Salwa ara bella atau biasa di panggil ara dia seorang gadis yang sering di siksa oleh ibu tiri dan adik kakak tirinya, sedangkan ayah nya tak pernah memperdulikan dirinya.
suatu hari ara di kejutkan kalau dirinya telah di jodohkan dengan anak dari bos ayah nya, yang katanya lumpuh karena kecelakaan, ara sebenarnya ingin menolak nya, namun sang ayah terus mendesak dan mengancam dirinya agar menerima perjodohan itu, dengan terpaksa ara menerima perjodohan itu
Dewa Alaska adalah pria yang akan di jodohkan dengan ara, dia adalah pria yang sangat kejam dan dingin, ia sebenarnya tidak mau menerima perjodohan yang ayah nya ajukan ,menurutnya perempuan yang mau dengan nya hanya mengicar harta nya saja, namun ia tak bisa menolak kalau ia menolak nya maka seluruh kekayaan keluarga Alaska akan di berikan kepada sepupu tirinya,hal itu membuatnya terpaksa menerima permintaan ayah nya.
apakah ara bisa menaklukkan Dewa yang sangat kejam dan dingin itu?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
dewa sengaja tak menambak mati diki dan sean , menurut nya tak semudah itu dia membiarkan dua manusia biadap itu mati dengan mudah , dan dewa sengaja membiarkan sean untuk melarikan melarikan diri, karena ia ingin memberi peringatan terlebih dahulu ke pada sean
Dewa langsung berjalan lebih mendekat kearah diki yang nampak menahann rasa sakit akibat tembakan nya tadi
" hay paman , bagai mana rasa tembakan ku?" tanya dewa dengan dingin
" dewa" ucap diki dengan suara lirih menahan rasa sakit seolah tak percaya kalau yang menembak nya itu adalah anak dari kakak ipar nya yang lumpuh itu
" ya ini aku Dewa Askara ketua mafia Black horses" ucap dewa dengan lantang
diki langsung terkejut saat dewa mengatakan kalau dia adalah pemimpin kelompok mafia yang sangat kejam dan paling di takuti di negara ini pikir diki sedikit tak percaya
" bawa dia ke markas, jangan biarkan dia mati dengan cepat" ucap dewa menyuruh anak buah nya untuk membawa Diki
" baik tuan " jawab anak buah dewa yang tengah berdiri di belakang nya
ank buah dewa langsung menyeret Diki untuk keluar dari markas black dragon dan menuju ke markas black horses
" tuan, bagai mana dengan sean? " tanya satri
" biarkan saja di pergi kemana pun dia mau, tapi kalau dia berulah maka tak ada kesempatan kedua untuk nya"
" tapi tuan apa itu tidak akan membahayakan di kemudian hari nanti? " tanya satria yang merasa kalau sean akan melakukan balas dendam kapada dewa
"kau tenang saja aku akan mengantisipasi nya, aku membiarkan dia hidup ksrena ku pernah berhutang nyawa dengan nya dulu, jadi dengan aku membebaskan nya hutang budi ku menjadi lunas" jawab dewa yang teringat akan hutang budi yang sean berikan kepada nya saat ia masih lumpuh dan tek sengaja terjatuh ke kolam dan sean lah yang menolong diri nya, meski ia tau kalau sean menolong nya hanya mencari simpati oma Retno
" sebaik nya kita kembali ke markas, aku ingin melihat keadaan keluarga ku" ucap dewa yang langsung teringat akan keadaan keluarga nya
satria hanya menganggukan kepalanya lalu mengikuti bos nya dari belakang, setelah itu mereka masuk kedalam mobil yang telah di sediakan oleh anak buah dewa
" sat! bagai mana kedaan keluarga ku? " tanya dewa dengan tatapan lurus kedepan, meski ia tadi mendengar kalau keluarga nya ada yang tewas di tangan sean dan Diki namun ia masih berharap kalau mereka masih bisa di selamtkan
satria menghela nafas nya terlebih dahulu sebelum mengatakan hal yang akan menyakitkan bagi bos nya itu
"tuan Bram saat ini masih dalam keadaan kritis, nyonya Mela juga dalam keadaan ke titis, meski tadi sempat dinyatakan meninggal oleh anak buah kita, tapi beliau masih bisa bertahan" jawab satria
" terus oma ku? " tanya dewa yang belum mendengar kabar tentang oma nya
" maaf tuan, nyonya Retno telah di nyatakan meninggal dunia " jawab datria sambil menundukkan kepalanya
dewa langsung terdiam saat mendengar kalau oma nya telah meninggal dunia, oma yang selalu ada untuk nya, orang yang selalu menyayangi nya, dan orang yang selalu melakukan apa pun demi kebaikan kan nya, kini orang itu telah meninggalkan dirinya
dewa meneteskan air matanya saat ia teringat saat kebersamaan nya dan oma nya, sakit sungguh sakit kehilangan orang yang kota sayangi
" tuan anda tidak apa apa? " tanya satria yang melihat dewa menangis sambil menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong
dewa tak menjawab pertanyaan satria, otak nya masih terniang niang kebersamaan nya bersama dengan oma nya dulu
" tenang lah tuan, ikhlas kan kepergian nyonya Retno biarkan dia tenang di surga" ucap satria menenangkan bos nya itu sangat sedih akan kehilangan orang yang di sayangi
dewa hanya diam tak sedikit pun ia mengeluarkan suaranya sampai tiba di markas nya dewa pun masih terdiam
saat memasuki markas dewa langsung berlari menuju ke ruang medis tempat keluarga nya berada, dewa langsung masuk ke ruangan itu dan melihat di sana oma nya sudah terbujur kaku di tempat tidur pasien
" oma" ucap lirih dewa yang berjalan mendekati oma nya yang sudah tak bernyawa lagi
" oma! kenapa oma ninggalin dewa" ucap dewa sambil menangis memeluk jasad oma nya
" oma! bangun oma! , dewa sayang oma, pliss bangun oma" ucap dewa yang terus mengis memeluk jasad oma nya dengan erat
ara, satria dan para Art yanga ada di ruangan itu hanya diam menyaksikan dewa tengah menagis memeluk jasad oma nya,mereka ikut sedih akan meninggalnya oma Retno, mereka tau bagai mana sakit nya daat kehilangan orang yang di sayangi nya
ara berjalan mendekat ke arah dewa ia ingin memberi kekuatan untuk dewa
" mas" panggil ara sambil mengelus pundak suami nya
dewa yang langsung melihat ke arah ara, setelah itu melepaskan pelukan nya dari jasad oma nya
" ra! oma gak akan ninggalin aku kan ra, oma masih hidup kan ra" tanya dewa sambil menangis
ara langsung memeluk suami nya ara juga ikut menangis,, ia tak tega melihat suami nya terpuruk seperti ini
" mas, kamu harus kuat dan ikhlas kan oma ya " ucap ara sambil menangis
dewa langsung melepaskan pelukan nya dari ara, lalu menatap ara
" jadi semua ini benar ra, kalau oma udah ninggalin aku sendiri? " tanya dewa sambil menahan rasa sakit hatinya dan air mata yang tak mau berhenti mengalir di pipi nya
" mas kamu harus kuat, kamu gak sendirian di sini masih ada aku dan papa yang ada buat kamu, aku akan selalu ada buat kamu mas, aku tidak akan meningalkan kamu mas" ucap ara yang kembali memeluk suami nya, ia berharap kalau suami nya tak meras sendiri
dewa langsung membalas pelukan ara dan menangis sejadi jadi nya di pelukan ara, seolah olah ia menumpahkan segala kesedihan nya di pelukan ara
ara yang melihat suaminya sangat terpukuk seperti ini seolah oleh ia juga merasakan apa yang di rasakan suami nya, namun ia harus kuat demi menguatkan suami nya agar bangkit dari keterpurukan ini
satria dan Art yang baru pertama kali melihat dewa sangat terpukul dan sangat sedih seperti membuat mereka ikut merasakan apa yang di rasakan oleh dewa
tak berselang lama pemakaman oma Retno pun di laksanakan dan berita meninggalnya oma Retno beserta berita tentang pembantaian keluarga Alaska yang di lakukan oleh menantu dan anak tiri keluarga Alaska langsung menjadi berita hangat di kalangan masyarakat banyak dari mereka yang menghujat dan menghina diki dan sean yang tak tau diri itu
dan pihak kepolisian pun ikut adil dalam pencarian sean dan Diki
jangan lupa like komen dan vote ny ya Terimakasih, 🥰🥰🥰🥰
