

"Iya, semangat bekerja."

"Nona, sambil menunggu silakan minum dulu." Ivan memberikan segelas minuman pada wanita itu.

"Terimakasih banyak. Pelayanan kalian sangat bagus." Puji wanita itu.

"Sama-sama, semoga nona senang dengan hasilnya." Ivan memberikan tanda dan membuat Viola mengerti. Perlahan Ivan meninggalkan toko sederhana sang istri.

"Enak sekali. Sebelumnya aku hanya tau buah-buahan lezat dari desa ini saja, tapi sekarang... Tampaknya aku lebih banyak tau." Wanita itu kembali berujar sambil melihat Viola mulai bekerja.

"Iya, ketika kita mencoba menetap untuk lebih lama. Akan terlihat hal lebih banyak dari omongan orang-orang. Melihat sendiri lebih istimewa, daripada mendengar nya." Balas Viola dengan manik yang tak lepas dari manik-manik yang dirangkai nya.

"Ya, aku sudah berkeliling banyak negara. Tapi ke desa memliki keistimewaan sendiri. Aku suka ke Eropa dan begitu juga dengan desa nya, sama-sama istimewa. Aku sangat suka pantai, warna biru serta kehijauan itu membuat ku merasa tenang."

"Bagaimana dengan Asia? " Tanya Viola yang tampak senang dengan cerita wanita itu.

"Bagus! Ini salah satu nya! Aku pernah ke Jepang, Korea dan China. Semua nya memiliki keunikan tersendiri."

"Jepang dengan ketenangan nya serta kuil-kuil yang indah dan bunga.. "

"Sakura yang ketika bermekaran semakin menambah keindahan nya." Wanita itu terdiam sejenak dengan matanya yang menatap Viola.

"Kau pernah ke sana?" Tanya wanita itu membuat Viola tersadar dengan ucapan nya. Dirinya tampak larut dalam pembicaraan.

"Belum, aku hanya mendengar dari orang-orang yang berkunjung ke sini. Terkadang tak sengaja melihat layar ponsel mereka yang memperlihatkan kunjungan mereka ke sana." Jawab Viola.

'Belum, jika dalam raga ini.' Sambung Viola dalam hatinya.

"Semoga kau bisa mengunjungi tempat yang kau inginkan." Ucap wanita itu dengan wajah tulus.

"Terima kasih. Begitu juga dengan mu." Ucap Viola.

"Mau tambahkan ini?" Pertanyaan Viola langsung membuat wanita itu terlihat senang.

"Ya! Kau sangat pandai! Ini indah sekali!"

"Belum selesai, sedikit lagi." Ucap Viola menambahkan manik-manik tambahan yang diinginkan wanita itu.

"Tapi sudah terlihat bagus! Aku tidak salah datang kemari! Aku akan mengabadikan nya!" Wanita itu mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam.

Viola tidak terganggu akan itu, dia melanjutkan pekerjaan nya.

Beberapa saat kemudian....

"Aku akan mengupload nya. Tidak masalah kan?"

"Tidak, kau membantu ku." Ujar Viola.

"Kau layak untuk itu. Aku berdoa toko mu semakin besar dan dikenal banyak orang. Kau sangat berbakat! Ini uang nya, terimakasih!"

"Semoga..... Terimakasih juga atas kunjungan nya."

Bersambung.....

Jangan lupa like, komen dan favorit serta hadiahnya ya. Terimakasih banyak 🥰🥰🥰