Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta yang semakin terkuak
Bab 28
"...Darah Daging Yang Di Benci.."
Dengan langkah berat dan hati yang penuh gemuruh.., Antasari melangkah kan kaki nya menuju ruangan akad.
Suasana tegang sangat terasa di ruangan itu..semua orang yang hadir di sana hanya diam membisu dengan pikiran masing-masing.
Mereka semua tidak berani bersuara apa lagi untuk sekedar bertanya.. termasuk beberapa media yang hadir untuk meliput acara saklar tersebut.
Karena mereka tahu bagaimana kekuasaan dan kekuatan keluarga Mahadewa.
"Mohon maaf pak penghulu dan para hadirin.. pernikahan Tn Bima dan Nona Nelam kami undur dulu dalam waktu yang belum bisa kami pastikan.."Ucap Beni yang berdiri di samping Antasari.
Semua orang terkejut..apa lagi Bima yang langsung berdiri menatap tajam Antasari dan Beni..Sinta pun ikut berdiri.. sedangkan Nelam hanya menunduk kan wajahnya dan menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa maksud om Beni!!..apa apain ini pah.."!!??!Tanya Bima dengan suara keras penuh kemarahan dengan tatapan tajam ke arah Antasari dan Beni..
"Tenang dulu bro.."Bisik Bayu sambil menepuk pundak Bima.
"Pahhh..apa maksud semua ini..!!?? Tanya Sinta dengan suara parau dan mata berkaca-kaca.
"Kita akan membicarakan semua ini secara private di ruangan keluarga.."Jawab Antasari.
"Pak penghulu..kerabat..rekan rekan dan teman teman media yang hadir saya mohon maaf acara ini saya bubarkan.."Ucap Antasari dengan melangkahkan kaki nya ke ruang keluarga.
Wajah Bima semakin merah padam.. terdengar gemerutuk gigi nya yang menahan amarah dan tangannya mengepal keras.
"Ayo Bim ..kita ke ruang keluarga..kita dengarkan penjelasan dari bokap Lo.."Ucap Bayu sambil merangkul Bima mengikuti langkah Antasari.
Sinta menangis tersedu sedu..bi Sumi segera memeluk Sinta.
"Ayoo Nyonya kita kedalam..kita dengarkan penjelasan Tuan dulu.."Bi Sumi berkata sambil membawa Sinta yang ada di dalam pelukannya ke ruang keluarga.
Nelam masih tertunduk..dengan air mata yang mulai keluar dari sudut matanya.
"Sayang..ayoo ke dalam dulu nak.."Ucap bi Nur sambil merengkuh Nelam dan membawanya ke ruang keluarga.
Dokter Malik dan Beni ikut juga ke dalam.. setelah penghulu..tamu undangan..dan para awak media yang di undang pulang.
Setelah semua berkumpul di ruang tamu.
"Apa maksud semua ini Antasari!!????Tanya Sinta dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.
"Kamu telah menghancurkan kebahagiaan putera mu sendiri dan mempermalukan kami di depan orang banyak!!""Hardik Sinta lagi dengan penuh amarah.
Antasari memejamkan matanya sesaat..menarik napas dalam-dalam dan membuangnya kasar.
"Dari awal perjodohan Bima dan Nelam..aku sangat menyetujuinya dan merestuinya.. bahkan ketika Ijab Qabul itu akan di ucapkan aku sangat bahagia.."Jawab Antasari dengan raut wajah sedih.
"Ga perlu bertele tele pah.. langsung saja... katakan alasan papah melakukan semua ini.."Ucap Bima tak sabar dengan mata masih penuh amarah menatap Antasari tajam.
"Bima..kamu dan Nelam tidak boleh bersama dan sangat di larang untuk terikat pernikahan.."Ucap Antasari sambil menatap Bima sendu.
Tentu semua orang terkejut..
Nelam yang dari tadi menunduk langsung mengangkat wajahnya dan menatap Antasari penuh tanya.
"Memang nya ada hubungan apa Bima sama Nelam???!Tanya Sinta Sinis.
"Mahhh.. maafkan aku karena kesalahan dan kebohongan ku di masa lalu.. menumbuhkan rasa cinta pada hati yang tidak seharusnya.."Jawab Antasari dengan menatap nanar istrinya..dia benar benar bersalah pada Sinta karena pernah mengkhianati nya.
"Langsung saja..Apa maksud ucapan mu Antasari????!!!!!Tanya Sinta dengan berteriak histeris sambil menangis.
"Sabarr..tahan emosi Nyonya..biarkan Tuan menjelaskan dulu.."Ucap bi Sumi yang memeluk dan terus mengelus pundak Sinta.
Sinta menangis di pelukan bi Sumi.
"Nelam anak Sekar..."Ucap Antasari yang bagaikan petir untuk Sinta.
Bima tercekat memicingkan matanya kemudian saling tatap dengan Bayu.
Bima sudah tahu kemana arah pembicaraan Antasari.
Nelam dan Bi Nur juga tercekat.
"Apakah Antasari mengenal ibu ku??Apa hubungan ibu ku dengan keluarga mereka???"Tanya di dalam hati.
Sedangkan Sinta yang ada di dalam pelukan bi Sumi seketika menghentikan tangisnya saat mendengar nama Sekar..Sinta langsung melepaskan pelukan bi Sumi.
Sinta menghampiri tempat duduk Antasari kemudian...
"Plakkk....""Sinta menampar wajah Antasari.
"Kamu masih berani menyebut nama wanita pelacur itu di depan ku..hahhhh???!!Teriak Sinta dengan penuh amarah.
Nelam yang mendengar almarhumah ibu nya di hina tidak terima..dada nya bergemuruh hebat penuh amarah.
Dia memang gadis yang lemah yang hanya lebih banyak menangis tapi tidak dengan hinaan untuk Almarhumah ibu nya.
Dengan berani..Nelam berkata dengan lantang
"Jangan hina ibu ku..ibu ku bukan seorang pelacur.."Nelam berkata sambil berdiri dengan mata memerah penuh air mata.
Bi Nur pun ikut berdiri untuk menenangkan Nelam.
Semua mata memandang Nelam.
Tatapan tajam pun berpindah dari Antasari ke Nelam..
"Pantas saja kamu membela dia mati Matian.. mengobati nya..mengajak dia tinggal bersama kita..ternyata dia adalah anak mu dengan pelacur itu""Sinta berkata penuh amarah sambil menunjuk ke arah Nelam..sifat lembut penuh ke ibu an hilang sudah untuk Nelam.
"Aku bilang cukup..jangan hina ibu ku yang sudah meninggal.."Teriak Nelam.
"Ooo jadi perempuan pelakor itu sudah meninggal ????!""Ucap Sinta dengan senyum sinis.
"Kamu sengaja Khan datang di kehidupan putera saya untuk merayu nya??dan aku dengar kalau anak yang kamu lahirkan dari hasil perkosaan??Jangan jangan kamu bukan di perkosa tapi memang menjual diri..Cihhh buah tidak jatuh dari pohon nya..ibu sama anak sama sama pelacur...!!!Sinta berkata panjang lebar sambil meludah dan mencengkeram wajah Nelam.
"Cukup bu Sinta menghina kakak dan keponakan saya.."Ucap bi Nur sambil melepaskan cengkraman tangan Sinta di wajah Nelam sehingga Sinta terdorong sedikit ke belakang.
"Kurang ajar..berani sekali kamu.."Ucap Sinta dengan penuh amarah dan akan mengangkat tangan nya untuk menampar bi.Nur.
Belum sempat tangan Sinta menyentuh wajah bi Nur..tangan Bima menghalangi nya.
"Cukup mah..mamah tenang dulu..kalau mamah seperti ini masalah semakin rumit.."Ucap Bima sambil mengelus pundak Sinta
"Di sini aku dan Nelam korban dari masa lalu..kami ingin mendengar kan penjelasan dari kalian.."Ucap Bima lagi sambil membawa Sinta duduk kembali.
"Nelam..bi Nur kalian tenang dulu.. duduk lah kita bicarakan ini semua dengan kepala dingin.."Ucap Bima dengan tatapan nanar menatap Nelam..wanita yang tinggal selangkah lagi menjadi istrinya..tapi dia harus menerima kenyataan pahit.. kalau mereka tidak bisa menikah karena masa lalu.
"Terimakasih Bim..kamu sudah memberikan kesempatan papah.."Ucap Antasari dengan telapak tangan Sinta yang tergambar di wajah nya.
"Nelam adalah anak Sekar ..wanita yang pernah papa nikahi 26 tahun yang lalu.."Ucap Antasari lagi.
"Wanita pelakor.."Ucap Sinta sinis.
"Mahhhhh..."Ucap Bima sambil mengelus pundak mamahnya.
"Papah menikahi Sekar..dan Sekar hamil anak papah..anak itu adalah Nelam... benar Pah?Tanya Bima dengan mata terpejam sambil menarik napas..sesak dada nya untuk menerima kenyataan ini.
"Iya Nelam anak papah sama seperti kamu Bima.."Ucap Antasari berkaca kaca.
"Kamu dan Nelam adik kakak.. saudara kandung..jadi tidak mungkin kalian menikah..maafkan papah..!!"Antasari berkata sambil menunduk..terasa buliran hangat keluar dari sudut matanya.
Bima memejamkan matanya.. menahan gemuruh amarah..kecewa dan kesedihan..tangan nya mengepal keras menahan emosi di dada nya.
sedangkan Sinta berteriak histeris.
"Kamu memang bajingan Antasari..aku mencintaimu dengan tulus tapi kamu selalu menghianati ku dengan wanita pelacur itu dan sekarang kamu membawa anak haram itu dalam kehidupan kita.."Teriak Sinta histeris sambil menghampiri Antasari memukul mukul nya dengan membabi buta..
Dokter Malik yang dari tadi menyimak.. langsung menghampiri Sinta.. .langsung memegangi Sinta dan coba menenangkan nya.
"Tenang Sinta.. jangan seperti ini.."Ucap Dokter Malik yang terus coba menenangkan Sinta.
Tapi emosi Sinta semakin tak terkendali..dia menendang.. memukul,mencakar dan melempar semua barang disana ke arah Antasari..
Tidak ada pilihan lain.. Dokter Malik meminta tolong Beni..Bayu dan Bima memegangi Sinta dulu..
Dokter Malik buru buru lari ke mobilnya untuk mengambil tas medis nya.
Setelah mengambil tasnya.. Dokter Malik langsung menuju ruang keluarga dan segera menyuntikkan obat penenang ke Sinta.
Tubuh Sinta pun langsung terjatuh lemas.
Bima langsung memegang tubuh Sinta.
"Bawa mamah mu ke kamar Bim.."Ucap Dokter Malik.
Bima mengganguk.
Dengan bantuan Bayu..Bima mengangkat tubuh Sinta ke atas.
Sementara Nelam menangis tersedu sedu.
"Bi Nur.. tolong bawa Nelam.juga ke kamar
.biar Nelam tenang.."Ucap Dokter Malik kepada bi Nur
"Baik dok.."Jawab Bi Nur sambil mengangguk.
"Ayoo sayang...kita ke kamar dulu..biar kamu tenang.."Ajak Bi Nur.
"Aku tidak mau tinggal di rumah ini lagi bi..aku ingin pergi dari sini""Jawab Nelam sambil menangis tersedu sedu.
"Iya sayang.. setelah kamu tenang kita akan segera pergi dari sini.."Ucap bi Nur sambil mengelus kepala Nelam
Nelam tidak menjawab..dia masih tetap menangis
Bi Nur pun mengajak Nelam berdiri.
Saat Nelam akan meninggalkan ruangan itu.,
Antasari ingin segera menghampiri Nelam tapi di tahan oleh Beni.
"Jangan sekarang pak Antasari.. biar kan dulu Nelam.. tunggu suasana tenang.."Ucap Beni sambil menahan lengan Antasari.
Antasari menghela napas berat sambil menghentikan langkahnya.
Nelam dan Bi Nur pergi dari ruangan itu.
Kini hanya tinggal Antasari.. Dokter Malik..Beni dan para pekerja yang sedang membersihkan ruangan yang hancur berantakan akibat ulah Sinta.
"Biar aku obati dulu luka luka mu.."Ucap Dokter Malik sambil membuka tas obat nya.
Antasari sedikit meringis saat bibir nya yang sobek , pipi nya yang lebam dan luka cakarannya di obati.
"Wahh ternyata perempuan itu buas sekali ya..kalau sudah ngamuk kayak harimau lepas dari kandang"""Ucap Dokter Malik sambil geleng-geleng kepala.
"Ga usah ngeledek.."Ucap Antasari dengan tatapan kesal ke Dokter Malik
Dokter Malik hanya mengangkat bahu nya dan tersenyum simpul.
"Pak Antasari..kalau bapak baik baik saja.?.saya mau pamit dulu""Ucap Beni
"Iya Ben aku baik baik saja..pulang lah..""Jawab Antasari
"Kalau bapak ada apa apa langsung hubungi saya.."lanjut Beni
Antasari mengangguk.
"Saya pamit dulu dok.."Ucap Beni sambil mengangguk ke arah Dokter Malik.
Dokter Malik membalas anggukan Beni..
Kini hanya Dokter Malik dan Antasari.
Setelah selesai mengobati luka Antasari.
Dokter Malik pamit pulang.
Antasari pun naik ke atas menuju ruang pribadinya sekaligus di jadikan ruang kerjanya.
********************
Apa yang akan terjadi selanjutnya...
Bagaimana hubungan Bima dan Nelam setelah fakta nya kalau mereka adalah kakak beradik.
Ikuti terus ya karena masih banyak fakta fakta yang belum terkuak..
Selalu minta dukungan nya..Vote..Like dan komen.
.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak