NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:33.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 23

Nadine tidak melepaskan tangannya dari rangkulan lengan Anwar. Nadine yang sangat merindukan papanya tentu tidak mau melewatkan sedikitpun waktu untuk bermanja dengannya. Nadine bahkan jalan sambil bersandar di bahu Papanya tanpa menyadari banyak pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan aneh.

“Sayang, kau mau makan apa?” tanya Anwar saat mereka sudah duduk di restoran di dalam hotel. Nadine memesan banyak makanan membuat Anwar merasa sangat sedih.

“Sayang, simpan ini yah,” Anwar memberikan amplop coklat pada Nadine. Dia berharap kali ini Nadine tidak lagi menolak pemberiannya.

“Tapi, Pa,” tapi untuk kesekian kalinya Nadine menolaknya. Dia benar-benar tidak mau menimbulkan pertengkaran antara Ibu tirinya dan Papanya.

“Tenang saja, sayang. Semua yang ada di dalam sini tidak di ketahui Tante Grace. Papa sudah lama menyiapkan ini. Lagi pula kamu juga anak Papa, semua yang Papa miliki juga milik kamu. Kamu jangan menolaknya. Papa mohon.”

Nadine menarik nafas panjang lalu mengambil amplop coklat yang entah apa isinya itu.

Tidak berapa lama makanan pesanan Nadine pun datang, dia yang tadi pagi hanya makan beberapa suap mie instan tentu sangat kalap melihat begitu banyak makanan yang sangat menggoda di depannya.

“Pelan-pelan, sayang. Makanan ini tidak akan kemana-mana. Kau habiskan semua pun tidak akan ada yang melarangmu,” mendapat teguran dari Papanya sungguh membuat hati Nadine menghangat. Sungguh dia sangat ingin hidup bersama Papanya dan mendapatkan waktu dan kasih sayang yang penuh.

Nadine mengangguk lalu makan dengan anggun, melihat Nadine mendengarkannya membuat Anwar tersenyum. Dia mengambil tisu dan membersihkan sekitar bibir Nadine yang terkena saos karena tadi makan teburu-buru. Nadine tersenyum bahagia, semua yang terjadi sudah terekam sangat baik di memorinya hari ini. Entah kapan hari seperti ini akan kembali terulang.

Selain menyimpan di memorinya, Nadine juga mengambil beberapa foto bersama Papanya dan mengirimkannya pada Arya. Tidak lupa juga Nadine mengucapkan terimakasih pada Kakaknya itu karena sudah mengatur waktu hingga dia bisa bertemu dengan Papanya dan menghabiskan waktu yang begitu menyenangkan.

Waktu yang begitu menyenangkan terasa berlalu sangat cepat, Anwar sudah harus kembali ke kantor karena ada rapat yang harus dia pimpin hari sore ini. Dengan berat hati pun Nadine melepas Papanya. Sebelum pergi, Anwar memberi ciuman hangat di kening anak gadisnya itu.

“Maafkan Papa yah, sayang. Papa janji suatu hari nanti kita akan menghabiskan waktu lebih banyak lagi berdua saja,” kata Anwar yang juga merasa sedih harus berpisah lagi dengan anaknya itu. Nadine menganguk dengan senyuman berusaha menutupi rasa sedihnya karena tidak mau membuat Papanya semakin merasa bersalah.

Mereka benar-benar mengakhiri pertemuan yang sangat manis itu saat Anwar masuk kedalam mobil. Nadine terdiam di depan pintu utama hotel melihat mobil yang membawa Papanya sudah jauh tak terlihat.

“Jadi ini sampingan kamu selain pura-pura jadi pacar Jonathan?” Nadine berbalik dengan cepat melihat siapa yang mengajaknya bicara.

Sofia Karla. Nadine menyebut nama itu dalam hatinya. Dia ingat wanita ini memiliki hubungan yang entah seperti apa dengan Jonathan.

“Apa maksud Anda?” tanya Nadine.

“Laki-laki tua itu tadi,” Sofia menunjuk ke arah jalan yang di lewati mobil Anwar dengan matanya.

“Saya nggak ngerti maksud Anda,” kata Nadine lalu berlalu meninggalkan Sofia.

“Kamu di bayar berapa sama Jo buat pura-pura jadi pacarnya. Tapi itu nggak penting sih, karena usaha Jo untuk membuat saya cemburu dengan membayar kamu sebagai pacarnya tidak akan berhasil karena saya tahu kalau kamu itu hanya perempuan bayaran,” Nadine merasa tidak terima dengan perkataan Sofia yang sangat merendahkan dirinya. Tapi dia tidak mau mengatakan kalau laki-laki tua yang Sofia maksud itu adalah Papa kandungnya.

“Anda sepertinya salah faham. Hubungan saya dengan Bapak yang tadi itu tidak perlu saya jelaskan kepada Anda. Tapi saya harus mengatakan kepada Anda kalau Jo sama sekali tidak membayar saya untuk menjadi pacarnya. Untuk apa? Saya dan Jo benar-benar jatuh cinta dan kami serius dengan hubungan kami.” Telak Nadine melihat perubahan yang sangat jelas di wajah Sofia.

“Oh, iya. Jo sama sekali tidak pernah mau mendengar nama Anda saya sebut, jadi saya yakin kalau Jo tidak perlu repot-repot membuat Anda cemburu karena Anda sudah bukan siapa-siapanya lagi.”

Nadine lalu pergi meninggalkan Sofia yang terlihat sangat jelas sedang menahan malu dan marah.

“Kamu bermimpi untuk menggantikan aku di hati Jo? Jangan harap!” Sofia pun masuk kembali ke dalam hotel dengan tangan yang terkepal kuat.

Sementara Nadine memegangi dadanya yang bergetar dengan hebat, entah kenapa dia merasa takut kebohongannya dengan Jo terbongkar. Lebih dari itu dia juga takut pada sorot mata Sofia yang sangat mengintimidasi.

Hari sudah gelap, Nadine langsung pulang ke rumahnya. Dia meletakkan amplop pemberian Papanya di atas tempat tidur dan langsung menghubungi Jonathan.

Di lain tempat, Jo yang sedang menerima tamu dari luar Negeri tentu terkejut mendapat panggilan telepon dari Nadine. Jo lalu meminta izin kepada tamunya untuk menjawab panggilan Nadine.

“Sepertinya panggilan yang sangat penting,” kata tamu itu saat Jo meminta Izin.

“Jawablah, Pak. Wanita biasa sangat curiga jika kita terlambat sebentar saja menjawab panggilannya,” Jo menaikkan alisnya. Dia heran kenapa tamunya itu bisa tahu kalau dia mendapat telepn dari seorang wanita, dari pacar pura-puranya.

Jo lalu menjauh dan segera mengusap layar ponselnya menjawab panggilan Nadine yang berdering lagi setelah panggilan pertama belum sempat di jawab Jo.

“Jo…” terdengar suara panik di ujung telepon yang membuat Jo juga ikut panik.

“Tenang, Nad. Kamu tarik nafas, terus cerita ada apa sampai kamu telepon saya,”

Nadine mengikuti sesuai arah Jo, dia menarik nafas lalu menceritakan pada Jo tentang pertemuannya dengan Sofia dan semua kata yang terucap dalam pertemuan kedua wanita itu. Tapi Nadine melewatkan bagian saat Sofia mengatakan sesuatu tentang dia dan Papanya.

Sekarang Jo yang menarik nafas, dia terkejut mendengar cerita Nadine tentang Sofia dan apa yang di ucapkan Sofia pada Nadine.

“Sekarang kamu dimana?” tanya Jo.

“Saya sudah di rumah,” jawab Nadine.

“Kamu tunggu, saya ke rumah kamu sekarang,”

“Eh, nggak perlu,” Jo mengkerutkan keningnya.

“Maksud saya, saya nggak apa-apa. Saya hanya menyampaikan ini sama kamu, saya juga mau istirahat,”

Sekali lagi Jo menarik nafas, “Ya sudah, kamu istrihata saja.” Katanya lalu mengkahiri panggilan telepon mendadak dari Nadine.

Jo pun kembali pada tamunya dan menyampaikan permintaan maaf karena sudah meniggalkan tamunya itu. Meski pikirannya tertuju pada Nadine, tapi Jo masih bisa melayani tamunya itu dengan baik. Semua berjalan lancar dan kesepakatan kerja sama pun terjalin.

Jo sangat ingin menemui Nadine dan melihat langsung keadaan gadis itu, tapi dia tetap menghargai Nadine yang tidak ingin di ganggu malam ini.

1
Rita Riau
apa mungkin Shofia,,,🤔 kayaknya mungkin,,,? sebab Shofia orang nya oleng bin stress,,,
Rita Riau
moga terus bahagia ya Jo Nadine ikut seneng,,
Rita Riau
si Alexa sedang menunggu kehancuran nya bener bener ulet bulu meresahkan
Konny Rianty
Akh...seneng thor bc nya, lanjut lg thor yg bnyk
Riyati Kasno
mantap deh...akhirnya mereka benar "jatuh cinta...🥰🥰
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,,,semangat ditunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih 💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
good job jo,,,hancurkan hama rumah tanggamu sampai gak bersisa
Riyati Kasno
waaaahh....Jo luar biasa...the best pokoknya👍👍
Rita Riau
mantap Jo,,, jgn dikasih kendor Shofia, muak juga dgn tingkah nya yg selalu ngerasa hebat,,
Rita Riau
akhirnya,,,,dan ga lama lagi bakal ada Jo junior,,🤔🤭♥️
Rita Riau
jgn pisahkan kan ya Thor Jo dan Nadine,,, bikin keduanya saling cinta.
awas Alexa ada cctv,,,, siap" di lengser dari hati Arya,,
Riyati Kasno
dasar ulet bulu....sok suci padahal boroknya banyak banget😭
Riyati Kasno
akhirnya😁😁mereka jatuh cinta
Zuraidah Zainal
Mending Anak hasil Perselingkuhan Daripada Elu Ibu Yang Tega Ngebunuh Anaknya Sendiri Demi Sebuah Ambisi!!! Anjay...
Konny Rianty
sebel nengok jo, nadine tinggalin aja si jo...
Nenden Lasminingsih
apa yang terjadi jo?kamu mau ballikan lagi sama sofia,,,kasihan nadine,,
Asri Yunianti
mungkin nadin salah faham
Riyati Kasno
wah...wah...wah...
seneng deh..kyaknya mereka mulai jatuh cinta...
Konny Rianty
iya thor, buat jo& nadine jatuh cinta biar kapok itu sofia....
Yunis WM: iya kk, udah otw 😊
total 1 replies
Rita Riau
lanjut Thor,,,, buat Jo dan Nadine saling jatuh cinta ♥️
Yunis WM: otw kk 😊🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!