Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20 Detik
.
.
" tenang saja .... saya dan anggota saya hanya meminta wilayah sebalah selatan milik Black Ants " ucap Joni dengan santai nya
" sial " ucap Hilo saat mendengar ucapan Joni di alat komunikasi
Jonathan hanya diam menatap Joni dengan tatapan mematikan, rasanya saat ini ia ingin sekali menghajar pria di hadapan nya itu, tetapi ia tidak boleh gegabah mengingat ia hanya sendiri dan anggota Cobra berjumlah banyak.
wilayah yang di minta oleh Joni itu adalah wilayah yag sangat luas yang di miliki oleh Black Ants dan untuk mendapatkan wilayah itu tentu saja Jonathan dan anak buah nya mendapatkan nya dengan pertempuran sadis dan pertumpahan darah.
" bagaimana tuan Jonathan " ucap Joni lagi seraya menarik turunkan alis nya
Jonathan tersenyum smirk ia juga memasukkan kedua tangan nya di dalam saku celana nya lalu menatap Joni dengan tajam.
" sampai kapan pun saya tidak akan menyerahkan wilayah saya kepada siapapun termasuk anda " ucap Jonathan
" kami sudah sampai tuan " ucap Leon di alat komunikasi
" 20 detik " ucap Jonathan memakai bahasa isyarat
" ok siap tuan " ucap Leon dan HiLo
Joni yang mendengar ucapan dari Jonathan itu mengangkat sebalah alis nya bingung ia tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh pria tampan yang di hadapan nya itu.
Joni tersenyum smirk " jika anda tidak menyerahkan wilayah itu kepada kami, maka bersiap siap lah kepalamu akan saya pisahkan da___"
Dor dor dor
terdengar suara tembakan dari jauh dan mengenai salah satu anggota Joni
" sial " umpat Joni
Jonathan kembali tersenyum smirk , dan terjadi lah saling tembak di antara kedua klan mafia itu .
Jonathan melangkah ke arah Joni dan tanpa berkata apapun Jonathan langsung menghajar tubuh Joni dengan sekuat tenaga .
Bugh bugh bugh
terjadi lah perkelahian antara kedua ketua klan mafia . Jonathan tidak memberikan ampun kepada Joni yang sudah berani mengibarkan bendera peran kepada nya dan juga anggota nya .
malam ini juga ia ingin menyelesaikan semua nya, membuat Klan Mafia Cobra hanya tinggal nama saja .
hal seperti ini bukan hanya sekali atau dua kali Jonathan hadapi tetapi sudah berkali-kali, dan bangi nya ini hanya lah hal kecil saja, banyak klan mafia lain nya yang ia sudah hadapi sebelum nya dan lebih kaut dari klan Mafia Cobra.
Jonathan dan Joni saling adu kekuatan di atas rumput lebat yang ada di tengah hutan, tanpa menggunakan senjata mereka hanya mengandalkan kekuatan bertarung yang mereka milik , tanpa Jonathan sadari jika salah satu anggota Cobra sedang berjalan ke arah nya seraya memegang belati di tangan nya .
" sial " ucap Leon saat melihat salah satu anggota Cobra menghampiri tuan nya dengan memegang belati di tangan nya
tanpa banyak kata Leon langsung menembak pria itu tepat di kepala nya .
Dor
Jonathan berbalik ia melihat pria yang terbaring lemas tidak jauh darinya dengan belati tajam di tangan nya .
Bugh
Joni memukul rahang Jonathan dengan keras hingga membuat tubuh Jonathan terhayun kesamping , Jonathan membalas pukulan Joni tidak kalah keras nya.
Jonathan semakin di buat sangat marah, ia memukul Joni tanpa ampun dan tidak memberikan kesempatan untuk pria itu melawan.
tubuh Joni terjatuh di atas rumput dengan tak berdaya, Jonathan menduduki perut Joni dan memukul nya tanpa ampun. hingga membuat pria itu tak sadarkan diri lagi.
Leon yang sudah melihat tuan nya itu sudah kehilangan kendali menghampiri nya dan menarik Jonathan dari tubuh Joni yang terbaring tak berdaya.
" dia bisa meninggal tuan " ucap Leon menarik tubuh Jonathan, ia juga khawatir luka Jonathan kembali berdarah apa lagi luka itu belum kering
" lepaskan " Jonathan menghempaskan tubuh Loen dengan kasar dan kembali menghajar Joni
" tuan hentikan.... jika dia mati maka kita tidak mendapatkan jawaban siapa sebenarnya yang membantu mereka sehingga mereka mempunyai nyali untuk menantang klan kita " jelas Leon ia sangat berharap Jonathan mendengar nya
Jonathan yang baru saja ingin kembali memukul wajah Joni itu terheti , apa yang di katakan oleh Leon itu benar.
Jonathan berdiri dari tubuh Joni yang sudah tidak berdaya itu. " bawa dia ke markas dan penjarakan dia , sedangkan anak buah nya yang sudah meninggal kumpul kan mayat nya lalu kuburkan " perintah Jonathan
" baik tuan " ucap Leon , setalah mengatakan itu Jonathan pergi dari sana dengan tatapan tajam nya yang sangat menyeramkan.
.
.
.
ke esokan hari nya, Vania sudah mandi dan sudah memakai dress rumahan saat ini ia sedang menikmati sarapan pagi nya yang di buatkan oleh Yuna, tubuh kurusnya itu sudah tidak terlalu kurus lagi dan perlahan racun yang ada di tubuh nya itu keluar entah melalui urine , atau melalui muntah yang sering ia alami akhir akhir ini.
Brak Brak
suara pintu kamarnya yang di gedor dari luar dengan sangat kasar mengalihkan perhatian nya yang sedang menikmati sarapan pagi nya .
" pasti nenek sihir itu lagi " ucap Yuna
" buka putus saja " ucap Vania dengan santai nya seraya kembali memakan sarapan nya yang masih tersisa
" tapi bagaimana dengan anda nyonya... ? nenek sihir itu bisa tau nanti nya jika anda tidak koma dan baik-baik saja " ucap Yuna
" biarkan saja " ucap Vania
Yuna hanya menurut saja ia melangkah ke arah pintu lalu membuka pintu kamar sang Nyonya, terlihat lah Iren dengan penampilan nya yang sangat berantakan berdiri di depan pintu kamar nyonya nya itu.
" dimana wanita gila itu " Irene menatap Yuna dengan tatapan tajam nya ia ingin menyingkirkan tubuh Yuna dan masuk ke kamar Vania tetapi Yuna menghalangi nya .
" wanita gila ? bukan nya itu anda ya " ucap Yuna santai
Iren menatap tajam Yuna " apa maksudmu ha ?! "
" ya maksud ku anda itu gila.... " ucap Yuna
" matamu itu bermasalah ya.... aku ini nyonya besar di rumah ini, dan wanita itu lah yang gila bukan aku " bela Iren seraya menunjuk nunjuk wajah Yuna
Yuna sampai memundurkan kepalanya kebelakang dengan menatap santai Iren.
" minggir aku mau lewat " ucap Iren mendorong tubuh mungil Yuna
" hheee tidak boleh " Yuna memegang pinggir tembok, ia masih tetap menghalangi jalan Iren ia tidak akan membiarkan wanita itu masuk dan membuat masalah di kamar nyonya nya.
wajah Iren sudah memerah menatap Yuna " kamu berani ya sekarang, minggir aku mau lewat ... kamu tau kan aku nyonya besar di rumah ini, dan sebentar lagi Jonathan menikahiku " ucap nya lagi
" hahahahaaa.... anda percaya diri sekali , mana mau tuan dengan anda yang sudah berkeriput ini, penjual ikan di pasar pun gak mau dengan anda ini, hahahahaaa.... " Yuna tertawa merasa lucu dengan apa yang di katakan oleh Iren.
Iren semakin marah, tanpa berkata apapun ia meraih guci yang ada di atas maja yang tak jauh dari kamar Vania, lalu memukul kepala Yuna menggunkan guci itu dengan kuat.
prakkk
" aauuuu " Yuna meringis seraya memegangi kepalanya yang mengelurkan darah, tak lama Yuna terjatuh dan tak sadarkan diri.
Vania yang duduk dengan santai di dalam kamar nya itu mendengar semua nya dan tau apa yang terjadi, tetapi ia tidak bergerak sedikitpun ia menunggu Iren yang masuk sendiri ke dalam kamar nya.
Iren menatap Yuna yang sudah pingsan itu dengan kepala nya yang berdarah. perlahan Iren masuk dengan potongan guci di tangan nya, potongan guci itu runcing dan tajam.
.
.
.