Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28
Ketika fakta yang menyakitkan itu terungkap dari orang lain maka ada rasa kepercayaan hilang dengan sendirinya..
Sny
****
Keesokkan harinya
"Pagii sayang " ucap Riko meletakkan makanan dimeja saat melihat delia yang duduk melihat sang suami
Delia tersenyum menatap sang suami, Riko
"Pagi mas.." ucap delia tersenyum
Riko berjalan mendekat kearah delia yang sedang duduk. Lalu mengecup kening dengan penuh cinta
"Bagaimana ada keluhan kah? " tanya riko menatap delia
" Semua udah baikkan mas, terimakasih ya " Ucap delia
"Iya sayang, sama-sama.." Jawab riko tersenyum
"sarapan dulu ya biar cepat pulih lagi " Sambungnya dengan meletakkan semangkuk bubur
"Lah mas gak sarapan juga ?" Tanya delia saat melihat satu mangkuk bubur
"Kamu aja sarapan aku nanti aja " ucap riko sambil mengaduk-ngaduk bubur didalam mangkuk.
"Aku makan sendiri aja mas, aku masih bisa kok " ucap delia dengan mengambil alih sendok yang riko pegang
Terlihat jelas wajah kecewa riko namun ia tutupi dengan senyuman
"Baiklah, aku pamit kekamar ya mau ganti pakaian dulu" ucap Riko dengan mengusap kepala delia
Delia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Riko melangkah kan kaki berjalan kearah kamar sedangkan delia sedang menikmati sarapan bubur yang dibuat oleh Riko
Setelah Bubur telah habis delia kembali ke dalam kamar
dengan langkah yang gontai sedikit pelan ia kembali kekamarnya
Samar-samar delia mendengar percakapan riko dengan seseorang melalui sambungan telepon
Terlihat dari suara riko yang terlihat seakan menahan emosinya entah apa yang ada di fikiran Delia terlihat wajah yang sedih seakan tak rela melepaskan suaminya yang telah menghianati ikatan suci yang telah terjalin
Namun ada niatnya akan meninggalkannya seandainya Sinta sang istri muda hamil mengandung anak dari sang suami riko.
Sakit, marah dan kecewa itu yang di rasakan delia saat ini. Namun ia juga mengerti bahwa cinta tak kan bisa dipaksakan
Ia tahu jika sinta adalah sang mantan kekasih dari suaminya dan pernikahan mereka pun hanya keterpaksaan. Tidak ada alasan untuknya menahan sang suami seandainya ia lebih memilih sinta di bandingkan dirinya yang tak diinginkan
Perlahan kakinya berjalan mendekat pintu, tangannya memutar knop pintu
Terlihat riko yang sedangkan mengancing kan bajunya Riko yang sadar akan kehadiran delia pun tersenyum lalu tangannya sibuk merapikan kemejanya
Delia berjalan kearah Riko, tangannya terulur menyentuh baju yang dikenakan riko merapikan serta mengaitkan kancing-kancing baju riko dengan penuh sabar
Riko terpaku melihat delia sang istri
"Dah selesai. Sudah rapi mas " ucap delia dengan tersenyum merapikan kemeja riko
Dengan sigap Riko menarik tangan delia lalu memeluk tubuh sang istri
Pelukan yang selama ini hilang, pelukan yang bisa membuatnya nyaman, pelukan yang selama ini bisa membuatnya bahagia. Pelukan yang selama ini dirindukan
Kini pelukan itu kembali, kembali bersamanya memberikan kesan kenyamanan membuatnya merasakan kebahagiaan
"Terimakasih " Ucapnya dengan tubuh yang masih mendekap sang istri seakan tak ingin ia lepaskan
"Terimakasih telah ada untukku, terimakasih telah memberikan kesempatan untukku terimakasih untuk semuanya. Dan maafkan aku bila aku belum bisa menjadi suami yang kamu inginkan "
"Delia aku mohon tetap lah bersama ku tolong jangan pernah tinggalkan aku apapun yang terjadi.." ucapnya
Delia melepaskan pelukan sang suami, Riko.
"Tatap lah aku apakah ada wajah dan sorot mata ku untuk berpaling darimu ?" Ucap delia
"Kamu tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu,apapun itu dan bagaimana pun. Namun kau juga tau jika aku sangat tidak menyukai penghianatan atau pun kebohongan." ucap delia tersenyum menatap riko
Riko yang mendengar kata-kata delia pun merasa risau ada rasa ketakutan yang tak bisa ia ungkapkan
"Maka tolong jangan pernah berbohong, apapun itu tolong katakan" sambung delia dengan diakhiri mencium pipi riko