NovelToon NovelToon
Benih Pahit Berbuah Manis

Benih Pahit Berbuah Manis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:32.9k
Nilai: 5
Nama Author: Volis

Shanaira Monard tumbuh dalam keluarga kaya raya, namun cintanya tak pernah benar-benar tumbuh di sana. Dicintai oleh neneknya, tapi dibenci oleh ayah kandungnya, ia menjalani hidup dalam sepi dan tekanan. Ditengah itu ada Ethan, kekasih masa kecil yang menjadi penyemangatnya yang membuatnya tetap tersenyum. Saat calon suaminya, Ethan Renault malah menikahi adik tirinya di hari pernikahan mereka, dunia Shanaira runtuh. Lebih menyakitkan lagi, ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung anak dari malam satu-satunya yang tidak pernah ia rencanakan, bersama pria asing yang bahkan ia tak tahu siapa.

Pernikahannya dengan Ethan batal. Namanya tercoreng. Keluarganya murka. Tapi ketika Karenin, pria malam itu muncul dan menunjukkan tanggung jawab, Shanaira diberi pilihan untuk memulai kembali hidupnya. Bukan sebagai gadis yang dikasihani, tapi sebagai istri dari pria asing yang justru memberinya rasa aman.

Yuk ikuti kisah Shanaira memulai hidup baru ditengah luka lama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Volis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Honeymoon....

Shanaira menggeliat pelan, lalu membuka matanya setengah. Ia mengerjap beberapa kali, kebingungan sejenak sebelum menyadari bahwa mereka sudah tiba di tempat tujuan. “Sudah sampa ya...." gumamnya pelan, suara masih serak karena bangun tidur.

Karenin tersenyum dan mengangguk. “Iya. Gimana, masih pusing?”

Shanaira duduk perlahan, menepuk-nepuk wajahnya ringan untuk mengusir sisa kantuk. “Udah agak mendingan. Cuma masih sedikit pusing.”

Tatapan Karenin masih serius. “Kalau kamu ngerasa nggak enak, bilang ya. Kita bisa langsung cari rumah sakit.”

Shanaira menggeleng. “Nggak perlu, cukup istirahat saja. Lagian kamu lupa ya, aku ke sini juga buat kerja. Kalau ke rumah sakit malah repot nanti.”

Karenin menghela napas, tapi tidak memaksa. “Ya udah. Tapi nanti di kamar kamu harus benar-benar istirahat dulu, oke?”

Shanaira tersenyum tipis. “Siap, Chef.”

Karenin membuka pintu dan turun terlebih dahulu, lalu bergegas ke sisi Shanaira dan membukakan pintu untuknya. Ia menyodorkan tangan. “Ayo, pelan-pelan.”

Shanaira menerima uluran tangannya dan turun. Angin pantai langsung menyapa kulitnya, membawa aroma laut yang khas dan sedikit menyegarkan.

Mereka berjalan masuk ke dalam lobi hotel. Ruangan luas bernuansa putih gading dan cokelat kayu itu langsung memberikan kesan hangat namun elegan. Interior Sagara Renault Hotel dan Resort memancarkan aura elegan dan tropis dalam waktu bersamaan, dengan sentuhan modern di setiap sudut. Wangi bunga segar dan suara alunan musik instrumental lembut mengisi ruangan, menciptakan atmosfer santai yang mewah.

Di meja resepsionis, petugas hotel memeriksa data reservasi Shanaira. Wanita itu tersenyum ramah lalu berkata, “Selamat datang di Sagara Renault, Ibu Shanaira dan Bapak Karenin. Karena Anda mengisi data sebagai pasangan suami istri, kami sudah menyiapkan paket honeymoon suite untuk Anda. Termasuk fasilitas romantis dan pelayanan khusus selama satu minggu penuh.”

Shanaira sedikit kaget, menoleh ke Karenin dengan alis terangkat. Karenin pun hanya mengangkat bahu dan tersenyum tipis. Ia tahu Shanaira mengisi data itu untuk mempermudah administrasi, tapi tak menyangka efeknya sampai sejauh ini.

Petugas itu melanjutkan, “Kamar Anda sudah kami siapkan dengan dekorasi khas honeymoon dan fasilitas relaksasi seperti couple spa, candlelight dinner, dan private beach access. Jika ada kebutuhan tambahan, silakan hubungi kami kapan saja.”

Shanaira mengangguk sopan, meski dalam hatinya ada sedikit rasa canggung. Tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Setidaknya sekarang ia tahu, seminggu ke depan mereka akan benar-benar terlihat seperti pasangan bulan madu.

Karenin menoleh padanya saat mereka menunggu lift. “Kamu nggak keberatan kan?”

Shanaira menghela napas pendek. “Aku yang nulis ‘suami’ di formulirnya. Jadi... harusnya aku nggak kaget.”

“Tapi kamu kelihatan kaget,” celetuk Karenin, suaranya pelan tapi mengandung kehangatan.

Shanaira hanya menatapnya tanpa menjawab, lalu mengalihkan pandangan saat lift terbuka.

Setelah proses check-in selesai, mereka dibimbing ke dalam lift menuju lantai tiga, tempat kamar mereka berada. Koper mereka sudah lebih dulu dikirim ke atas. Karenin sesekali melirik ke arah Shanaira yang berjalan di sampingnya. Meski masih terlihat lelah, perempuan itu tampak lebih segar.

“Nggak pusing lagi?” tanyanya pelan.

“Masih sedikit. Tapi udah jauh lebih baik.”

“Nanti istirahat ya, jangan langsung buka laptop segala.”

Shanaira mengangkat alis. “Aku bukan orang seperti itu. Yang mementingkan pekerjaan daripada kesehatan sendiri.”

Karenin menyeringai. “Shanaira, kamu itu pekerja keras. Aku khawatir dalam pikiranmu pekerjaan lebih utama. Karena kamu mengatakan itu aku bisa sedikit tenang”

Shanaira tersenyum samar, lalu tidak membalas. Dia tahu Karenin peduli dengan keadaannya.

Begitu pintu kamar terbuka oleh petugas hotel, aroma lembut lavender dan citrus langsung menyambut mereka. Langit-langit tinggi dengan lampu gantung kristal kecil memancarkan cahaya hangat, memantul di dinding bernuansa krem keemasan yang dihiasi lukisan-lukisan bertema pantai. Kamar honeymoon suite itu luas dan tertata sangat elegan—mewah tanpa terasa berlebihan.

Di tengah ruangan, sebuah ranjang king-size berdiri megah, dilapisi seprai linen putih bersih dan selimut tebal berwarna champagne. Di atasnya, kelopak bunga mawar merah muda membentuk pola hati yang rapi, dengan dua handuk berbentuk angsa saling bersandar di tengahnya. Tirai tipis berwarna gading menjuntai dari keempat sudut ranjang, memberi kesan romantis dan privat.

Shanaira melangkah masuk dengan perlahan, matanya menyapu seluruh ruangan dengan ekspresi campur aduk. Ada decak pelan dari bibirnya, tak percaya. “Ini seperti… tempat bulan madu beneran.”

Di sisi kanan ruangan, terdapat area duduk dengan sofa beludru abu-abu muda dan bantal-bantal lembut. Meja kopi kaca di tengahnya menampilkan susunan camilan manis, sebotol sparkling juice, dan kartu ucapan bertuliskan “Selamat datang di Hotel Sagara Renault – Honeymoon Guest” dengan nama mereka di bawahnya.

Tak jauh dari sofa, ada sebuah dapur kecil yang elegan. Dilengkapi dengan mini bar berisi minuman dingin, ceret elektrik, cangkir-cangkir porselen, mesin pembuat kopi, dan toples-toples kecil berisi teh daun premium, cokelat panas, dan gula palem. Di atas countertop marmer, ada buah-buahan segar dalam mangkuk kristal, serta dua botol air mineral dalam cooler kaca.

Di sisi kiri ruangan, pintu kaca besar mengarah ke balkon pribadi yang menghadap langsung ke pantai. Angin laut masuk lembut, membawa aroma asin dan suara deburan ombak yang menenangkan.

Karenin yang mengikuti di belakang membuka suara, “Sudah wajar sih jika sebuah hotel mewah menyediakan fasilitas seperti ini.”

Shanaira mendesah pelan dan duduk di tepian ranjang, mengusap dahinya. “Ya, kamu benar.”

Karenin ikut duduk di sebelahnya, lalu menoleh dengan khawatir. “Masih pusing? Masih mual?”

“Aku merasa udah agak mendingan. Nggak mual juga. Aku hanya sedikit lelah,” jawabnya pelan.

“Mau periksa ke rumah sakit?” tanya Karenin hati-hati.

Shanaira menggeleng. “Mungkin kalau tidur sebentar aku bisa pulih total. Kamu tidak perlu segugup itu Karenin.”

"Sejak tadi kamu sudah mengajukan pertanyaan yang sama."

"Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa sama kamu."

Shanaira menatap mata Karenin yang memantulkan bayangannya. Kenaikan dan perhatian pria itu sungguh menggetarkan hati.

Bersama Karenin mungkin pilihan terbaik yang pernah dia buat dalam hidupnya yang hampir kelam.

“Baiklah, kamu istirahat.” ucap Karenin pelan, kemudian berdiri. “Aku akan membangunkan kamu ketika waktunya makan siang.”

Shanaira menatapnya sejenak. Dalam diam, ada rasa yang sulit diungkapkan. Karenin, yang awalnya begitu asing, perlahan menjadi satu-satunya sandaran dalam hari-hari sulitnya.

“Ren,” panggilnya pelan.

Karenin menoleh. “Iya?”

“Terima kasih, ya… Udah perhatian. Udah sabar banget.”

Karenin tersenyum kecil, lalu menghampiri dan mengusap kepala Shanaira dengan lembut. “Aku nggak sabar. Aku cuma… pengen kamu dan bayi kita baik-baik saja. Itu saja.”

Tatapan mereka saling bertemu dalam diam. Ada kehangatan yang belum benar-benar mereka pahami, namun mulai terasa nyata. Hubungan mereka memang diawali oleh keadaan yang rumit, tapi perlahan, ada hal-hal kecil yang membentuk kepercayaan dan rasa.

Setelah itu, Karenin membiarkan Shanaira berbaring dengan nyaman, menarik selimut dan membiarkannya tertidur.

1
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
kalea rizuky
karenin good boy
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Myra Myra
dah terlambat
Asih Merta
kereeennn
Jane
Karenine …. Greaaattttt 🥰🥰🥰 Thank you thor 🙏🏻
Sri Solehhati
ceritanya seru
Sri Solehhati
keren suami siaga,,,, semangat
Sri Solehhati
kejam bgt ,semoga cepat terkuak ,,
ThinkerBells
Gak nyangka ceritanya bagus sejauh ini udah baca part 50up tiap part nya bikin panasaran deg-degan. Penulis santai banget bawa alurnya gak banyak percakapan tapi feel nya tetep dapet. Love banget sama karakter Shanaira dan Karenin meski alurnya lambat bikin gemesss tapi tetep nagih mau baca 😭😭😭 semoga bisa triple update yaaaa suka banget jadi kepo 😍😍😍😍😍 sebenernya ini adalah cerita yah pada umumnya tapi seriuss seru banget baca nya bikin nagih penasaran harap2 cemasss gueee 🤣🤣🤣
kalea rizuky
uda g usa kerja ada suami gt mentingin bayi aja lah bodoh
Rewind frederiksen
iya sihhhh
Asih Merta
terlalu berbelit2 ud keluar aja kasihan bayinya.
asihh..💖
perasaan shanaira kerja nya cm tdur makan doank
Asih Merta
ud memundurkan diri aja dari sana kamu kan lagi hamil tar terjadi apa apa lagi
Uthie
menarik 👍
Uthie
Coba mampir 👍
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
kalea rizuky
lanjut donkk bagus lo
kalea rizuky
cla qm. itu jalang sok playing victim deh paling qm yg jebak kan dasar uler
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!