Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33 Bulan madu sederhana
Hari ini hanum dan keluarganya berangkat bersama ke kampung sang paman
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam kini mereka sudah berada di depan rumah om ancu
Istri om ancu tante Ratih menyambut mereka
"ayo masuk masuk,maaf rumah tante sempit " ucap tante ratih dengan logat khas-nya
Mempersilahkan semua tamunya masuk kedalam rumah dan di ruang tamu sudah tersedia banyak makanan yang memang tante Ratih siapkan untuk para tamunya
"langsung maki makan ka pasti laparmaki itu semua (kalian langsung makan saja tentunya kalian semua sudah pada lapar)" ucap tante Ratih
"nanti saja tante,biar istirahat dulu" jawab reyhan
"oh begitu!? Minum maki dulu padeng sama makan itu kue (oh begitu!? kalau begitu silahkan minum dan makan kuenya)"ucap tante ratih lagi
Hanum dan mentari juga keluarga Damar terpaku dengan kue yang berwarna coklat yang tersaji di atas piring mereka hampir bersamaan mengambil kue itu sehingga tangan mereka bertabrakan
Mereka pun tertawa bersama
"ternyata kita penasarannya sama satu kue ya" ucap mamanya Damar
"iya ma " jawab Hanum
"kalau nggak salah ini namanya je bannang-bannang" ucap reyhan
"banang-banang!?" tanya Damar
"iya Bannang-bannang,bukan banang-banang yang artinya benang" jawab reyhan mengoreksi cara penyebutan adik iparnya itu
"oh pantas aja ya kak mirip benang kusut gitu" ucap Hanum yang mulai menggigit kue itu
"wah rasanya gurih dan manis" jawab Hanum yang lain pun ikut memakan kue Bannang-bannang
"iya rasanya enak " jawab yang lainnya
"iya kita seperti makan kerupuk tapi rasanya gimana ya manis seperti kita makan coklat krispi " jawab mentari
Sekilas info 🤭🤭🙏🏻😘
Kue Bannang-bannang merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Makassar disebut bannang-bannang, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut nennu’-nennu’. Kue yang berbahan dasar dari tepung beras dan gula merah ini memiliki bentuk seperti benang kusut. Bannang-bannang sendiri merupakan salah satu kue yang selalu ada dalam lamaran hingga pernikahan.
Tapi sekarang kue Bannang-bannang sudah menjadi oleh-oleh khas Makassar seperti juga kue baruasa,sekrok-sekrok dan sebagainya
" ini juga enak tapi kuenya agak keras jika di gigit tapi kalau sudah kita kunyah rasanya enak" ucap Kevin adik sepupu Damar
"itu kue apa!?" tanya Damar
"itu namanya kue sekrok-sekrok nak" jawab om ancu tersenyum-senyum melihat ponakan dan besan barunya menikmati kue-kue tradisional yang istrinya sajikan
"serok-serok!? Apa lagi itu om!?" tanya kevin penasaran
"Dinamakan se'ro-se'ro karena bentuknya sama seperti timba orang-orang terdahulu di Sulawesi Selatan ini dan kue ini termasuk makanan favorit raja Gowa loh" jawab om Ancu
Bahasa om Ancu memang bisa mengikuti bahasa orang-orang yang berasal dari luar Sulawesi
Om ancu juga juga bisa berbicara memakai bahasa jawa bahkan om ancu sangat pasih dalam berbahasa Inggris
Om ancu seorang pensiunan Dosen di salah satu universitas swasta yang ada di Jakarta
Om ancu pindah ke Sulawesi Selatan saat memasuki masa pensiun
Selama ini om ancu tinggal terpisah dengan istri dan anak-anaknya karena Tante ratih tidak bisa meninggalkan pekerjaannya yang ada di Makassar
Tante Ratih juga seorang dosen di universitas yang ada di Sulawesi Selatan tapi tante Ratih baru setahun ini pensiun
Tante Ratih dan om Ancu memilih tinggal di rumah peninggalan orang tua Tante Ratih yang memang Asli orang Bulukumba
Siang menjelang kini mereka sholat Duhur berjamaah di mushola yang ada di samping rumah om Ancu karena jarak masjid dari rumah om ancu lumayan jauh jadi warga sekitar memilih sholat berjamaah di mushola yang om ancu bangun di samping rumahnya
Setelah sholat duhur berjamaah mereka makan siang bersama
"besok pagi baru kita ke pantai Bira karena katanya villa yang ingin kita tempati ada yang menempati dan besok mereka keluar " ucap om ancu setelah menerima telpon dari temannya yang akan mereka sewa Villanya
"iya om nggak apa-apa " jawab Reyhan
"kalian istirahat saja dulu nanti malam kita makan malam di rumah makan yang ada kampung om ini " ucap om ancu
"om apa disini ada rumah makan yang di pinggir pantai gitu !?" tanya Kevin
"ada tapi kita besok aja kesananya sekalian kita ke pantai Bira" jawab om ancu
"oh begitu ya om!!" ucap kevin manggut-manggut
"mama" panggil baby nata
"ada apa sayang !?"tanya Hanum pada putrinya itu
"ma dek papat ni" ucap baby nata menunjukkan karet ikat rambut yang berwarna warni
"adek dapat dari mana!?" tanya hanum
"dek tasi ata liya" jawab baby nata
"oh di kasi kakak Aliya !?" tanya hanum lagi dan baby nata mengangguk-anggukkan kepalanya
"coba papa lihat Sayang " ucap Damar
Baby nata pun mendekati papanya itu lalu menunjukkan ikat rambut yang di bawanya
"wah warnanya banyak ya" ucap Damar
"ia pa walnana banak,dada lelah,dada bilu,dada tuning ,dada jijo,dada juda walna ting" jawab baby nata dengan antusiasnya menyebutkan semua warna
mereka yang ada di sana menahan tawa mereka mendengar baby nata menyebutkan nama-nama warna tapi di ikuti kata dada yang berarti Ada tapi jika baby Nata yang mengucapkannya terdengar sangat lucu
"wah hebat anak papa ini sudah tau banyak warna " ucap damar memuji anak sambungannya itu
Baby Nata tersenyum Memperlihatkan gigi kecilnya
"tatasih papa " jawab baby nata lalu mencium pipi damar
"sama-sama sayang " jawab damar
dan juga ikut mencium pipi gembil putrinya itu
Baby nata turun dari pangkuan papanya lalu berlari kearah Aliya cucu om ancu yang sudah menunggunya untuk kembali bermain
"Wah hebat kak Damar sudah paham dengan bahasa baby Nata " ucap kelvin
"kakak juga tidak tau kalau baby Nata ngomong kakak itu langsung ngerti " jawab Damar
"Wah mungkin karena sudah ada ikatan batin jadi langsung ngerti omongannya" ucap kelvin
Tak lama berselang baby nata kembali mendekati Hanum
"mama" panggil baby Nata
"ada apa sayang!?" tanya hanum
"dek au nen" ucap baby Nata
"oh dedek mau nenen sayang!? Ya sudah dedek nenennya di kamar aja ya" jawab hanum lalu baby nata mengangguk
"ya sudah ayo " ucap hanum lalu menggendong putrinya itu masuk kedalam kamar yang sudah di sediakan untuk mereka
Hanum memberikan asi pada putrinya itu Hingga sang putri tertidur
"mas " ucap hanum saat Melihat suaminya menyusulnya kekamar
"dedek sudah tidur ma!?" tanya damar lalu duduk di ranjang samping Hanum
"sudah pa" jawab hanum
"papa mau istirahat siang juga!?" tanya Hanum pada suaminya itu
"iya ma papa ngantuk juga " jawab damar
Hanum menggeser sedikit badannya
agar sang suami bisa ikut beristirahat
Sore menjelang kini mereka sudah melaksanakan sholat ashar berjamaah tiba-tiba saja ada yang mengucapkan salam
"waalaikumsalam " jawab semua yang ada di ruang tamu
"Ayah bunda" pekik hanum saat melihat jika ayah dan bundanya yang mengucapkan salam
"tate nyeyet" teriak baby nata berlari menghampiri kakek dan neneknya
"jangan lari-larian sayang nanti jatuh" tegur bunda Mala pada cucunya itu
"Hanum Damar kalian berdua mau nggak ke villa duluan !? Malam ini kalian nginap disana
Kebetulan ada satu kamar villa yang kosong biar kami semua menyusul Kalian besok
Kalau kalian mau biar kalian di antar sama Yusuf kesana kebetulan Yusuf juga lagi ada acara bareng teman-temannya di sekitar pantai Bira " ucap om Ancu pada Damar dan Hanum
"Kok gitu sih om, kenapa kita nggak bareng-bareng aja!?" tanya hanum
"mumpung villa disana kosong jadi harus langsung di isi supaya nggak ada yang orang lain yang nyewa
Kalau villa teman om masih ada yang isi jadi besok baru kita bisa menyewanya" jawab om ancu
" bagaimana mas ,mas mau nggak !?" tanya hanum pada suaminya
"mas terserah kamu aja dek,mas hanya ngikut aja apa kata kamu" jawab Damar
"ya sudah deh kami bakal nginap di sana malam ini" jawab hanum