NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 27

Selly tiba tiba terbangun. Bukan terbangun dari pingsan melainkan terbangun dari tidurnya.

Awalnya, selly pura-pura pingsan begitu tau Varen datang hingga berujung ketiduran di mobil sampai ke rumah sakit. Mungkin efek semalam begadang hingga subuh setelah memuaskan nafsu seorang pria yang menyewa jasanya.

"Kak Selly sudah sadar? syukur lah." Rey tersenyum senang. Pria itu berdiri di samping Selly, setia menemaninya selama kurang lebih dua jam.

Jika bukan Rey siapa lagi yang menjaga Selly, karena wanita itu tak memiliki orang tua, suami, bahkan anaknya pun seperti tak mengenalnya. Jadi satu-satunya keluarga Selly hanyalah Rey meski hanya saudara sepupu.

Mata Selly berkedip-kedip memandang Rey." Rey!!" suara Selly terdengar parau khas bangun tidur.

"Iya, kak. Aku Rey. Kakak pingsan selama dua jam," jelas Rey.

"Pingsan ?" Selly tampak bingung. Saking nyenyak nya tidur, dia lupa pada apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Tiba-tiba tubuh Selly terasa sedikit nyeri saat bergerak, dan dia melihat tangannya terpasang selang infus.

Puing-puing ingatan pun kini terkumpul. Selly ingat sempat baku hantam dengan wanita yang mengaku sebagai pemilik perusahaan yang dia ketahui perusahaan itu adalah milik Varen dari Rey.

"Ya, kakak pingsan. Tapi kenapa kak Selly nekad ke kantor ku tanpa sepengetahuan ku? Tuan Varen sudah menolak kakak. Dia tidak mau menjalin hubungan dengan kakak. Lalu ke_"

"Stop, Rey." Bentakan Selly memutus kata-kata Rey yang belum sepenuhnya tersampaikan.

"Ocehan mu bikin kepala ku tambah sakit tau tidak," ketus Selly lalu memijit keningnya.

Rey mendesah kasar. Watak kakak sepupunya ini rupanya tak pernah berubah. Selalu bersikap semena-mena dan tak pernah menghargai orang lain.

Selly datang ke kantor tanpa berbicara dulu padanya. Padahal dia sudah berjanji tak akan mendatangi Varen jika Rey memberitahu alamat kantornya. Dan kini, Selly berani membentak dirinya.

"Tau begini lebih baik tidak usah ditolong saja tadi." Rey menggerutu lirih.

"Kamu bilang apa, Rey?" Tanya Selly, menangkap tak jelas suara Rey.

"Tidak apa apa. Aku hanya ingin tau apa tujuan kak Selly datang ke kantorku dan kenapa sampai bertengkar dengan nona Lea?"

"Nona Lea?"

"Ya, nona Lea. Kakak bertengkar dengan nona Lea."

"Jadi perempuan stress itu bernama Lea?" Selly menatap Rey serius.

"Dia itu sehat dan waras, kak. Tidak stres seperti yang kak selly bilang. Mana orangnya cantik dan menggemaskan sekali." Pujian Rey untuk Lea diikuti senyuman. Hal itu tentu saja membuat Selly kesal lantaran Rey memuji Lea di depan nya.

"Memangnya siapa dia ? Apa dia pekerja di perusahaan Varen?"

"Bukan."

Selly diam namun perasaannya mulai tak enak. Jangan-jangan apa yang di katakan wanita stres itu benar jika dia....

"Nona Lea itu putri dari Tuan Varen. Jadi, kak Selly sudah membuat masalah besar pada Tuan Varen karena telah menyakiti putrinya."

Mata Selly terbelalak lebar. Sepertinya kakak sepupunya itu sangat shock mendengar penjelasannya.

"Bisa dijelaskan kenapa kak Selly bertengkar dengan nona Lea? bukan apa-apa kak. Aku harus tau alasan kalian bertengkar agar aku bisa menjawab jika tuan Varen mengajukan pertanyaan padaku. Apalagi kak selly datang ke kantor diam-diam seperti seorang penyusup saja."

Selly tak menanggapi. Dia masih shock atas kenyataan yang dia terima jika wanita yang dia benci itu ternyata putri dari mantannya yang saat ini akan dia kejar kembali.

"Jika Varen sudah memiliki anak? Itu artinya dia pernah menikah setelah kami putus," lirih Selly, dan menyampingkan pertanyaan Rey.

Rey memicingkan matanya mencoba mendengarkan suara lirih Selly yang kurang jelas.

"Kak Selly bicara apa?"

Krek.

Disaat Rey menuntut penjelasan dari Lea, pintu ruang rawat Selly dibuka dari luar. Kedatangan Varen tentu membuat kedua orang itu terkejut terutama Selly. Saking terkejutnya, Selly reflek duduk.

"Varen !!!" Selly lalu tersenyum senang. Dia merasa terharu di jenguk lelaki itu.

Berkebalikan dari Selly. Varen dengan wajah dinginnya berjalan mendekati Selly dan Rey. Dari jarak dua meter Varen berdiri tegak menatap pada Selly yang tengah senyum-senyum padanya. Satu kata yang ada di benak lelaki itu melihat senyuman Selly yaitu 'MUAK'. Jika bukan karena terpaksa dia enggan menjenguknya.

"Bagaimana keadaan dia?" Kini tatapan Varen di alihkan pada Rey. Pria itu tak sampai sedikit menatap Selly karena muak. Saking muak nya dia sampai enggan menyebut namanya.

Senyuman Selly memudar, dan dia tampak kecewa karena Varen bertanya pada Rey bukan pada dirinya.

"Kata dokter tidak ada luka yang serius, Tuan. Bahkan sudah di perbolehkan pulang hari ini juga," lapor Rey.

Varen manggut-manggut seakan jawaban Rey memuaskan pria itu.

"Aku mau bicara dengan mu."

"Baik, Tuan."

"Varen. Varen tunggu. Aku mau berbicara denganmu. Varen....."

Varen melenggang keluar tanpa mempedulikan seruan Selly.

"Lebih baik kakak istirahat saja. Dua jam lagi aku akan antar kak Selly pulang." Selanjutnya, Rey menyusul Varen ke luar.

Sementara itu, Lea celingukan di lorong rumah sakit mencari keberadaan Varen. Lima belas menit yang lalu, Varen ijin padanya untuk ke toilet saat Lea baru selesai melakukan pemeriksaan dengan seorang dokter untuk memastikan kondisinya.

Lea tersenyum senang. Orang yang dia cari akhirnya ketemu juga. Tapi sedang apa Daddy di situ? Lea membatin. Keheranan Lea semakin bertambah begitu melihat Rey keluar dari sebuah ruangan dan mendekati Varen.

Melihat Rey, Lea baru ingat jika wanita yang bertengkar dengannya itu tadi dibawa pria itu ke rumah sakit. Kini Lea semakin yakin jika wanita itu ada di rumah sakit ini dan Varen saat ini menjenguknya.

Dengan jalan mengendap-endap, Lea mendekati kedua pria itu. Dia ingin tau apa yang mereka bicarakan.

"Kau yakin dia tidak apa-apa?" Tanya Varen pada Rey.

"Jadi Daddy mencemaskan wanita itu." Lea membatin seraya mengintip kedua pria yang sedang mengobrol tersebut.

"Tuan mencemaskan nyonya Selly?" Rey justru menanggapi pertanyaan serius itu dengan candaan.

"Otak mu. Kau katakan saja Iya apa tidak dan jangan bertele-tele." Varen kini menatap pria itu dengan sorot mata yang tajam.

"Maaf, Tuan. Saya hanya becanda."

"Ah, sudah lah lupakan saja. Aku hanya ingin kau jelaskan pada ku kenapa dia bisa ada di kantor ku? Apa kau yang memberikan alamatnya?"

"Aku sudah bilang padamu kalau aku tidak tertarik padanya. Dia itu bukan tipe ku. Lalu, kenapa kamu justru memberitahu alamat kantor ku? kenapa? Bisa kau jelaskan Rey?

Rey hanya diam dengan mimik wajah merasa bersalah karena telah menyalahi aturan. Dia pernah berjanji tidak akan memberi tau alamatnya pada wanita-wanita yang hendak Varen temui. Tapi kini.... Ya sudah lah. Dia akan terima apapun hukuman nya.

1
Nar Sih
lanjutt kak,bingung mau komen apa
💥💚 Sany ❤💕
Sakit kepala Varen mikirnya 😅😅😅😅
💥💚 Sany ❤💕
Varen selalu gak bisa ngebantah Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tadi pingin banget tau reaksi Varen pas lagi liat hasil CCTV.
💥💚 Sany ❤💕
Kali ini iman Varen benar-benar di uji 😂😂😂. Lea emang gak ada lawan
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 bisa-bisanya pakaian kurang aneh yang dibeli. Cari masalah ne sekretaris nya 😁
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata stok sabar Varen banyak juga ya 😁😁.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Dasar July 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lingerie? 🤣🤣🤣
Nar Sih
lea ,,kmu emang nakal suka nya godaain dedy mu
yumi chan
km tngl sja pergi dady u itu lea...biar dia arti km dlm htinya stlh km pergi
💥💚 Sany ❤💕
Kadang Daddy mu emang harus dimarahin Lea 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Rasain kau Selly. Jangan sampe kamu merasa gak enakan ya Rel ma si Selly. Ntar dia ngelunjak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Lea bar2 jjuga, tapi gak salah sich.... Si Selly yg mulai. Ibarat kata kamu jual aku beli ya gak Lea 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan2 si Tante2 itu Selly lagi.
💥💚 Sany ❤💕
Lea emang penuh kejutan, bikin Varen senam jantung 😂😂😂😂.
💥💚 Sany ❤💕
Pertemuan yang tak terduga ya.... 😂😂😂. Hati2 Tan..., anda salah mencari lawan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Luapkan semuanya Lea 🤣🤣🤣
Nar Sih
lea,,kelakuan mu bar,,tpi lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!