Istri Pengganti Tuan Muda Yang Cacat
Matahari bersinar cerah di pagi hari ini.
Barley sengaja membawa Sania untuk menunjukan kepada calon istrinya tersebut, sebuah gedung yang akan di gunakan sebagai tempat mereka melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan mereka.
Sania tergaman melihat gedung yang khusus di buat Barley hanya untuk pesta pernikahan mereka, sebuah Aula besar dan mewah dengan dinding terbuat dari kaca dan kristal.
Sania mengedar pandangannya kesegala arah matanya mulai berkaca kaca, melihat gedung dua lantai tersebut, tanpa terasa air mata menetes di pipinya.
"Sayang, kau membangun ini hanya untuk sebagai tempat resepsi pernikahan kita?"tanya Sania pada Barley dengan mata yang takjub.
"Iya sayang, aku persembahkan gedung ini sebagai bukti cinta ku pada mu,"ucap Barley.
Mendengar jawaban Barley, Sania pun terharu dan langsung menghambur memeluk Barley.
"Terima kasih sayang," ucap Sania lirih.
"Iya Sayang, saat kau menerima tunangan ku, aku langsung memesan design khusus untuk merancang gedung ini."
"Aku ingin seperti raja Shah jahan yang membangun Tajmahal sebagai bukti cinta nya pada istrinya Mumtaz mahal, dan aku membangun gedung ini yang akan di gunakan sebagai tempat kita untuk mengikrarkan cinta kita." Barley.
"Di sini, di tempat ini, di antaran ribuan pasang mata, akan ku katakan pada dunia, bahwa aku mencintai mu, dan kau akan menjadi pengantin untuk pertama dan terakhir bagi ku, Sania." Barley.
Sania semakin terharu bulir bening mulai membasahi pipinya kembali.
"Oh Sayang, aku sungguh beruntung memiliki mu,"ucap Sania sambil memeluk Barley.
"Akulah yang beruntung memiliki mu sayang," ucap Barley sambil mengecup bibir Sania.
Netra indah Sania berbinar, dengan segenap rasa ia membalas kecupan hangat pria yang berhasil menundukan hatinya tersebut.
Beberapa lama mereka saling beradu, menyesap, mengulum dengan lembut hingga terdengar suara decapan.
Gairah Barley mulai memuncak, ia pun menundukan wajahnya masuk kedalam ceruk leher Sania.
"Aku menginginkan mu sayang," ucap Barley.
"Aku sangat tergila-gila pada mu," imbuhnya lagi.
"Aku bisa gila jika kehilangan mu," tambah Barley sambil mencium cerut pada leher jenjang Sania.
Sania tersenyum geli," Sayang, aku tahu itu, tapi kita tak akan melakukanya sebelum kita menikah, kau ingat janji mu?" ujarnya seraya mendorong pelan tubuh Barley.
"Oh sayang tiga bulan itu waktu yang sangat lama bagi ku,"ucap Barley seraya kembali mengecup bibir Sania.
"Tidak sayang, ngak lama kok, kamu harus sabar karna tinggal selangkah lagi aku akan jadi milikmu, jadi jangan rusak kesetian dan juga cinta kita ya." Sania tersenyum, kemudian menjauh dari Barley.
Barley tersenyum simpul, seperti apa pun ia menggoda Sania, nyatanya ia tak pernah berhasil mendapatkan kegadisan Sania.
Itulah yang membuat Barley memutuskan dan menjatuhkan pilihannya pada Sania.
Sania wanita 24 tahun berhati lembut, ia seorang yang sederhana dan berasal dari keluarga yang sederhana.
Namun karirnya di dunia entertainment membuat namanya melambung bak roket.
Banyak sekali pengusaha dan dari kalangan artis papan atas berniat untuk meminang Sania.
Namun Sania tetap kukuh pada cinta kepada Barley, mantan playboy yang jutek dan angkuh namun selalu bucin di hadapannya.
Pertemuanya pertamanya dengan Barley sekitar 5 tahun yang lalu, saat itu ia Sania hanya seorang model yang baru menepaki karirnya.
Sania adalah bintang iklan dari produk shampoo dan sabun dari perusahan ayah Barley.
Pada awalnya Barley bersikaf dingin terhadap Sania, karna menurutnya Sania sema seperti waniya yang lain, yang menyukainya hanya karna ketampanan dan kekayaan Barley.
Di saat wanita-wanita yang lain mendekati Barley, Sania justru menjauhinya, bahkan bersikaf acu.
Bukannya tak tertarik pada sosok Barley, tapi Sania sadar diri, jika ia dan Baeley bagaikan bumi dan langit.
Jadi ia tak pernah berharap atau pun apalagi mencoba mendekat pada Barley.
Sikaf Sania yang cuek dan bersikap acu justru membuat tuan muda pewaris tahta tersebut penasan.
Barley berkali-kali mendekati Sania namun Sania tetap acu, Sania malah memilih dekat dengan salah satu photographers yang biasa menjadi rekannya.
Berkali kali menyatakan cintanya pada Sania, namun Barley tak pernah berhasil mendekati gadis cantik dan manis tersebut, hingga membuat Barley semakin penasan terhadapnya.
Di saat semua gadis memimpikan dekat denganya, Sania justru menolak cintanya.
"Maaf tuan, saya ngak pantas untuk anda, anda bisa punya pacar yang selevel dengan Anda,"ucap Sania sopan sambil menakup kedua telapak tangannya di dada, saat pertama Barley menyatakan cintanya, kemudian gadis itu berlalu begitu saja dari hadapan Barley.
Tak hanya sekali, Barely mencoba lagi dan jawabanya tetap sama.
Bukan nya membenci gadis tersebut dan menjauhinya, Barley justru semakin penasaran dan tergila-gila.
Setelah puluhan kali di tolak oleh Sania, Barley tetap tak menyerah, malah ia semakin yakin akan cintanya terhadap gadis tersebut.
Dan enam bulan yang lalu, Barley melamar Sania.
Barley meminta Sania untuk ikut dengan nya pada suatu tempat.
Awalnya Sania mengira ia akan di bawa kemana-mana oleh Barley, sehingga ia sempat menolak.
Namun Barley tak menyerah, ia terus membujuk Sania untuk ikut, karna merasa kasihan Sania pun ikut bersama Barley, dan itu yang pertama kalinya mereka berada di mobil berdua saja.
Sania kaget saat dirinya melihat keluar jendela, sepanjang jalan terpajang baliho-baliho besar yang berisi pernyataan cinta Barley terhadapnya.
"Lihat lah Nia, Nia aku sungguh sungguh mencintai mu," ucap Barley sambil menunjukan ucapan cinta di sertai dengan kata marry me, "di setiap titik papan reklamae.
Benar saja,beberapa papan reklame yang mereka lewati itu bertulis kan marry me Sania, dengan gambar dua cincin indah sebagai background.
Hal itu membuat Sania tersanjung dan terharu hingga berurai air mata, ia tak menyangka jika Barley benar-benar serius mencintainya.
Sesampai nya mereka di sebuah restoran Barley kembali memberi kejutan kepada Sania.
Saat itu ia membawa kedua orang tua beserta keluarga besar Sania di sebuah restoran mewah, dan di sana Barley langsung menyatakan maksudnya kepada kedua orang tua Sania, jika ia serius ingin menikahi Sania, karna ia sangat mencintainya.
Barley membawa Sania menghadap kedua orang tuanya, kemudian Barley berlutut seraya menyodorkan cincin berlian di hadapan Sania.
"Will you marry me?" tanya Barley.
Sania menangis haru, begitu pun kedua orang tuanya, sungguh Barley benar benar membuat Sania tak sanggup menolaknya.
"Yes," ucap Sania singkat, karna ia tak mampu berucap lagi.
Sania meraih cincin tersebut seraya menangis haru.
Iya tak menyangka, lelaki sesempurna seperti Barley bisa menundukan dan mengabaikan keegoisan dan kesombongannya selama ini, Hanya untuk mendapatkam hati dari seorang gadis sederhana seperti dirinya.
Setelah enam bulan berlalu, sejak peristiwa lamaran romantis tersebut, Kini tinggal tiga bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan impian mereka.
Sania masuk kedalam mobil, dimana Barey selalu membuka pintu mobil untuk sang pujaan hatinya tersebut.
"Terima kasih sayang,"ucap Sania sambil melempar senyum manisnya kearah Barley.
"Sayang apa gedung itu akan di gunakan hanya untuk pesta pernikahan kita saja?"tanya Sania pada Barley.
"Ngak juga Sayang, nantinya setelah kita resepsi pernikahan kita selesai, gedung tersebut akan beralih fungsi sebuah taman bermain untuk anak-anak kita nantinya, di sana aku buat arena bermain untuk anak-anak kita"ucap Barley dengan semangat.
"Ah Sayang, kalau saran ku sih, setelah kita menikah, kau hibahkan saja gedung tersebut untuk kepentingan umum atau sosial, panti jompo atau apalah gitu, yang bisa jadi ladang amal buat kita sayang, rumah tangga kita akan sakinah dan berkah karna akan mendapat doa-doa dari orang yang mendiami gedung itu," usul Sania.
"Ehm. bagaimana ya?"tanya Barley sambil menyeritkan dahinya.
Sania menatap Barley dengan senyum tipis, hingga Barley tak mampu menolak keinginan kekasihnya tersebut.
"Sayang aku tak bisa menolak keinginan mu, akan kulakukan apa saja untuk ratuku yang tercinta ini," ucap Barley sambil mencium punggung tangan Sania.
"Gitu dong, sayang, i love you," ucap Sania.
"I love you too sayang, aku memang tak salah memilih mu, selain cantik kau juga baik, bagi ku tak ada wanita sesempurna dirimu sayang," ucap Barley.
"Sayang, jangan puji aku seperti itu, aku merasa tak layak, sudah antar aku pulang," pinta Sania.
"Siap ratuku," ucap Barley.
Barley membawa mobilnya keluar dari tempat proyek tersebut.
Hai reader, mohon dukungannya ya setelah baca, biasakan untuk like komen beri hadiah juga boleh, he he ngak maksa loh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Dapur Mami
mampir
2024-03-24
0
Juwita
Hai kaka othor yg cantik 👍😘
2023-02-11
1
223
baguss
2023-01-01
0