Istri Pengganti Tuan Muda Yang Cacat

Setelah makan siang mereka kembali ke kantor, namun di perjalanan Barley merasa mulas di perutnya.

Barley memperlaju mobilnya, karna sudah tak tahan ia pun berhenti di sebuah musholah

Setelah memarkir mobilnya, Barley keluar dari mobil dengan tergesa-gesa.

Santi melihat dengan heran, namun ia tak sempat menanyakan hal tersebut.

Hampir setengah jam Santi menunggu Barley, namun belum juga tanda-tanda Barley akan keluar.

Santi turun keluar dari mobil, untuk mencari keberadaan Barley.

Baru beberapa langkah, ia melihat Barley sedang merapikan celananya.

"Kenapa Tuan?"tanya Santi.

"Aku sakit perut, pagi tadi kamu pesan cappuccino dan siang ini kamu pesan es teh untuk ku, perutku menolak meminum itu semua," dengus Barley.

Santi tersenyum simpul melihat Barley yang mengeluarkan keringat dinginnya, namun juga merasa iba.

Mereka kembali ke mobil, melihat wajah Barley yang terlihat pucat ada rasa cemas di hati Santi.

"Tuan, tuan baik-baik saja kan?"tanya Santi.

Barley melirik sinis ke arah Santi.

"Kenapa tuan minum semua itu jika memang tuan tak bisa meminumnya?" dengus Santi.

Barely menatap sekilas kearah Santi kemudian kembali memandang ke arah lurus, *Benar juga katanya, jika memang minuman itu tak cocok di perutku kenapa aku minum, ah bodohnya aku,* umpat Barley dalam hatinya.

***

Amora menui Aldo di tempat yang sudah mereka sepakati, si sebuah kamar hotel bintang lima.

Kehadirannya sudah sangat di tunggu Aldo saat itu.

"Hai sayang," ucap Aldo ketika melihat Amora berdiri mematung di depan pintu.

"Sudahlah sudah cukup basa-basinya," dengus Amora yang langsung masuk kedalam kamar tersebut.

Amora mendaratkan bokongnya di atas sofa empuk, kemudian menyalakan matches untuk membakar rokok yang ada menempel di bibirnya.

Aldo ikut mendaratkan bokongnya pada sofa empuk di samping Amora.

"Kenapa kau ingin sekali menikahi pria itu, apa kau tak puas hanya bermain dengan ku, "tanya Aldo.

"Aku butuh suami yang selevel dengan ku, sedangkan dengan mu--."Amora.

"Hubungan kita hanya sekedar saling membutuhkan, aku membutuhkan mu dan kau juga membutuhkan ku, tanpa ada ikatan apapun, jadi jangan berharap banyak dari ku, lagi pula aku mencintai Barley."ucap Amora seraya menyesap asap rokoknya kemudian meniupkannya ke udara.

Aldo tersenyum menyeringai, ia pun mendekat ke arah Amora, "Ayo sayang, hari ini aku akan membuatmu terbang tinggi di angkasa, " ucapnya seraya menarik tangan Amora.

Amora tersenyum, ia menekan puntung rokoknya pada asbak yang ada di atas meja.

Mengikuti kemana Aldo membawanya.

Aldo melepas semua pakaian penutupnya, setelah itu ia juga melepas semua penutup tubuh Amora.

Pertempuran sengit terjadi di siang itu dengan hasil imbang sama-sama meuaskan dan terpuaskan.

Aldo menjatuhkan tubuhnya di samping Amora seraya mengatur nafas.

"Jadi kapan eksekusinya?"tanya Aldo.

"Ehm, akan ku beri tahu jika Santi pergi sendiri, aku tak ingin kejadian sama terluarang lagi, aku tak ingin calon suamiku ikut celaka." Amora.

"Kau awasi saja dia! lakukan seolah-olah sebuah kecelakaan, kau bisa menabraknya saat ia berada di luar, " ucap Amora seraya turun dari ranjang.

"Mau kemana kau terburu-buru?"tanya Aldo.

"Aku harus pergi, sebentar lagi calon ibu mertua ku pulang, dan aku harus bersandiwara jadi calon memantu yang baik untuknya, " sahut Amora seraya memakai kembali pakainya.

Amora melempar segepok uang ke arah Aldo, itu untuk servismu, akan ku tambah jika kau berhasil membuat Santi celaka," ujarnya seraya mengenakan sling bagnya.

***

Setelah minum obat diare,Barley merasa sedikit baikan, seperti janjinya, ia akan mengantar Santi kerumah orang tuanya.

Sebelum pulang, mereka singgah di salah satu swalayan.

"Ayo turun," ajak Barley ketika mobil nya merapat di parkiran.

Santi melepas seatbelt nya, kemudian ikut turun bersama Barley.

Barley menarik sebuah trolley yang akan di gunakannya sebagai tempat menaruh barang belanjaan.

Mereka menuju rak makanan instan dan makanan pokok.

Barley juga membeli, beberapa potong daging sapi dan ayam, buah-buahan serta sayur-sayuran.

"Untuk apa semua ini tuan?"tanya Santi.

"Untuk orang tuamu?" sahut Barley.

"Ehm kenapa banyak, sekali mereka hanya tinggal berdua," selanya lagi.

"Emangnya kenapa? makanan ini bisa di simpan dalam frezeer kan?"Barley

"Iya terserah kau saja," cetus Santi.

Setelah trolley tersebut penuh, mereka langsung menuju meja kasir untuk membayar.

Barley mengerti jika kedua orang tua Santi membutuhkan itu semua, karna sejak kepergian Sania, mereka hanya mengandalkan sisa tabungan dan warisan dari mendiang Sania, sedangkan pak Harjo sendiri mengalami struk ringgan.

Melihat sikaf dan kepedulian Barley terhadap orang tuanya ia merasa sedikit haru, ternyata di balik keangkuhannya Barley punya sikap yang lembut.

Setibanya di sana mereka di sambut haru oleh ibunda Santi.

Mereka begitu merindukan putri mereka yang tinggal satu-satunya.

Santi keluar dari mobil Barley, degan sedikit berlari menghampiri ibunya.

"Santi, kamu pulang juga, Nak," ucapnya seraya memeluk putrinya.

"Iya Bu, Santi kangen."Santi

"Bapak mana Bu?"tanya Santi.

"Bapakmu, belajar mengemudi mobil, katanya mau daftar taxi online Nak," papar Asti.

Kalau gitu kita masuk.

Mereka pun masuk dan meninggalkan Barley yang menentameng belanjaan.

Melihat Barley yang menenteng belanjaan, ibu Asti menghampirinya.

"Menantu kenapa kau repot-repot," ujar Asti seraya meraih kantong belanjaan.

"Tak apa Bu, biar saya bawa langsung ke dapur."Barley.

Asti memeriksa barang belanjaan yang Barley bawa, karna melihat Barley membawa bahan mentah ia pun berinisiatif untuk memasak makan malam untuk mereka.

"Santi, buatkan suami mu minum, ibu akan memasak untuk makan malam kita." Asti.

"Iya Bu, biar Santi bantu memasak bu." Santi beranjak dari duduknya menuju dapur.

Barley merasa bosan karna di tinggal sendiri, ia pun berkeliling-keliling rumah sembari mengingat kenanganya bersama Sania di rumah itu.

Barley berjalan menuju sebuah kamar, kamar tersebut merupakan kamar mendiang Sania.

Ratusan foto-foto mending Sania dan dirinya terpajang di sana bahkan mereka sempat mengambil beberapa gambar foto pre -wedding sebelum Sania pergi.

Barley menatap sedih foto tersebut,telapak tangan lembut mengusap foto Sania, bulir bening pun menetes di pipinya.

" Aku merindukan mu sayang," ucap Barley dengan air mata yang menggatung ragu di dagunya.

Barley mencium foto tersebut dan memeluknya dengan erat.

"Aku merindukan mu sayang, aku tak bisa mencintai seseorang seperti aku mencintaimu." Barley.

***

Santi membuat minuman untuk Barley, karna tak mendapatinya berada di ruang tamu, ia pun mencari keberadaan suaminya tersebut, dan menemukan Barley berada di kamar mendiang kakaknya.

Dengan matanya sendiri ia melihat dan mendengar langsung ucapan yang langsung dari mulut Barley.

Santi menitikan air matanya tanpa di duga.

Kau tak kan bisa mencintai ku, karna ku tahu kau hanya mencintainya.

Santi berlalu dari sana dengan menghapus titik air matanya, entalah kenapa hatinya begitu sakit ketika menyadari suaminya mencintai orang lain meski pun itu adalah kakaknya.

Aku tak mungkin melanjutkan pernikahan ini, pernikahan yang tak pernah ku impinkan, suami ku sendiri hanya menjadi kan ku tumbal dari cintanya yang tak pernah terwujud.

Santi semakin sedih, ia pun naik kelantai atas menuju kamarnya.

Santi menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Akhh Akh!!! Aku ingin terlepas dari jerat pernikahan in!," seru Santi seraya berteriak menutup telinganya.

Bersambung jangan lupa tinggalkan jejak.

Hey guys, jangan di skip ya, sambil nunggu Author up mampir di novel author yang lain yuk dengan judul

KENAPA HARUS MENIKAH DENGAN MU, Menceritakan seorang gadis remaja yang mengalami trauma akibat di jodohkan oleh ayahnya dengan pria tua hanya untuk menebus hutang sang ayah bernama Aira.

Tak hanya itu, Aira yang melarikan diri dari ayahnya, ternyata kembali di jual oleh pamanya sendiri di rumah pelacuran.

Kerasnya hidup yang ia jalani membuat ia menjadi depresi dan menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa.

Tak sampai di situ, Aira kembali di jadikan taruhan oleh kedua playboy kampus yang paling kaya dan paling ganteng antara Romeo dan Reynaldi.

Barang siapa yang kalah mereka harus menikahi pasien rumah sakit jiwa, siapa sangka keduanya justru menemukan Aira seorang pasien yang mengalami trauma kekerasan dalam hidupnya.

Ternyata Romeo justru jatuh cinta pada Aira yang menjadi calon istri Aldi akibat ia kalah dalam taruhan, bagaimana Aira menjalani kisah cinta segitiganya, rumah tangga yang tak terbayangkan sebelumnya,.karna restu dari ibu mertua tak juga ia dapati,.hingga Aira berkali-kali tersangkut kasus hukum.

Dibalik kerasnya hidup, penderitaan dan cobaan yang bertubi-tubi namun Aira punya cita-cita yang tinggi, sanggupkah Aira mewujudkan cinta dan cita-citanya, kisah romantis di selingi komedi dan berbagai hikmah dapat kita petik dari kisah ini, mampir ya guys,.rugi banget karna kisahnya yang tak biasa.