NovelToon NovelToon
Menikahi Pewaris Mandul

Menikahi Pewaris Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Cintamanis / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: bbyys

Shen Xia gadis adopsi di keluarga marquis Ning, menyukai Ning Tanhuan kakak angkat nya yang berbakat dengan kutukan tak punya keturunan.

Namun Nyonya Ning sebagai ibu dari Ning Tanhuan memilih saudari kembarnya Shen Jia sebagai calon menantunya.

Sedangkan Ning Tanhuan yang berbakat luar biasa memilih tak menikah karena kutukan. Namun, kehadiran gadis manis ini, yang seperti anggur mawar, terus menggoda hatinya.

"Jangan panggil aku 'kakak' lagi ...." suaranya parau menahan perasaan yang bergejolak.

Saksikan kisah cinta, kekeluargaan dan intrik ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bbyys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tinggal Bersama Qian Wanjin

Shen Xia berlutut hingga sejajar dengannya dan berkata dengan jujur, "Kakak, aku sudah pernah memperingatkan mu, tetapi kau tidak mendengarkan. Ibu tidak ingin menemui mu lagi. Pergilah."

Upaya Shen Jia untuk menghasut Ning Changwen agar mencemarkan nama baiknya telah menghapuskan sisa rasa kasihannya terhadap Shen Jia.

Shen Jia menatap kosong ke arah kereta mewah yang perlahan menjauh.

Dulu, dia juga berada di dalamnya. Sekarang, itu tidak mungkin lagi.

Shen Jia menangis keras.

Saat itu, Qian Wanjin yang baru saja keluar dari penjara dengan luka-luka yang belum sembuh, tetap gigih datang mencari Shen Jia.

"Kenapa kamu ada di sini?" Shen Jia bertanya dengan air mata di matanya, penuh keterkejutan.

Qian Wanjin tersenyum pahit. "Ibuku menjual Lan Xiang Lou dan menggunakan semua tabungannya untuk menebusku."

Shen Jia terdiam.

Qian Wanjin belum tahu bahwa Shen Jia pernah ingin melemparkan semua kesalahan padanya. Kini melihatnya begitu menyedihkan, Qian Wanjin merasa iba. "Jia, ikutlah aku pulang. Aku akan merawat mu dengan baik."

Shen Jia menatap pintu besar kediaman Ning yang tertutup rapat, lalu akhirnya jatuh terduduk di tanah dengan putus asa. Dia telah sepenuhnya ditinggalkan oleh keluarga Ning.

Qian Wanjin membawanya ke sebuah gang terpencil di pinggiran kota. Di sekitar tempat itu, hanya ada rumah-rumah kecil yang kumuh, dan banyak pengemis berpakaian compang-camping memunguti jerami di tanah untuk dimakan.

Shen Jia dengan ketakutan mendekat ke sisi Qian Wanjin.

Mereka berjalan sampai ke rumah di ujung gang.

Qian Wanjin membuka pintu kayu yang berbau apek dan lembap. Di balik pintu itu terdapat halaman kecil yang tandus, dikelilingi oleh kamar-kamar sederhana.

Qian Wanjin berkata, "Inilah rumah baru kita."

Meski rumah ini lebih baik dibandingkan rumah-rumah kumuh di luar, Shen Jia tetap merasa sangat tidak nyaman. Dengan dahi berkerut, dia bertanya, "Kenapa kita harus tinggal di sini? Apa kau benar-benar tidak punya uang lagi?"

Qian Wanjin terdiam sejenak, wajahnya menunjukkan rasa malu. "Aku sudah kehilangan pekerjaanku di Pengadilan Agung. Sekarang uang yang ku punya hanya cukup untuk menyewa tempat ini dan makan seadanya. Tapi tenang saja, aku sudah menemukan orang yang mau membantuku. Sebentar lagi aku pasti akan naik pangkat."

Dia teringat janji Chen Tian padanya dan memutuskan untuk bergabung dengan kelompok itu.

Shen Jia menutup hidungnya dengan ekspresi jijik sambil memandang sekeliling. "Kalau begitu cepatlah. Aku tidak bisa tinggal di tempat seperti ini."

Qian Wanjin melihat pakaian Shen Jia yang kotor dan berbau. Dia keluar untuk membeli pakaian baru untuknya. Namun, saat melihat pakaian itu, Shen Jia langsung melemparkannya ke tanah.

"Pakaian dari kain kasar seperti ini, aku tidak bisa memakainya," kata Shen Jia dengan wajah penuh kerutan.

Qian Wanjin menahan amarahnya, lalu mengambil pakaian itu lagi. "Aku tahu kau biasanya memakai kain sutra yang lembut, tapi situasinya sekarang berbeda. Apa kau tidak bisa sedikit berkompromi?"

Shen Jia merasa sangat tertekan. "Aku tidak bisa. Kalau aku memakai pakaian seperti ini, kulitku akan gatal dan timbul ruam."

Sebelum keluarga Shen dihancurkan, mereka adalah keluarga yang makmur.

Setelah tinggal di kediaman marquis, Shen Jia sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan.

Semua kebutuhan hidupnya serba mewah, sehingga kulitnya menjadi sangat lembut dan sensitif.

Qian Wanjin hanya bisa membiarkannya tetap memakai pakaian yang sudah tiga hari tidak diganti sambil berpikir mencari solusi lain.

Namun, saat waktu makan tiba, Shen Jia kembali menunjukkan wajah tak nyaman.

Di meja makan hanya ada dua mangkuk yang sudah retak, satu berisi tiga roti kukus, dan satu lagi berisi sedikit acar kering.

Shen Jia mencoba menggigit roti yang keras, tapi tidak bisa menelannya. Kerongkongannya terasa sakit tergores roti kering itu.

Qian Wanjin akhirnya merobek-robek roti itu menjadi potongan kecil, lalu merendamnya dalam air agar lebih mudah dimakan. Tapi cara ini membuat roti menjadi seperti makanan babi-sangat menjijikkan dan tidak enak.

Shen Jia memakan sesuap, lalu segera memuntahkannya.

Akhirnya, wajah Qian Wanjin berubah muram. "Kau makan saja dulu. Aku akan membawa obat untuk ibuku." Qian Wanjin mengambil semangkuk bubur dan semangkuk obat, lalu masuk ke kamar di samping tempat suara batuk terus terdengar.

Shen Jia yang lapar dan kelelahan akhirnya menangis di meja makan. Dia meratapi nasibnya. Merasa hidupnya kini sangat menyedihkan, apalagi tinggal dirumah kumuh yang sama dengan rakyat miskin.

...****************...

Waktu berlalu begitu cepat. Musim gugur hampir tiba.

Shen Xia sedang duduk di meja batu kecil di taman, sibuk bersama Mei Mei dan Lan Lan mencoba membuat arak bunga krisan. Suara lembut dan dalam tiba-tiba terdengar, "Sedang apa kau?"

Shen Xia terkejut hingga tanpa sengaja menyenggol teko arak.

Ning Tanhuan dengan cepat menangkapnya, meski tetap sedikit tumpah dan membasahi pakaian Shen Xia.

"Ah!" Shen Xia berseru pelan, menatap Ning Tanhuan dengan mata menyalahkan. "Semua gara-gara kau, arak bungaku tumpah, dan pakaianku jadi kotor."

Ning Tanhuan tersenyum tipis. "Kalau begitu, biarkan aku menemanimu mengganti pakaian dan membuat arak lagi."

Setelah berkata begitu, dia langsung menggendong Shen Xia dan membawanya ke kamar, di tengah suara terkejut Shen Xia.

Para pelayan Qingfeng Yuan tersenyum diam-diam, segera membereskan peralatan dan pergi dari sana.

Di dalam kamar, Shen Xia tiba-tiba menyadari sesuatu dan buru-buru menghentikan Ning Tanhuan. "Turunkan aku. Aku harus membereskan sesuatu dulu."

Ning Tanhuan tampak geli. "Apa yang mau kau bereskan?"

Shen Xia menjawab ragu-ragu, "Hanya beberapa pakaian dan perhiasan. Kau tidak usah ikut campur. Aku akan membereskannya dulu, baru kau masuk."

Ning Tanhuan menatapnya sambil tersenyum kecil. "Kau ingin membereskan buku cerita di samping tempat tidur, kan?"

Shen Xia membelalak. "Kau tahu?"

Hancur sudah. Citra Shen Xia sebagai istri bangsawan yang anggun dan sopan pasti akan runtuh.

Ning Tanhuan sebenarnya sudah lama tahu bahwa istrinya bukan wanita yang lembut dan penurut.

Di depan umum, Shen Xia memang terlihat sebagai istri bangsawan yang tenang dan bijaksana.

Namun di rumah, Ning Tanhuan sering melihatnya tertawa terbahak-bahak di atas tempat tidur sambil membaca buku cerita.

Shen Xia merasa cemas.

Ning Tanhuan menurunkannya dengan lembut dan menatapnya penuh kasih. "Xia, aturan di kediaman marquis memang banyak. Tapi setidaknya di depan aku, di Qingfeng Yuan ini, aku ingin kau menjadi dirimu sendiri."

Shen Xia meliriknya dengan cepat, lalu bertanya ragu-ragu, "Kau tidak akan merasa aku ini tidak dewasa?"

1
Kusii Yaati
ceritanya bagus Thor... lanjut terus ya, semangat 💪👍😘
Raudah Anis
jadi itu alasan shen xia menjaga kesopanan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/takut merusak citra lembut nya
Raudah Anis
sebenarnya seperti apa sifat asli shen xia ini🤔🤔dan akan seperti pa kelanjutan kisah mereka berdua
Raudah Anis
memang benar2 rusak otak shen jia ini/Panic//Panic//Panic/
Raudah Anis
entah kemasukan apa otak shen jia ini.
harap2 dia tidak balas dendam pada shen xia
Raudah Anis
shen jia ini selain tidak tau terimakasih, ada bodoh nya juga.
tidak bisakah membedakan orang yg benar2 berharap kebaikan nya selama ini.
Raudah Anis
nyonya Ning benar2 buta😏 tidak bisa menilai mana mutiara dan mana batu kerikil 😏tapi mau bagaimana lagi, mata dan hati sudah di butakan oleh kepalsuan shen jia sejak lama
Raudah Anis
thor cerita mu semakin buat penasaran . tak sabar nya aku dengan lanjutan cerita ini 🥰
Yunita Widiastuti
mulai perang saudara..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!