NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:280.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Keputusan berat

Seperti tetesan hujan membasahi bumi, seperti itulah cinta, cinta yang tulus hanya perlu mencintai tanpa harus di cintai.

~*~

Derap langkah kaki menggema di lorong rumah sakit. Langkah lebar dua orang Pria mengarah pada sebuah kamar bertuliskan VIP 05.

Nic hendak mendorong pintu, namun sergahan di kerah kemejanya membuatnya seketika menghentikan niatnya, "ingat jangan membuatnya marah, kalau tidak kau akan tahu akibatnya." David memperingatkan!" Nic hanya diam tak ingin berdebat, dia menepis tangan David dengan kasar, lantas masuk. Sedang David sendiri dia tak ikut masuk, dia berdiri di depan pintu.

Tampak gadis itu, Cherry. Dia terkulai lemas di atas ranjang dengan mata terpejam, Nic menatapnya dengan pandangan kosong. Perlahan ada pergerakan di jemari Cherry, nampaknya gadis itu mulai mendapat kesadarannya kembali.

"Nic," gumamnya pelan, seraya memicingkan pandangan.

"Untuk apa kau kemari?" Cherry berujar dengan nada marah.

Nic terdiam, susunan kata yang Ia buat hilang setelah Ia berhadapan dengan kekasihnya itu, "mengapa kau melakukan ini? Kau ingin mati?" Nic memberi penekanan pada kata-katanya.

"Untuk apa aku hidup? Jika alasan terakhir untuk tetap hidup pun bahkan ingin meninggalkan ku!" Cherry mengusap pipi mulusnya yang tampak membasah.

"Cherry maafkan aku, aku bukan ingin membatalkan pertunangan kita, aku hanya ingin menundanya untuk sementara waktu." Nic berusaha menjelaskan dengan hati-hati.

"Alasannya?!"

"Ada sebuah alasan yang tak mungkin aku katakan padamu."

Cherry tertawa mengejek, "katakan saja, kalau kau juga menyukai Khanza benarkan? Dia alasanmu menghentikan pertunangan kita."

Nic hanya terdiam, bingung harus berkata apa. Di lain sisi apa yang Cherry bilang benar adanya, namun dia tak mungkin mengakuinya untuk saat ini, melihat kondisi mental Cherry yang seperti ini kemungkinan besar dia tak akan segan untuk melakukan hal yang lebih ekstrem lagi.

Nic mendekat dan menangkup pipi Cherry dengan kedua tangannya "itu tidak benar, aku hanya mencintaimu, hanya kamu." Nic memejamkan mata saat mengatakan kata-kata yang paling sulit dalam hidupnya.

"Kau pembohong!" Cherry memukul-mukul pelan dada Nic melampiaskan rasa kekesalannya.

"Aku tidak berbohong. Maafkan aku, sudah jangan menangis." Nic menyeka pipi Cherry dengan lembut, tak lupa menyematkan sebuah senyum lemah di bibirnya.

"Kalau kau tidak berbohong, buktikan padaku."

"Apa yang kau ingin aku lakukan?"

"Nikahi aku!"

Deg... Sesuatu seolah menyambar dada Nic, untuk beberapa saat jantungnya berhenti berdetak, "Menikah?!" Nic mengulang kata menikah seolah kata itu tak cukup jelas di rungunya.

"Hem, apa kau tidak mau?" tantang Cherry.

"Cherry, aku rasa untuk pernikahan... Kau tahu hubungan kita baru berjalan beberapa bulan. Pernikahan terlalu cepat untuk hubungan kita," tolak Nic halus.

"Jadi kau tidak ingin menikah denganku?! Lalu untuk apa hubungan kita ini? Untuk kepuasan mu? Atau untuk menyakitiku?" Cherry kembali terisak kali ini suaranya memenuhi seisi ruangan.

"Bukan begitu--,"

"Cukup! Nic, cukup! Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun darimu." Cherry menutup telinga dengan telapak tangannya. Membuat Nic seketika terdiam, tingkah Cherry yang seperti ini membuat Nic bingung harus melakukan apa.

"Cherry!" David menyeruak karena mendengar tangisan Cherry.

"Apa yang kau katakan padanya?" Desak David penuh penekanan, matanya seolah akan melompat keluar.

"Aku hanya mengatakan apa yang ku anggap benar." Nic membela diri.

"Kau...!" David kembali tersulut emosi dia hendak melayangkan tinjunya ke wajah Nic, namun teriakan Cherry menghentikannya.

"Cukup! Aku tak ingin hidup lagi, reputasiku dan karirku hancur, tak ada gunanya lagi aku hidup!" Nic dan David seketika menatap ke arah sejurus, nampak Cherry gadis itu sudah berdiri di dekat pagar pembatas balkon.

"Cherry, apa yang kau lakukan?!" Teriak David histeris.

"Cherry, jangan bertindak bodoh, tolong menjauh dari sana." Nic memohon dengan wajah panik.

Hmph, Cherry menggeleng, "Nicholas, bujuk dia, kalau dia sampai celaka kau yang harus bertanggung jawab!" teriak David seperti orang gila.

Otak Nic berputar keras mencari cara untuk membujuk Cherry, "Cherry, baiklah kita bertunangan oke, setelah itu baru kita menikah. Jangan melakukan kebodohan begini, bagaimana dengan diriku? Kau bilang kita akan punya anak kembar kan, laki-laki dan perempuan, yang lelaki mirip denganku sedangkan yang perempuan mirip denganmu. Setelah itu kita akan pergi bersama keliling dunia, bersama anak-anak kita, tidakkah kau ingin mewujudkan mimpi itu?" Nic perlahan mendekat saat Cherry terpaku dengan kata-kata Nic.

"Kau pasti akan berbohong lagi!" Isak, Cherry pilu.

"Tidak, kali ini aku berjanji pertunangan kita akan terjadi." Nic tersenyum meyakinkan, Cherry menatap matanya dengan pandangan sayu, dan Bruk... di detik berikutnya Cherry jatuh dalam pelukan Nic dalam kondisi tak sadarkan diri.

~*~

Prok...Prok...Prok

Suara tepuk tangan di iringi tawa keras menggema di sebuah ruangan dengan minim pencahayaan. Gelak tawanya seakan amat puas dengan apa yang Ia lihat.

"Bagus, aktingmu itu memang tidak bisa di ragukan. Itulah mengapa aku memilihmu, sayang!" Sudah bisa di tebak dari suaranya, jika pria itu tengah mabuk berat.

"Datanglah kemari besok, aku sangat merindukanmu," ujarnya dengan nada sensual.

[Tu-tuan sepertinya besok, a-aku tidak bisa.] Jawabnya dari sebrang telpon.

"Jangan menguji kesabaran ku, aku tahu semua rahasiamu. Jika dia tahu seperti apa dirimu yang sebenarnya, apa kau pikir keluarga Nelson akan menerimamu? Jangan mencoba untuk so pintar, atau kau akan tahu akibatnya." Ancamnya penuh penekanan.

Pria itu memutuskan sambungan telponnya, disertai senyuman smirk.

~*~

Tubuh Cherry bergetar setelah dia mengangkat telponnya, "Cherry ada apa?" Cherry hampir terlonjak saking terkejutnya, dia tak menyangka Nic akan cepat kembali.

"Tidak apa-apa Nic, tadi aku di beritahu bahwa untuk sementara waktu aku di berhentikan dari perusahaan, mereka bilang aku boleh bekerja setelah berita ini mereda."

"Tenanglah, setelah pertunangan kita selesai, semua akan baik-baik saja." Nic mengusap kepala Cherry pelan.

"Makanlah, aku sudah membelikan mu makanan yang kau inginkan, agar kau cepat pulih." Nic duduk dan hendak menyuapi Cherry.

"Nic--," ucapan Cherry terhenti, dia terlihat ragu untuk berkata.

"Katakan?"

"Mengenai Khanza?" Nic menghela napas berat, menanggapi Cherry yang masih saja berpikir bahwa Khanza adalah sebuah ancaman bagi hubungannya dengan Nic.

"Cherry, aku dan Khanza hanya, teman," Nic menegaskan kata teman di akhir kalimatnya, "aku bersama dia sudah sejak lama, jika aku menyukainya, sejak dulu aku sudah bersamanya, bahkan yang memberiku ide untuk mendekatimu pun dia. Cherry, berhentilah berpikiran buruk tentangnya, dia gadis yang baik, dia seperti adik bagiku." Tegas Nic, meyakinkan.

'Terlambat menyadari itu satu hal yang menyakitkan, seandainya aku menyadari perasaanku sejak awal, semua pasti tak akan jadi seperti ini.' Nic tersenyum lemah pada Cherry, dia tak mampu berbuat apa-apa lagi meski hatinya ingin, tapi nyawa seseorang lebih penting.

"Aku akan pegang kata-kata mu Nic."

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!