Demi menyelamatkan perusahaan sang papa yang hendak dikuasai oleh pamannya yang tamak, Menta terpaksa menyetujui perjodohannya dengan Raf seorang tuan muda pewaris tahta kerajaan bisnis yang sudah menjadi rekanan sang papa. Pernikahan yang dipaksakan tersebut sesungguhnya membuat Menta sangat tertekan, sikap dingin Raf ditambah kisah cinta pria itu dengan seorang model cantik pun membuat hubungan keduanya semakin seperti orang asing. Mungkinkah Menta dan Raf bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Aku
"Hey" Raf yang melihat Menta sedang duduk termenung di depan brankas milik sang papa yang berada di ruang kerjanya menyapanya dengan lembut.
"Kak, kenapa disini? kakak tidak melanjutkan makan?" Menta terperanjat.
"Aku menunggumu" Raf tersenyum tulus.
"Oh, iya sebentar" karena merasa tidak enak hati telah membuat Raf menunggunya, maka gadis itu pun bergegas meletakkan surat nikahnya ke tempat semula.
"Ayo" kemudian Menta berjalan menuju meja makan.
Cukup lama mereka makan dalam diam setelah tragedi kedatangan Tyo tadi. Menta yang sudah tidak nafsu makan pun hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Kau tidak makan?" Raf paham bahwa suasana hati gadis itu sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
"Eh kenapa?" suara Raf membuyarkan lamunan Menta.
"Sejak tadi kau hanya mengaduk-aduk makananmu saja" kata Raf.
"Emmm itu, aku sudah kenyang" Menta merasa sudah tidak lapar lagi.
"Tapi kau tadi baru makan sedikit" Raf melihat piring itu masih penuh.
"Nanti kalau aku lapar aku pasti akan makan lagi" kemudian ia merapikan makanan yang sejak tadi hanya diaduk-aduk saja, membuat Raf geleng-geleng kepala.
"Kak, aku masuk kamar duluan ya, nanti kalian berdua tidur di kamar kakak saja, aku tidak apa-apa kok tidur sendiri" Bas yang sudah selesai makan malam dan mulai mengantuk berkata kepada sang kakak.
"Iya, baiklah, selamat malam Bas, mimpi indah ya" Menta tersenyum kepada sang adik.
"Selamat malam, semoga mimpi indah juga ya kak" Bas memang anak yang sangat sopan.
..........
"Ini" Raf menyodorkan segelas susu hangat untuk sang istri yang sejak tadi hanya duduk di tempat tidur dalam diam.
"Apa ini?" Menta bertanya, padahal ia tau kalau itu adalah segelas susu hangat.
"Kau kan tadi belum makan dengan benar" katanya sambil duduk mensejajarkan diri di sebelah Menta.
"Oh, terima kasih" jawab Menta sambil menerima gelas itu.
"Minumlah, kau harus memiliki banyak energi untuk dapat melawan pamanmu itu" Raf tersenyum jahil.
"Baiklah" Menta kemudian meminum susunya dengan sekali teguk, membuat tepian bibirnya jadi belepotan penuh susu.
"Tunggu" Raf yang melihat ada sisa susu di bibir Menta, langsung menyentuhnya dengan ibu jari untuk membersihkan.
"Kak" gadis itu terkejut ketika bibirnya disentuh dengan sangat lembut oleh jari Raf.
Sepersekian detik tatapan mata keduanya saling beradu. Secara reflek Raf langsung memagut bibir mungil itu dan merasai sisa susu yang masih tertinggal di sana. Sementara Menta yang diserang secara tiba-tiba hanya bisa diam terpaku saja. Ia yang begitu syok seperti tidak memiliki tenaga sama sekali untuk membalas atau menolaknya. Cukup lama Raf memangut sang istri dan merasakan manisnya sisa susu yang tertinggal.
"Emppppp" setelah sadar Menta langsung mendorong sang suami menjauh.
"Maaf" Raf yang sadar bahwa Menta menolaknya kemudian beringsut menjauh.
"Selamat malam kak" kemudian menarik selimut dan berbalik memunggungi Raf dengan degub jantung yang berpacu begitu kencang.
"Selamat malam" jantung Raf pun sama halnya. Entah mengapa nafasnya jadi seperti habis lari beberapa putaran saja. Tanpa sadar senyum mengembang di bibirnya saat ia melihat siluet tubuh Menta yang memunggunginya.
..........
"Ma jangan pergi, Menta takut ma hiks hiks hiks" isak tangis terdengar di tengah sepinya malam.
"Ma, Menta ikut mama saja ya, paman sangat jahat ma" tangan gadis itu menggapai-gapai sesuatu yang tak terlihat.
"Menta, Menta, bangunlah" Raf yang sering melihat sang istri mengigau seperti ini hampir setiap malam sudah tidak kaget lagi.
"Menta" ia terus mengguncang tubuh Menta untuk menenangkannya.
"Kak hiks hiks hiks" gadis itu sudah tersadar namun masih dengan sisa isak tangisnya.
"Tenanglah" kemudian Raf memeluk sang istri dan mengelus kepalanya.
"Hiks hiks hiks" rasa sedih masih tersisa dihati Menta.
"Tidur lagi ya" Masih sambil memeluk Menta sambil mengecup keningnya dengan lembut.
"Aku takut kak, paman sangat jahat" gadis itu merengek seperti anak kecil.
"Kan ada aku, dia tidak akan berani macam-macam denganmu, jadi tidur lagi saja ya" kembali mengecup kening Menta.
"He em" setelah yakin bahwa Raf memang bisa melindunginya, Menta pun kembali tidur. Dengan mudah gadis itu kembali terlelap dalam tidurnya setelah mendapat pelukan hangat dari Raf. Degup jantung Raf yang menempel tepat di telinga Menta seperti irama musik mengantar tidur bagi gadis itu.
"Tidurlah yang nyenyak, aku akan menjagamu, aku pastikan bahwa pamanmu yang tamak itu tidak akan bisa menyentuh harta Putra Angkasa barang satu sen pun!" bisiknya kepada sang istri yang sudah terlelap kembali. Meskipun tidak ada cinta di hati Raf untuk Menta, namun melihat bahwa gadis itu sangat kasihan dengan segala kesulitan hidupnya diusia yang masih sangat muda, membuat Raf terenyuh.
............
Halo semua, terima kasih ya atas kesetiaannya membaca novel ini.. Oya mohon terus dukung Rosi melalui like, komen, vote, hadiah, favorit dan share ya (mumpung hari senin nih, harinya vote sedunia heheheheh)
Happy Reading all..
