NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Jadian

Flash back on

Ketika Aydin kembali dari kamar mandi, Orin melihat Aydin bicara dengan pasangan kekasih. Orin mendengar suara hati gadis itu, gadis itu masih menyukai Aydin. Dia malah membandingkan Aydin dengan kekasihnya. Jika dibandingkan dengan kekasihnya Aydin tidak mempunyai segalanya. Kelebihan Aydin adalah lebih tampan dari kekasihnya.

Di dalam hati, Vania marah melihat Aydin yang nasibnya tidak juga berubah. Vania berharap dia akan bertemu dengan Aydin yang mapan. Dengan begitu Vania akan kembali kepada Aydin. Karena bagi Vania cinta saja tidak cukup, Vania juga memerlukan uang yang banyak. Vania tidak mau hidup miskin bersama Aydin.

Dan entah kenapa, Orin merasa tidak terima seandainya Aydin kembali kepada mantannya. Entah apa yang ada di pikiran Aydin saat itu, Orin tidak mengetahuinya. Orin akan membuat Vania tidak akan kembali kepada Aydin. Orin melihat wajah Aydin yang memerah menahan emosi. Orin refleks memegang lengan Aydin dan mencium pipinya.

- Flash back off

"Orin aku menyukaimu."

"Maaf, seperti yang kamu tahu, aku hanya orang biasa. Aku sadar siapa aku. Aku tidak pantas untukmu karena kita sungguh sangat berbeda. Kamu bagaikan langit jauh tak tergapai, sedangkan aku hanyalah seekor semut.

Orin melihat ketulusan di mata Aydin.

"Kak Aydin, jika memang waktu ku tinggal sedikit hidup di dunia ini. Aku juga ingin jujur kepada Kak Aydin. Aku juga menyukai Kak Aydin. Kalau di tanya sejak kapan, aku juga tidak tahu. Yang jelas di saat Vania ingin kembali kepada Kak Aydin, di saat itu aku tidak terima. Aku tidak rela Kak," kata Orin.

"Vania ingin balikan?" Aydin mengernyitkan keningnya.

"Iya, aku mendengar isi hatinya. Tapi dia marah, karena nasib Kak Aydin tidak berubah. Kak Aydin ingin balikan dengan Vania?"

"Buat apa? Aku lebih tertarik dengan gadis yang ada di samping ku sekarang. Aku ingin selalu menjaganya, ingin meringankan penderitaannya. Tapi ... apakah dia mau menerima keadaanku,"

"Aku menerima," jawab Orin.

"A ... pa?" Aydin mendekatkan dirinya kepada Orin.

"Aku menerima Kak Aydin apa adanya," Orin tersipu.

"Maksudnya kita jadian?" Aydin meyakinkan pendengarannya.

"Iya," jawab Orin.

"Terima kasih Orin." Aydin memegang jemari Orin.

Tiba-tiba saja dalam sekejap langit berubah menjadi gelap. Aydin merasakan keanehan, Aydin dengan cepat menyuruh Orin segera keluar dari mobil. Mereka meninggalkan mobil dan berlari sejauh yang mereka bisa.

SLASH!

CRACK!

CRAAANG!

BOOOM!

Seperti ada cambuk besar yang menghantam. Mobil sport biru metalik milik Orin terbelah menjadi dua bagian. Mobil Orin meledak menimbulkan suara ledakan yang maha dahsyat. Bagian kanan mobil Orin terlempar dan berguling di tengah jalan raya dengan kobaran api yang besar.

Jalan raya yang tadinya lancar dalam sekejap berubah menjadi kemacetan. Ditambah dengan tabrakan yang cukup keras akibat mobil di depan menginjak rem mendadak menghindari bagian mobil Orin yang terbakar di tengah jalan raya.

Semua pengunjung taman kota dan pengendara jalan diam membeku. Mereka seakan tak percaya apa yang mereka lihat sebelumnya. Suara sirine ambulans dan pemadam kebakaran meraung-raung di jalan raya. Kobaran api perlahan sudah bisa diatasi. Untungnya tidak ada yang mengalami luka yang serius. Hanya beberapa kendaraan yang mendapat kerusakan.

Aydin lagi-lagi melihat gumpalan asap hitam pekat di area kecelakaan. Aydin bertanya-tanya dalam hati. Apakah mungkin kejadian ini ada sangkut pautnya dengan Aydin maupun Orin. Apakah mereka benar-benar akan meninggalkan dunia secepat ini? Apakah dengan jalan seperti ini? Tapi mengapa mereka bisa selamat?.

Aydin mengangkat handphonenya yang sedari tadi berdering. Berita kecelakaan itu cepat tersebar keseluruh media. Omar langsung menelpon Aydin setelah melihat beritanya di televisi. Begitu juga dengan Ezar yang langsung menelpon Orin. Aydin dan Orin setelah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian mereka langsung kembali ke hotel.

"Dek, apa ada yang terluka?" tanya Ezar di dalam kamar hotel Orin.

"Gak ada Ka," jawab Orin.

"Syukurlah, tapi Dek mobil sport kamu limited edition lho. Sayang banget." Ezar sedih.

"Kak Ezar lebih sayang mobil sport dari pada Adeknya?" Orin melempar Ezar dengan bantal.

"Yeee, Kak Ezar cuman becandaaaaaa."

Tak lama kemudian Aydin dan Omar masuk ke dalam kamar Orin. Aydin menceritakan kejadian hari ini kepada Omar dan Ezar. Omar dan Ezar awalnya tidak percaya akan hal mistis seperti itu. Tapi setelah mendengar cerita tentang mobil Orin yang terbelah dua, mereka mulai sedikit percaya.

Aydin juga mengatakan kepada Omar dan Ezar, mulai hari ini dia dan Orin jadian. Tentu saja Omar dan Ezar terkejut, secepat itu mereka berdua jadian. Aydin juga menceritakan bagaimana dia bisa menyukai Orin. Aydin menegaskan kepada mereka bahwa Aydin tidak menyukai Orin karena hartanya. Karena Orin sama seperti dirinya. Semua kemewahan Orin adalah kepunyaan orang tuanya.

Omar, Ezar dan Aydin terperanjat setelah Orin memberitahu mereka bahwa Orin hanya mempunyai waktu 90 hari untuk memperbaiki kesalahannya. Orin juga tidak tahu sisa usianya tinggal berapa. Karena menurut Malaikat Maut, semakin banyak yang membencinya semakin dekat Orin dengan kematian.

Omar dan Ezar mulai menghitung hari sejak kecelakaan Orin. Dan sekarang genap dua bulan pasca kecelakaan Orin. Mereka berdua takut kehilangan Orin.

"Bang, Kak, aku harap Mama dan Papa tidak mengetahui hal ini. Aku tidak mau mereka khawatir. Aku juga tidak sanggup melihat mereka sedih karena aku," Orin mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

"Sekarang Abang tahu mengapa kamu ingin sekali berubah dan mencari orang-orang yang pernah kamu sakiti," ujar Omar.

"Bang, Kak. Jangan sombong, apa yang kita punya saat ini tidak menjamin kehidupan kita di alam baka. Di sana hanya ada kegelapan dan amal perbuatan kita yang kita bawa. Semakin banyak kita berbuat dosa, semakin banyak azab yang kita terima." Orin kembali meneteskan air mata.

Kembali Aydin melihat kepulan asap hitam di dalam kamar Orin. Sekelebat bayangan hitam melintas. Aydin penasaran, mengapa bayangan itu selalu muncul di dekat Orin. Apakah Orin semakin dekat dengan kematian? Ataukah Aydin yang akan dijemput Malaikat Maut.

Aydin mengikuti bayangan hitam itu. Bayangan hitam membawa Aydin ke rooftop hotel. Dan bayangan hitam itu menampakkan wujud aslinya. Aydin menatap punggung orang berjubah hitam panjang yang membawa sabit besar di tangannya. Dan orang itu adalah Malaikat Maut.

"Katakan apa maksud kedatangan mu? Apa salah satu dari kami akan kamu jemput?" tanya Aydin.

"Aku akan menjemput Orin," jawab Malaikat Maut masih dalam keadaan memunggungi Aydin.

"Apa sudah waktunya bagi Orin untuk meninggalkan dunia?" Aydin seakan tidak rela melepaskan Orin yang baru saja menjadi kekasihnya.

Malaikat Maut diam. Aydin melihat buku di tangan Malaikat Maut. Aydin memejamkan matanya dan mengambil buku itu dengan tenaga dalamnya. Buku itu melayang dan dalam sekejap sudah berada di tangan Aydin. Aydin membuka buku catatan kematian Orin.

Malaikat Maut menyadari buku di tangannya hilang. Dia berbalik dengan garang menatap tajam ke arah Aydan.

"Lancang Kamu!" Malaikat Maut mengayunkan tangannya.

SPLASH!

SPLASH!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!