NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Yang Kedua

Ternyata Aku Yang Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / Poligami
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Nanda Afrilya adalah seorang gadis yang berusia 21 tahun yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Ia terpaksa menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya sebagai bayaran pada orang kaya yang telah memberikan hunian baru pada warga panti karena panti asuhan tempatnya dibesarkan telah digusur.

Ia pikir dengan menikah, ia akan meraih kebahagiaan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Hidupnya yang sejak kecil sudah rumit, malah makin rumit sebab ternyata ia merupakan istri kedua dari laki-laki yang telah menikahinya tersebut.

Lalu bagaimanakah ia menjalani kehidupan rumah tangganya sedangkan ia hanyalah seorang istri yang tak diinginkan?

Mampukah ia bertahan?

Atau ia memilih melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.28 Perhatian

Setelah melihat Nanda sudah cukup tenang, Gathan pun mengajak Nanda makan malam. Tak lama kemudian, Freya pun menyusul dengan memasang wajah ramah. Nanda yang masih diliputi kesedihan pun menunduk saat melihat kedatangan Freya.

"Ekhem ... Nanda, benar kan nama kamu Nanda?" panggil Freya setelah ia duduk di samping Gathan. Sedangkan Nanda duduk di seberang Gathan.

Surti baru saja selesai menghidangkan semua menu makan malam, setelah itu ia menyingkir dengan segera.

"I-iya, mbak." jawab Nanda gugup.

Gathan terdiam , berniat menyimak apa yang ingin disampaikan Freya pada Nanda. Dari gaya bicaranya, sepertinya Freya tidak dalam mode ingin bertengkar jadi ia cukup menjadi penyimak.

"Begini ... " Freya menggigit bibirnya sendiri seolah ragu untuk bicara. "Nanda, saya minta maaf banget atas kejadian siang tadi. Saya ... saya khilaf. Kau pasti mengerti kan kalau aku itu cemburu. Bagaimanapun aku belum terbiasa dengan kehadiranmu sebagai maduku karena itu aku marah, kesal, kecewa karena cemburu. Jadi ya gitu, aku emosi terus acak-acak kamar kamu. Kamu mau kan maafin aku?" ucap Freya lembut seraya tersenyum sendu penuh penyesalan.

Nanda mengangkat wajahnya dan menatap wajah sendu Freya kemudian tersenyum.

"Nanda nggak papa kok, mbak. Nanda nggak marah. Nanda mengerti bagaimana perasaan mbak. Maafin Nanda juga ya mbak, tapi beneran Nanda dan Mas Gathan bukan sengaja janjian buat jalan, nggak. Mas Gathan cuma mau jemput Nanda soalnya mama ada keperluan. Kebetulan di sana Nanda ketemu Kak Alfi terus dia ngajak nonton. Pas banget waktu Mas Gathan datang, dia jadi ikutan juga. Maafin Nanda juga ya, mbak!" ucap Nanda penuh penyesalan.

"Iya nggak papa kok. Kalaupun kalian emang jalan beneran nggak papa kok kan udah suami istri jadi wajar. Apalagi semua orang tau kalau kamu itu istrinya Gathan nggak kayak mbak yang ... yang hanya ... hiks ... hiks ... "

"Mbak ... " Nanda bingung saat mendengar penuturan Freya yang tidak lengkap juga ambigu apalagi setelahnya Freya menangis seperti ada sesuatu yang mereka sembunyikan, tapi apa Nanda tidak tau.

"Fre ... " panggil Gathan seraya menggenggam tangan Freya. "Udah bicaranya, kita makan dulu." lanjut Gathan agar kedua wanita itu berhenti membahas masalah sore tadi.

"Eh m.. maaf ... maaf mas aku udah kacauin makan malam kita." ujar Freya seraya menyeka air matanya.

Gathan hanya diam seperti biasa, datar, tanpa ekspresi, apalagi kata.

Baru saja Nanda ingin mengisi piring Gathan dengan nasi, tapi ia kalah cepat dari Freya. Lalu ia hendak menyendokkan lauk untuk Gathan dan lagi-lagi ia kalah cepat dari Freya. Hingga saat ingin mengambilkan air minum pun harus kalah dari Freya. Nanda hanya bisa menahan kekecewaannya dalam hati. Malam ini ia kehilangan kesempatan melayani Gathan sama sekali. Bahkan saat ingin membuatkan teh pun langsung diraih Freya.

"Biar mbak aja, Nan, kamu makan aja." ucap Freya sambil tersenyum.

Senyum itu begitu cantik, pantas saja Gathan menyukai Freya pikir Nanda. Terlalu sering berpikir positif nyatanya membuatnya tak mampu membedakan sesuatu yang benar-benar tulus ataupun modus.

...***...

Siang ini pekerjaan Gathan di kantor sangat banyak sehingga ia tidak sempat pulang ke rumah untuk makan siang seperti kebiasaannya akhir-akhir ini.

"Pak, sebentar lagi bapak ada meeting dengan pimpinan KSM Group di cafe Starla." ujar Tio, asisten pribadi Gathan.

"Di cafe Starla? Siapa yang menentukan lokasinya?" tanya Gathan penasaran.

"Asisten pribadi pimpinan KSM Group sendiri, pak." ujar Tio seraya menatap iPad miliknya.

"Hmm ... baiklah. Siapkan semua berkas-berkasnya. Kita berangkat 10 menit lagi." ujar Gathan seraya menatap jam tangan yang melingkari lengannya.

Di saat bersamaan, di sebuah rumah yang megah, tampak seorang gadis cantik sedang sibuk berkutat dengan adonan brownies. Setelah adonannya jadi, ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang dan memasukkannya ke dalam oven. Tak lupa ia mengatur suhu dan timer agar kuenya matang dengan sempurna.

Setelah beberapa saat, Nanda memeriksa kuenya yang ternyata sudah matang. Dengan wajah berbinar, Nanda membuka oven itu dan mengeluarkan kuenya. Namun saat ia berbalik hendak meletakkan kue tersebut di atas meja untuk dikeluarkan dari dalam loyang, seseorang menabraknya hingga kue yang masih dalam loyang panas itu jatuh dan menimpa kakinya.

"Awww .... sssh ... " Nanda terkejut dan seketika meringis saat loyang panas itu menimpa kakinya.

"Oooops ... sorry. Makanya, hati-hati kalau jalan." ucap Freya dengan seringai mengejek membuat Nanda shock saat melihat Freya kembali seperti saat pertama kali mereka bertemu.

"Non Nanda ... non Nanda nggak papa?" tanya Surti panik saat mendengar pekikan Nanda. Saat itu ia sedang di ruang cuci baju jadi tidak melihat apa yang terjadi. "Ya Allah non, kaki non melepuh. Ayo non, mbak bantu berdiri!" ucap Surti sambil membantunya berdiri.

"Halah lebay! Cuma kayak gitu aja nangis. Dasar cengeng. " ejek Freya membuat Nanda makin terkejut. Akhirnya ia menyadari, semua kelembutannya tadi malam adalah palsu.

"Mbak, kenapa mbak lakuin ini? Apa salah Nanda?" tanya Nanda dengan mata berkaca-kaca. Wajahnya bahkan telah memerah karena menahan perih yang menjalar di kakinya.

"Heh, bodoh! Kau tanya kenapa aku lakuin ini? Terus kau tanya kenapa aku jahat padamu? Otakmu ini sebenarnya ada dimana sih? Tentu saja aku begini karena dirimu yang dengan berani-beraninya masuk ke dalam kehidupanku dan Gathan. Masih tanya kenapa, hah?" pekik Freya murka. Api amarah yang sejak semalam ditahannya dan ditutupinya, akhirnya menguar keluar.

"Tapi ini juga bukan kemauanku. Mengapa mbak nggak protes ke mama Lavina aja?"

Freya terkekeh saat mendengar Nanda menyebut nama Lavina, mama. Ia saja tidak pernah diakui sekalipun oleh Lavina lalu gadis ini dengan cepat membuat Lavina menyayanginya bahkan memintanya memanggil mama.

"Mama? hahaha ... brengs*k! Semua ini memang karena wanita tua bangka itu. Andai ia tidak ikut campur urusanku, semua pasti takkan jadi seperti ini." desisnya mengingat bagaimana Lavina begitu menentang keberadaan dirinya di sisi Gathan sebagai seorang istri.

"Non, udah non, kita obatin lukanya dulu nanti keburu infeksi." ucap Surti alih-alih melerai pertengkaran dua nyonya rumah itu.

Freya melirik Nanda sebentar lalu beranjak dari sana sambil menghentakkan kakinya.

Sedangkan Surti, ia segera membantu Nanda duduk di salah satu sofa, kemudian bergegas mengambil kotak p3k dan membersihkan permukaan kulit kaki Nanda yang merah dan mulai melepuh. Setelah itu, ia mengusapkan salep di permukaan kulit itu.

Entah bagaimana, tepat di saat Nanda sedang meringis kesakitan, tiba-tiba ada sesosok tubuh yang berdiri menjulang tinggi di hadapan Nanda. Surti yang terkejut sampai tak sengaja menekan luka bakar Nanda hingga Nanda tak sengaja menjerit.

"Aaargh ... " pekik Nanda.

"Aduh, aduh, maaf non, maaf, mbak nggak sengaja." ujar Surti penuh penyesalan.

"Kakimu kenapa?" tanya Gathan datar. Tapi dari sorot matanya terlihat ada sedikit kekhawatiran di dalamnya.

"Ah, ini ... ini nggak papa kok, mas. Cuma luka kecil aja. " dusta Nanda berusaha tenang.

Lalu Gathan berjongkok di depan kaki Nanda membuat Nanda tak enak hati dan segera menarik kakinya agar tidak diperhatikan Gathan. tapi Gathan justru menarik kaki Nanda dan memperhatikannya. Dahinya berkerut dalam.

"Ini kau sebut luka kecil?" dengus Gathan.

Lalu Gathan berdiri. Nanda pikir Gathan marah atau mau pergi dan tak mempedulikannya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, ia menyelipkan tangannya di antara lipatan kaki dan sebelahnya lagi di belakang pundak lalu dengan entengnya Gathan mengangkat Nanda entah kemana.

Nanda pikir ia akan dibawa ke kamar, tapi ternyata Gathan memasukkannya ke dalam mobil membuat Nanda bingung sendiri.

"Kita mau kemana, mas?" tanya Nanda saat ia telah di dudukkan di kursi belakang.

Gathan diam saja. Ia justru memutar dan masuk ke dalam mobil.

"Antarkan kami ke rumah sakit segera!" titah Gathan pada Erwin membuat Nanda tersenyum bahagia. Tentu ia bahagia, sebab Gathan mulai memperhatikannya dan cukup mengkhawatirkan keadaan dirinya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Rita Sari
Luar biasa
Eka Nur Aisah
/Good//Good//Good//Good/
Purnawati Ipung
Luar biasa
aryuu
kereeennnnnnn
aryuu
mantap novel otor /Drool//Drool/
aryuu
bukan pah aku bukan Nanda, aku kesurupan pah
aryuu
semoga bukan kuntilanak /Chuckle/
May Keisya
emg rmh ga ada cctvnya apa...kan kaya raya trs ceo lagi,biasanya pinter n cerdas
May Keisya
tio???jgn2 kakanya si fre
May Keisya
kak Alfi ma aku aja tapi aku udah punya suami ma dua bocil😂😂
May Keisya
pasti ada drama..menikah hny Krn tanggung jawab,mungkin bapaknya Freya lagi drama pura2 lumpuh akibat ditabrak gathan...ini aku masih menerka2 wkwkwk
May Keisya
dijebakkah
May Keisya
ayu Thor bukan alfi
Les Tary
maunya duitnya doang tp ga mau ngurusin lakinya
Las Mawati
dikasih tau dulu lah suami nya
Las Mawati
cerita nya bagus
Andri
bpk e pak doni
Andri
la koyok lampir yo kabeh wedi
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹☕☕☕☕☕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!