NovelToon NovelToon
Ditikung Adik Tiri

Ditikung Adik Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Pengganti
Popularitas:24.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: husna_az

Jangan lupa like dan komennya setelah membaca. Terima kasih.

Menjadi tulang punggung keluarganya, tidak membuat Zayna merasa terbebani. Dia membantu sang Ayah bekerja untuk membiayai sekolah kedua adik tirinya hingga tamat kuliah.

Disaat dia akan menikah dengan sang kekasih, adiknya justru menggoda laki-laki itu dan membuat pernikahan Zayna berganti menjadi pernikahan Zanita.

Dihina dan digunjing sebagai gadis pembawa sial tidak menyurutkan langkahnya.
Akankah ada seseorang yang akan meminangnya atau dia akan hidup sendiri selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Kepergian Ayman

"Eh, Mas, ada apa? Mau kopi?" tanya Zayna yang terkejut melihat kedatangan sang suami.

"Tidak usah, nanti saja setelah makan," jawab Ayman dengan menatap istrinya.

Zayna pun melanjutkan memasaknya. Tidak berapa lama, akhirnya masakan sudah selesai. Dia juga menyiapkan kopi untuk sang suami. Wanita itu yang melihat Ayman masih memakai celana pendek, merasa heran karena jam segini biasanya pria itu sudah siap akan pergi bekerja.

"Mas, kok, masih pakai celana pendek? Nggak kerja?"

"Sebenarnya aku juga ingin bicara sama kamu, Sayang. Tadi Paman Doni telepon, katanya minta suruh antar ke rumah saudaranya yang jauh. Kemungkinan kami menginap di sana selama dua hari. Apa kamu tidak apa-apa di rumah sendiri?"

"Tidak apa-apa, Mas. Jangan khawatir, di sini juga banyak tetangga."

'Justru itu yang membuatku semakin kepikiran terus sama kamu,' batin Ayman, tetapi dia juga tahu jika mamanya tidak mungkin melakukan sebuah kejahatan. Hanya bermain perasaan saja.

Zayna tahu sang suami masih belum rela meninggalkannya seorang diri. Dia berusaha untuk memberi pengertian pada pria itu jika dirinya baik-baik saja. Wanita itu yakin jika tempat tinggalnya aman-aman saja.

"Mas, tidak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja di sini."

"Iya, aku percaya sama kamu. Nanti kalau ada apa-apa hubungi aku secepatnya, ya!" pinta Ayman dengan menggenggam telapak tangan istrinya.

"Iya, Mas. Aku pasti akan menghubungi kamu nanti. Aku siapin baju-baju kamu. Dua hari di sana, kan?"

"Iya, bawa keperluan secukupnya saja. Jangan banyak-banyak," ucap Ayman karena di rumah juga sudah ada semua pakaiannya.

"Iya, Mas. Ya sudah, ayo, lanjutkan sarapannya dulu!"

Ayman pun mengangguk dan menghabiskan sarapannya. Setelah selesai, Zayna ke kamar untuk menyiapkan pakaian sang suami. Masalah meja makan, nanti saja dia bereskan. Sekarang wanita itu mau membantu Ayman menata keperluan untuk pergi mengantar pamannya.

"Kamu hati-hati di rumah sendiri. Kalau ada yang datang, duduk di luar saja. Jangan suruh masuk, takutnya itu bukan orang baik. Kamu juga hati-hati sama tetangga sini. Mereka semua pada julid." Ayman mencoba memberi nasihat dan banyak lagi yang dia katakan pada sang istri. Zayna tersenyum menanggapinya.

"Mas, jangan khawatir. Kamu yang harusnya jaga diri di sana. Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Aku juga bisa menjaga diriku sendiri."

Ayman memeluk istrinya. "Aku pasti akan merindukanmu," ucapnya dengan pelan.

Zayna tersenyum dalam pelukan suaminya. Dia juga pasti merasakan hal yang sama nanti. Hubungan mereka semakin dekat, tetapi harus terpisah sekarang. Wanita itu juga tidak mungkin egois dengan melarang Ayman mengantar pamannya.

"Mas, hati-hati di sana. Jaga hatimu untukku," ucap Zayna dengan pelan juga.

Ayman tersenyum mendengarnya. Itu terdengar seperti rasa takut akan kehilangan. Dia berharap istrinya sudah membuka hati untuknya. Pria itu mengurai pelukannya dan menangkup wajah wanita yang ada di depannya.

"Hatiku sudah sepenuhnya milikmu. Tidak ada tempat untuk wanita lain dan tidak akan pernah." Ayman menyatukan bibir mereka dengan pelan dan penuh perasaan.

Hanya sebentar saja, pria itu menyudahinya. Dia takut lepas kendali. "Pertahanan diriku selalu lemah jika bersamamu."

"Mas bisa saja," sahut Zayna dengan tertawa kecil. "Ayo, nanti paman terlalu lama menunggu."

Zayna sudah selesai membereskan pakaian sang suami. Ayman juga sudah siap untuk pergi. Dia harus pergi ke apartemen tempat tinggal Doni terlebih dahulu, sebelum pergi ke kantor pusat. Wanita itu mengantar suaminya ke depan.

"Aku berangkat dulu, ya, Sayang," pamit Ayman.

"Iya, Mas, hati-hati." Zayna mencium punggung tangan suaminya yang dibalas dengan ciuman di kening. Ayman pergi dengan berat hati, meninggalkan sang istri seorang diri.

Zayna melambaikan tangan pada sang suami yang sudah melajukan motornya. Ayman berkendara pelan seakan enggan untuk pergi. Setelah Ayman tidak terlihat, wanita itu masuk ke dalam rumah dan membersihkan meja makan yang belum sempat dia bereskan tadi. Baru saja suaminya pergi, tetapi Zayna sudah merasa kesepian.

*****

Suara piring pecah menggema di ruang dapur, membuat Lusi segera berlari ke sana. Ternyata Zanita yang melakukannya. Wanita itu sedang mencuci piring setelah memasak. Sebenarnya dia sudah sangat malas karena itu Zanita meletakkan piring dengan asal dan membuatnya jatuh.

"Kamu apa-apaan, sih, Zanita? Kenapa kamu memecahkannya? Kamu tahu, mama membelinya di luar negeri."

"Maaf, Ma, tadi nggak sengaja, piringnya licin."

"Kamu itu selalu saja beralasan. Bilang saja kalau kamu tidak bisa. Saya menyesal sudah menyetujui kamu menikah dengan Fahri. Kamu tidak bisa melakukan apa pun pekerjaan rumah. Berbeda dengan Zayna, dia selalu bisa melakukan semuanya. Tanpa disuruh pun dia tahu apa pekerjaannya. Tidak seperti kamu, sudah dikasih tahu, tapi tetap saja tidak bisa."

"Jangan pernah membandingkan aku dengan dia. Kami berbeda. Aku lebih segalanya daripada dia. Zayna tahu karena dia memang berjiwa babu."

"Lebih segalanya? Lebih segalanya apa? Kamu mencuci piring saja tidak bisa. Dulu saat Zayna bermain ke sini, bukan hanya cuci piring, dia juga membantu membersihkan dapur sampai bersih. Kamu lihat pekerjaan kamu ini, membuat dapur semuanya kotor."

"Ma, lagian ada pembantu, kenapa sih aku harus susah-susah mengerjakan semuanya."

"Ya, Biar kamu mandiri, dong! Kamu itu ibu rumah tangga. Harus bisa mengerjakan semua pekerjaan wanita, bukan hanya tahu ranjang saja dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan lain."

Zanita benar-benar kesal dengan mertuanya. Semakin hari, semakin banyak menuntut padanya. Dia yang dari dulu tidak pernah masuk ke dapur, tentu saja tidak bisa melakukan apa pun pekerjaan itu, tetapi sekarang dirinya dipaksa untuk melakukan semuanya.

Semua orang sudah bersiap untuk menikmati sarapan pagi. Lusi masih kesal dengan menantunya. Dia hanya diam saja sambil mengambilkan nasi untuk suaminya.

"Ini, Pa, silakan," ucap Lusi sambil memberikan sepiring nasi beserta lauknya.

"Terima kasih, Ma."

Zanita juga mengambilkan nasi untuk sang suami. Pria itu hanya diam menunggu istrinya melayani.

"Ini, Mas, silakan dinikmati. Ini semua aku sendiri yang masak. Ini pasti enak."

"Memangnya Bibi ke mana?"

"Semalam pamit, katanya anaknya habis kecelakaan jadi dia harus menunggu di rumah sakit." Bukan Zanita yang menjawab, tetapi Lusi.

Fahri mengangguk dan mulai menikmati makanannya. Namun, baru satu sendok makanan yang masuk ke dalam mulutnya, dia segera berlari westafel dan memuntahkan makanannya.

"Kamu kenapa, Mas?" tanya Zanita yang mengikuti suaminya. Tanpa menjawab, Fahri kembali ke meja makan dan melarang kedua orang tuanya untuk makan.

"Ma, Pa, jangan dimakan sebaiknya kita sarapan di luar saja," ucap Fahri membuat semua orang menatapnya heran.

.

.

.

1
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Erina Munir
tq othoor critanyaa
Erina Munir
semoga ga ada drama2 lgi deeh yaaa
Erina Munir
kesian juga ali..
Erina Munir
baru deh luh mendusin klo udh kaya gituh...hadeehhh
Erina Munir
karana maknya ali stress...jdi ali yg kena bogem mentah dri mertua...biarin aja srmoga maknya ali nyadar mau nyuruh2 aina mikiir 10x
Erina Munir
besan gendeng...stresss...
Erina Munir
mang biasanya aina pake makeup tebel ya thor....othor kadang ngetiknya suka bingungin...
Erina Munir
waaduuhh ini mah mertua songoong...blom tau ya klo aynan udh marah...anak kesayangannya udh d jadiian pembokat...wah wah...siap2 luh mertuaa....gw doain aynan cepet tau...
Erina Munir
mang enaak..d omelin teruss..dri hari pertama...
Erina Munir
ya ampuun.aina maksain kehendak banget..jng atuh biasanya klo maksa kays gitu efeknya atau hasilmya ga baik
Erina Munir
sediih hatiku d cuekin ustadz Ali.../Facepalm//Facepalm/
Erina Munir
aina udh ilfil duluan...sabaar
Erina Munir
yaahh...sepet lgi deh matanya aina...ustadz Ali pulang...😄😄😄
Erina Munir
untung s kembar cergep
Erina Munir
adam klo cemburu ngomongnya jdi jutek banget
Erina Munir
jodohin...sama sodaranya hira yg no 2...ajaa
Erina Munir
ayman n zayna ngedidik anak2nya bagus banget...dunua akhirat..jdi seimbang..
Erina Munir
ya ampuun dasar wartawaan...hadeehh
Erina Munir
menyenangkan hati oramg2 d sekeliling kita adalah sangat baik n berpahala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!