NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:497.4k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Berjuang dengan tak biasa

Kadang wanita suka dengan kejutan, tetapi apakah Anna akan suka dengan kejutan yang Rainer lakukan?. Mengingat Anna bahkan tak sama dengan wanita lain. Menyukai Rainer pada pandangan pertama.

"Anna dengarkan aku, kau tak boleh dekat dekat dengan Damar," ucap Rainer tanpa menatap Anna. Sontak Anna terkejut dengan penuturan Rainer.

"Yah?,"Anna menjawab sambil mengedip ngedipkan matanya dengan cepat.

Anna benar benar tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bosnya itu, ataukah mungkin dia salah dengar. Karena saat melirik wajah Rainer, ia benar benar tak berekspresi berlebihan, hanya asik menikmati makanannya tanpa mengijinkan Anna beranjak dari tempatnya sekarang.

"Maaf pa, maksud bapa apa? saya ngga ngerti," ucap Anna memastikan apa yang dia dengar.

"Apakah kata kataku kurang jelas Anna? aku tak suka kau dekat dekat dengan Damar."

Kini Damar mengatakannya sambil menatap mata Anna, tak seperti sebelumnya. Kini Rainer mengatakannya penuh dengan penekanan.

"Maaf pa, kenapa saya tak boleh dekat dekat dengan pak Damar, sedangkan dia adalah atasan saya, tidak mungkin saya menghindarinya." ucap Anna mulai berani mengajukan protes dengan permintaan Rainer yang benar benar konyol itu.

Rainer Diam sesaat setelah mendengar penuturan dari Anna barusan, ia menatap mata Anna dengan sorotan mata yang benar benar tak bisa dibaca apa maksudnya.

Kemudian Rainer mengambil ponselnya yang ada di meja tempat ia duduk dan mulai menekan nomor yang akan dia hubungi.

["Aku tunggu kau diruangan ku sekarang"]

Kemudian sambungan telpon pun diputus sepihak oleh Rainer, entah siapa yang dia telpon Anna pun tak tau.

Kemudian Rainer meneruskan makannya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, meninggalkan Anna dengan kebingungannya tanpa ada penjelasan apapun, tanpa mengizinkan Anna beranjak dari duduknya yang berada tepat di samping Rainer.

Tak berselang lama terdengar suara pintu yang diketuk dan mengalihkan kesibukan kami yang tanpa suara ini.

"Tok tok tok"

"Masuk."

Terlihat orang yang dari tadi menjadi topik pembicaraan mulai melangkahkan kakinya masuk ke ruangan mendekati kami yang sedang duduk berdampingan.

Terlihat dari wajah tampannya menyimpan keterkejutan melihat Rainer dan Anna duduk begitu dekat, sempat beberapa detik dia mematung di tempatnya berdiri. Damar terlihat cemburu.

"Ada apa Rain?," tanya Damar.

Rainer tak langsung menjawab pertanyaan Damar, dia membersihkan mulutnya dulu dengan tisu, kemudian menyesap kopinya, baru dia mulai berbicara, memfokuskan perhatiannya pada Damar.

"Duduklah."

Damar kemudian menganggukan kepala dan mendudukkan tubuhnya di sofa singel tepat berada di depan Rainer dan Anna.

Rainer mengambil ponselnya kembali dan menghubungi Arman.

["Masuk ke ruanganku"]

Ucap Rainer tanpa menunggu jawaban Arman.

Tak lama Arman sudah berada di ruangan Rainer. Kini di ruangan itu sudah berkumpul 4 orang yang akan melakukan perubahan terhadap job desk Anna.

"Tolong buat kontrak khusus untuk Anna, menyatakan bahwa dia adalah cleaning service Pribadiku."

Sontak semua orang melotot mendengar perintah Rainer tentu saja kecuali Arman yang memang sudah tau keinginan Rainer sebelumnya.

Dan Anna terkejut mendengar apa yang diucapkan Rainer meskipun sebelumnya ia pernah mendengarnya, tapi bagi Anna hal itu terlalu gila, jadi dia tak serta merta mempercayai apa yang dikatakan oleh Rainer padanya.

Sedangkan reaksi Damar sedikit berbeda, dia terlihat terkejut tetapi berusaha mengendalikan keterkejutannya.

"Mana ada cleaning service pribadi Rain, kau bercanda?,"ucap Damar sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa yang ia duduki.

"Kenapa bercanda, aku punya hak menentukan siapa yang bisa bekerja denganku, bahkan cleaning service sekalipun," ucapnya menekankan.

"Tetapi kau akan membuat kegaduhan dengan permintaanmu itu, kau tak memikirkan apa yang akan menimpa Anna jika dia mendapatkan pekerjaan khusus seperti itu, ingat Rainer fans garis keras mu begitu banyak, dan aku tak akan membuat Anna terluka karena keinginan konyol mu itu," ucap Damar tetap dengan posisinya dan dia mulai mengangkat kakinya menumpu kaki kanan pada kaki kirinya.

Mendengar penuturan Damar jelas Rainer tak terima, dia merasa diremehkan dan merasa dituduh akan membuat Anna celaka.

"Kau kira aku tak bisa melindunginya?, kau tau betul siapa aku dan apapun yang aku inginkan aku pastikan akan aku dapatkan," ucap Rainer sambil mencondongkan tubuhnya ke depan.

Anna benar benar bingung dengan dua mahluk yang berdebat di depan mereka, sebenarnya apa yang mereka ributkan, Anna hanya ingin bekerja seperti biasa, tak mau diistimewakan atau apapun itu namanya.

Anna bingung apa yang harus dia lakukan, hanya menonton saja yang dia lakukan, begitupun dengan Arman, hanya menyandarkan tubuhnya pada meja kerja Rainer sambil memperhatikan perdebatan dua pria dewasa didepannya ini, yang meributkan sesuatu yang jelas tak ada gunanya.

"Kalian tak berniat bertanya pada orang yang bersangkutan," ucap Arman memecah perdebatan dua pria didepannya ini.

"Apa maksudmu?" tanya Rainer.

"Jika kau ingin melakukan suatu perubahan pada karyawan, kau harus bertanya pada yang bersangkutan, khususnya pada Anna yang jelas jelas ada disini dihadapan kalian. Kalian ini memang luar biasa," ucap Arman begitu acuh.

Seketika dua pria yang tengah berdebat ini menoleh pada Anna yang membuat Anna gelagapan dibuatnya.

"Dengarkan aku Anna, kau memiliki tanggung jawab padaku, jadi kau harus mengikuti apa mau ku, ingat aku adalah CEO di perusahaan ini," ucap Rainer mengancam.

Arman benar benar syok dengan apa yang diucapkan Rainer, dia kira Rainer akan bicara baik baik pada Anna, nyatanya dia malah mengancamnya. Kemudian Arman mengusap kasar wajahnya. Dia benar benar takjub dengan kelakuan sahabat sekaligus atasannya ini.

Sedangkan Damar langsung bereaksi dan melakukan protes tanpa menunggu lama.

"Hei, kau tak bisa melakukan itu Rain, kau memaksanya," ucap Damar begitu geram.

"Jika kau bosan bekerja disini, ajukan surat pengunduran dirimu Damar," ucap Rainer mulai mengeluarkan taringnya.

Mereka bertiga memang berteman sangat akrab maka dari itu obrolan mereka tidak seperti atasan dan bawahan, dan Rainer pun menghargai pertemanan mereka, tapi tidak kali ini, dia akan menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu Anna.

Anna begitu kaget dengan apa yang dia dengar dari mulut Rainer. Tak mungkin dia membuat Damar mengundurkan diri dari perusahaan ini hanya karena membelanya bukan.

"Baik pa, saya akan jadi cleaning service pribadi anda," ucap Anna tak terduga.

Seketika senyuman kemenangan terbit begitu indah dibalik wajah tampan Rainer, dan ekspresi masam pun tercipta di wajah Damar, benar benar perdebatan yang menggelikan. Dan Arman, hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kegigihan Rainer, benar benar luar biasa.

Kali ini Rainer akan berusaha menumbuhkan perasaan cinta Anna padanya dengan cara membuat Anna terbiasa selalu berdekatan dengan Rainer.

..."Cinta itu perlu diperjuangkan agar terasa nilainya Anna. Mungkin sekarang perasaan cintamu belum bertumbuh padaku Anna, tetapi aku akan mengusahakannya agar cinta kita bertumbuh bersama sama, dan inilah caraku, membuat kau terbiasa melihatku di setiap harinya."...

...Rainer Nalendra putra...

Happy reading 😉😉

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!