NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Deal or No Deal

Adry memegang kedua tangannya, menunduk. Tidak tahu bagaimana cara menjelaskan semua ini pada Raina walau dia yakin Raina pasti akan memahaminya.

Raina mencondongkan tubuhnya ke arah Adry menunggu jawaban darinya yang terasa lama.

Adry menghela nafas dan memejamkan matanya sebelum mengatakan ini semuanya.

"Kau tahu posisi kita sangat sulit?" kata Adry sembari bergerak menghadap Raina. Wanita itu menganggukkan kepalanya.

"Aku sudah menikah dan mempunyai seorang istri yang kucintai dan mencintaiku," terang Adry. Raina mengangguk lagi menunggu kelanjutan dari ucapan Adry dengan dada yang berdegub kencang dan air muka yang tegang.

"Aku juga mencintai anakku, walau kami baru bertemu." Lanjutnya.

"Apa itu artinya kau akan mengambil Leon dariku?" Raina menghembuskan nafas keras, matanya memerah seketika. "Seharusnya aku sudah mengerti akan hal itu."

"Raina," panggil Adry.

"Sudah tidak usah kau jelaskan kau itu hanya memikirkan dirimu sendiri tidak berpikir tentang perasaanku dan Leon. Apa dengan memisahkan kami kau akan hidup bahagia? Kau mungkin bisa membuangku dalam kehidupan Leon tetapi anak itu tetap akan mencari ibunya," Raina terisak ketika mengatakannya.

Adry lalu memegang kedua bahu Raina. "Dengarkan aku Raina."

Raina melepaskan cekalan tangan Adry namun pria itu mengeraskan pegangannya.

"Aku menyakitiku," ucap Raina tersedu-sedu.

"Leon mengatakan aku tidak boleh membuatmu menangis tetapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Kau selalu saja menangis setiap saat."

Raina lalu menatap Adry.

"Dengarkan aku, aku belum selesai."

"Baiklah, sekarang katakan apa yang ada dalam pikiran dan hatimu."

Adry mengambilkan kotak tisu untuk Raina. Wanita itu lalu menyeka pipinya yang basah.

"Aku tahu kau dan Leon saling menyayangi. Aku pun tidak akan tega memisahkan kalian."

"Apa itu artinya kau tidak akan mengambil Leon?" Adry menganggukkan kepalanya.

Raina lalu memeluk Adry. "Terima kasih karena kau mau mengerti tentang perasaan kami."

"Tidak semudah itu Raina," ungkap Adry.

"Apa maksudnya?" Raina merenggangkan pelukannya.

"Kau tadi menawarkan pengganti Leon kan?"

Raina mengangguk ragu.

"Kalau begitu berikan satu untukku, lelaki atau pria sama bagiku," ujar Adry. Raina menutup matanya. Semua memang tidak gratis, Adry menolong anaknya pun minta bayaran.

"Tapi ... ." Adry memegang pipi Raina.

"Aku ingin anak darimu, bukan anak Nita," ucapnya.

"Kenapa? Bukankah rencananya seperti itu?"

"Kau ingin menawarkan pengganti Leon karena itu dia juga harus satu darah dengan Leon bukan?"

Raina menelan Salivanya dalam-dalam. Nafasnya tercekat seketika.

"Lalu ...?" lirih Raina.

"Kita mengulangi apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu." Tangan Adry menyentuh bibir merah alami Raina. Membuat tegang punggung Raina seketika. Adry bisa merasakannya.

"Perjanjiannya tidak seperti itu. Kau telah berjanji untuk tidak mengkhianati istrimu," dalih Raina. Adry menghentikan gerakan tangannya.

"Kita rahasiakan ini."

"Aku tidak setuju jika kita melakukannya. Kita bisa melalui jalan bayi tabung."

"Dua kali aku dan Nita melakukan jalan itu namun selalu menemui kegagalan."

"Namun, itu jika kau setuju jika tidak aku akan menggugat hak asuh Leon nantinya," ancam Adry.

"Tidak, baik aku akan melakukannya. Hanya beri waktu bagiku, ini tidak mudah."

"Itu mudah, tinggal kita melakukan penyatuan lalu sudah."

"Aku tidak ingin kejadian itu seperti dulu yang meninggalkan rasa trauma yang mendalam. Kau membuatku merasa seperti sampah, yang digunakan lalu dibuang setelahnya. Kau membuatku merasa bagai seperti wanita murahan yang dibayar setelah kau memperoleh kepuasan, kau membuatku merasa seperti barang bukan manusia yang punya hati. Psikisku sakit selama bertahun-tahun sehingga aku tidak percaya diri dan terluka jika ada pria yang datang padaku. Aku takut mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan. Selain karena faktor Leon juga," ungkap hati Raina pada Adry.

Dia merasa lega setelah mengatakannya karena beban yang dia rasakan selama ini telah dia tumpahkan pada pria yang telah membuat penderitaan padanya selama bertahun-tahun ini.

Wajah Adry menjadi pias seketika. Dia tidak menyangka tindakannya yang tidak bertanggung jawab itu melukai hati Raina dan menimbulkan trauma berkepanjangan.

"Mungkin kata maaf sering kau dengar dari mulutku tetapi hanya itu yang bisa kulakukan. Aku memang pria pecundang yang tidak bertanggung jawab. Sudah beruntung kau tidak memakiku dengan kata-kata kasar dan itu memperlihatkan hatimu yang begitu besar."

"Aku tidak akan membenarkan tindakanku karena meminta kau memberikan anak untukku lagi. Bukan karena aku tidak berperasaan hanya saja itu untuk menutup kekecewaanku karena tidak bisa bersama Leon. Kau bahagia dengan Leon dan aku akan bahagia bersama keluarga kecilku," ungkap Adry dengan hati yang sakit tetapi tidak dia perlihatkan. Entah mengapa dia tidak tega untuk mengatakan dan melakukan ini pada Raina. Dia merasa seperti menjadi pria pengecut.

"Maaf jika itu terdengar egois dan kejam."

"Kau benar, sulit untuk pisah dengan seorang anak. Apalagi kau telah menunggu kehadirannya selama bertahun-tahun lamanya."

Adry menganggukkan kepalanya.

"Kita akan coba perlahan, dengan mendekatkan hubungan kita terlebih dahulu agar kau merasa nyaman."

"Mungkin," kata Raina.

"Untuk itu kita coba tidur satu kamar jika itu bisa kau lakukan?"

"Apakah tidak terlalu cepat."

"Jika kau keberatan kita coba lain kali saja," kata Adry.

Raina nampak berpikir.

"Baiklah," kata Raina.

"Satu lagi jangan sebut nama Nita dalam rumah ini."

"Kenapa bukankah dia adalah istrimu?"

"Aku akan merasa bersalah dan berdosa padanya ketika bersama dengan dirimu. Kita anggap jika kita adalah memang suami istri.... untuk sementara ini."

Raina menghela nafas. "Pasangan rahasia untuk sementara aku paham."

Dia merasa paham dan dia juga mengerti bahwa ini hanya hubungan biasa saja yang dalam. Tetapi apakah dia bisa mengendalikan hatinya nanti. Apakah dia bisa membuat benteng agar perasaan itu tidak terlalu dalam mengendap dalam jiwa dan pikirannya. Dia takut jika nantinya dia jatuh cinta pada Adry di saat dia harus meninggalkannya atau ditinggalkan. Statusnya hanya mendapat pinjaman suami dari seorang wanita dan dia tidak berhak memilikinya.

Apapun itu dia akan mengenang kebersamaan yang akan dia rangkai itu dalam hatinya. Walau untuk sesaat dia ingin menjadikan ini sebagai suatu kenangan indah yang akan dia simpan seumur hidupnya.

Memiliki Adry untuk sejenak dan Leon akan menjadi anak yang sehat, dia kira itu bayaran yang setimpal. Lagipula dia yakin jika anaknya nanti akan mendapatkan keluarga yang bahagia dan sempurna. Adry pun akan jadi ayah yang hebat.

"Kita sepakat?" Adry mengulurkan tangannya.

"Aku kira di sini kita akan mendapat keuntungan. Aku tidak akan kehilangan Leon dan anak itu tidak akan kesakitan lagi. Kau juga akan bahagia dengan istrimu. Jadi aku sepakat untuk melakukannya." Raina membalas uluran tangan Adry.

"Satu lagi, Leon akan tetap menjadi anakku dan tanggung jawabku padanya tidak akan berakhir hingga aku tiada. Dia juga akan memperoleh haknya sebagai anakku."

"Aku serahkan masalah itu padamu karena aku tidak peduli tentang urusan uang atau hartamu."

"Aku tahu kau bukan wanita matre," jawab Adry. "Sekarang ayo kita tidur." Adry berdiri dan menarik tangan Raina.

"Haruskah mulai malam ini kita bersama?"

1
Syahna Amira sy
Raina Mao lahiran kali ya.... Karena terlalu stres akibat kelakuan kluarga Adry....
Syahna Amira sy
rasa benci dan cinta beda tipis.... walaupun Raina bilang benci pada Adry tp rasa cinta itu masih ada...tp rasa sakit dan kecewa pada Adry yg bikin Raina jadi harus lebih menjaga hatinya agar tidak mudah terbuai dgn Adry
Syahna Amira sy
miris bgt nasib Raina.... nggak tega Thor kasian bgt...ini semua ulah mertua'a si Janet....oh kezel bgt bacanya
Syahna Amira sy
diaduk aduk perasaan ku Thor...baca cerita ini gregetan bgt emosiku terbawa😭😭😭
Syahna Amira sy
ibunya blm berubah ya...
Syahna Amira sy
terkuras emosi Thor bacanya
Syahna Amira sy
mulai drama
Syahna Amira sy
waduh... mertua'a ternyata jelek jg ya pemikiran'a... kasian Raina... semoga km kuat dan terus berjuang... syeru Thor👍🏻👍🏻
Syahna Amira sy
sabarlah Raina.... semoga kelak dpt kebahagiaan...hanya masalah waktu kya'a..
KL terungkap si Nita nggak bner maka Raina akan menjadi ratu buat Adry
Syahna Amira sy
bagus Raina...berani dan tegas lah... walaupun hatimu sakit dan perih...jgn tunjukkan kelemahan mu tp berjuang dan tegarlah agar jadi kuat melawan apapun
Syahna Amira sy
berad
Syahna Amira sy
syedih thor
Syahna Amira sy
syeru Thor..
mengharu biru bacanya
Syahna Amira sy
ternyata Raina jg menginginkan Adry...
kasian Raina harus menahan diri karena dia merasa pihak ketiga dan tidak ingin menyakiti orang Laen... semoga kalean bisa bersama dlm ikatan cinta yg sebenarnya
Syahna Amira sy
nyesek jg Raina...KL terbawa perasaan dan mulai ada rasa suka dan cinta ke Adry
Syahna Amira sy
bagus Rina km harus kuat....jgn lemah... apalagi di depan orang kaya yg biasa berbuat semaunya....
Syahna Amira sy
kontak batin seorang ayah mungkin ya????
AGNES BENGA LASAN
lanjut semoga Ardy menyesal selamanya
Musyarofah Salim
salah ketik ya Thor ginjal apa jangtung ya
Elyani Yani
semoga d dunia nyata g ada orang KY Roy.......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!