Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Anak Gelap

Belaian tangan itu membuat Raina terbuai. Dia masuk ke dalam pelukan pria yang tidak kenal atau temui sebelumnya. Rasanya hangat dan menenangkan hatinya.

Bau parfum yang dia gunakan terasa menenangkan hingga dia masuk dalam kegiatan panas yang mereka lakukan tidak berpikir bagaimana nasibnya ke depan karena suatu rasa menuntutnya untuk kegiatan gila ini. Rasa ini mendorongnya untuk melakukan hal jauh. Pikirannya menolak tetapi tubuhnya sangat menginginkannya.

Wanita itu sempat menyentuh tatto bergambar bulu yang memanjang dari bawah ketiak hingga bagian perut kanannya. Sangat unik menurutnya.

Raina menatap manik mata Jamrud pria itu sebelum penyatuan itu membuat dia meringis karena sakit.

"Sial! Ternyata kau masih gadis," umpat pria itu kesal. Dia lalu diri dan membuat karet pengaman. Dia tidak ingin menyiakan kesempatan yang tidak pernah dia dapatkan selama ini.

"Jika kau merasakan nyeri kau boleh memegang erat lenganku," ucap pria itu sambil menatap mata wanita itu. Suasana kamar itu temaram sehingga pria itu tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas di tambah minuman alkohol yang telah dia konsumsi membuat pikirannya tidak fokus. Namun dia bisa melihat tanda hitam di punggung wanita itu walau sekilas.

***

Sepuluh tahun kemudian.

"Sudah kukatakan jika anak itu hanya buat sial untukmu saja!" ucap Ina, kakak dari Raina.

"Kakak, sudah cukup! Kau tidak perlu mengatakan hal itu lagi!" seru Raina tidak terima. "Kalau tidak mau menolong tinggal katakan saja tidak perlu menghina anakku!"

Tangis Raina mulai terdengar.

"Kenapa kau tidak mau mendengar kenyataan ini! Dia datang ke dunia ini dan membuat masa depanmu hancur. Kau harus berhenti kuliah selama setahun karena hamil dan melahirkan anak ini. Tetangga dan saudara menghujat kita karena kau punya anak tanpa suami. Ayah sakit-sakitan dan akhirnya meninggal karena menahan perasaannya. Ibu akhirnya berjuang membesarkan anakmu agar kau bisa meneruskan pendidikan mu dan pergi bekerja. Ketika kau baru saja bekerja anakmu mulai sakit-sakitan dan butuh banyak biaya sehingga aset milik keluarga habis untuk membiayai pengobatannya."

"Ibu baru saja meninggal dan kau datang untuk meminjam sejumlah uang yang besar untuk pengobatan putramu itu. Dari mana kau bisa membayar hutangmu itu? Sedangkan aset rumah saja sudah kau gadaikan. Kenapa tidak kau biarkan saja putramu itu mati, kau jadi bisa menikah lagi dan mencari pendamping yang bisa menopang biaya hidupmu ke depannya. Jangan sampai kau dan anakmu nantinya keluar dari rumah warisan itu dan menjadi gembel!"

"Kakak! Kau memang keterlaluan. Aku sudah cukup diam menghadapi semua hinaan dan cacian darimu. Namun, kini tidak lagi! Hingga aku mati aku tidak akan pernah meminta pertolongan darimu." tunjuk Anjani. Dia hendak berbalik ketika Ina membalas perkataannya.

"Buka matamu, Raina. Anak itu memang selalu membuatmu susah. Jika kau bisa cari ayah ini dan minta bantuan darinya agar anak itu bisa menjalani operasi transplantasi ginjal. Namun, sayangnya, kau sendiri tidak tahu seperti apa wajah pria itu. Menyedihkan," ejek Ina. Wanita itu kesal karena dia tidak mendapatkan apapun dari kematian orang tuanya karena semuanya habis untuk pengobatan Leon, putra Raina.

Raina sendiri menyeka air matanya ketika meninggalkan rumah besar milik Ina kakaknya. Kakaknya beruntung mendapatkan suami seorang pengusaha travel. Dia juga punya anak-anak yang sehat. Di samping itu dia masih bekerja di sebuah bank swasta dengan gaji besar. Sesuatu yang Raina impikan selama ini. Namun impiannya hilang tatkala kantor memecatnya setelah dia tidak pergi bekerja selama beberapa hari karena harus mengurus pemakaman ibunya dan membawa Leon ke rumah sakit.

Dengan langkah gontai Raina keluar dari rumah kakaknya, satu-satunya saudara yang dia miliki. Dia mendekati motornya dan mengendarai hingga sampai ke rumah. Netranya menangkap bayangan Leon sedang duduk di teras rumah seraya memegang buku pelajaran miliknya.

Laju kendaraannya dia hentikan di depan pintu garasi. Dia mendorong masuk sepeda motor matic itu masuk ke dalam lalu menutupnya. Setelah itu dia mendekati Leon yang sudah menunggunya. Senyuman selalu terlihat dari wajahnya yang pucat.

"Kau tidak masuk ke dalam, udara di luar dingin sedang gerimis pula," kata Raina mengajak putranya masuk.

"Aku sedang menunggu Ibu pulang," ujar Leon menutup buku dan berdiri. Raina lalu memeluk bahu putranya dan mereka masuk ke dalam rumah.

"Kau sudah makan?" tanya Raina.

"Belum, tidak enak makan sendirian, Bu. Biasanya ada nenek yang menemani makan jika ibu sedang tidak ada namun kini telah berpulang pada Yang Kuasa." Terdengar suara helaan nafas dari Leon. Dia masih sangat terpukul dengan kematian neneknya. Hubungan mereka sangat dekat karena hanya Ibu Raina yang menemani keseharian Leon jika dia sedang pergi bekerja.

Mereka lalu menuju meja makan. Raina sendiri pergi ke kamarnya terlebih dahulu untuk mengganti bajunya.

Beberapa saat kemudian mereka telah berada di meja makan dan sedang menikmati makana. sederhana yang tersaji. Hanya sayur bayam dan telor goreng untuk Leon dan beberapa potong tempe.

"Bagaimana keadaan Bude Ina, Bu?" tanya Leon.

Raina menarik dua sudutnya dengan terpaksa.

"Bude dan Pakde dalam keadaan sehat. Mereka titip salam padamu," ucapnya. Leon tersenyum kecut. Walau masih kecil dia bisa merasakan tatapan tidak suka keluarga ibunya jika sedang berkumpul. Dia pernah bertanya pada Ibunya mengenai hal ini. Namun, Raina hanya menjawab mungkin Bude dan Pakde sedang lelah sehingga bersikap seperti itu.

Leon hanya bisa diam. Suatu hari dia juga pernah mendengar dari Budenya ketika kakek meninggal jika dia biang masalah keluarga ini. Saat itu Leon baru berumur lima tahun tetapi ingatan itu masih terpatri jelas dalam benaknya.

Soal Ayah, Leon tidak mau bertanya lagi karena hanya akan membuat Ibunya menangis di malam hari. Walau dia jadi bahan ejekan kawannya di sekolah yang mengatakan bahwa dia anak haram, dia akan tetap menutup rapat mulutnya. Dia tidak ingin membuat wanita yang telah berjuang untuk hidupnya terlihat bersedih. Dia ingin melihat ibunya tertawa keras tanpa beban seperti ibu yang lain.

Leon masih kecil tetapi dia telah mengalami banyak cobaan hidup hingga membuatnya harus berpikir dewasa sebelum masanya. Masa kecilnya hanya dia isi dengan belajar di rumah. Dia tidak ingin keluar karena hanya akan mendapat cibiran dari tetangga atau mendengar para ibu-ibu menggunjing atau menyindir Ibunya.

"Di makan telornya Leon, ini baik bagi tubuhmu," ucap Raina.

"Aku sudah bosan makan telor dan daging, itu buat Ibu saja," ucap Leon berbohong. Ibu dan neneknya selalu mendahulukan menu makanannya tetapi mereka makan sayur seadanya.

"Kau tahu jika Ibu tidak suka telor. Dari pada nanti Ibu buang alangkah baiknya jika kau makan," bujuk Raina memberikan telor itu ke piring Leon. Leon lalu menuruti perkataan Ibunya walau dia tahu ibunya sedang berbohong mengatakan jika tidak suka telor.

''Bu, apa besok kita jadi cuci darah?" Leon melihat air muka Raina berubah drastis terlihat sedih.

"Jika Ibu tidak ada uang, kita tunda saja, Bu," ucap Leon. Raina ingin menangis mendengar perkataan Leon. Menundanya hanya akan memperburuk penyakit Leon. Dia bisa saja Anfal jika itu mereka lakukan.

"Ibu sudah dapat uangnya dari Bude Ina," kata Raina berbohong. Padahal uang di sakunya hanya tinggal sepuluh ribu. Dari mana dia dapat tambahannya lagi.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

cobaaan

2022-10-03

1

Maricha

Maricha

aku datang

2022-07-01

1

Christy Oeki

Christy Oeki

diberikan kesehatan

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Anak Gelap
2 Rencana Menyewa Rahim
3 Dua Pilihan Sulit
4 Mungkinkah?
5 Pernikahan Settingan
6 Insting
7 Prasangka
8 Egois
9 Perjanjian Batal
10 Penyesalan yang Datang Terlambat
11 Rencana Licik
12 Menahan Perasaan
13 Pengorbanan Nita
14 Hinaan
15 Habis pula Kesabaran
16 Dua Hati yang Terluka
17 Orang Asing
18 Perjanjian
19 Ironi hidup
20 Kehilangan Kendali
21 Bahagia diatas Luka
22 Jujurlah!
23 Dilema
24 Pilihan Sulit
25 Mengendalikan Kematian
26 Lebih Baik Disembunyikan
27 Kebersamaan
28 Deal or No Deal
29 Kebiasaan Baru
30 Orang ketiga
31 Pelajaran
32 Saingan Baru
33 Terbawa Arus
34 Membalikkan Situasi
35 Balasan Terindah namun Menyiksa
36 Kecentilan
37 Bayar Di Muka
38 Serakah
39 Ketegangan
40 Apakah Kau Marah?
41 Sayang
42 Jika Singa Betina mulai Marah
43 Panggilan Ayah
44 Hancurnya Impian
45 Menggila
46 Tamu Tidak Diharapkan
47 Akhir dari Perayaan
48 Hampa
49 Pengecut
50 Naluri Keibuan
51 Sempurna
52 Nasihat
53 Orang Asing
54 Tidak Boleh
55 Prasangka
56 Memabukkan
57 Tanggapan Orang Tua Adry
58 Kecurigaan Leon
59 Bertemu Mertua
60 Cinta Terbagi
61 Madu
62 Hari Pertama Di rumah Mertua
63 Tidak Cukup Rasa
64 Ibu Kandung
65 Semua Semu dan Palsu
66 Rencana Jahat
67 Fitnah
68 Kemarahan Leon.
69 Penolakan
70 Harapan
71 Fakta
72 Bahagianya Kesederhanaan
73 Gubuk Reyot
74 Jebakan Membahayakan
75 Alasan
76 Hati Roy
77 Membawa Kenangan
78 Mencari
79 Prasangka Buruk
80 Fitnah Keji Apalagi?
81 Mengakui Kesalahan yang Tidak Dilakukan
82 Perhatian
83 Dipecat!
84 Pemeriksaan
85 Membutuhkanmu
86 Manipulatif
87 Murka
88 Menutup Diri
89 Kunci Jawaban
90 Ingin Kembali Bersama
91 Naluri Pria
92 Rindu
93 Di sisimu
94 Jujur
95 Momen Romantis
96 Cepat
97 Sarapan yang menyiksa
98 Cinta Buta
99 Gangguan
100 Tekad Bulat
101 Cek Kosong
102 Pulang Kembali
103 Pertengkaran
104 Selingkuh
105 Perintah Istri
106 Pelakor
107 Sesal
108 Menunggu Jandamu
109 Ujian Sesungguhnya
110 Wanita Kalangan Bawah
111 Menahan Rasa
112 Salah jangan baca dulu
113 Meledak
114 Tidak beres
115 Resiko
116 Kejujuran Roy
117 Pelajaran
118 Tamparan Keras
119 Membawa Kembali
120 Proses Persalinan
121 Tidak Menganggap
122 Pinta Raina
123 Cinta Sejati
124 Rencana Hari Akhir
125 Rahasia Keluarga
126 Serangan Awal
127 Tertarik
128 Rencana Tersembunyi
129 Kecurigaan Roy
130 Perjodohan
131 Makan Malam yang Menegangkan
132 Tugas Penting
133 Menakhlukan
134 Rayuan Gombal
135 Bahaya Mengancam
136 Terjebak Pesona Memikat
137 Kiriman pesan
138 Promosi My Hot Boss
139 Pengirimmu
140 Tujuan
141 Apa Niatmu datang kemari?
142 Pilihan Hidup
143 Melawan Sakit
144 Pengganggu Tua
145 Wajah Kaku
146 Kekasihmu?
147 Kacamata Salah
148 Berkhianat
149 Bermain dengan Maut
150 Sesal dalam Amarah
151 Roy
152 Rindu yang Berbalas
153 Anak Terbaik
154 Keinginan Gila
155 Mentolelir Kesalahan yang Sama
156 Makan Malam yang Hangat
157 Panik Dan Gugup
158 Berbagi Pengalaman
159 Modus Nakal
160 Mencoba Melupakan
161 Niat Baik
162 Mewujudkan Impian Suami
163 Membujuk
164 Kesempatan Kedua
165 Serangan Mendadak
166 Terbaik Untukmu
167 Tergoda
168 Tidak Romantis
169 Bangun Pagi
170 Kembali ke Rumah
171 Serius
172 Jodoh Tuhan
173 Jangan Berjanji!
174 Tragedi
175 Kecewa dan Terluka
176 Perlawanan
177 Keinginan
178 Kesengajaan
179 Menantu Sakit
180 Kacau
181 Kabar Baik
182 Terbukanya Tabir
183 Kemarahan Adry
184 Halangan Besar Kebahagiaan
185 Keluarga Utuh
186 Cucuku
187 Tidak Percaya
188 Ibu dan Anak
189 Kematian
190 Garam untuk Menabur Luka
191 Saling Memaafkan
192 Sahabat Tengil
193 Sindrom Caucavade
194 Sepasang Anak Kembar
195 Bukan Dia
196 Mimpi Buruk
197 Mengikuti Kata Hati
198 Hanya Orang Asing
199 Kebersamaan
200 Butuh Penjelasan
201 Tidak Berhak!
202 Ibu Terbaik
203 Pengumuman
204 Hadiah Luar Biasa
205 Siapa Ayahnya?
206 Pikir Panjang
207 Gaya Ekstrim
208 Melarikan Diri
209 Monster Kecil
210 Lamaran kedua
211 Kejutan
212 Patut Diperjuangkan
213 Terbiasa
214 Mengingat Hal Buruk
215 Ramai
216 Alasanmu?
217 Terluka Dalam
218 Petuah Sangat Dokter
219 Nyaman
220 Menjadi Besar
221 Wajah Polos dan Hati Polos
222 Sesepuh Yakuza
223 Menunggu
224 Gombal
225 Tidak Sangka
226 Status Hubungan
227 Di Usir
228 Balasan Setimpal
229 Cemburu pada Orang Mati
230 Semua Jawaban
231 Telah Dewasa
232 Tidak Sakit
233 Mengadu
234 Mengeluarkan Isi Hati
235 Pria Hangat
236 Kala Rindu Melanda
237 Siksaan
238 Sukar di tebak
239 Takut
240 Keakraban
241 Stamina Bagus
242 Kecewa dan Terluka
243 Bertemu dengan Adik
244 Menyatukan Dua Jiwa
245 Merencanakan Pernikahan
246 Rencana Baru
247 Biang Masalah
248 Dingin dan Cuek
249 Berpisah
250 Terpuruk
251 Kabar Bahagia
252 Melupakan Sebagian
253 Jeli
254 Malaikat Penolong
255 Istri Simpanan
256 Pulang Kembali
257 Gadis Nakal
258 Masa Lalu Kelam
259 Cemburu Buta
260 Di kibuli
261 Berbalik Arah
262 Bukan Lawan
263 Akhir Kisah
264 Pengumuman
265 Kebahagiaan.
266 Extra Bab
Episodes

Updated 266 Episodes

1
Anak Gelap
2
Rencana Menyewa Rahim
3
Dua Pilihan Sulit
4
Mungkinkah?
5
Pernikahan Settingan
6
Insting
7
Prasangka
8
Egois
9
Perjanjian Batal
10
Penyesalan yang Datang Terlambat
11
Rencana Licik
12
Menahan Perasaan
13
Pengorbanan Nita
14
Hinaan
15
Habis pula Kesabaran
16
Dua Hati yang Terluka
17
Orang Asing
18
Perjanjian
19
Ironi hidup
20
Kehilangan Kendali
21
Bahagia diatas Luka
22
Jujurlah!
23
Dilema
24
Pilihan Sulit
25
Mengendalikan Kematian
26
Lebih Baik Disembunyikan
27
Kebersamaan
28
Deal or No Deal
29
Kebiasaan Baru
30
Orang ketiga
31
Pelajaran
32
Saingan Baru
33
Terbawa Arus
34
Membalikkan Situasi
35
Balasan Terindah namun Menyiksa
36
Kecentilan
37
Bayar Di Muka
38
Serakah
39
Ketegangan
40
Apakah Kau Marah?
41
Sayang
42
Jika Singa Betina mulai Marah
43
Panggilan Ayah
44
Hancurnya Impian
45
Menggila
46
Tamu Tidak Diharapkan
47
Akhir dari Perayaan
48
Hampa
49
Pengecut
50
Naluri Keibuan
51
Sempurna
52
Nasihat
53
Orang Asing
54
Tidak Boleh
55
Prasangka
56
Memabukkan
57
Tanggapan Orang Tua Adry
58
Kecurigaan Leon
59
Bertemu Mertua
60
Cinta Terbagi
61
Madu
62
Hari Pertama Di rumah Mertua
63
Tidak Cukup Rasa
64
Ibu Kandung
65
Semua Semu dan Palsu
66
Rencana Jahat
67
Fitnah
68
Kemarahan Leon.
69
Penolakan
70
Harapan
71
Fakta
72
Bahagianya Kesederhanaan
73
Gubuk Reyot
74
Jebakan Membahayakan
75
Alasan
76
Hati Roy
77
Membawa Kenangan
78
Mencari
79
Prasangka Buruk
80
Fitnah Keji Apalagi?
81
Mengakui Kesalahan yang Tidak Dilakukan
82
Perhatian
83
Dipecat!
84
Pemeriksaan
85
Membutuhkanmu
86
Manipulatif
87
Murka
88
Menutup Diri
89
Kunci Jawaban
90
Ingin Kembali Bersama
91
Naluri Pria
92
Rindu
93
Di sisimu
94
Jujur
95
Momen Romantis
96
Cepat
97
Sarapan yang menyiksa
98
Cinta Buta
99
Gangguan
100
Tekad Bulat
101
Cek Kosong
102
Pulang Kembali
103
Pertengkaran
104
Selingkuh
105
Perintah Istri
106
Pelakor
107
Sesal
108
Menunggu Jandamu
109
Ujian Sesungguhnya
110
Wanita Kalangan Bawah
111
Menahan Rasa
112
Salah jangan baca dulu
113
Meledak
114
Tidak beres
115
Resiko
116
Kejujuran Roy
117
Pelajaran
118
Tamparan Keras
119
Membawa Kembali
120
Proses Persalinan
121
Tidak Menganggap
122
Pinta Raina
123
Cinta Sejati
124
Rencana Hari Akhir
125
Rahasia Keluarga
126
Serangan Awal
127
Tertarik
128
Rencana Tersembunyi
129
Kecurigaan Roy
130
Perjodohan
131
Makan Malam yang Menegangkan
132
Tugas Penting
133
Menakhlukan
134
Rayuan Gombal
135
Bahaya Mengancam
136
Terjebak Pesona Memikat
137
Kiriman pesan
138
Promosi My Hot Boss
139
Pengirimmu
140
Tujuan
141
Apa Niatmu datang kemari?
142
Pilihan Hidup
143
Melawan Sakit
144
Pengganggu Tua
145
Wajah Kaku
146
Kekasihmu?
147
Kacamata Salah
148
Berkhianat
149
Bermain dengan Maut
150
Sesal dalam Amarah
151
Roy
152
Rindu yang Berbalas
153
Anak Terbaik
154
Keinginan Gila
155
Mentolelir Kesalahan yang Sama
156
Makan Malam yang Hangat
157
Panik Dan Gugup
158
Berbagi Pengalaman
159
Modus Nakal
160
Mencoba Melupakan
161
Niat Baik
162
Mewujudkan Impian Suami
163
Membujuk
164
Kesempatan Kedua
165
Serangan Mendadak
166
Terbaik Untukmu
167
Tergoda
168
Tidak Romantis
169
Bangun Pagi
170
Kembali ke Rumah
171
Serius
172
Jodoh Tuhan
173
Jangan Berjanji!
174
Tragedi
175
Kecewa dan Terluka
176
Perlawanan
177
Keinginan
178
Kesengajaan
179
Menantu Sakit
180
Kacau
181
Kabar Baik
182
Terbukanya Tabir
183
Kemarahan Adry
184
Halangan Besar Kebahagiaan
185
Keluarga Utuh
186
Cucuku
187
Tidak Percaya
188
Ibu dan Anak
189
Kematian
190
Garam untuk Menabur Luka
191
Saling Memaafkan
192
Sahabat Tengil
193
Sindrom Caucavade
194
Sepasang Anak Kembar
195
Bukan Dia
196
Mimpi Buruk
197
Mengikuti Kata Hati
198
Hanya Orang Asing
199
Kebersamaan
200
Butuh Penjelasan
201
Tidak Berhak!
202
Ibu Terbaik
203
Pengumuman
204
Hadiah Luar Biasa
205
Siapa Ayahnya?
206
Pikir Panjang
207
Gaya Ekstrim
208
Melarikan Diri
209
Monster Kecil
210
Lamaran kedua
211
Kejutan
212
Patut Diperjuangkan
213
Terbiasa
214
Mengingat Hal Buruk
215
Ramai
216
Alasanmu?
217
Terluka Dalam
218
Petuah Sangat Dokter
219
Nyaman
220
Menjadi Besar
221
Wajah Polos dan Hati Polos
222
Sesepuh Yakuza
223
Menunggu
224
Gombal
225
Tidak Sangka
226
Status Hubungan
227
Di Usir
228
Balasan Setimpal
229
Cemburu pada Orang Mati
230
Semua Jawaban
231
Telah Dewasa
232
Tidak Sakit
233
Mengadu
234
Mengeluarkan Isi Hati
235
Pria Hangat
236
Kala Rindu Melanda
237
Siksaan
238
Sukar di tebak
239
Takut
240
Keakraban
241
Stamina Bagus
242
Kecewa dan Terluka
243
Bertemu dengan Adik
244
Menyatukan Dua Jiwa
245
Merencanakan Pernikahan
246
Rencana Baru
247
Biang Masalah
248
Dingin dan Cuek
249
Berpisah
250
Terpuruk
251
Kabar Bahagia
252
Melupakan Sebagian
253
Jeli
254
Malaikat Penolong
255
Istri Simpanan
256
Pulang Kembali
257
Gadis Nakal
258
Masa Lalu Kelam
259
Cemburu Buta
260
Di kibuli
261
Berbalik Arah
262
Bukan Lawan
263
Akhir Kisah
264
Pengumuman
265
Kebahagiaan.
266
Extra Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!