seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Tak lama kemudian taksi yang di tumpangi Muchen dan lili sampai di pekarangan rumah yang kecil. Muchen dan lili turun dari mobil, pipi lili merah merona dia ingin mengajak Muchen mampir sebentar tapi takut ibunya salah paham, sedangkan Muchen harus segera pulang .
"Aku pulang dulu, oh ya besok tarik uangnya lalu jangan lupa berikan kartunya padaku" Ucap Muchen sambil tersenyum
"Iya" Lili mengangguk dengan malu, Baru saja ingin mengatakan terima kasih tapi dia mendengar suara ibunya
"Lili" panggil sang ibu
"Ya Bu aku sudah pulang" Ucap lili sambil menatap mobil yang di tumpangi Muchen sudah pergi
Eliza jelas melihat penampilan Muchen tadi dia berjalan mendekat dan menjatuhkan pandanganya pada lili, khususnya bagian bawah pinggang lili, dia khawatir jika putrinya mengalami pelecehan.
Melihat tatapan ibunya, lili menunjukkan emosinya dengan manja " Ibu apa yang sedang kamu lihat?"
" Eh, tidak apa-apa, oh ya sudah dapat uangnya?" Tanya Eliza dengan mata penuh harapan
"Ya, tapi bukan dari paman, ini aku pinjam dari temanku yang tadi. Ibu sebaiknya kita tidak usah berhubungan lagi dengan paman, dia sangat jahat!" Lili sangat takut dan marah setiap kali dia mengingat pamannya yang menyuruh dia menemani Bayu
"Lili apa yang terjadi? Jelaskan pada ibu" Ucap Eliza yang terkejut mendengar perkataan putrinya
"Lili pamanmu tidak melakukan sesuatu padamu kan?"
" Tidak, tidak seperti Bu tapi dia menyuruhku pergi menemani seorang bos, aku tidak setuju jadi dia tidak memberikan aku uang" Lili tidak menyembunyikan perilaku buruk pamannya lagi
"Apa ! Sungguh keterlaluan" Eliza merasa sangat marah setelah mendengar perkataan putrinya. Kemudian dia terpikir sesuatu dan memeriksa tubuh Lili dengan teliti " Lili mereka tidak melakukannya kan?"
"Uhm, Tidak, aku di selamatkan oleh teman sekolahku yang tadi, dia bahkan meminjamkan aku uang, Ibu ayo kita masuk rumah " Ucap lili mengajak sang ibu masuk rumah.
"Hah, baiklah" Meskipun dalam hati Eliza masih sangat marah terhadap perilaku Aldi adiknya. Dia juga berpikir tentang anak muda yang mengantarkan lili tadi dan alasan mengapa dia meminjamkan uang kepada lili? Eliza tahu putrinya cantik jadi tidak heran jika dia berpikir berlebihan " Lili, temanmu yang meminjamkan uang padamu apakah dia memiliki permintaan yang berlebihan!".
"Eh, Ibu dia orangnya sangat baik "Ucap lili dengan wajah yang memerah .
"Oh baguslah kalau begitu, tapi lili ibu mau bicara serius denganmu di lihat dari penampilan anak muda tadi sepertinya dia bukan dari kalangan atas tapi sama dengan seperti kita, Kamu boleh saja berteman dengannya tapi jika dia mengajak kamu untuk memiliki hubungan dengannya, kamu harus menolak. Ibu masih berharap kamu bisa memberikan kami kehidupan yang lebih baik, jangan mengulangi lagi kesalahan yang telah ibu buat" Kata Eliza dengan nada serius
Lili terdiam, di dalam hatinya merasa sedih, dia tau ibunya menginginkan dia menjalin hubungan dengan orang kaya dan membiayai dia masuk universitas.walaupun sedih dia tetap mengangguk "Ibu aku tahu"
Keesokan harinya di sekolah sudah ada postingan yang beredar di situs SMA Wister. Di dalam postingan tertulis pewaris masa depan dari keluarga ahli bela diri Carver bertarung dengan Muchen untuk memperebutkan Gadis cantik di sekolah.
Beberapa foto menunjukkan Muchen, Lili dan Glen yang berdiri bersebrangan. Ekspresi mereka seperti ingin membunuh sementara Lili tampak khawatir. Foto berikutnya menunjukan glen yang jatuh hanya dengan tiga pukulan dan di bantu oleh bodyguardnya. Dan foto terakhir Muchen dan lili berjalan masuk ruangan.
Postingan ini sudah di nonton lebih dari puluhan ribu kali dan sudah mendapatkan ribuan komentar, hal ini cukup menunjukkan seberapa terkenalnya postingan itu.
Sementara Muchen yang masuk ke dalam kelas mendapatkan tatapan aneh dari teman sekelasnya
Andi berjalan mendekati Muchen " kamu sudah terkenal sekarang"
"Terkenal apa maksudnya?" Muchen bingung mengapa semua orang menatapnya dengan tatapan aneh seperti itu
Andi dengan tawa kecil berkata " Muchen mungkin kamu tidak tau , kemarin ada yang merekam pertarungan kamu dan Glen lalu mempostingnya di situs web sekolah, sekarang semua orang tahu kamu menang melawan Glen hanya dengan 3 pukulan.
"Aku sudah tahu itu" Muchen mengangguk "Oh ya apakah uangnya sudah di transfer"
"Sudah 36 juta kan!" Ucap Andi sambil mengangguk
"Baiklah" Muchen mengangguk, kemudian berjalan ke tempat duduknya tapi dia melihat sebungkus cemilan besar di mejanya, "Ini milikmu?" Melihat Clara sedang mengerjakan soal Muchen bertanya dengan suara pelan
Clara menatap Muchen dengan dingin
" Bukan"
Muchen terkejut mengapa sikap Clara berubah menjadi lebih dingin padanya " Jadi ini milik siapa ?"
"Punya kamu" Jawaban sederhana dari Clara
"Punyaku? Kamu yang beli " Tanya Muchen
"Menurutmu itu mungkin" Clara mengejek dengan nada dingin
"Ehm Tidak mungkin!" Muchen sebenarnya ingin Clara yang membelikannya tapi dia hanya bisa membayangkannya
"Itu di beli oleh Shely waverly" Ucap Bella dari belakang
" Shely" Muchen terkejut sepertinya dia pernah mendengar nama ini, Namun Muchen berpikir dia tidak memiliki hubungan apapun dengannya, mengapa dia memberikan barang kepadaku?
"Andi" Muchen memanggil dengan suara keras
Setelah mendengar Muchen memanggilnya Andi langsung berjalan ke arah Muchen "Ada apa?"
"Ambillah barang-barang ini dan kembalikan ke Shely " Muchen tidak tau di mana kelas Shely sementara Andi pasti tahu
"Muchen ini adalah hadiah dari Shely untukmu?" mendengar perkataan Muchen Andi sangat terkejut. beberapa teman sekelasnya yang mendengar juga terkejut dan merasa iri dengan Muchen. Siapa yang tidak tahu Shely dia adalah salah satu bunga sekolah, di bandingan dengan kelembutan dan ketertarikan Clara , kelembutan Lili, Shely justru seksi, tegas dan berani, Shely memliki bentuk tubuh yang membuat teman sebayanya merasa iri dan dia juga wanita yang banyak di dambakan oleh banyak pria.
"Iya, berikan padanya kembali dan juga katakan padanya jangan memberikan apapun lagi!" Ucap Muchen dengan tegas
Saat ini tugas utamanya adalah fokus belajar untuk ujian masuk universitas
"Oke baik" Andi mengangguk dan membawa sebuah tas cemilan besar keluar
Setelah Andi keluar, Muchen kemudian duduk dan mulai membuka bukunya untuk mulai belajar.
