Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

 Mendapatkan keuntungan ratusan tael perak membuat Fili merasa sangat puas dan begitu senang. Usaha nya tak sia sia, bahkan waktu tidur nya yang terganggu, juga membuahkan hasil yang sepadan.

 Pertama, dia akan membelikan pakaian jadi, yang bagus untuk keluarga nya itu. Karena di jaman ini, pakaian sangat bernilai harga nya. jadinya beberapa orang memutuskan untuk membeli sesuap nasi, ataupun daging dari pada membeli sebuah pakaian bagus. apalagi, setelah beberapa kali baju mereka di anggap seperti pengemis jalanan. membuat Fili merasa sakit hati, saat orang orang berkata buruk tentang nya dan juga tentang anak anak nya itu.

Baru beberapa hari dia memasuki raga tubuh ibu tiri kejam ini, dia sudah menyayangi kedua anak tirinya selayaknya anak kandung nya sendiri. mereka anak anak yang sangat baik, dan sangat patuh. sungguh begitu bodoh saat pemilik raga asli menyia-nyiakan anak sebaik sander, dan juga Sachi.

 Di masa depan, Mereka akan menjadi orang yang hebat. dia akan melatih kedua anaknya, menjadi orang yang Berani. lihat saja kemampuan nya saat masih berada di tubuh aslinya. Dia adalah seorang koki terkenal di kota, tentu saja pemahaman nya sangat banyak. Apalagi hanya untuk bertahan hidup.

"Ibu, lihat lah, semua tusuk sate kuah kacang nya, telah habis. Kita menghasilkan banyak uang."

"Iya sayang, kita banyak uang. Ayo bantu ibu bereskan sisa sisa nya, dan kita akan segera pulang." ucap Fili sambil tersenyum lembut, membuat sander begitu senang dan terharu. baginya hari ini adalah hari terbaik di dalam hidupnya itu.

"Baik ibu!" ucap nya tersenyum manis selayaknya anak yang begitu patuh dan sangat baik

 Barisan yang tadinya begitu memadati kota yang. kini perlahan mulai menyurut, bahkan beberapa orang yang mengantri, tak dapat merasakan enak nya sate kuah kacang itu. mereka sempat protes, tetapi Fili menjelaskan dengan secara sopan dan baik.

"Mohon maaf semuanya, sate tusuk kuah kacang, yang aku jual hari ini. Habis tak bersisa, besok aku akan membuat nya lebih banyak lagi. Kalian bisa datang ke sini, dan aku akan menjual nya dengan porsi yang lebih besar lagi." ucap Fili dengan tersenyum sopan, sehingga mereka bisa menerima ucapan penjual itu.

"Baiklah, kami besok akan datang, dan membeli sate tusuk itu." ucap mereka yang perlahan mulai membubarkan diri masing masing

Paman Chen merasa puas dengan penjualan buah apel merah itu lagi, stock yang di bawa oleh nyonya Fili tadi, hanya tersisa sedikit lagi.

Dia pun menghampiri wanita itu, dengan tatapan berbinar dan langsung mengeluarkan kata kata terharu nya.

 "Nyonya, hari ini adalah hari keberuntungan bagi kita. Aku mendapatkan ratusan tael, saat ini. dan ini bagian upah yang akan kuberikan untuk mu. terima lah." ucap paman Chen yang memberikan 200 tael perak untuk Fili.

"baiklah paman, aku akan menerima nya dengan senang hati. terima kasih paman."

"jangan terlalu merah rendah diri, nyonya Fili. aku tak akan bisa mendapatkan ratusan tael dalam sehari, kalau bukan karena mu."

"Paman terlalu memuji ku, paman kami pamit dulu ya. langit sudah mulai senja. Aku tak ingin keluarga ku mencemaskan kami berdua."

"Baiklah nyonya Fili, tapi besok apakah stock apel merah itu, masih ada?" tanya paman Chen yang sedikit cemas.

"ada paman, tapi tak sebanyak yang aku bawa hari ini."

Mendengar hal tersebut, membuat paman Chen merasa tak puas dengan jawaban Fili, yang dia takutkan adalah buah buah itu akan habis, dan tak bisa di bawa lagi untuk di jual.

"Nyonya, apakah terjadi sesuatu?'

 "Paman, buah apel ini sangat langkah, jadinya kita harus pandai pandai memanfaatkan sisa nya. Aku tau kecemasan mu saat ini, tapi tenang saja, kalau pun buah itu habis, aku akan memberikan buah baru yang lebih berkualitas."ucap Fili dengan tatapan tegas.

 Paman Chen yang mendengar ucapan nyonya fili, merasa sedikit lega. Jujur saja tadinya dia takut, orang orang akan sepi setelah buah itu benar benar habis tak bersisa. Tapi setelah mendengar ucapan nyonya Fili, membuat nya, bisa bernafas lebih lega.

"Baiklah nyonya, aku akan mempercayai ucapan mu."

Setelah itu, mereka berdua berpamitan, dan langsung pergi menuju ke arah pulang. tapi sebelum itu, Fili mengajak sander menuju ke arah toko pakaian. Kali ini sander menggenggam erat tangan ibu nya, Seolah takut ketinggalan. gerobak dagang di dorong oleh Fili, dan dibantu oleh tangan mungil milik putra nya itu.

 "Ibu, bukan kah semalam kau membeli kain untuk di buat baju buat kami. Lalu mengapa kita harus membeli pakaian lagi?" tanya sander yang merasa bingung.

"Tentu saja untuk di gunakan oleh sander dan juga Sachi. Ibu tak ingin, kita dihina seperti tadi. Ibu akan mengupayakan yang terbaik untuk sander dan juga Sachi." ucap Fili dengan penuh kehangatan membuat sander tertegun mendengar nya.

"Ibu! kau sangat baik, aku menyayangi mu!"

Fili terkekeh kecil, melihat mata sander yang memerah, menahan tangis haru nya, dia menggandeng tangan mungil sander, dan memasuki toko pakaian yang cukup terkenal di kota yang.

 "Permisi, ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya wanita muda dengan senyum yang menawan. Fili tersenyum ramah, melihat pelayanan di toko baju ini, sangat baik dan sangat sopan.

 "nona, aku ingin membelikan beberapa pasang baju, untuk anak anak ku. Apakah ada pilihan yang bagus?" tanya Fili kepada pegawai wanita itu.

 "Baiklah, tunggu sebentar nyonya. Ini, warna nya tidak mencolok, dan sangat pantas di pakai, bahan nya juga lembut, terbuat dari pilihan kain terbaik."

"Berapa harga satu pasang baju ini?" tanya Fili yang melihat baju yang ditawarkan memang sangat menarik. Pasi menggemaskan saat di pakai oleh si kembar.

"harga nya cukup mahal nyonya, hanya 50 tael perak saja." ucap pegawai itu yang sedikit ragu, apalagi melihat pakaian yang digunakan oleh nyonya asing ini. Tapi bagaimana pun, dia tetap harus bersikap profesional.

"hmm, lumayan juga." gumam Fili yang melihat terlebih dahulu, dan memeriksa apakah cocok di pakai untuk sander.

"Ibu, baju ini terlebih bagus untuk di pakai, uang kita akan habis kalau hanya membeli satu pakaian yang bagus. Aku merasa tak pantas memakai pakaian ini Bu." ucap nya sambil menundukkan kepalanya.pwt ,1

"Sander ga perlu khawatir, kamu memiliki ibu yang memiliki bakat berjualan, ini hadiah untuk mu dari ibu."

"Tapi bu_

"Nona, aku ingin mengambil 2 pasang dan beberapa pakaian lainnya."

"Nyonya apakah kau serius?" tanya pegawai itu yang kaget melihat nyonya muda itu memborong pakaian yang cukup lumayan mahal.

 "Tentu saja, aku ingin masing masing 2, untuk pakaian laki laki anak ku ini, dan satu lagi, carikan pakaian anak perempuan yang tinggi nya sama dengan putra ku ini."

"Baiklah nyonya!" ucap nya dengan penuh semangat.

Sang pemilik akan senang, saat toko nya menjadi laris seperti ini.

Setelah membeli 4 pasang baju, tak lupa pula untuk membeli baju nenek tua re yang sudah tak layak digunakan itu, bahkan dia juga membeli 1 pasang baju untuk di pakai besok.

total hari ini, menghabiskan 500 tael perak untuk sekedar membeli baju saja.

"Ibu, apakah tidak apa apa, kita menghabiskan banyak uang hari ini?"

"Sander, jangan khawatir. ibu mencari uang demi kalian, tentu saja ibu akan membeli kebutuhan lainnya. Agar hidup kita lebih baik dari sebelumnya.