Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Temui lagi
ting...tong
ting...tong
Dua kali arya memencet bel apartemen tifany namun belum ada yang membukakan pintu, sebelumnya arya sudah menghubungi tifany akan datang bersama pacarnya dan tifany bilang sedang ada di apartemen dan tak akan kemana-mana
"tifany!" cavero melihat tifany berjalan di lorong apartemen menuju kamarnya
ternyata tifany habis membeli makanan di restoran bawah gedung apartemennya karena tak ada makanan di rumahnya
"ka-kalian ngapain disini?" tifany sampai didepan apartemennya dan baru sadar siapa saja yang ada disana bersama dengan arya dan cevira
"sebaiknya kalian pergi" tifany membuka pintu dan segera menutup pintu namun tangan cavero mencegah dan akhirnya terjepit
"aaa" suara cavero saat tangannya mencoba mencegah tifany menutup pintu
"maaf, pergilah" tifany membuka pintu lagi karena mendengar ada suara teriakan kesakitan dan tak ingin berlama-lama lalu mengusir tamu tak diundangnya
"kita pergi cev" ajak arya yang ingin memberikan waktu untuk tifany dan cavero bertemu dan berbicara berdua
Cevira yang paham maksud arya mengiyakan ajakan pacarnya dan menunggu saja dimobil, sementara cavero masih menahan pintu dan tifany berusaha menutupnya meski kalah tenaga
"sayang, maaf tifany beri mas waktu buat bicara, mas mohon sebentar saja lima menit" cavero memohon dan akan bersujud
"jangan begitu" tifany menarik tangan cavero dengan terpaksa agar tak bersujud di depannya
"tiga menit, silahkan katakan yang mau anda sampaikan" ucap tifany dengan menahan tangisnya dadanya sesak
hatinya hancur dan jantungnya berdegup kencang, semua rasa menyatu menjadi satu antara rindu dan benci
"ayo katakan waktu anda tak banyak, saya tidak mau istri anda melihat nanti jadi salah paham" tifany malas berurusan dengan lidya dan cavero lagi
dan rasanya tifany sudah melupakan suaminya dan menganggap hubungannya dengan cavero bukanlah suami istri lagi sejak tifany ke luar negeri dan cavero sama sekali tak mencarinya
"maaf" cavero hanya bisa mengatakannya dan tak tau harus berkata apa, lututnya terasa lemas saat pertama kali bertemu kembali dengan istrinya yang sudah cavero cari selama ini
"waktu anda sudah habis, silahkan pergi" tifany menutup pintunya dan berdiri dibalik pintu mengeluarkan air mata yang sudah tak sanggup ia tahan sejak tadi
"tifany, kasih saya kesempatan menjelaskan kamu lihat cincin di jari manisku ini cincin pernikahan kita berdua
mas lihat ditanganmu juga masih memakainya, buka pintunya sayang" cavero masih mengetuk pintu dan sempat menjadi bahan tontonan penghuni lain yang tak tau apa yang sedang cavero lakukan
Pintu dibuka kembali oleh tifany "ini ambil dan jangan temui saya lagi" tifany melemparkan cincin yang dipakainya kepada cavero
"tifany!" cavero menarik tangan tifany dan memeluknya erat keduanya menumpahkan air mata bersama namun tifany tak mambalas pelukan cavero malah merenggangkan tubuhnya
"maaf saya hanya terbawa emosi, silahkan pergi dari sini sekarang" tifany mengusap air matanya dan tetap meminta cavero pergi
"tifany, sungguh mas mencarimu setiap hari sampai mami dan papi menunjukan fotomu dan arya berdua, sejak itu mas berhenti berharap tapi
hati ini tak bisa dibohongi" cavero menahan tangan tifany
"kita belum resmi bercerai, dan mas ngga akan pernah ceraikan kamu sampai kapan pun"
Tifany menyunggingkan senyumnya "urus saja istrimu yang sekarang, saya sudah memganggap kita tak punya hubungan apapun" tifany menepiskan tangan cavero dan bergegas masuk ke kamarnya tak peduli lagi apa yang akan cavero lakukan
Tifany yang sendirian diaparteman karena melvin, elsa dan regi sedang pergi dan akan kembali esok hari
Cavero tetap bertahan didepan pintu dan enggan pergi, rasa bersalah dan juga penyesalannya membuatnya harus mendapatkan maaf dari tifany dan masih berusaha jika ada kesempatan untuk bersama
beberapa orang melihat cavero yang duduk didepan pintu dan akan menunggu sampai tifany keluar memaafkannya
suhu yang mulai dingin dan malam yang semakin larut cavero tak merasakan kantuk sama sekali, dipikirannya hanya bagaimana bisa mendapatkan maaf kembali
******
jam delapan waktu setempat
"cavero!" regi bersama elsa datang ke apartemen tifany. Sedangkan melvin masih harus kuliah dan langsung ke kampus diantarkan oleh regi
"regi, kamu ngapain disini?" cavero yang tertidur entah dari jam berapa dan saat ini tifany masih belum keluar
"kamu yang ngapain?" tanya regi tentu saja terkejut, kemarin bertemu adiknya yang menjalin hubungan dengan mantan tifany dan sekarang bertemu cavero di luar apartemen tifany
"ngapain om kesini? Belum puas menyakiti tifany hah!" elsa yang masih sangat kenal dengan suami jahat yang menikahi sahabatnya
"elsa, bantu saya bicara dengan tifany" cavero tak tahu diri meminta elsa untuk membantunya agar tifany memaafkannya
"sayang, kamu kenal cavero ada hubungan apa dengan tifany?" regi penasaran
"saya suami tifany reg, kamu kenal tifany?" keduanya saling bertanya
"apa? Jadi kamu yang buat adiku menderita selama ini" regi mulai emosi mengetahui kebenarannya
"iya sayang, dia yang udah buat tifany jatuh cinta lalu membuangnya begitu saja" elsa menjawab pertanyaan regi
"iya saya akui saya salah, tapi ada kesalah pahaman disini" cavero menjelaskan pada regi dan elsa yang sebenarnya terjadi
Lidya memanfaatkannya selama ini dengan mengaku sebagai pahlawan untuk kehidupan cavero dan regi tahu kejadian itu, sejak saar itu pula regi melepaskan lidya karena sudah bersama dengan cavero
Namun tak menyangka jika seperti itu kejadian yang sebenarnya, semua yang cavero lakukan adalah untuk membalas budi dan awalnya cavero akui sempat menyukai lidya karena terbiasa
Tapi tak berlangsung lama sejak cavero tahu jika lidya memiliki kekasih selain dirinya dan membohonginya selama ini
"jangan mengarang cerita!" elsa masih tak percaya dan cavero menghubungi ibunya untuk meminta penjelasan yang sebenarnya antara cavero dan lidya
"kalian masih tak percaya dengan mama saya?" cavero berharap regi dan elsa membantunya memperbaiki hubungan dengan tifany
"kita pertimbangkan dulu, sebaiknya kamu pulang dan istirahat dulu nanti baru dibicarakan baik-baik dengan tifany, dia pasti masih syok" ucap regi memberi saran
Sejak keduanya bersahabat regi tak pernah melihat gelagat buruk dari cavero dan regi yakin ada kesalah pahaman
"baiklah, saya akan kesini lagi esok hari" cavero meninggalkan apartemen tifany dan meminta pada regi untuk mengabari tentang tifany
terima kasih sudah membaca karya putri uncu
dan terima kasih atas like, komen dan hadiahnya
happy reading🥰🥰🥰
double atau triple hari ini