NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.27 (Hanya sebagai selir hatimu)

Alfaro membuka matanya, saat dari jendela kamar cahaya matahari menelusup masuk kedalam jendela kamar utama. Di lihatnya Arumi yang masih tertidur lelap di sampingnya, ia sekilas terlihat terseyum lalu beranjak dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi.

Selang beberapa saat Arumi juga terbangun. Ia menoleh ke kanan kiri, semuanya terasa begitu asing. perlahan ia bangkit, duduk di atas tempat tidur, mencoba menormalkan diri karena baru saja terbangun dari tidurnya. Ia kembali menggedarkan pandanganya, dan ternyata benar ini bukanlah kamarnya.

"Aku dimana?"

"kamu sudah bangun," ucap Alfaro yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Arumi Membulatkan matanya karena Alfaro keluar dari kamar mandi hanya menggunakan segitiga Bermuda yang menutupi sang junior, dan juga handuk kecil di tangan untuk mengeringkan rambutnya. Sontak Arumi langsung berpaling, melihat ke sembarang arah.

Alfaro tersenyum menyeringai, saat melihat Arumi yang salah tingkah karena melihat hampir tanpa busana. Ide jahilnya pun tiba-tiba saja datang, ia melangkah medekati Arumi dan duduk di tepi ranjang.

"Kamu kenapa, apa ada yang salah?" tanya Alfaro.

"Ti-tidak Tuan, permisi saya harus mandi dan pergi bekerja."

Baru saja Arumi hendak turun, Alfaro langsung mencegah dengan menindih tubuh Arumi.

"Malam tadi, apa yang ingin kamu katakan?" tanya Alfaro.

"Posisi sangat tidak nyaman, lepaskan saya dulu, baru saya akan mengatakannya," ucap Arumi yang mulai terlihat gugup.

Alfaro menenggelamkan wajahnya di bagian leher Arumi, dan bermain sedikit disana. Eluhan kecil terdengar samar dari mulut Arumi karena sentuhan Alfaro di bagian leher, naik hingga ke daun telinganya.

"Katakan saja, atau aku akan melakukan lebih dari ini," bisik Alfaro dengan suara yang mulai berat.

"Sa-saya ingin minta izin, untuk ikut ke acara camping tahunan perusahaan," ucap Arumi dengan susah payah karena tangan Alfaro yang mulai menggerayangi tubuhnya.

Alfaro kembali menegapkan kepalanya, menatap Arumi yang kini masih berada di bawahnya, "Jika kamu ikut camping, itu sama saja kamu meminta libut untuk melayani ku."

"Hanya dua hari saja, tidak akan lama," ucap Arumi dengan wajah memelasnya.

"Baiklah, akan aku izinkan tapi sebelum itu, kamu harus melayani sekarang, untuk membayar dua hari kedepan."

Tanpa aba-aba, Alfaro mulai membuka satu persatu kancing piyama yang di pakai Arumi, pemandangan yang begitu indah kini tersaji di depan mata. Bercinta di pagi hari, sudah lama sekali ia tidak merasakannya.

"Uhhh, Tu-tuan, apa bisa kita lanjutkan malam nanti saja, saya harus mandi dan pergi bekerja," ucap Arumi seraya memejamkan matanya, merasakan sentuhan lembut yang di berikan Alfaro di bagian sensitifnya.

"Kamu mau mandi, baiklah ayo kita mandi bersama."

"Apa!"

Alfaro turun dari atas tempat tidur, lalu menggedong tubuh Arumi ala bridal style. Sesampainya di dalam kamar mandi, ia membawa sang istri di bawah shower, menyalakan shower itu hingga tubuh mereka mulai basah.

"Tuan, apa yang akan anda lakukan?"

Tanpa menjawab pertanyaan itu, Alfaro meraih tekuk leher Arumi dan mulai menciumnya. Tangannya pun tak tinggal diam, ia melucuti semua pakaian yang tersisa di tubuh sang istri, lalu memeluknya dengan erat.

Sentuhan bibir itu beralih ke bagian leher, dada, hingga kebagian bawah perut sang istri. Arumi hanya bisa memejamkan mata, seraya menggigit bibir bawahnya, menahan segala hasrat yang juga ikut bangkit. Ia hanyalah wanita biasa yang juga bisa terbuai, dengan sentuhan seorang laki-laki yang tentunya sudah halal baginya.

Pagi itu di lewati dengan pergulatan di dalam kamar mandi, di bawah shower yang terus menyala, membasahi tubuh dua orang insan yang sedang menikmati surganya dunia. Andai Arumi tidak rutin mengkonsumsi obat pemberian Dinda, bisa di pastikan benih Alfaro akan tumbuh di rahimnya, andai saja semua di awali dengan keyakinan akan saling menerima dan mencintai, tapi nyatanya semua itu baru saja akan tumbuh dan semoga saja mereka menyadari semuanya di waktu yang tepat.

...***...

Arumi keluar dengan cepat dari kamarnya setelah selesai mandi dan berpakaian. Kenapa akhir-akhir ini ia tidak bisa melewati pagi dengan mudah, ada saja tingkah Alfaro yang membuatnya terlambat datang ke kantor.

"Ikut di mobil ku saja," ucap Alfaro yang tiba-tiba saja datang dari arah belakang Arumi. Ia berjalan mendahului Arumi menuruni anak tangga Mansion mewah itu.

Tak ingin membuang waktu, Arumi bergegas menyusul Alfaro yang berjalan mendahuluinya. Sesampainya di bawah, Bu Ranti sudah berdiri di sana untuk menyambut kedua majikannya.

"Kami akan sarapan di kantor saja," ucap Alfaro lalu kembali melangkah keluar dari mansion.

"Baik Tuan."

"Kami berangkat ya Bi," ucap Arumi.

"Iya Nona, hati-hati."

~

Hari ini Alfaro kembali menyetir mobil sendiri. Sepanjang perjalanan, Arumi terlihat sibuk dengan ponselnya, dan itu membuat Alfaro kesal karena ia merasa di abaikan.

"Apa yang kamu lihat, serius sekali," ucap Alfaro sambil melirik kearah Arumi.

"Oh ini, saya lagi mencari perlengkapan apa saja yang harus saya bawa untuk acara camping tahunan besok," jawab Arumi.

"Kamu benar-benar ingin ikut?"

"Tentu saja, dulu saya selalu membayangkan bisa duduk di depan api unggun, bernyanyi bersama teman-teman dan tidur di dalam tenda, pasti sangat menyenangkan sekali," tutur Arumi yang terlihat sangat antusias.

"Apa anda juga ikut?" tanya Arumi.

"Apa? Oh tidak, aku terlalu sibuk, itu acara hanya untuk karyawan WB grup," ucap Alfaro.

Benarkah, dia tidak ikut, wah baguslah jadi aku bisa lebih leluasa bergerak di sana, batin Arumi.

Tiba-tiba saja Alfaro jadi kepikiran, sudah lima tahun acara khusus untuk karyawan itu di selenggarakan, tapi ia tidak pernah ikut berpartisipasi.

Jika dia ikut camping, berarti dia akan menghabiskan waktu selama dua hari dengan pria itu juga kan, batin Alfaro.

"Tuan, turunkan saya di halte di depan sana," ucap Arumi seraya menunjuk sebuah halte bus yang sudah dekat dengan kantor.

Alfaro menepikan mobilnya di depan halte itu, Arumi membuka sabuk pengamannya lalu hendak keluar dari mobil, namun Alfaro tiba-tiba saja menahan tangannya.

"Kenapa tidak sampai kantor saja?"

"Tidak Tuan, saya tidak mau para karyawan akan berprasangka yang tidak-tidak tentang kita, saya harap anda tidak lupa dengan perjanjian yang sudah kita tanda tangani, permisi."

Arumi kembali membuka pintu mobil dan melangkah keluar. Sejenak Alfaro tertegun sambil memandangi kepegian Arumi. Yang Arumi katakan ada benarnya, tapi Alfaro akhir-akhir ini suka lupa atau mungkin pura-pura lupa, jika ia sendiri yang menjadikan Arumi sebagai selir hatinya. Arumi hanya wanita yang menjalani hubungan Tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!