NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Kak!

Nikahi Aku, Kak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Teen Angst
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Three Ono

FOLLOW IG AUTHOR 👉@author Three ono

Sebuah kecelakaan menewaskan seluruh keluarga Arin. Dia hidup sebatang kara dengan harta berlimpah peninggalan orangtuanya. Tapi meski begitu dia hidup dalam kesepian. Beruntungnya ada keluarga sekretaris ayahnya yang selalu ada untuknya.

"Nikahi Aku, Kak!"

"Ambillah semua milikku, lalu nikahi aku! Aku ingin jadi istrimu bukan adikmu."

Bagaimana cara Arin mendapatkan hati Nathan, laki-laki yang tidak menyukai Arin karena menganggap gadis itu merepotkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Ono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Arin sudah ada dijemput oleh Nathan. Pria itu semakin rajin saja sekarang. Sedangkan Dinda pulang naik angkot, dia sudah cukup paham daerah sekitar kampusnya. Sudah suruh Rezza mengantarnya tapi pria itu tentu saja banyak alasan dan Dinda juga tidak akan nyaman berdua saja dengan Rezza.

"Apa temanmu sudah mendapatkan tempat?" tanya Nathan.

"Sudah Kak, aku dan Rezza sedikit membantunya. Tidak apa-apa kan?"

"Hmm ... kau boleh melakukan apapun yang kamu mau. Asalkan hal itu tidak merugikanmu."

Arin tersenyum memandangi wajah laki-laki yang akhir-akhir bersikap hangat padanya. Arin suka, jadi di rumah pun dia tidak merasa kesepian lagi. Ada yang ia ganggu.

"Apa nanti kakak pergi ke kantor lagi setelah ini?" tanya Arin.

"Hmm ... aku masih ada pertemuan nanti. Kenapa, apa kamu mau pergi ke suatu tempat?" Rezza menoleh, memperhatikan wajah Arin yang makin cantik saja.

"Tidak, bagaimana kalau aku ikut ke kantor kakak saja. Jadi kak Nathan tidak perlu bolak-balik dari rumah ke kantor lagi."

"Apa kau tidak masalah, ikut ke kantor?"

"Tentu saja tidak, aku juga sudah lama tidak main. Boleh kan kak?" Arin bertanya dengan penuh harap. Dia ingin tau juga bagaimana kabar wanita itu, apa mungkin di kantor semakin dekat dengan Nathan.

"Baiklah, kita ke kantor sekarang."

Nathan juga senang bisa ditemani. Saat Arin ada di kantornya, suasana di sana terasa lebih hidup. Dia sudah memikirkan hal ini dari jauh hari perasaan sebenarnya pada gadis itu. Apa hanya sebagai keluarga atau lebih.

Sampai di perusahaan Arin berjalan di samping Nathan. Dia tersenyum pada setiap karyawan yang menyapanya. Mereka taunya Arin adalah adik dari Nathan, entah itu adik sepupu atau hanya kerabat. Tapi yang jelas hubungan mereka sangat dekat. Jadi mana mungkin para karyawan berani bersikap tidak hormat pada Arin.

"Semuanya masih sama ya kak, tidak banyak berubah," kata Arin. Mereka sudah ada di dalam lift saat ini, menuju lantai paling atas.

"Memangnya apa yang mau di rubah, apa kamu punya saran agar setiap sudut ruangannya terlihat lebih menarik, lebih hangat sehingga karyawan betah bekerja."

"Ehh, aku tidak terlalu mengerti dengan dekorasi. Tapi menurutku akan lebih nyaman kalau setiap lantai ada tempat untuk beristirahat karyawan, taruhan dua sofa panjang. Kalau mereka lelah bisa bercengkrama di sana sambil minum kopi. Kasih ruangan untuk ibu menyusui juga kak," kata Arin.

Nathan mengerutkan keningnya, dari yang awal-awal dia setuju tapi ruangan yang terakhir untuk apa. Karyawan nya kan bekerja tanpa membawa anak, jadi untuk apa ada ruangan seperti itu segala. "Untuk apa ruangan itu, mereka kan tidak membawa anak mereka ke kantor."

"Itu yang jarang diperhatikan, padahal bagi ibu-ibu yang baru memiliki bayi sangat butuh ruangan itu kak. Mereka harus memompa Asii. Karena kalau tidak dikeluarkan akan terasa sakit. Oh iya kakak juga bisa menambahkan freezer juga di dalam ruangan itu..." Arin mengatakan apa saja yang mungkin nyaman untuk karyawan karena menurutnya perusahaan akan berjalan dengan baik kalau karyawannya merasa nyaman dan bahagia dalam bekerja. Otomotif mereka akan melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.

"Sangat bagus, aku suka idemu. Nanti kamu katakan yang seperti tadi pada assisten Jodi. Biar dia yang mengurus sisanya." Nathan tidak pernah kepikiran soal itu, menurutnya gaji yang tinggi sudah cukup membuat karyawannya puas dan jadi giat bekerja.

"Ehh tapi itu aku hanya asal bicara saja Kak. bagaimana kak Nathan bisa menganggapnya serius??" heran Arin.

"Tidak apa-apa, itu cukup bagus untuk direalisasikan. Ayo ..." Tepat pintu lift terbuka.

Di sisi lain, Jihan melihat Nathan membawa Arin ke kantornya. Dia jadi kesal, dirasanya Nathan itu pilih kasih. Dia saja tidak boleh masuk kantornya lalu kenapa gadis yang bukan bagian dari perusahaan itu bisa masuk kesana. Jihan meremat berkas yang ia pegang, rasa kesalnya sudah membuncah di dada. Hampir satu bulan berada di Indonesia dia belum juga punya kemajuan dalam hubungannya dengan Nathan. Pria itu terlalu sulit didekati, padahal Jihan merasa sudah sangat cantik dan sempurna. Karyawan kantor juga banyak yang mendekatinya tapi kenapa Nathan tidak tertarik padanya.

"Itu kan nona Arin, lama tidak melihatnya semakin cantik saja."

"Sangat serasi dengan bos. Kalau mereka bersama pasti jadi couple goal. Pasangan terserasi abad ini."

Para karyawan membicarakan Arin, Jihan tidak suka karena gadis itu sudah mengambil pusat perhatian yang seharusnya miliknya. Coba saja dia yang dekat dengan pemilik perusahaan ini pasti dia yang akan banyak sanjungan. Tapi kenapa para karyawan menginginkan Nathan dan Arin bersama, apa benar dugaannya kalau mereka bukan kakak adik kandung. Jihan harus bertanya.

"Ehh itu siapa yang datang bersama tuan Nathan?" tanya Jihan pura-pura tidak kenal.

"Dia itu yang digadang-gadang sebagai calon nyonya bos," jawab mereka sambil cekikikan.

"Ohh aku kira dia adiknya, bukannya tadi memanggil bos dengan sebutan kakak." Jihan mencoba memancing informasi.

"Sebenarnya tidak ada yang tau persis seperti apa hubungan mereka tapi semua orang bilang kalau bos itu anak tunggal."

"Huuusstt ... jangan keras-keras, kalau sampai asisten Jodi mendengar, kita bisa dapat masalah. Disini tidak ada yang boleh membicarakan tentang nona Arin. Sepertinya bos sangat menjaga identitas nona Arin itu." Mereka berbisik-bisik.

"Ehemmm ...! Apa kalian kurang kerjaan sampai menggosip di jam kerja!" Baru juga dibicarakan yang ditakutkan sudah ada di belakang mereka.

Mereka langsung takut dan menunduk, berharap pria itu tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Itu karena aku yang bertanya pada mereka tadi, ada yang tidak aku mengerti," ujar Jihan sok baik. Mencari muka biar di bela juga.

Jodi tidak semata-mata percaya ucapan Jihan. Dia melihat mereka menelisik. Kalau hanya itu untuk apa mereka ketakutan.

"Jangan sampai ada gosip apapun menyebar di kantor ini apalagi keluar. Kalau aku ataupun tuan Nathan sampai dengar, kalian bisa langsung dipecat dan di blacklist dari perusahaan mana pun." Jodi memperingati mereka, jika tidak begitu akan jadi kebiasaan apapun yang mereka lihat akan jadi bahan gosip. "Sana kembali bekerja!" titah Jodi.

Mereka pun membubarkan diri.

"Jod, mereka hanya membantuku. Apa perlu sekeras itu pada mereka?" Jihan tidak suka sikap Jodi.

"Anda disini hanya sebagai mintra dan tamu jadi jangan banyak bertanya yang tidak perlu, semakin banyak tau juga tidak baik." Jodi pergi dari sana, menuju ruangan Nathan yang sudah menunggunya.

"Isshh ... dasar pria menyebalkan. Untung tampan," ujar Jihan tidak sadar. "Ihh ... aku barusan bicara apa? Ommoo ... aku tarik kembali ucapanku. Jodi sama sekali tidak tampan." Memukul mulutnya sendiri yang sudah memuji Jodi.

1
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
💗vanilla💗🎶
ijin mampir ya thor
Safa Almira
yey
Edah J
terimakasih atas karyanya yang sangat bagus 👍👍 semoga makin sukses terus😉
Edah J
ikut senang melihat kalian bahagia 😉🤗😘
Edah J
semoga kamu bahagia Dinda bukan hanya Arin saja yaa🤗
Edah J
duhh yg lagi kasmaran🥰🥰🥰huhuyyy
Edah J
he..he..he...si posesif on😁✌️
Edah J
yeyyy....Arin dilamar 👏🤗😘🥰
Edah J
cerita yg okk👍👍👍
Edah J
Dinda jd detektif dulu😉
Edah J
Itu ulah si boss Rezza😁😁😁
Edah J
wihhh berbunga"hati neng Abanggg😁😁😁
Edah J
Arin dan Dinda punya kesedihan yg sama ditinggal orang tua walau dgn cara yg berbeda😭
Edah J
hahayyy... Rezza nihh 😁😁😁
Edah J
sedih bangett 😭😭🤧
Edah J
semoga kebahagiaan segera menghampirimu Dinda😉
Edah J
Rin jangan memancing kasian Nathan nya😁
Edah J
pada akhirnya yg dibawah yg mengalah🙁dan itu jg terjadi di dunia nyata🙁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!