Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
Rumah Kyai Bahri
"Assalamu'alaikum" ucap Rendra, Fatimah dan Nabila
"Wa'alaikumsalam" ucap Umi Yayi kaget melihat anak dan mantunya datang berserta wanita lain, Umi Yayi tidak tau siapa itu Nabila
Apa Rendra menduakan Fatimah dengan wanita yang lebih muda? tega sekali kamu Rendra, apalagi istri sedang mengandung anakmu. Batin Umi Yayi sedih
"Ibu apa kabar?" tanya Fatimah lembut memeluk ibunya
"Alhamdulillah, ibu selalu sehat nduk" jawab Umi Yayi kaku, Rendra pun mencium tangan Umi Yayi diikuti oleh Nabila.
"Ini ibunya kaka ipar ya?" tanya Nabila terlihat senang, Fatimah pun menganggukan kepala pada Nabila dan tersenyum
"Wah, berarti ini nene Yayi dong" jawab Nabila heboh membuat Rendra dan Fatimah kaget
"Berisik tau, suara kamu melengking, mengganggu ketenangan orang yang sedang istirahat" bentak Rendra pada Nabila
"Iya...iya maaf, tapi ngga usah pake bentak-bentak gitu bisa kali" ucap Nabila ketus
Rendra sangat kesal dengan sepupu nya ini, dia tersenyum ke arah Nabila lalu menonyor kepala sepupunya itu sedikit kencang, membuat Nabila refleks melotot dan kesal dia membalas menjambak rambut Rendra.
"Cukup...cukup ada apa ini? kenapa ribut-ribut" ucap Fatimah mencoba melepaskan Nabila yang menarik rambut suaminya
"Ya Allah ada apa ini?" ucap Kyai Bahri kaget melihat Rendra dengan perempuan sedang berantem, Ayu yang melihat pun mencoba membantu Ibu dan NeUminya melepaskan Nabila
Berakhir melepaskan satu sama lain, tapi Nabila masih sangat kesal dengan Rendra, Rendra pun kesal Nabila menarik rambutnya dengan kuat.
"Kak Nabila kenapa ribut dengan ayah Rendra?" tanya Ayu penasaran
"Ayah kamu duluan tuh asal menonyor kepala orang, ini tuh kepala difitrahin tau ngga" jawab Nabila emosi memegang kepalanya
"Ya kamu duluan yang tadi buat kehebohan" ucap Rendra tak kalah kesal
"Jadi kamu yang namanya Nabila?" tanya Kyai Bahri santai
"Iya, anda siapa?" tanya balik Nabila ketus
"Eh, sopan sedikit kenapa sih" jawab Rendra kesal
"Aku tuh jadi badmood gara-gara kamu Rendra Gilbert" ucap Nabila masih emosi dan ngos-ngosan
"Saya kakenya Ayu" ucap Kyai Bahri senyum
"Akhh, akhirnya aku ketemu kake" ucap Nabila bertepuk tangan senang seperti anak kecil, Rendra yang melihat tingkah sepupunya kembali menoyor kepala Nabila, seketika Nabila langsung menampar Rendra saking kesalnya
Plak... anggap saja suara tamparannya. hihihi
Semua orang yang ada diruangan itu terkejut, apalagi Rendra yang mendapat tamparan itu dia langsung memegang pipinya.
"Astaghfirullah, Nabila" ucap Fatimah tidak percaya
"Kalo aja suami kamu ngga ngeselin, ngga bakal juga aku tampar dia" jawab Nabila memerah
"Astaghfirullah, Astaghfirullah, istighfar nak, sudah jangan ribut lagi ini sudah malam" ucap Umi Yayi mengingatkan semua orang
"Lebih baik, kak Nabila ke kamar Ayu, walaupun kecil tapi insyaa Allah nyaman kok" ucap Ayu menenangkan Nabila dan menuntun Nabila naik ke atas
"Se enaknya dia nampar aku" gerutu Rendra masih memegang pipinya yang panas
"Lagian kamu sendiri yang salah, Nabila itu susah di ajak becanda, jangan dibiasakan menonyor kepala, ndak baik juga" ucap Fatimah menenangkan suaminya
"Kalian kenapa malam-malam kesini?" tanya Kyai Bahri melihat ke anak dan mantunya.
"Mau minta maaf sama Ayu dan Dito" jawab Rendra jujur
Kyai Bahri tersenyum "Dito tadi bilang, kalo dia sudah tidak mau tinggal dengan kalian lagi, Ayu? coba kalian tanya sendiri besok" ucap Kyai Bahri santai
Seketika Rendra lemas mendengar Dito tidak mau lagi tinggal bersama, dia merasa semakin bersalah, dan gagal untuk memberikan kasih sayang cinta seperti anak sendiri, mata Rendra mulai berkaca-kaca dia juga takut jika besok Ayu akan menolak juga.
"Ayah, Dito sekarang dimana?" tanya Fatimah penasaran
"Dito ada ditempat yang aman dan damai, kalian tidak perlu khawatir memikirkannya" jawab Kyai Bahri
"Lebih baik kaliam istirahat, ini sudah larut malam, besok kita diskusi lagi" ucap Kyai Bahri hendak pergi
"Ayah, Fatimah ingin melihat Dito" ucap Fatimah memelas
"Sayangnya Dito belum mau bertemu siapapun, biarkan dia tenang ya, istirahat lah kalian" jawab Kyai Bahri masuk ke dalam kamar
Fatimah dan Rendra hanya diam saja saling tatap, Rendra semakin merasa bersalah, rasanya dia ingin menyakiti dirinya sendiri karena kebodohan yang dia lakukan.
Pasangan suami istri masuk ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, sayangnya mereka tidak bisa tertidur, terlebih Rendra yang guling sana guling sini kegelisahan.
"Mas, kenapa ngga bisa diam?" tanya Fatimah heran
"Aku mau ketemu Dito, aku mohon" jawab Rendra memelas
"Jika ayah sudah berkata seperti itu, tidak ada yang berani melawan mas" ucap Fatimah kasihan melihat suaminya
"Tapi aku mau ketemu Dito" kekeh Rendra
"Mau cari Dito kemana? Mas Rendra tau?" tanya Fatimah menatap suaminya, Rendra pun langsung berbaring membelakangi Fatimah
"Tidur ya mas, besok aku usahakan bicara dengan ayah" ucap Fatimah menengkan Rendra
Rendra berusaha tidur tapi pikirannya masih pada Dito dan Ayu, dia melirik istrinya yang sudah terlelap, kasihan jika di bangunkan.
Rendra memilih keluar kamar, duduk di ruang tv dan menyalakan dengan volume kecil, saat tv menyala bukan nya melihat tv tapi Rendra melamun memikir kan cara agar kedua anaknya mau memaafkan dirinya.
"Ayah sedang apa disini?" tanya Ayu heran
Rendra pun kaget saat pundaknya ada yang menepuk pelan dan menoleh ke arahnya.
"Kaka ngagetin aja" jawab Rendra deg-deg an
"Maaf, tapi ayah sedang apa? ini sudah jam 11 kenapa tidak istirahat di kamar, di kamar ibu kan ada tvnya" ucap Ayu melihat lembut ke ayahnya
"Huft, kaka duduk dulu sini" ucap Rendra menepuk sofa kosong disebelahnya, Ayu pun langsung duduk
"Kamu sendiri kenapa belum tidur?" tanya balik Rendra
"Aku haus mau ambil minum, tadi sudah tidur kok" jawan Ayu jujur
"Apa kamu marah dengan ayah?" tanya Rendra lagi menatap anaknya
"Jujur, marah ngga kok, cuma kecewa aja, kita juga sadar diri kok, siapa kita dirumah itu" jawab Ayu polos membuat Rendra berkaca-kaca matanya
"Ayah minta maaf, ada orang jahat yang melakukan itu" ucap Rendra mencoba membela diri
"Ayu tau, kan kake sudah cerita sama Ayu" jawab Ayu cepat
"Ayah kesini mau jemput Ayu dan Dito, kita pulang ya, ayah janji hal seperti kemarin tidak akan terjadi, ayah akan memperbaiki diri dan iman ayah, ayah mohon kaka mau ya" bujuk Rendra memelas pada anak gadisnya
"Ayu gimana Dito aja, jika Dito tidak mau kembali maka Ayu juga tidak akan kembali kerumah ayah, kasihan Dito harus sendiri" jawab Ayu yakin
"Gimana caranya supaya kalian mau memaafkan ayah?" tanya Rendra sungguh-sungguh
"Tanya Dito saja nanti apabila sudah kembali ke sini" jawab Ayu santai
"Kaka kembali ke kamar dan istirahat" ucap Rendra pasrah dia kembali ke dalam kamarnya.
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣