Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 [ Dia pikir aku ini apa? ]
Sesaat lirikan Arvan terlihat menyelisir arah kanan kiri seolah mencari sesuatu.
"Kemana Kyara? Apa wanita itu belum kembali?"batin Arvan terlihat mencemaskan, namun ia malu untuk mempertanyakan.
"Van? Kamu lagi cari apa?"tanya Nenek.
"Tidak ada apa-apa kok Nek,"balas Arvan mencoba mengelak.
"Assalamualaikum."
Salam yang dilayangkan oleh seseorang, langkah kakinya mulai memasuki kediaman ini yang ternyata adalah Tyara.
"Sayang ...kamu darimana aja?" Nenek bertanya.
"Maaf Kyara sudah bikin nenek cemas, Kyara lagi ada urusan sebentar Nek."
"Syukurlah kalau gitu Nenek lega sekarang, oh iya sini ikut nenek."
Dipegang pergelangan tangan Kyara, Kyara hanya ikut langkah nenek, setibanya ....
"Ini apa Nek?"
Kyara bertanya ketika ia dihadapkan dengan banyaknya barang mewah yang tertata rapi diatas ranjang.
"Ini semua untuk kamu, besok kan hari pertama kamu mulai jadi sekretaris Arvan, jadi Nenek sengaja membelikan ini semua untukmu, kamu suka?"
Nenek lagi-lagi menunjukkan rasa sayangnya terhadap Kyara, Kyara sendiri tak percaya bisa mendapatkan kasih sayang setulus ini pada seseorang yang tak memiliki hubungan darah.
"Nek, alangkah baiknya Nenek jangan terlalu baik sama wanita ini, Nenek kan tidak tau akal busuk pikirannya, bisa jadi ia berpura-pura baik pada nenek karena ada maksud lain kan?"
"Astaga Van ...kenapa pikiran kamu sangat sempit seperti itu sih? Nenek yakin seratus persen Kyara itu anak yang baik , Nenek juga sudah siapkan calon yang tepat untuknya,"ujar Nenek.
"Calon? Nenek mau menjodohkannya?"seru Arvan dengan wajah terkejutnya.
"Iya! Nenek sudah menemukan orang yang tepat untuk Kyara."
"Tapi sepertinya Nenek terlalu pede, kalau laki-laki itu tidak mau gimana?"ujar Arvan meledek.
"Yang dikatakan Arvan benar, aku sebagai Istri Arvan sangat-sangat setuju dengan pendapatnya. Teman-teman Nenek adalah orang-orang kaya raya yang pasti juga calon pewaris tunggal entah itu milik Papanya ataupun milik neneknya, level Kyara sama level laki-laki yang mau Nenek jodohkan sangat-sangat beda jauh, bagaikan bumi dan langit.
Belum lagi status dia yang tidak jelas, jadi mustahil mereka akan bisa bersama, jadi buang jauh-jauh keinginan nenek untuk menjodohkan itu akan sia-sia dan malah akan mempermalukan harga diri Nenek."
Sahutan yang dilayangkan Alexa, wanita itu tak henti-hentinya menatap sinis ke Kyara seolah-olah Wanita disampingnya ini wanita rendahan yang tak pantas untuk bahagia.
Kyara tak marah ia juga sadar akan statusnya, tak terucap sekalipun karena ia memilih diam dan tertunduk.
"Jaga ucapan kamu! Kali ini Nenek tidak bisa membuktikan, tapi biar Nenek buktikan kalau Kyara tidak seburuk itu dan bakal Nenek buktikan besok ada laki-laki yang kesini untuk menemuinya,"seru sang Nenek kini berganti mengejutkan Arvan dan juga Alexa.
"Tidak akan berhasil,"gumam Arvan berkata pelan.
"Nenek sudah mengenalkan Kyara pada salah satu Putra teman Nenek, dia berniat akan ta'aruf, dan jika ia setuju ataupun Kyara sendiri juga setuju pernikahan mereka akan Nenek sendiri yang urus!"
"Oh baguslah kalau gitu setidaknya jika ia akan menikah sudah tidak perlu lagi ia tingal disini bersama kami, baiklah Arvan capek!"
Tak ada angin tiba-tiba Arvan masuk ke kamarnya layaknya orang yang lagi frustasi, tak sekalipun ia melirik kebelakang sikapnya bagaikan ada api yang menyambar hatinya, sangat panas, namun tak jelas apa yang ia alami sekarang ini.
DIDALAM KAMAR.
"Wanita itu sudah sangat lancang! Dia bahkan berani meminta untuk dijodohkan dengan lelaki kaya raya, sedangkan disisi lain ia dengan beraninya menggodaku? Dia pikir aku ini apa? Gila! Sangat-sangat gila!"umpat Arvan yang seakan-akan ingin menelan orang hidup-hidup.
............ Bersambung ............