cerita tentang perubahan para remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Bagiku, orang yang hidup dengan nyaman, menjadi orang baik benarkan, seorang pengemis tidak akan punya waktu untuk mengurusi orang lain, bahkan seorang pengemis akan memberikan anaknya makan terlebih dahulu, begitukan"
"Benar itu yang meski dilakukan seorang ibu".
Obrolan demi obrolan tentang bu titin pada masa lalu, mereka sampaikan sesuai pendapat mereka masing-masing tentang bagaimana seharusnya yang di lakukan seorang ibu pada anaknya jika mengalami gangguan mental.
Apa yang di perbincangkan nenek kiki dan temanya didengar oleh rangga yang berada diluar ruangan, kini ia menjadi sedikit paham mengapa ibunya meninggalkan dirinya pada saat itu. Lalu ia melangkah pergi menuju taman kota yang berada tidak jauh dari rumah.
Sambil menikmati pemandangan kota malam hari, dimana disekitar taman itu banyak dihiasi lampu-lampu kelap-kelip, serta langit yang cerah penuh bintang.
"Ada leher bebek, ayam goreng, udara malam ini, begitu dingin" ucap jihan antusias.
"Jika tidak suka, jangan dimakan" sahut zidan, menghampiri rangga bersama jihan.
"Aku mau makan, aku tahu kakak tidak membawa jaket, pakai ini jangan sampai flu" ucap jihan memberikan jaket yang dibawanya pada rangga.
"Ayo makan bersama" ajak zidan. Kemudian duduk lesehan di dekat rangga begitu juga dengan jihan. Mereka duduk melingkari bekal makanan yang mereka bawa.
"Biar aku saja yang bagi, yang ini untukmu dan yang ini untukmu" ucap rangga, membagikan secara rata pada jihan dan zidan serta dirinya sendiri.
"Ini untukku, terimakasih, selamat makan, bismillah" ucap jihan kemudian membaca doa makan dan segera melahap makanan tersebut dengan perlahan.
"Hem, enak sekali, rasanya" ucap jihan sambil menggigit sedikit bebek goreng miliknya.
"Apa ayah sudah tidur" tanya rangga.
"Tentu saja, diakan harus bangun jam empat pagi untuk memasak" jawab jihan kemudian melanjutkan makan.
"Apa ada bintang kejora malam ini" tanya jihan lagi.
"Menurut informasi dari berita akan ada sekitar pukul satu hingga dua malam" jawab rangga.
"Apakah kita bisa melihat bintang meteor?" Tanya zidan.
"Kalian ingat kita menunggu bintang andromeda dua tahun lalu, dan apa yang terjadi kita tidak melihat bintang apapun, kita malah digigit nyamuk sampai bentol semua" sahut jihan mengingatkan peristiwa dua tahun lalu.
"Kali ini berbeda, saat ini hujan tidak turun, cuaca cukup cerah" sahut rangga.
"kita pasti akan melihatnya, tunggu saja, Kali ini juga ada hujan meteor leonid, ini peristiwa langka" tambah zidan yakin.
Meteor Leonid adalah hujan meteor yang terjadi setiap tahun dan mencapai puncaknya pada pertengahan bulan November:
Terjadi antara tanggal 15 dan 19 November, tetapi biasanya jumlahnya sedikit
Meteornya terang dan berwarna-warni
Bergerak sangat cepat dengan kecepatan 44 mil atau 71 kilometer per detik
Dianggap sebagai salah satu meteor tercepat
Termasuk salah satu hujan meteor tertua yang pernah tercatat dalam sejarah
Sumbernya dari komet Tempel-Tuttle
Cenderung meningkat tajam setiap 33 atau 34 tahun, yang merupakan periode orbit komet induknya.
Hujan meteor Leonid bisa dilihat tanpa peralatan khusus. Saat batuan dari luar angkasa memasuki atmosfer Bumi, hambatan dari udara membuat batuan tersebut menjadi sangat panas. Hal ini menyebabkan udara bersinar di sekitarnya dan meninggalkan ekor berapi di belakangnya.
"Aku telah makan begitu banyak cemilan, di tengah malam seperti ini, aku bisa jadi gemuk" ucap Jihan sambil terus mengunyah makanan.
"Maka kurangi makan" ledek zidan sambil mencubit pipi gembul gadis itu.
"Aku ini sedang dalam masa pertumbuhan",sahut Jihan. "Kali ini berbeda, saat ini hujan tidak turun, cuaca cukup cerah" sahut rangga.
"kita pasti akan melihatnya, tunggu saja, Kali ini juga ada hujan meteor leonid, ini peristiwa langka" tambah zidan yakin.
Meteor Leonid adalah hujan meteor yang terjadi setiap tahun dan mencapai puncaknya pada pertengahan bulan November:
Terjadi antara tanggal 15 dan 19 November, tetapi biasanya jumlahnya sedikit
Meteornya terang dan berwarna-warni
Bergerak sangat cepat dengan kecepatan 44 mil atau 71 kilometer per detik
Dianggap sebagai salah satu meteor tercepat
Termasuk salah satu hujan meteor tertua yang pernah tercatat dalam sejarah
Sumbernya dari komet Tempel-Tuttle
Cenderung meningkat tajam setiap 33 atau 34 tahun, yang merupakan periode orbit komet induknya.
Hujan meteor Leonid bisa dilihat tanpa peralatan khusus. Saat batuan dari luar angkasa memasuki atmosfer Bumi, hambatan dari udara membuat batuan tersebut menjadi sangat panas. Hal ini menyebabkan udara bersinar di sekitarnya dan meninggalkan ekor berapi di belakangnya.
"Aku telah makan begitu banyak cemilan, di tengah malam seperti ini, aku bisa jadi gemuk" ucap Jihan sambil terus mengunyah makanan.
"Makanya kurangi makan" ledek zidan sambil mencubit pipi gembul gadis itu.
"Aku ini sedang dalam masa pertumbuhan" sahut jihan sambil menepis tangan zidan.
"Masa pertumbuhan apanya, lihat perutmu ini" ucap rangga sambil mencubit perut jihan yang terlihat sedikit gendut.
"Kakak, awas kamu" ucap jihan sambil memukul dan menendang rangga agar berhenti menggodanya.
Sambil menikmati dinginnya malam, dan menunggu datangnya bintang kejora, mereka terus bercanda satu sama lain.
"Aku penasaran kapan kita akan melihat bintang kejora" ucap zidan.
"Itu disana, oh bukan itu pesawat" ucap jihan menunjukkan ke arah suatu benda yang terlihat berkelap-kelip dari langit.
Malan semakin larut, suasana nampak hening, ketiga saudara tersebut dengan sabar tetap menunggu datangnya bintang kejora di taman belakang warung.
Zidan dan Rangga duduk sambil melihat langit dan pemandangan kota sekitar yang banyak dihiasi lampu. Sementara jihan tengah beristirahat di antara keduanya.
"Kamu tidak bertanya kenapa ibumu meninggalkanmu dulu?" tanya zidan pada rangga membuka obrolan.
"Tidak" jawab rangga.
"Hah, tidak penasaran?" Tanyanya lagi.
"Tidak" jawabnya santai.
"Oh". ucap zidan kemudian tertunduk.
"Aku sudah tahu, mengapa ibuku meninggalkanku, untuk apa penasaran" ucap rangga.
"Maksudnya" tanya zidan penasaran.
"Dia tidak meninggalkan aku, dia hanya meninggalkan semua hal dari masa lalunya" ucap rangga menjelaskan.
"Kelihatanya kita ini, seperti anak yang tidak diinginkan, bisa ditinggal seenaknya" sahut zidan asal.
"Jangan bicara sembarangan, jika ibumu, datang dan menjemputmu kembali, sudah tentu dia akan kembali untukmu" jawab rangga memberi nasehat pada zidan.
"Jika dia tidak menginginkanku, dia meninggalkanku, dan jika dia menginginkanku dia akan pasti menjemputku kembali, dia pikir siapa!" Timpal zidan tidak terima.
"Ibumu" sambar rangga.
Zidan menghela nafas panjang mendengar ungkapan saudaranya. Kemudian berubah posisi duduknya dari semula bersila kini ia meluruskan kakinya.
"Ketika ibumu datang mencarimu, bagaimana perasaanmu?" tanya zidan.
Rangga terdiam sesaat lalu menjawab.
"Tidak ada perasaan apa-apa, aku merasa dia sangat merepotkan, tapi melihat kehidupannya yang cukup baik sekarang, rasanya seperti melepaskan semua beban dalam hidup" jawab rangga.
"Apa kamu khawatir jika ibumu tiba-tiba datang datang mencarimu, jadi kamu mencoba untuk menyiapkan mental!" Tanya rangga menembak.
"Persiapan mental apaan!, Jika dia kembali, aku akan minta supaya mengembalikan uang ayah yang lebih dulu, lalu mengusirnya, apa kamu pikir aku sama sepertimu!, Tidakkah!" ucap zidan penuh percaya diri.
Ditunggu komentarnya.